Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KESETIMBANGAN KIMIA

Untuk memenuhi Tugas


Mata Kuliah Kimia Dasar
Dosen : Rumany Dyah Candrawati, S.Si., M.Pd

Disusun Oleh :
Hana Yudiana
Npm: 17070037

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
2017
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan
sesuai dengan harapan. Dalam makalah yang berjudul “Kesetimbangan
Kimia”, yang akan membahas mengenai, pengertian kesetimbangan kimia,
jenis sistem kesetimbangan, penerapan reaksi kesetimbangan di industri dan
aspek lain/ kehidupan sehari-hari..
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah kimia dasar dan dibuat
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran apa yang dimaksud dengan
kesetimbangan kimia.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun bagi pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di makalah
selanjutnya. Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Batam, 15 Desember 2017


Penyusun

Hana Yudiana
17070037

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………... i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………….………. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………..………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah .................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat ............................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia ........................... 3
B. Jenis Sistem Kesetimbangan ....………….……………... 4
1. Kesetimbangan Homogen ……………………………. 4
2. Kesetimbangan Heterogen ………………………….. 7
C. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industr ........... 8
D. Kesetimbangan Dinamis dalam Aspek Lain/
Kehidupan Sehari-Hari .......................................... 9
E. Contoh Soal dan Pembahasan ............................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………... 12
B. Saran .................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbon
dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen, di mana reaksi ini
berkataliskan klorofil dan menggunakan sinar matahari sebagai energi
untuk reaksi.
6 CO2(g) + 6 H2O(l) --> C6H12O6(s) + 6 O2(g)
glukosa
Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi
untuk menjalankan kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi)
terjadi karena reaksi antara logam dengan oksigen di udara. Amoniak
merupakan hasil industri kimia yang sangat penting. Reaksi
kesetimbangan nitrogen dan hidrogen pada kondisi standar (STP)
menghasilkan amoniak dengan kualitas yang kurang baik. Produk
amoniak dikembangkan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi.
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa
yang kita sebut ”keseimbangan kimia” akan tetapi, keseimbangan ini
merupakan keseimbangan Mekanik. Ketika suatu reaksi kimia
berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau
keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka besaran-
besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut
berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen
lainnya terbentuk. Setelah komposisinya tetap selama sistem tersebut
tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada
dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana ”berada dalam
kesetimbangan” dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam
kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas
zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

1
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam
penulisan ini memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis
mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah
tersebut adalah :
1. Bagaimana faktor pergeseran kesetimbangan kimia ?
2. Bagaimanakah kesetimbangan kimia dalam industri dan aplikasi
aspek kehidupan yang lain ?
3. Apa perbedaaan kesetimbangan homogen dan heterogen ?

C. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat
dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan faktor pergeseran kesetimbangan kimia
2. Untuk mengetahui penerapan reaksi kesetimbangan di industri dan
aplikasi aspek kehidupan yang lain
3. Untuk mengetahui perbedaan kesetimbangan homogen dan
heterogen dalam suatu reaksi kimia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesetimbangan Kimia


Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses
yang dapat berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang
dapat balik. Keadaan kesetimbangan kimia diperlihatkan pada contoh
dibawah ini :
Ag+ + Fe2+ ↔ Ag + Fe3+
Tanda panah kedua arah yang berlawanan menunjukkan bahwa
reaksi dapat dibalik atau terjadi reaksi yang setimbang. Saat keadaan
setimbang, tidak akan terjadi perubahan secara makrokopis, artinya
perubahan yang dapat diamati atau diukur, tetapi reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Jadi
kesetimbangan kimia bersifat dinamis, jika ion Ag+ dan Fe2+ dicampur,
laju perubahan Ag+ dan Fe2+ setiap saat selalu berubah.
Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka
konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada
perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas
molekul tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah menjadi
produk secara terus-menerus sambil molekul-molekul produk berubah
menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja,
kebanyakan adalah reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik,
reaksi berjalan ke arah pembentukan produk. Sesaat setelah produk
tersebut, pembentukan reaktan produk juga mulai berjalan. Jika
kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan dikatakan
bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus diingat bahwa
kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda sebagai
reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama
disebut kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses
fisika.

3
Jadi kesetimbangan reaksi disebut juga dengan kesetimbangan
dinamis. Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan
setimbang reaksi tidak diam (statis), tetapi terjadi dua reaksi
berlawanan arah yang mempunyai laju reaksi sama. Pada keadaan
tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan bersih dalam sistem
reaksi. Misalnya kesetimbangan dinamis yang diasumsikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada
saat air menguap, uap air tertahan pada permukaan tutup wadah.
Selanjutnya, uap air tersebut akan mengalami kondensasi, yaitu uap air
menjadi cair kembali, kemudian jatuh ke dalam wadah. Pada wadah
tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses
penguapan yang arahnya ke atas dan proses kondensasi yang arahnya
ke bawah. Pada saat tertentu laju proses penguapan dan laju proses
kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam wadah
tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan
dinamis.

B. Jenis Sistem Kesetimbangan


1. Kesetimbangan Homogen
a. Tetapan Kesetimbangan
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan
yang hanya terdiri atas satu fasa atau reaksi dalam dimana
semua spesies pereaksi ada dalam fase yang sama . Salah
satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 ↔ 2HI
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat
setimbang, kecepatan reaksi pembentuk gas C dan D adalah
sama dengan pembentukan gas A dan B. Reaksi ini dapat
dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)

4
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2
adalah kecepatan reaksi pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
[C][D]
K= [A][B]

Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama.


Untuk reaksi pada temperatur tetap, secara umum dinyatakan
dengan persamaan :
mA + nB ↔ pC + qD
[𝐂]𝐩 [𝐃]𝐪
Kc = [𝐀]𝐦 [𝐁]𝐧

b. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai
berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n

c. Prinsip Le Chatelier
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun
1884, Henri Le Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi kimia
yang setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima
aksi dari luar), reaksi tersebut akan menuju pada
kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu untuk
mengatasi perubahan yang diterima (melakukan reaksi
sebagai respon terhadap perubahan yang diterima).
1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat
maka reaksi bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan

5
bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser
ke arah zat tersebut.

2. Pengaruh tekanan dan volume


Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada
sistem gas, berdasarkan hukum boyle bila tekanan gas
diperbesar maka volumenya diperkecil, sedangkan bila
tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar,
berdasarkan persamaan gas ideal :
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah
mol gas. jika mol gas bertambah maka tekanan akan
membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas berkurang
maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika
tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah
jumlah mol gas yang lebih kecil dan juga sebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan,
kesetimbangan akan bergeseer ke arah hasil reaksi
sehingga volume akan berkurang dan mengurangi
kenaikan tekanan. Bila tekanan diturunkan
kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi atau ke arah
jumlah molekul yang banyak.

3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke
arah reaksi endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan
maka reaksi akan bergeser ke arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka
kesetimbangan ke arah endoterm atau ke kiri.

6
4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat
tercapainya kesetimbangan kimia. Dalam suatu sistem
kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan
reaksi maju dan reaksi balik dengan sam kuatnya. Suatu
katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada dalam
kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah
berubah. Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama
besar dengan reaksi balik.

2. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem
kesetimbangan yang komponen zatnya mempunyai fasa berbeda
atau lebih dari satu. Contoh :
CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) ↔ 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) ↔ Cu(p) + H2O(g)
Adalah
𝐏𝐇𝟐𝐎
𝐊𝐩 =
𝐏𝐇𝟐
Misal :
2SO2(g) + O2 ↔ 2SO3(g)
[𝐏𝐒𝐎𝟑 ]𝟐
𝐊𝐩 =
[𝐏𝐒𝐎𝟐 ]𝟐 [𝐏𝐎𝟐 ]

Kuantitas yang diperoleh melalui pemasukan harga


konsentrasi awal spesies-spesies ke dalam pernyataan konstanta
kesetimbangan disebut hasil bagi reaksi (Qc). Untuk menentukan
arah pergeseran reaksi untuk mencapai kesetimbangan, kita harus
membandingkan harga Qc dan Kc. Ada tiga kemungkinan yang
dapat terjadi :

7
1. Qc > Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk
terhadap reaktan adalah cukup besar. Untuk mencapai
kesetimbangan maka produk harus berubah menjadi reaktan.
Proses berjalan dari ke kiri.
2. Qc = Kc konsentrasi mula-mula adalah sama dengan
konsentrasi pada kesetimbangan berarti telah tercapai
kesetimbangan.
3. Qc < Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk
terhadap reaktan adalah cukup kecil. Untuk mencapai
kesetimbangan maka reaktan harus berubah menjadi produk.
Proses berjalan dari ke kanan.

C. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri


1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch
Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada
pembuatan amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang
sangat penting bagi kehidupan, teutama sebagai bahan
pembuatan pupuk dan sebagai pelarut yang baik untuk berbagai
senyawa ionik dan senyawa polar. Amonia dibuat berdasarkan
reaksi antara gas nitrogen dengan hidrogen.

2. Pembentukan Belerang Trioksida (SO3) pada proses kontak


2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) + 42.000 kal
Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang
terjadi adalah eksoterm dan terjadi penurunan volume. Untuk
mengatasi SO3 yang optimum operasi/reaksi dilakukan pada
temperatur rendah, tekanan tinggi, dan gas oksigen atau SO2
berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena laju reaksinya
rendah.

3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )


N2 + O2(g) ↔ 2NO – 43.250 kal

8
Reaksi pembentukan NO merupakan reaksi eksoterm, maka
jika temperatur dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah
penyerapan kalor atau ke arah reaksi endoterm. Dengan
demikian, pembentukan NO akan bertambah pada kenaikan
temperatur. Selain itu, hasil NO semakin bertambah bila gas N 2
dan O2 berlebihan.

4. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak


Asam sulfat digunakan pada industri baja untuk
menghilangkan karat besi sebelum baja dilapisi timah atau seng.
Pada pembuatan zat warna, obat-obatan; pada proses pemurnian
logam dengan cara elektrolisis; pada industri tekstil, cat, plastik,
akumulator, bahan peledak, dan lain-lain. Pendeknya, banyaknya
pemakaian asam sulfat di suatu negara telah dipakai sebagai
ukuran kemakmuran negara tersebut.

D. Kesetimbangan Dinamis dalam Aspek Lain/ Kehidupan Sehari-


Hari
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal di alam yang mengalami
kesetimbangan dinamis. Contoh beberapa proses yang termasuk ke
dalam proses kesetimbangan dinamis yaitu sebagai berikut :
 Proses pemanasan air dalam wadah tertutup
 Proses pelarutan zat padat dalam air, misalnya garam AgCl
dilarutkan dalam air sehingga padatan AgCl sebagian melarut ke
dalam air. Pada waktu AgCl sudah melarut, terjadi lagi reaksi
pembentukan padatan AgCl yang disebut proses pengendapan.
Hal itu berarti dalam sistem terjadi dua proses yang berlawanan
arah, yaitu proses pelarutan AgCl yang arahnya kekanan dan
proses pengendapan AgCl yang arahnya kekiri. Pada saat tertentu
laju proses pelarutan (V1) akan sama dengan laju proses
pengendapan (V2). Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan

9
dinamis. Pada keadaan setimbang V1=V2. Hal itu dapat dituliskan
sebgai berikut.
AgCl (g) ⇋ Ag+ + Cl-
 Proes penguapan air dari permukaan bumi dengan proses
turunnya hujan merupakan kesetimbangan dinamis. Jika dalam
kurun waktu tertentu jumlah air yang menguap dari permukaan
bumi sama dengan jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi
melalui turunnya hujan, maka kesetimbangan air di alam dapat
dipertahankan. Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi oleh
manusia pada masa sekarang ini sangat berbeda dengan
kesetimbangan dinamis yang kita bicarakan sebelumnya musim
kemarau berkepanjangan mengakibatkan banyak tanaman
mengalami kekeringan, lalu mati sehingga manusia menderita
kelaparan. Sebaliknya hujan yang terus menerus menyebabkan
bencana banjir yang mengakibatkan banyak manusia meninggal
dan banyak rumah yang hanyut terbawa arus banjir.

E. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Satu mol A dan B direaksikan sampai mencapai kesetimangan
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g). Pada saat setimbang, didapat zat A
= 0.33mol. Hitung tetapan kesetimbangannya (Kc)!
Jawab :
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g)
Mula-mula :1 1
Bereaksi : 0.67 0.67 0.67 0.67
__________________________ _
Seimbang : 0.33 0.33 0.67 0.67
[C][D]
K= [A][B]
[0,67][0,67]
= [0,33][0,33]

= 4,122

10
2. Pemanasan gas SO3 dalam ruang tertutup pada temperatur
tertentu menghasilkan O2 sebanyak 20% volume. tentukan derajat
disosiasi SO3
Jawab :
SO3 ↔ SO2 + ½ O2
Mula-mula : 80 - -
Bereaksi : 40 40 20
——————————-
Setimbang : 40 40 20

mol zat terlarut


α= 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
40
α= 80

α = 0,5

3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5


liter diperoleh gas o2 sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut
tetapan kesetimbangan Kc adalah…
Jawab :

2SO3 ⇌ 2SO2 + O2
M: 1 – -
B: 0.5 0.5 0.25__
S: 0.5 0.5 0.25
[SO3] = 0.5 / 5 = 0.1 M
[SO2] = 0.5 / 5 = 0.1 M
[O2] = 0.25 / 5 = 0.05 M
[SO2]2 .[O2]
Kc = [SO3]2
[0.1]2 .[0,1]
Kc = [0.05]2

Kc = 0,05

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat
berlangsung dua arah. Pada saat kesetimbangan tercapai, kecepatan
reaksi ke kiri adalah sama dengan kecepatan reaksi ke kanan. Sistem
kesetimbangan homogen terjadi bila dalam sistem terdapat satu fasa.
Sedangkan jika fasa komponen zat lebih dari satu atau berbeda disebut
kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang
tetap dan hanya berlaku untuk gas. Dengan demikian, kesetimbangan
reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur.
Pengaruh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur pada
kesetimbangan dijelaskan menurut Le Chatelier, maka pada sistem
akan timbul reaksi yang berusaha untuk menetralkan aksi tersebut,
sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap.
Pada kesetimbangan heterogen, apabila fas azat adalah padat dan
gas, maka harga Kp hanya tergantung pada fasa gas, karena harga
aktivitas zat padat adalah : Pengaruh konsentrasi, tekanan, dan
temperatur pada kesetimbangan heterogen adalah sama dengan
pengaruhnya kesetimbangan homogen.
Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada
kondisi-kondisi tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis, dan temperatur)
dilakukan agar proses dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu
proses yang mengguanakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi
adalah proses Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis dan bisa menambah wawasan dalam mengetahui

12
tentang kesetimbangan kimia. Menambah referensi dalam mata kuliah
kimia dasar.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://andellaforester.blogspot.com

http://anaistianah.blogspot.com

Junaidi, Robert, dkk. 2013. Modul Kimia Fisika.Palembang : Politeknik Negeri


Sriwijaya

http://velahumaira.blogspot.com

14

Anda mungkin juga menyukai