Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESETIMBANGAN KIMIA

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar

RAMLAN BURHANUDIN, M.Pd.

Kelompok 7

1. Rizky Maulana (7020220041)


2. Feri Andrianto (7020220038)
3. Adam Rizky Darmawan (7020220032)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GALUS CIAMIS
2022
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Kesetimbangan Kimia”.

Dalam hal ini kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima segala masukan dan
saran yang bersifat konstuktif untuk lebih mempertajam dan meluaskan
pandangan sehingga Makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah


membimbing, mengarahkan, mengoreksi dan memberi saran kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Ciamis, Oktober 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan...........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Pengertian Kesetimbangan Kimia..............................................................5
2.2 Jenis Sistem Kesetimbangan.......................................................................6
2.3 Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri..........................................9
2.4 Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari........................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yangkita sebut
“keseimbangan kimia” akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan
mekanik. Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang
mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka
besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut
berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya
terbentuk. Setelah komposisinya tetap selama sistem tersebut tidak terganggu,
sehingga sistem tersebut kemudian dikatakan berada dalam keadan kesetimbangan
atau lebih sederhana “berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah
reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan
kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka
perumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud kesetimbangan kimia?
2. Apa perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen?
3. Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia?
4. Bagaimana penerapan kesetimbangan kimia dalam industri?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan kesetimbangan kimia.
2. Untuk mengetahui perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen
dalam suatu reaksi kimia.
3. Untuk mengetahui perhitungan tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia.

3
4. Untuk mengetahui penerapan reaksi kesetimbangan di industri.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
sosial.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang
dapat berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik. Keadaan
kesetimbangan kimia diperlihatkan pada contoh dibawah ini:

Ag+ + Fe2+ ↔ Ag + Fe3+


Tanda panah kedua arah yang berlawanan menunjukkan bahwa reaksi dapat
dibalik atau terjadi reaksi yang setimbang. Saat keadaan setimbang, tidak akan
terjadi perubahan secara makrokopis, artinya perubahan yang dapat diamati atau
diukur, tetapi reaksi terus berlangsung dalam dua arah dalam kecepatan yang
sama. Jadi kesetimbangan kimia bersifat dinamis, jika ion Ag+ dan Fe2+ dicampur,
laju perubahan Ag+ dan Fe2+ setiap saat selalu berubah.
Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati
dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan, molekul-
molekul reaktan berubah mnjadi produk secara terus-menerus sambil molekul-
molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan
adalah reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah
pembentukan produk. Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan
produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah
sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus diingat
bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda sebagai
reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama disebut
kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika.
Jadi kesetimbangan reaksi disebut juga dengan kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak
diam (statis), tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju

5
reaksi sama. Pada keadaan tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan bersih
dalam sistem reaksi. Misalnya kesetimbangan dinamis yang diasumsikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada saat air
menguap, uap air tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air
tersebut akan mengalami kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali, kemudian
jatuh ke dalam wadah. Pada wadah tersebut terjadi dua proses yang berlawanan
arah, yaitu proses penguapan yang arahnya ke atas dan proses kondensasi yang
arahnya ke bawah. Pada saat tertentu laju proses penguapan dan laju proses
kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam wadah tersebut
adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
2.2 Jenis Sistem Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Homogen
a. Tetapan Kesetimbangan
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya
terdiri atas satu fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi
ada dalam fase yang sama. Salah satu contoh kesetimbangan homogen
yaitu:
H2O + I2 ↔ 2HI
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang,
kecepatan reaksi pembentuk gas C dan D adalah sama dengan
pembentukan gas A dan B. Reaksi ini dapat dinyatakan dengan
persamaan :
A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2 adalah
kecepatan reaksi pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang:
[ C ] [D ]
K=
[ A ] [ B]

6
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk
reaksi pada temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan
persamaan:
mA + nB ↔ pC + qD
p q
[C] [D]
Kc = m n
[ A] [B]
b. Hunungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut:
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi:
Kp = Kc x (RT)∆n
c. Prinsip Le Chatelier
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884,
Henri Le Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi kimia yang
setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar),
reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu
pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima
(melakukan reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang
diterima).
1. Pengaruh konsentrasi 
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka
reaksi bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila
konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah zat
tersebut. 
2. Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas,
berdasarkan hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka
volumenya diperkecil, sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka
volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal:

7
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol
gas bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila
jumlah mol gas berkurang maka tekanan akan menjadi kecil.
Dengan demikian jika tekanan diperbesar maka reaksi akan
bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil dan juga
sebaliknya.  
Contoh: 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan,
kesetimbangan akan bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga
volume akan berkurang dan mengurangi kenaikan tekanan. Bila
tekanan diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi atau
ke arah jumlah molekul yang banyak.
3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah
reaksi endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah eksoterm.
Contoh: N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke
arah endoterm atau ke kiri.
4. Katalis 
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya
kesetimbangan kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu
katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan reaksi balik dengan
sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang
ada dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah
berubah. Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar
dengan reaksi balik.

2. Kesetimbangan Heterogen

8
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem
kesetimbangan yang komponen zatnya mempunyai fasa berbeda atau lebih
dari satu. Contoh:
CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) ↔ 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) ↔ Cu(p) + H2O(g)
Adalah
P H2 O
Kp=
PH2
Misal :
2SO2(g) + O2 ↔ 2SO3(g)
[P¿¿ SO3]2
Kp= ¿
[P¿¿ SO2]2 [ P¿¿ O2]¿ ¿

Kuantitas yang diperoleh melalui pemasukan harga konsentrasi awal


spesies-spesies ke dalam pernyataan konstanta kesetimbangan disebut hasil
bagi reaksi (Qc). Untuk menentukan arah pergeseran reaksi untuk mencapai
kesetimbangan, kita harus membandingkan harga Qc dan Kc. Ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi :
1.  Qc > Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan
adalah cukup besar. Untuk mencapai kesetimbangan maka produk harus
berubah menjadi reaktan. Proses berjalan dari ke kiri.
2.  Qc = Kc konsentrasi mula-mula adalah sama dengan konsentrasi pada
kesetimbangan berarti telah tercapai kesetimbangan.
3.  Qc < Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan
adalah cukup kecil. Untuk mencapai kesetimbangan maka reaktan harus
berubah menjadi produk. Proses berjalan dari ke kanan.
2.3 Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri
1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch

9
Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada
pembuatan amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang sangat
penting bagi kehidupan, teutama sebagai bahan pembuatan pupuk dan
sebagai pelarut yang baik untuk berbagai senyawa ionik dan senyawa
polar. Amonia dibuat berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan
hidrogen.
2. Pembentukan Belerang Trioksida (SO3) pada proses kontak
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) + 42.000 kal

Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang terjadi adalah
eksoterm dan terjadi penurunan volume. Untuk mengatasi SO3 yang
optimum operasi/reaksi dilakukan pada temperatur rendah, tekanan tinggi,
dan gas oksigen atau SO2 berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena
laju reaksinya rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida (Proses Birkland-Eyde)

N2 + O2(g) ↔ 2NO – 43.250 kal

Reaksi pembentukan NO merupakan reaksi eksoterm, maka jika


temperatur dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah penyerapan
kalor atau ke arah reaksi endoterm. Dengan demikian, pembentukan NO
akan bertambah pada kenaikan temperatur. Selain itu, hasil NO semakin
bertambah bila gas N2 dan O2 berlebihan.
4. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
Asam sulfat digunakan pada industri baja untuk menghilangkan
karat besi sebelum baja dilapisi timah atau seng. Pada pembuatan zat
warna, obat-obatan; pada proses pemurnian logam dengan cara
elektrolisis; pada industri tekstil, cat, plastik, akumulator, bahan peledak,
dan lain-lain. Pendeknya, banyaknya pemakaian asam sulfat di suatu
negara telah dipakai sebagai ukuran kemakmuran negara tersebut.

10
2.4 Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal di alam yang mengalami


kesetimbangan dinamis. Contoh beberapa proses yang termasuk ke dalam
proses kesetimbangan dinamis yaitu sebagai berikut:

 Proses pemanasan air dalam wadah tertutup


 Proses pelarutan zat padat dalam air, misalnya garam AgCl dilarutkan
dalam air sehingga padatan AgCl sebagian melarut ke dalam air. Pada
waktu AgCl sudah melarut, terjadi lagi reaksi pembentukan padatan AgCl
yang disebut proses pengendapan. Hal itu berarti dalam sistem terjadi dua
proses yang berlawanan arah, yaitu proses pelarutan AgCl yang arahnya
kekanan dan proses pengendapan AgCl yang arahnya kekiri. Pada saat
tertentu laju proses pelarutan (V1) akan sama dengan laju proses
pengendapan (V2). Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
Pada keadaan setimbang V1=V2. Hal itu dapat dituliskan sebgai berikut.
AgCl (g) ⇋ Ag+ + Cl-
 Proes penguapan air dari permukaan bumi dengan proses turunnya hujan
merupakan kesetimbangan dinamis. Jika dalam kurun waktu tertentu
jumlah air yang menguap dari permukaan bumi sama dengan jumlah air
yang jatuh ke permukaan bumi melalui turunnya hujan, maka
kesetimbangan air di alam dapat dipertahankan. Akan tetapi, kenyataan
yang dihadapi oleh manusia pada masa sekarang ini sangat berbeda
dengan kesetimbangan dinamis yang kita bicarakan sebelumnya musim
kemarau berkepanjangan mengakibatkan banyak tanaman mengalami
kekeringan, lalu mati sehingga manusia menderita kelaparan. Sebaliknya
hujan yang terus menerus menyebabkan bencana banjir yang
mengakibatkan banyak manusia meninggal dan banyak rumah yang
hanyut terbawa arus banjir.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung dua
arah. Pada saat kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah sama
dengan kecepatan reaksi ke kanan. Sistem kesetimbangan homogen terjadi bila
dalam sistem terdapat satu fasa. Sedangkan jika fasa komponen zat lebih dari satu
atau berbeda disebut kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang tetap dan hanya
berlaku untuk gas. Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi oleh
konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Pengaruh konsentrasi, tekanan,
volume, dan temperatur pada kesetimbangan dijelaskan menurut Le Chatelier,
maka pada sistem akan timbul reaksi yang berusaha untuk menetralkan aksi
tersebut, sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap.
Pada kesetimbangan heterogen, apabila fas azat adalah padat dan gas, maka
harga Kp hanya tergantung pada fasa gas, karena harga aktivitas zat padat adalah:
Pengaruh konsentrasi, tekanan, dan temperatur pada kesetimbangan heterogen
adalah sama dengan pengaruhnya kesetimbangan homogen.
Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi-kondisi
tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis, dan temperatur) dilakukan agar proses
dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses yang mengguanakan prinsip
sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah proses Haber-Bosch dalam
pembentukan amonia.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis dan bisa menambah wawasan dalam mengetahui tentang kesetimbangan
kimia. Menambah referensi dalam mata kuliah kimia dasar.

12
DAFTAR PUSTAKA
Fratiwi, Mega. ”Makalah kesetimbangan kimia”,
https://www.academia.edu/11157238/Makalah_kesetimbangan_kimia, diakses
pada 8 Oktober 2022.
Junaidi, Robert, dkk. 2013. Modul Kimia Fisika.Palembang : Politeknik Negeri
Sriwijaya
AndellA. 2014. “KESETIMBANGAN KIMIA”,
http://andellaforester.blogspot.com/2014/04/makalah-kesetimbangan-kimia.html,
diakses pada 8 Oktober 2022.

13

Anda mungkin juga menyukai