A. Latar belakang .
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat .
1
1
2
Bab ii pembahasan .
A.
B.
C.
D.
E.
F.
3
4
7
8
9
11
15
Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen,
di mana reaksi ini berkataliskan klorofil dan menggunakan sinar matahari sebagai energi untuk
reaksi.
6 CO2(g)+ 6 H2O(l)--> C6H12O6(s)+ 6 O2(g)
glukosa
Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk menjalankan
kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi karena reaksi antara logam dengan
oksigen di udara. Amoniak merupakan hasil industri kimia yang sangat penting. Reaksi
kesetimbangan nitrogen dan hidrogen pada kondisi standar (STP) menghasilkan amoniak dengan
kualitas yang kurang baik. Produk amoniak dikembangkan dengan menggunakan suhu dan
tekanan tinggi.
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut
keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Ketika
suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zatzat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari
komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan
komponen lainnya terbentuk. Setelah komposisinya tetap selama sistem tersebut tidak terganggu,
sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih
sederhana berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam
kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil
reaksi untuk berubah.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini memperoleh
hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan
masalah tersebut adalah :
a. Bagaimana konsep keadaan kesetimbangan kimia ?
b. Apa perbedaaan kesetimbangan homogen dan heterogen ?
c. Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia?
d. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?
e. Apa sajafaktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang dapat
berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik. Keadaan kesetimbangan
kimia diperlihatkan pada contoh dibawah ini :
Ag+ + Fe2+ Ag + Fe3+
Tanda panah kedua arah yang berlawanan menunjukkan bahwa reaksi dapat dibalik atau
terjadi reaksi yang setimbang. Saat keadaan setimbang, tidak akan terjadi perubahan secara
makrokopis, artinya perubahan yang dapat diamati atau diukur, tetapi reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Jadi kesetimbangan kimia bersifat
dinamis, jika ion Ag+ dan Fe2+ dicampur, laju perubahan Ag + dan Fe2+ setiap saat selalu
berubah.
Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi reaktan
dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem.
Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah
mnjadi produk secara terus-menerus sambil molekul-molekul produk berubah menjadi
reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah reaksi
dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah pembentukan produk.
Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan produk juga mulai berjalan. Jika
kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan
kimia telah dicapai. Harus diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang
berbeda sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama
disebut kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika.
Jadi
kesetimbangan
reaksi
disebut
juga
dengan
kesetimbangan
dinamis.
Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak diam (statis),
tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju reaksi sama. Pada keadaan
tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan bersih dalam sistem reaksi. Misalnya
kesetimbangan dinamis yang diasumsikan dalam kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada saat air menguap,
uap air tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air tersebut akan mengalami
kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali, kemudian jatuh kedalam wadah. Pada wadah
tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses penguapan yang arahnya
keatas dan proses kondensasi yang arahnya kebawah. Pada saat tertentu laju proses
penguapan dan laju proses kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam
wadah tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
B. Jenis Sistem Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Homogen
a. Tetapan kesetimbangan
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri atas satu
fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam fase yang sama . Salah
satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 2HI
2SO2 + O2 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang, kecepatan
reaksi pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas A dan B. Reaksi
ini dapat dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V 2 adalah kecepatan reaksi
pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
K=
[ C ][ D ]
[ A] [ B]
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada temperatur
tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB pC + qD
Kc=
[C]p [D]q
m
n
[ A] [B]
b. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)n
c. Prinsip Le Chatelier
akan
menjadi
kecil.
Dengan
diperbesarmakareaksiakanbergeserkearahjumlahmol
demikian
jika
tekanan
gas
yang
lebihkecildanjugasebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan, kesetimbangan akan
bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga volume akan berkurang dan mengurangi
kenaikan tekanan. Bila tekanan diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi
atau ke arah jumlah molekul yang banyak.
3. PengaruhSuhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah reaksi endoterm,
sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser kearah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500 menjadi 1200 maka kesetimbangan kearah endoterm atau
ke kiri.
4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan
kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan reaksi
maju dan reaksi balik dengan sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas
relatif yang ada dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah
berubah.Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi balik.
2. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang komponen
zatnya mempunyai fasa berbeda atau lebih dari satu. Contoh :
CaCO3(p) CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) Cu(p) + H2O(g)
Adalah
Kp=
PH 2 O
PH 2
Misal :
2SO2(g) + O2 2SO3(g)
P
P
P
[ SO 2]2 [ O 2]
[ SO 3]2
Kp=
Proses pelarutan zat padat dalam air, misalnya garam AgCl dilarutkan dalam air sehingga
padatan AgCl sebagian melarut kedalam air. Pada waktu AgCl sudah melarut, terjadi lagi
reaksi pembentukan padatan AgCl yang disebut proses pengendapan. Hal itu berarti dalam
sistem terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses pelarutan AgCl yang arahnya
kekanan dan proses pengendapan AgCl yang arahnya kekiri. Pada saat tertentu laju proses
pelarutan (V1) akan sama dengan laju proses pengendapan (V 2).Keadaan seperti itu disebut
kesetimbangan dinamis. Pada keadaan setimbang V1=V2. Hal itu dapat dituliskan sebgai
berikut.
AgCl (g) Ag+ + Cl-
Proes penguapan air dari permukaan bumi dengan proses turunnya hujan merupakan
kesetimbangan dinamis. Jika dalam kurun waktu tertentu jumlah air yang menguap dari
permukaan bumi sama dengan jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi melalui turunnya
hujan, maka kesetimbangan air di alam dapat dipertahankan. Akan tetapi, kenyataan yang
dihadapi oleh manusia pada masa sekarang ini sangat berbeda dengan kesetimbangan
dinamis yang kita bicarakan sebelumnya musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan
banyak tanaman mengalami kekeringan,lalu mati sehingga manusia menderita kelaparan.
Sebaliknya hujan yang terus menerus menyebabkan bencana banjir yang mengakibatkan
banyak manusia meninggal dan banyak rumah yang hanyut terbawa arus banjir.
0.67 0.67
__________________________ _
Seimbang : 0.33 0.33
[ C ][ D ]
K = [ A] [ B]
0.67 0.67
[ 0,67 ][ 0 , 67 ]
= [ 0,33 ][ 0,33 ]
= 4,122
2. Pemanasan gas SO3 dalam ruang tertutup pada temperatur tertentu menghasilkan O 2 sebanyak
20%
volume.
tentukan
derajat
disosiasi
SO 3
Jawab :
SO3 SO2 + O2
Mula-mula : 80
Bereaksi : 40
40
20
Setimbang : 40
40
20
40
80
0,5
3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter diperoleh gas o2
sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah
Jawab :
2SO3
M:
B:
0.5
S:
0.5
2SO2 + O2
0.5
0.5
0.25__
0.25
Kc =
[ SO 2]2.[O 2]
[ SO3]2
Kc =
[ 0.1]2.[0,1]
[0.05]2
Kc = 0,05
4. Pada Suatu reaksi kesetimbangan2Al(s) + 3H2O
Al2O3(s) + 3H2
Mula-mula terdapat 1 mol Al dan 1 mol uap air. Setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0.6
mol hz. Harga tetapan kesetimbangan adalah
2Al(s) + 3H2O
Al2O3(s) +
3H2
M:
B:
0.4
0.6
0.2
0.6
S:
0.6
0.4
0.2
0.6
Kc =
[H 2]3
[ H 2 O] 3
Kc =
[ 0,6]3
[ 0,4]3
= 3,375
5. Sebanyak 0,4 mol HI di masukan ke dalam bejana 1 liter, sehingga terjadi kesetimbangan
menurut persamaanberikut:2HI H2 + I2 .
Jika derajat dissosiasi HI diketahui sama dengan 0,25.Hitung harga Kc ?
Jawab :
2HI H2+ I2 .
M:
0,4
B:
0.1
0.05
0.05__
S:
0.3
0.05
0.05
0,25 =
Kc =
Kc =
Kc =
[ H 2 ][ I 2 ]
[ H I ]2
[ 0,05 ][ 0,05 ]
[0,3]2
0,028
CH4+H2O CO+3H2
Tahap 2 :
CO+H 2O CO2+H2
Tahap 3:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung dua arah. Pada saat
kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah sama dengan kecepatan reaksi ke kanan.
Sistem kesetimbangan homogen terjadi bila dalam sistem terdapat satu fasa. Sedangkan jika fasa
komponen zat lebih dari satu atau berbeda disebut kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang tetap dan hanya berlaku untuk
gas. Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, tekanan, volume,
dan temperatur. Pengaruh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur pada kesetimbangan
dijelaskan menurut Le Chatelier, maka pada sistem akan timbul reaksi yang berusaha untuk
menetralkan aksi tersebut, sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap.
Pada kesetimbangan heterogen, apabila fas azat adalah padat dan gas, maka harga Kp hanya
tergantung pada fasa gas, karena harga aktivitas zat padat adalah : Pengaruh konsentrasi,
tekanan, dan temperatur pada kesetimbangan heterogen adalah sama dengan pengaruhnya
kesetimbangan homogen.
DAFTAR PUSTAKA
http://andellaforester.blogspot.com
http://anaistianah.blogspot.com
Junaidi, Robert, dkk. 2013.Modul Kimia Fisika.Palembang :Politeknik Negeri
Sriwijaya
http://velahumaira.blogspot.com