Disusun Oleh:
NIM : 21119041
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................i
DAFTAR TABEL................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2Tujuan Praktikum............................................................................................2
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Hasil........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Soxhletasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengisolasi minyak lemak . Soxhletasi merupakan ekstraksi padat-cair
berkesinambungan, disebut ekstraksi padat-cair karena substansi yang
diekstrak terdapat di dalam campuran yang berbentuk padat, sedangkan
disebut berkesinambungan karena pelarut yang sama dipakai berulang-ulang
sampai proses ekstraksi selesai. Keuntungan dari metode ini antara lain
menggunakan pelarut yang lebih sedikit karena pelarut tersebut akan dipakai
untuk mengulang ekstraksi dan uap panas tidak melalui serbuk simplisia,
tetapi melalui pipa samping. Tetapi metode ini juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain, tidak dapat digunakan pada bahan yang mempunyai
tekstur yang keras, selain itu pengerjaannya rumit dan agak lama, karena harus
diuapkan dirotavapor untuk memperoleh ekstrak kental.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemiri
Kemiri merupakan tanaman asli Indonesia, terdapat juga di Asia
Tenggara, Polinesia, Asia Selatan, dan Brazil. Nama kemiri untuk tiap daerah
di Indonesia adalah : Kereh (Aceh), Hambiri (Batak), Buah koreh
(Minangkabau), Kemiri (Melayu, Jawa), Muncang (Sunda), Kameri (Bali),
Kawilu (Sumba), Sapiri (Makasar), Sakete (Ternate), Engas (Ambon), Hagi
(Buru). Morfologi tanamannya yaitu pohon dengan tinggi 25-30 m. Batang
tegak, berkayu, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodial, cokelat.
Daun tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, bergelombang, ujung runcing,
pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, bawah halus,
panjang 18-25 cm, lebar 7-11 cm, tangkai silindris, hijau. Bunga majemuk,
bentuk malai, berkelamin dua, di ujung cabang, putih.Buah bulat telur,
beruas-ruas, masih muda hijau setelah tua cokelat, berkeriput. Biji bulat,
berkulit keras, beralur, diameter ± 3,5 cm, berdaging, berminyak, putih
kecokelatan. Akar tunggang dan berwarna cokelat.
3
umumnya hydrodesulfurized dan dapat dihidrogenasi untuk mengurangi
jumlah aromatik dan lainnya tak jenuh hidrokarbon. Petroleum eter biasanya
mengandung sufiks deskriptif yang memberikan kisaran didih. Jadi, dari
pemasok bahan kimia laboratorium internasional terkemuka, dimungkinkan
untuk membeli berbagai petroleum eter dengan rentang didih seperti 30–50
°C, 40–60 °C, 50–70 °C, 60–80 °C, dll. Amerika Serikat,
tingkat laboratoriumpelarut hidrokarbon alifatik dengan rentang didih setinggi
100–140 ° C dapat disebut petroleum eter, bukan petroleum spirit.
Tidak disarankan untuk menggunakan fraksi dengan kisaran titik
didih yang lebih lebar dari 20 ° C, karena kemungkinan hilangnya bagian yang
lebih mudah menguap selama penggunaannya dalam rekristalisasi, dll., Dan
akibatnya sifat pelarutan yang berbeda dari residu didih yang lebih tinggi.
Sebagian besar hidrokarbon tak jenuh dapat dihilangkan dengan
pengocokan dua atau tiga kali dengan 10% dari nilai volume asam sulfat
pekat ; Pengocokan kuat kemudian dilanjutkan dengan bagian berturut-turut
dari larutan pekat kalium permanganat dalam asam sulfat 10% sampai warna
permanganat tetap tidak berubah. Pelarut kemudian dicuci bersih
dengan larutan natrium karbonat dan kemudian dengan air, dikeringkan di
atas kalsium klorida anhidrat , dan disuling. Jika diperlukan kering sempurna,
dapat dibiarkan berdiri di atas kawat natrium , atau kalsium hidrida .
2.3 Ekstraksi
4
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar
sel, maka larutan terpekat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang
terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam
sel dan di luar sel (Team Teaching: 8: 2013).
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih bahan dari suatu padatan
atau cairan. Proses ekstraksi diawali dengan terjadinya penggumpalan ekstrak
dalam pelarut sehingga pada bidang antar muka bahan dan pelarut terjadi
pengendapan massa bahan. Prinsip ekstraksi dengan pelarut berdasarkan pada
kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran. Komponen
yang larut dapat berupa cair maupun padat (Suyitno:1989). 2 Metode
ekstraksi terbagi atas dua cara yaitu ekstraksi secara dingin dan ekstraksi
secara panas.
2.4 Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organikyang tidak
larut atau bercampur dengan air, tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat
tambahan lain yang dikenal awam, awam adalah terasa licin saat dipegang.
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam, serta tidak larut pada air, larut dalam
pelarut organik non – polar, misalnya dietil eter( C 2H5OC2H5), benzene dan
hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama. Jadi minyak juga merupakan
senyawa ester.Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan
gliserol.Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai
rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Dalam pembentukan
minyak, enzim denaturase akan membantu memasukan ikatan rangkap pada
posisi tertentu dirantai asam lemak. Enzim akan terus bekerja berurutan
hingga menghasilkan produk akhir yaitu minyak.
2.5 Destilasi
5
Destilasi adalah metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang
mudah menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan
caramemanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan,
disebut dengan destilat.
Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan
atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu
antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan
komponen-komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus
berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-
larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.
Ada beberapa tahapan proses destilasi adalah sebagai berikut :
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 ALAT
3.2 BAHAN
1. Kemiri/ Cengkeh
2. Petrolium Eter/ Etanol
3. Kertas Saring
4. Soxlet
3.3 PROSEDUR
7
Bungkus sampel menggunakan kertas saring dan ikat dengan benang,
kemudian masukkan kedalam ekstraktor
↓
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
N Perlakuan Pengamatan
O
1. Ekstraksi Perubahan warna dari bening menjadi kuning
kecoklatan
2. Titrasi Perubahan warna dari bening menjadi merah
muda
Data Perlakuan
Berat labu (A) = 191.8810 gram
Berat labu + etanol = 330.0000 gram
Berat sampel = (berat arloji + sampel) – berat arloji
= 122.3650 – 72.3540
= 50.0110 gram
Berat labu + minyak (B) = 218.3330 gram
Berat minyak =B–A
= 218.3330 – 191.8810
= 26.4520 gram
Volume titrasi I = 3.7 mL
Volume titrasi II = 3.2 mL
Rata-rata volume titrasi = 3.7 + 3.2 2 = 3.45 mL
Reaksi Titrasi
RCOOH + NaOH → RCOONa + H2O
9
Perhitungan
50.0110 gram
= 52.89 %
Berat sampel
= V x N x BM NaOH
= 3.45 x 0.1 x 40
0.9244 x 1
10
= 1 x 0.9240
= 0.9240 gram
w x 1000
0.9240 x 1000
= 10.53 %
2.6 PEMBAHASAN
11
besar untuk memperoleh minyak yang lebih banyak. Kemudian metode
ekstraksi ini memiliki keuntungan dan kerugian. Dimana keuntungannnya
yaitu menggunakan penyari yang sedikit sebab penyari itu juga yang akan
digunakan kembali untuk mengulang percobaan ,sedangkan kerugiannya tak
dapat menggunakan bahan yang mempunyai tekstur yang keras dan
pengerjaannya rumit dan agak lama,karena harus diuapkan dievaporator
untuk memperoleh ekstrak kental. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
ekstraksi adalah tipe persiapan,sampel,waktu ekstraksi,tipe dan kuantitas
pelarut dan suhu pelarut.
Setelah ekstraksi dilanjutkan dengan proses pemisahan pelarut dari
minyak dengan cara destilasi,dimana pelarutnya akan menguap terlebih
dahulu karena memiliki titik didih yang lebih rendah
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan Dari praktikum ini, dapat disimpulkan :
Minyak kemiri dapat dihasilkan dari proses ekstraksi dan destilasi.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut. contoh ekstraksi padat cair yaitu ekstraksi
soxhletasi.Dari praktikum ekstraksi minyak kemiri dapat disimpulkan
bahwa praktikan dapat mengoperasikan peralatan ekstraksi, distilasi, dan
melakukan penentuan Asam Lemak Bebas dengan baik dan tepat. Selain
itu praktikan dapat mengetahaui langkah – langkah ekstraksi minyak
kemiri dengan baik sesuai prosedur yang telah diterapkan minyak kemiri
yang dihasilkan memiliki volume 40 mL, sedikit berbau n-heksana,
berwarna kuning jernih dan menghasilkan density 0,927 g/cm3 . Pada
praktikum penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) / FFA yang pertama
menghasilkan kadar 1,3%, kedua 1,4% dan ketiga 1,4% dan rata – rata
ALB adalah 1,37 %. Penentuan ALB dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kualitas minyak,. Minyak menghasilkan 1,37% berarti
kualitas minyak sudah cukup baik
13
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/73299274-Percobaan-iv-a-judul-ekstraksi-minyak-kemiri-
secara-soxhletasi-b-tujuan-agar-mahasiswa-dapat-memahami-cara-penggunaan-
dan-prinsip-metode.html
https://www.scribd.com/doc/226664236/Ekstraksi-Minyak-Kemiri
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/
Petroleum_ether&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
14