Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Bab 1 pendahuluan ...

A. Latar belakang .
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat .

1
1
2

Bab ii pembahasan .

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Pengertian kesetimbangan kimia .


Jenis sistem kesetimbangan .
Penerapan reaksi kesetimbangan di industry
Kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari .........................
Contoh soal dan pembahasan ..
Pertanyaan dan jawaban

3
4
7
8
9
11

Bab iii penutup 14


A. Kesimpulan ... 14
B. Saran . 14
Daftar pustaka

15

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH

CAHYARIA KEZIA MADENDEHE


KELAS X TKJ

SMK NEGERI 3 TAHUNA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen,
di mana reaksi ini berkataliskan klorofil dan menggunakan sinar matahari sebagai energi untuk
reaksi.
6 CO2(g)+ 6 H2O(l)--> C6H12O6(s)+ 6 O2(g)
glukosa
Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk menjalankan
kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi karena reaksi antara logam dengan
oksigen di udara. Amoniak merupakan hasil industri kimia yang sangat penting. Reaksi
kesetimbangan nitrogen dan hidrogen pada kondisi standar (STP) menghasilkan amoniak dengan
kualitas yang kurang baik. Produk amoniak dikembangkan dengan menggunakan suhu dan
tekanan tinggi.
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut
keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Ketika
suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zatzat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari
komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan
komponen lainnya terbentuk. Setelah komposisinya tetap selama sistem tersebut tidak terganggu,
sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih
sederhana berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam
kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil
reaksi untuk berubah.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini memperoleh
hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan
masalah tersebut adalah :
a. Bagaimana konsep keadaan kesetimbangan kimia ?
b. Apa perbedaaan kesetimbangan homogen dan heterogen ?
c. Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia?
d. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?
e. Apa sajafaktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?

C. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat dari penyusunan
makalah ini adalah :
a. Untuk menjelaskan keadaan kesetimbangan kimia
b. Untuk mengetahui perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen dalam suatu reaksi
kimia
c. Untuk mengetahui perhitungan tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia
d. Untuk mengetahui penerapan reaksi kesetimbangan di industri
e. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang dapat
berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik. Keadaan kesetimbangan
kimia diperlihatkan pada contoh dibawah ini :
Ag+ + Fe2+ Ag + Fe3+
Tanda panah kedua arah yang berlawanan menunjukkan bahwa reaksi dapat dibalik atau
terjadi reaksi yang setimbang. Saat keadaan setimbang, tidak akan terjadi perubahan secara
makrokopis, artinya perubahan yang dapat diamati atau diukur, tetapi reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Jadi kesetimbangan kimia bersifat
dinamis, jika ion Ag+ dan Fe2+ dicampur, laju perubahan Ag + dan Fe2+ setiap saat selalu
berubah.
Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi reaktan
dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem.
Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah
mnjadi produk secara terus-menerus sambil molekul-molekul produk berubah menjadi
reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah reaksi
dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah pembentukan produk.
Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan produk juga mulai berjalan. Jika
kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan
kimia telah dicapai. Harus diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang
berbeda sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama
disebut kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika.
Jadi

kesetimbangan

reaksi

disebut

juga

dengan

kesetimbangan

dinamis.

Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak diam (statis),
tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju reaksi sama. Pada keadaan
tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan bersih dalam sistem reaksi. Misalnya
kesetimbangan dinamis yang diasumsikan dalam kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada saat air menguap,
uap air tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air tersebut akan mengalami
kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali, kemudian jatuh kedalam wadah. Pada wadah
tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses penguapan yang arahnya
keatas dan proses kondensasi yang arahnya kebawah. Pada saat tertentu laju proses

penguapan dan laju proses kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam
wadah tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
B. Jenis Sistem Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Homogen
a. Tetapan kesetimbangan
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri atas satu
fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam fase yang sama . Salah
satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 2HI
2SO2 + O2 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang, kecepatan
reaksi pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas A dan B. Reaksi
ini dapat dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V 2 adalah kecepatan reaksi
pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
K=

[ C ][ D ]
[ A] [ B]

Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada temperatur
tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB pC + qD
Kc=

[C]p [D]q
m
n
[ A] [B]

b. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)n
c. Prinsip Le Chatelier

Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884, Henri Le Chatelier,


menemukan bahwa jika reaks ikimia yang setimbang menerima perubahaan keadaan
(menerima aksi dari luar), reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru
dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima (melakukan
reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang diterima).
1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi bergeser dari
arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser
kearah zat tersebut.
2. Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan hukum
boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil, sedangkan bila
tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal
:
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas bertambah
maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas berkurang maka
tekanan

akan

menjadi

kecil.

Dengan

diperbesarmakareaksiakanbergeserkearahjumlahmol

demikian

jika

tekanan

gas

yang

lebihkecildanjugasebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan, kesetimbangan akan
bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga volume akan berkurang dan mengurangi
kenaikan tekanan. Bila tekanan diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi
atau ke arah jumlah molekul yang banyak.
3. PengaruhSuhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah reaksi endoterm,
sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser kearah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500 menjadi 1200 maka kesetimbangan kearah endoterm atau
ke kiri.
4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan
kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan reaksi
maju dan reaksi balik dengan sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas
relatif yang ada dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah
berubah.Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi balik.

2. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan yang komponen
zatnya mempunyai fasa berbeda atau lebih dari satu. Contoh :
CaCO3(p) CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) Cu(p) + H2O(g)
Adalah

Kp=

PH 2 O
PH 2
Misal :
2SO2(g) + O2 2SO3(g)

P
P
P
[ SO 2]2 [ O 2]

[ SO 3]2

Kp=

Kuantitas yang diperoleh melalui pemasukan harga konsentrasi awal spesies-spesies ke


dalam pernyataan konstanta kesetimbangan disebut hasil bagi reaksi (Qc). Untuk menentukan
arah pergeseran reaksi untuk mencapai kesetimbangan, kita harus membandingkan harga Qc dan
Kc. Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi :
1. Qc > Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan adalah cukup besar.
Untuk mencapai kesetimbangan maka produk harus berubah menjadi reaktan. Proses berjalan
dari ke kiri.
2. Qc = Kc konsentrasi mula-mula adalah sama dengan konsentrasi pada kesetimbangan berarti
telah tercapai kesetimbangan.
3. Qc < Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan adalah cukup kecil.
Untuk mencapai kesetimbangan maka reaktan harus berubah menjadi produk. Proses berjalan
dari ke kanan.

C. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri


1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch
Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada pembuatan amonia (NH3)
merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting bagi kehidupan, teutama sebagai bahan
pembuatan pupuk dan sebagai pelarut yang baik untuk berbagai senyawa ionik dan senyawa
polar. Amonia dibuat berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan hidrogen.
2. Pembentukan Belerang Trioksida (SO3) pada proses kontak
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) + 42.000 kal
Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang terjadi adalah eksoterm dan terjadi
penurunan volume. Untuk mengatasi SO 3 yang optimum operasi/reaksi dilakukan pada
temperatur rendah, tekanan tinggi, dan gas oksigen atau SO 2 berlebihan, tetapi proses tidak
ekonomis karena laju reaksinya rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )
N2 + O2(g) 2NO 43.250 kal
Reaksi pembentukan NO merupakan reaksi eksoterm, maka jika temperatur
dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah penyerapan kalor atau ke arah
reaksiendoterm. Dengan demikian, pembentukan NO akan bertambah pada kenaikan
temperatur. Selain itu, hasil NO semakin bertambah bila gas N 2 dan O2 berlebihan.
4. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
Asam sulfat digunakan pada industri baja untuk menghilangkan karat besi sebelum
baja dilapisi timah atau seng. Pada pembuatan zat warna, obat-obatan; pada proses pemurnian
logam dengan cara elektrolisis; pada industri tekstil, cat, plastik, akumulator, bahan peledak,
dan lain-lain. Pendeknya, banyaknya pemakaian asam sulfat di suatu negara telah dipakai
sebagai ukuran kemakmuran negara tersebut.

D. Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari


Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal dialam yang mengalami kesetimbangan
dinamis. Contoh beberapa proses yang termasuk kedalam proses kesetimbangan dinamis
yaitu sebagai berikut :

Proses pemanasan air dalam wadah tertutup

Proses pelarutan zat padat dalam air, misalnya garam AgCl dilarutkan dalam air sehingga
padatan AgCl sebagian melarut kedalam air. Pada waktu AgCl sudah melarut, terjadi lagi
reaksi pembentukan padatan AgCl yang disebut proses pengendapan. Hal itu berarti dalam
sistem terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses pelarutan AgCl yang arahnya
kekanan dan proses pengendapan AgCl yang arahnya kekiri. Pada saat tertentu laju proses
pelarutan (V1) akan sama dengan laju proses pengendapan (V 2).Keadaan seperti itu disebut
kesetimbangan dinamis. Pada keadaan setimbang V1=V2. Hal itu dapat dituliskan sebgai
berikut.
AgCl (g) Ag+ + Cl-

Proes penguapan air dari permukaan bumi dengan proses turunnya hujan merupakan
kesetimbangan dinamis. Jika dalam kurun waktu tertentu jumlah air yang menguap dari
permukaan bumi sama dengan jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi melalui turunnya
hujan, maka kesetimbangan air di alam dapat dipertahankan. Akan tetapi, kenyataan yang
dihadapi oleh manusia pada masa sekarang ini sangat berbeda dengan kesetimbangan
dinamis yang kita bicarakan sebelumnya musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan
banyak tanaman mengalami kekeringan,lalu mati sehingga manusia menderita kelaparan.
Sebaliknya hujan yang terus menerus menyebabkan bencana banjir yang mengakibatkan
banyak manusia meninggal dan banyak rumah yang hanyut terbawa arus banjir.

E. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Satu mol A dan B direaksikan sampai mencapai kesetimangan
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g). Pada saat setimbang, didapat zat A = 0.33mol. Hitung tetapan
kesetimbangannya (Kc)!
Jawab :
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g)
Mula-mula : 1 1
Bereaksi : 0.67 0.67

0.67 0.67

__________________________ _
Seimbang : 0.33 0.33

[ C ][ D ]
K = [ A] [ B]

0.67 0.67

[ 0,67 ][ 0 , 67 ]
= [ 0,33 ][ 0,33 ]
= 4,122
2. Pemanasan gas SO3 dalam ruang tertutup pada temperatur tertentu menghasilkan O 2 sebanyak
20%

volume.

tentukan

derajat

disosiasi

SO 3

Jawab :
SO3 SO2 + O2
Mula-mula : 80
Bereaksi : 40

40

20

Setimbang : 40

40

20

mol zat terlarut


mol mulamula

40
80

0,5

3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter diperoleh gas o2
sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah
Jawab :
2SO3
M:

B:

0.5

S:

0.5

2SO2 + O2

0.5
0.5

[SO3]= 0.5 / 5 = 0.1 M

0.25__
0.25

[SO2] = 0.5 / 5 = 0.1 M


[O2] = 0.25 / 5 = 0.05 M

Kc =

[ SO 2]2.[O 2]
[ SO3]2

Kc =

[ 0.1]2.[0,1]
[0.05]2

Kc = 0,05
4. Pada Suatu reaksi kesetimbangan2Al(s) + 3H2O

Al2O3(s) + 3H2

Mula-mula terdapat 1 mol Al dan 1 mol uap air. Setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0.6
mol hz. Harga tetapan kesetimbangan adalah
2Al(s) + 3H2O

Al2O3(s) +

3H2

M:

B:

0.4

0.6

0.2

0.6

S:

0.6

0.4

0.2

0.6

Kc =

[H 2]3
[ H 2 O] 3

Kc =

[ 0,6]3
[ 0,4]3

= 3,375
5. Sebanyak 0,4 mol HI di masukan ke dalam bejana 1 liter, sehingga terjadi kesetimbangan
menurut persamaanberikut:2HI H2 + I2 .
Jika derajat dissosiasi HI diketahui sama dengan 0,25.Hitung harga Kc ?
Jawab :
2HI H2+ I2 .
M:

0,4

B:

0.1

0.05

0.05__

S:

0.3

0.05

0.05

mol zat terlarut


mol mulamula

0,25 =

mol zat terlarut


0,4

Mol terlarut = 0,1 mol

Kc =

Kc =
Kc =

[ H 2 ][ I 2 ]
[ H I ]2

[ 0,05 ][ 0,05 ]
[0,3]2
0,028

F. Pertanyaan dan Jawaban


1. Kelompok 2 (Pertanyaan dari Almer Sudhiarta)
Apakah reaksi kecepatan tekanan sama dengan reaksi reversible?
Jawaban :Tidak, karena jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), reaksi bergeser ke ruas
dengan mol gas yang lebih kecil2. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), reaksi
bergeser ke ruas dengan mol gas yang lebih besar, sedangkan pada Reaksi reversibel adalah
reaksi di mana konversi reaktan ke produk dan konversi produk untuk reaktan terjadi secara
bersamaan.
2. Kelompok 3 (Pertanyaan dari Dara ayu)
Apakah prinsip dari Le Chatelier ?
Jawaban : Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa sistem selalu bertindak untuk menentang
perubahan kesetimbangan kimia; untuk mengembalikan keseimbangan, sistem akan
mendukung jalur kimia untuk mengurangi atau menghilangkan gangguan untuk menstabilkan
kembali kesetimbangan termodinamika.

3. Kelompok 4 (Pertanyaan dari M.Ricky)


Bagaimana konsep kesetimbangan dalam industri ?
Jawaban:Konsep kesetimbangan dalam industri sering digunakan oleh suatu perusahaan
untuk menghasilkan suatu zat sebanyak mungkin dalam suatu reaksi kimia supaya
berlangsung ke arah hasil reaksi (ke arah kanan) jika reaksinya merupakan reaksi
kesetimbangan, maka faktor-faktor konsentrasi, suhu, tekanan gas, serta katalis harus
diperhitungkan agar reaksi itu berlangsung cepat dan ekonomis. Contohnya yaitu
pembentukan amonia, belerang trioksida, nitrigen oksida dan pembuatan asam sulfat.
4. Kelompok 5 (Pertanyaan dari Shanty Nurmuetia)
Bagaimana proses haber-basch di bidang industri
Jawaban : Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada pembuatan amonia
(NH3) merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting bagi kehidupan, teutama sebagai
bahan pembuatan pupuk dan sebagai pelarut yang baik untuk berbagai senyawa ionik dan
senyawa polar. Amonia dibuat berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan hidrogen.
Tahap 1 :

CH4+H2O CO+3H2

Tahap 2 :

CO+H 2O CO2+H2

Tahap 3:

N2(g)+3H2(g) 2NH3 H = -92,4 Kj

Dalam industri, amonia diproduksi dengan menggunakan proses Haber-Bosch yang


mereaksikan gas nitrogen dan hidrogen dengan menggunakan katalis permukaan platina.
Pada suhu biasa proses reaksi berjalan lambat 79 sekali. Tetapi jika suhu dinaikkan, reaksi
berlangsung jauh lebih cepat. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan reaksi bergeser ke arah
kiri (pereaksi) sehingga mengurangi produksi amonia

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung dua arah. Pada saat
kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah sama dengan kecepatan reaksi ke kanan.
Sistem kesetimbangan homogen terjadi bila dalam sistem terdapat satu fasa. Sedangkan jika fasa
komponen zat lebih dari satu atau berbeda disebut kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang tetap dan hanya berlaku untuk
gas. Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, tekanan, volume,
dan temperatur. Pengaruh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur pada kesetimbangan
dijelaskan menurut Le Chatelier, maka pada sistem akan timbul reaksi yang berusaha untuk
menetralkan aksi tersebut, sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap.
Pada kesetimbangan heterogen, apabila fas azat adalah padat dan gas, maka harga Kp hanya
tergantung pada fasa gas, karena harga aktivitas zat padat adalah : Pengaruh konsentrasi,
tekanan, dan temperatur pada kesetimbangan heterogen adalah sama dengan pengaruhnya
kesetimbangan homogen.

Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi-kondisi tertentu


(konsentrasi, tekanan, katalis, dan temperatur) dilakukan agar proses dapat dilakukan secara
ekonomis. Salah satu proses yang mengguanakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi
adalah proses Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis dan bisa menambah wawasan

dalam mengetahui tentang

kesetimbangan kimia. Menambah referensi dalam mata kuliah kimia fisika.

DAFTAR PUSTAKA

http://andellaforester.blogspot.com
http://anaistianah.blogspot.com
Junaidi, Robert, dkk. 2013.Modul Kimia Fisika.Palembang :Politeknik Negeri
Sriwijaya
http://velahumaira.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai