Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“AKHLAK BERPAKAIAN”
Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
           

Tahuna, 10 Desember 2020

Dicky Chandra Kamae

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A.  Latar Belakang........................................................................................................1
B.  Rumusan Masalah...................................................................................................1
C.  Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A.  Pengertian Akhlak...................................................................................................3
B.  Bagaimana Cara Berahklak Dalam Islam...............................................................3
C. Tata Cara Berpakaian Menurut Ajaran Islam.........................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

         Didalam kehidupan sehari – hari terdapat berbagai macam segi kehidupan yang
memiliki aturan dan tata cara yang harus kita taati. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan
yang tak bisa lepas dari hidup kita. Seiring dengan perkembangan zaman, berpakaian sudah
menjadi salah satu pusat perhatian dalam kemajuan globalisasi. Berbagai macam jenis
pakaian telah muncul dikehidupan kita, sehingga membuat kita harus memilih – milih yang
mana yang pantas untuk kita pakai serta tidak melanggar ajaran agama Islam. Begitu juga
berhias, pengaruh dunia barat sangat besar bagi negara kita Indonesia. Alat – alat semakin
canggih, untuk berhias pun tak jadi hal yang susah bagi kita.

Ajaran agama Islam tak hanya membahas hal yang besar bagi manusia, hal yang kecil seperti
perjalanan, bertamu dan menerima tamu dianggap hal yang kecil bagi sebagian besar manusia
untuk dipelajari. Kesadaran akan pentingnya aturan yang telah ada didalam Al – Qur’an
terkadang terlupakan bagi kita. Mengabaikan hal – hal kecil yang ujungnya akan berakibat
bagi kehidupan sehari – sehari. Melewatkan hal – hal yang kecil secara terus menerus
membuat kita membentuk sebuah kebiasaan yang buruk sepanjang kita lupa akan aturan.

Untuk itu, sebagian besar manusia melupakan aturan – aturan yang telah ditetapkan.
Berpakaian tidak sesuai dengan ajaran Islam, Berhias berlebihan, menempuhi perjalanan
tanpa ingat waktu, bertamu tanpa mengenal siapa tuan rumah, dan menerima tamu tanpa
memperhatikan apa yang harus dilakukan.

Makalah ini dibuat agar menjadi ulasan kembali ingatan kita dan menambah pengetahuan
kita, bahwa berpakaian, bertamu, berhias, perjalanan dan menertima tamu mempunyai aturan
tersendiri.

B.     Rumusan Masalah
a.  Apakah pengertian akhlak?

b.  bagaimana cara berahklak dalam islam?

c.  Bagaimanakah tata cara berpakaian yang benar menurut ajaran Islam ?

1
C.     Tujuan

1. Mengetahui pengertian dan pentingnya Akhlak Berpakaian                      


2. Mengidentifikasi bentuk Akhlak Berpakaian
3. Menunjukkan nilai – nilai positif dari Akhlak Berpakaian  fenomena kehidupan
sehari – hari
4. Dapat Membiasakan Akhlak Berpakaian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Akhlak
Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang. Dari sifat
yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang, seperti sifat sabar,
kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan dengki, sehingga
memutuskan hubungan silaturahmi.
Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang pada posisi
yang terhormat dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun makalah ini, agar kita semua
sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani hidup, dan dapat menjadikan
Rasulullah sebagai idola kita, karena sesungguhanya pada diri Rasulullah terdapat suri
tauladan yang baik bagi kita.
B.     Bagaimana Cara Berahklak Dalam Islam
Untuk memahami akhlak Islam, kita bisa berkaca pada kisah yang ada dalam sebuah
hadits dalam kitab Riyadus Sholihin, yakni:
Suatu saat sebelum mendirikan sholat rosululloh kedatangan orang miskin dalam
kondisi telanjang karena sudah tidak mampu lagi membeli baju. Rosul lantas mendirikan
sholat dan setelahnya turunlah QS An-Nisa ayat 1, “Hai Sekalian Manusia, bertaqwalah
kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu…..” dan QS Al-Hasyr
18, “Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…”. Setelah
turun ayat ini, para shahabat langsung pulang ke rumahnya masing-masing, dan kembali
lagi ke mesjid dengan membawa pakaian, peralatan rumah, gandum, dan lain-lain untuk
diberikan kepada orang miskin itu.
Dari kisah di atas kita bisa mengambil pelajaran, begitu cepatnya para shahabat
terketuk hatinya untuk membantu orang lain meskipun baru diingatkan dengan satu ayat saja.
Mereka langsung memahami makna ayat dan melaksanakannya saat itu juga. Akhlak mereka
sangat luhur untuk cepat bertindak terhadap fastabiqul khairat, karena kebersihan pikiran dan
kesucian hatinya. Bagaimana dengan kita?
Target akhlak Islam adalah kebaikan hidup di dunia dan akhirat serta lepas dari siksa
neraka, sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqoroh 201,” Dan di antara mereka ada
orang yang berdoa, “Ya tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia dan akhirat, dan
lindungilah kami dari adzab neraka”.  Kita dipersilahkan untuk mencari harta di dunia,

3
namun harus tetap dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik di akhirat, misalnya
dengan mengeluarkan infak, zakat, dan shodaqoh.
            Sementara itu, ada 2 dimensi akhlak Islam yang harus diperhatikan secara seimbang
dalam kehidupan kita sehari-hari yakniHablum minalloh (hubungan dengan Alloh SWT) dan
Hablum minannas (Hubungan dengan Manusia) sebagaimana terlihat dalam QS Ali
Imran 112, “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka (berpegang) kepada tali (Agama) Alloh dan tali (perjanjian) dengan manusia..”
Tiga tindakan utama dalam berakhlak Islam yaitu menghancurkan segala macam
kemusyrikan, menegakkan syariah Alloh di manapun kita berada, dan berbuat baik kepada
manusia (apalagi sesama muslim), sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqoroh
177, “Kebaikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi
kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Alloh, hari akhir, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada karabat,
anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan
untuk memerdekaan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat,
orang-orang yang menempati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar  dan mereka itulah orang-orang yang bertawa”.
Contoh aplikasi akhlak dalam realitas kehidupan sebagai hasil  pancaran iman, ketahuidan
dan ketaatan kepada Alloh SWT adalah menggunakan potensi yang ada dalam diri untuk 
tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tapi orang lain agar terhindar dari malapetaka dunia
dan akhirat, memberikan rahmat kepada seluruh alam, sayang dan kasih kepada manusia agar
terhindar dari malapetakan dunia dan akhirat, Berbuat baik kepada seluruh umat manusia,
menunjuki manusia akhlak yang baik,  tidak membiarkan orang berbuat salah dan
kemaksiatan, dan yang paling penting adalah ikhlas dalam beramal dan beribadah, berbuat
atas dasar mencari kecintaan dan keridloan Alloh SWT.
C.     Tata Cara Berpakaian Menurut Ajaran Islam
Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai karena pakaian sopan dan
menutup aurat adalah cermin seseorang itu muslim sebenarnya.
Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau
di luar ibadah. Islam hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat,
sopan dan sesuai dengan akhllak seorang Muslim.
Mengapa berjilbab bagi wanita muslim diwajibkan oleh Allah swt ?
Karena dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah aurat bagi wanita dan diperintah kan oleh

4
Allah untuk menutupinya. Aurat wanita dapat mengundang kemaksiatan bagi orang yang
melihatnya, menutup auratpun dapat menghindarkan wanita dari kedzaliman orang lain.
Selain daripada itu, bisa mengangkat derajat dan martabat wanita di mata Allah maupun
masyarakat.Mengapa Allah mengutuk wanita yang memakai pakaian pria dan begitupun
sebaliknya ?
Karena Allah menciptakan manusia sesuai dengan kodratnya wanita sebagai wanitan
dan pria sebagai pria. Karena kodrat manunusia sudah ditentukan oleh Allah yang Maha
Pemurah lagi maha penyayang makakita harus memenuhi ketentuannya yangpasti baik bagi
kita semua ummat manusia.
Apa hukumnya bagi wanita muslim yang tidak menutup auratnya ?
Hukumnya adalah haram dan Haram itu adalah biola dikerjakan mendapat dosa dan apabila
ditinggalkan Insya Allah kita akan mendapat pahala dari Allah SWT. Wanita yang sudah
baligh sudah diwajibkan untuk menutup auratnya supaya ibadahnya bisa lebih sempurna dan
menghindarinya dari azab Allah.
Apa seorang Muslim diterima amalannya apabila ai belum sempurna menutup 
auratnya?
Seorang Muslim tidak akan diterima amalan shalatnya apabila masih kelihatan auratnya
walaupun hanya sehelai rambutnya.
Mengapa bermega – megahan dan bermewah mewahan dilarang dalam berpakain?
Dalam beberapa hadist telah jelas sangat dilarang bermegah – megahan membangga –
banggakan barang yang dikenakan Allah SWT sangat membenci orang yang sombong bisa
dipkirkan dan ditelaah dalam – dalam Allah saja pemilik semesta alam tidak pernah sombang
kepada Makhluknya kepada kita mesti sombong dihadapannya.
Surat Al a’raf ayat 26 menjelaskan bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik untuk
menutup aurat dan menghindarkan Manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang lain yang
artinya : Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk
menutup auratmu dan untuk perhiasan bagimu’tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik
demikianlah sebagai tanda-tanda Allah’mudah-mudahan ingat.
Di dalam Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab berpakaian (untuk lelaki dan
wanita) yaitu:
1.            Menutup aurat

5
       Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula
ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah
SAW bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (Bukhari)

2.            Tidak menampakkan tubuh

       PAKAIAN yang jarang sehingga menampakkan aurat tidak memenuhi syarat menutup
aurat. Pakaian jarang bukan saja menampak warna kulit, malah boleh merangsang nafsu
orang yang melihatnya.Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Dua golongan ahli
neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor
lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai
pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang
tunduk.Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga
itu dapat dicium daripada jarak yang jauh." (Muslim).

3.            Pakaian tidak ketat


Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan.

4.            Tidak menimbulkan riak


             RASULULLAH SAW bersabda bermaksud: "Sesiapa yang melabuhkan pakaiannya
kerana perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat." Dalam
hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Sesiapa yang memakai pakaian yang
berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti."
(Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'iy dan Ibnu Majah)
5.       Lelaki, wanita berbeza
      MAKSUDNYA pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh wanita, begitu
juga sebaliknya. Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dengan tegas menerusi sabdanya
yang bermaksud: "Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki
yang meniru pakaian dan sikap perempuan." (Bukhari dan Muslim)
Baginda juga bersabda bermaksud: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita
berpakaian lelaki." ?(Abu Daud dan Al-Hakim).
6.       Larangan pakai sutera
      ISLAM mengharamkan kaum lelaki memakai sutera. Rasulullah SAW bersabda bermaksud:
"Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di dunia tidak
dapat memakainya di akhirat." (Muttafaq 'alaih)

6
7.       Melabuhkan pakaian
      CONTOHNYA seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak iaitu bagi
menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman bermaksud:
"Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta
perempuan-perempuan beriman, supaya mereka melabuhkan pakaiannya bagi menutup
seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka
dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan
(ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." ?(al-Ahzab:59)
8.      Memilih warna sesuai
      CONTOHNYA warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak bersih dan warna ini
sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah SAW. Baginda bersabda bermaksud:
"Pakailah pakaian putih kerana ia lebih baik, dan kafankan mayat kamu dengannya (kain
putih)." (an-Nasa'ie dan al-Hakim)
9.      Larangan memakai emas
      TERMASUK dalam etika berpakaian di dalam Islam ialah barang-barang perhiasan emas
seperti rantai, cincin dan sebagainya.
      Bentuk perhiasan seperti ini umumnya dikaitkan dengan wanita namun pada hari ini ramai
antara para lelaki cenderung untuk berhias seperti wanita sehingga ada yang sanggup
bersubang dan berantai.
      Semua ini amat bertentangan dengan hukum Islam. Rasulullah s.a.w. bersabda bermaksud:
"Haram kaum lelaki memakai sutera dan emas, dan dihalalkan (memakainya) kepada wanita.
10.   Mulakan sebelah kanan
      APABILA memakai baju, seluar atau seumpamanya, mulakan sebelah kanan. Imam Muslim
meriwayatkan daripada Saidatina Aisyah bermaksud: "Rasulullah suka sebelah kanan dalam
segala keadaan, seperti memakai kasut, berjalan kaki dan bersuci."Apabila memakai kasut
atau seumpamanya, mulakan dengan sebelah kanan dan apabila menanggalkannya, mulakan
dengan sebelah kiri.
      Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Apabila seseorang memakai kasut, mulakan dengan
sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri supaya yang
kanan menjadi yang pertama memakai kasut dan yang terakhir menanggalkannya." (Riwayat
Muslim).

7
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1.         Mari kita menjaga Ahklak dalam kehidupan agar dapat menwujudkan komunikasi
yang baik.

2.         Dalam Islam kita diwajibkan menutup aurat dengan baik sesuai Al – Qur’an dan Al –
Hadist.

3.         Surat Al A’raf ayat 26 menjelaskan bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik
untuk menutup aurat dan menghindarkan manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang
lain.

B.       Saran

1.      Dengan makalah ini mudah – mudahan dapat membantu memberikan pemahaman bagi
kita      semua tentang Ahklak berpakaian dalam Islam.

2.      Dalam makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangunan sangat kami harapkan demi perbaikan pada edisi
berikutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Ilmiah Darul Wathan.Etika Seorang Muslim.2008.Jakarta:Darul Haq


Prof.Dr.H.Abdurrahman,Asymuni,dkk.Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah.2000.Jakarta:Suara Muhammadiyah
Humpunan Putusan Tarjih.Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah Cetakan III.
Yogyakarta:Pustaka “SM”

Anda mungkin juga menyukai