Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR

KESETIMBANGAN KIMIA

I KADEK AGUS TARSANA

SMK FARMASI SARASWATI 3 DENPASAR

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulisan bahan ajar kimia Kesetimbangan Kimia dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan menambah sumber belajar bagi peserta didik.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan bahan ajar ini. Kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan bahan
ajar yang akan datang.

Denpasar, September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… 2

Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. 3

Kesetimbangan Dinamis ........................................................................................................... 4

Keadaan setimbang ................................................................................................................. 5

Pergeseran Kesetimbangan ....................................................................................................... 5

3
KESETIMBANGAN KIMIA

Kompetensi Dasar:
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia

Indikator Pencapaian Kompetensi:


1. Membedakan reaksi reversibel dan irreversibel
2. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
3. Membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.
4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier
5. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada pergeseran
kesetimbangan
6. Mengidentifikasi pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada pergeseran
kesetimbangan

Tujuan Pembelajaran:
Melalui literasi dan diskusi peserta didik dapat:
1. Membedakan reaksi reversibel dan irreversibel
2. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
3. Membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.
4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier.
5. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada pergeseran
kesetimbangan.

1. Kesetimbangan Dinamis
Apabila air dalam sebuah tempat tertutup (sistem tertutup atau pada suhu kamar)
dipanaskan, beberapa molekul air pada permukaan akan bergerak cukup cepat untuk lepas dari
cairan dan menguap. Apabila air berada dalam ruang terbuka, tidak mungkin molekul air akan
kembali lagi, sehingga uap yang terbentuk akan habis. Namun, jika air berada pada suatu tempat
tertutup maka akan terdapat perbedaan. Uap yang terbentuk tidak dapat melepaskan diri dan akan
bertabrakan dengan air-air di permukaan dan akan kembali pada cairan (dengan kata lain
mengembun). Pada awalnya kecepatan pengembunan rendah, saat terdapat sedikit molekul dalam
uap. Penguapan akan berlanjut dengan kecepatan yang lebih besar daripada pengembunan. Oleh
karena itu, volume air akan menyusut dan molekul-molekul uap akan bertambah. Bertambahnya
molekul-molekul uap mengakibatkan molekul-molekul tersebut saling bertabrakan, dan bergabung
dengan cairan. Pada akhirnya, kecepatan penguapan dan pengembunan akan sama. Keadaan di
mana reaksi berlangsung terus-menerus dan kecepatan membentuk zat produk sama dengan
kecepatan menguraikan zat pereaksi disebut kesetimbangan dinamis. Reaksi kimia yang dapat balik
(zat-zat produk dapat kembali menjadi zat-zat semula) disebut reaksi reversibel.

Ciri-ciri kesetimbangan dinamis adalah:


1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke arah reaktan
(zat-zat pereaksi).

4
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi terjadi
perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat dilihat).
5. Setiap komponen tetap ada.

Pada reaksi kesetimbangan peruraian gas N2O4 menjadi gas NO2, tercapai keadaan setimbang saat
kecepatan terurainya N2O4 sama besarnya dengan kecepatan membentuk kembali N2O4.

N2O4(g) 2NO2(g)

2. Keadaan Kesetimbangan
Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik (reversibel).
Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri,
maka reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum, reaksi kesetimbangan dapat
dinyatakan sebagai:
A + B C + D

Ada dua macam sistem kesetimbangan, yaitu kesetimbangan dalam sistem homogen dan
kesetimbangan dalam sistem heterogen.
1.1 Kesetimbangan dalam Sistem Homogen
a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh:
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan


Contoh:
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH–(aq)

1.2 Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen


a. Kesetimbangan dalam sistem padat–gas
Contoh:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
b. Kesetimbangan dalam sistem padat–larutan
Contoh:
BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42–(aq)
c. Kesetimbangan dalam sistem larutan–padat–gas
Contoh:
Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

3. Pergeseran Kesetimbangan
Apakah yang akan terjadi bila simpanan air di bumi habis? Penggundulan hutan karena
pohon-pohon ditebang untuk diambil kayunya atau membuka lahan untuk ladang. Tidak ada
simpanan air tanah. Siklus air menjadi terganggu, sehingga sistem kesetimbangan air di alam juga
akan terganggu. Kalau ada pengaruh dari luar, sistem kesetimbangan akan mengadakan aksi untuk
mengurangi pengaruh atau gangguan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan: “Bila pada sistem
kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa, sehingga

5
pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya”. Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke
keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan
pergeseran kesetimbangan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
adalah:
a. perubahan konsentrasi salah satu zat
b. perubahan volume atau tekanan
c. perubahan suhu

a. Perubahan Konsentrasi
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika
konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.

Contoh Soal:
1. Ke arah mana kesetimbangan bergeser bila pada reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
a. SO2 ditambah?
b. SO3 ditambah?
c. O2 dikurangi?
d. SO3 dikurangi?
2. Pada reaksi kesetimbangan:
Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq)
ke arah mana kesetimbangan bergeser, jika:
a. ditambah Ag+?
b. ditambah Fe3+?

b. Perubahan Volume atau Tekanan


Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan
volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan reaksi
berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
1. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
jumlah koefisien reaksi kecil.
2. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
jumlah koefisien reaksi besar.

Contoh:
Pada reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

jumlah koefisien reaksi di kanan = 2


jumlah koefisien reaksi di kiri = 1 + 3 = 4

• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka
kesetimbangan akan bergeser ke kanan (jumlah koefisien kecil).

6
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri (jumlah koefisien besar).

c. Perubahan Suhu
Menurut Van’t Hoff:
1. Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser
ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
2. Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser
ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh:
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ΔH = –216 kJ
(reaksi ke kanan eksoterm)
Reaksi ke kanan eksoterm berarti reaksi ke kiri endoterm.
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri (ke arah endoterm atau yang membutuhkan kalor).
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan (ke arah eksoterm).

Contoh Soal :
1. Pada reaksi kesetimbangan: HC2H3O2(g) + H2O(aq) C2H3O2–(aq) + H3O+(aq)
ke arah mana kesetimbangan bergeser, jika pada kesetimbangan:
a. ditambah HC2H3O2(g)?
b. HC2H3O2(g) dikurangi?
2. Pada reaksi kesetimbangan: H2(g) + I2(g) 2HI(g)
ke arah mana kesetimbangan bergeser, bila:
a. ditambah H2?
b. HI dikurangi?
c. tekanan sistem diperbesar?
3. Pada reaksi kesetimbangan: C(s) + CO2(g) 2CO(g) ΔH = 120 kJ
bagaimana pengaruhnya terhadap CO, jika:
a. ditambah CO2?
b. suhu dinaikkan?
c. suhu diturunkan?
d. tekanan diperbesar?
4. Pada reaksi kesetimbangan: PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g) ΔH = –215 kJ
jelaskan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh PCl5 sebanyak-banyaknya!

Anda mungkin juga menyukai