Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM DARING

MATA KULIAH : PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

NAMA : KHAIRATUN NABILA

NIM : 200208012

PRAKTIKUM KE- : Vl

JUDUL PRAKTIKUM : REAKSI REDOKS DAN ELEKTROLISIS

A. PENDAHULUAN
Menurut Tim Laboratorium Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
(2021) dalam reaksi redoks dapat dinyatakan bahwa reduksi adalah reaksi yang ditandai
dengan penurunan bilangan oksidasi. Sebaliknya, oksidasi adalah suatu reaksi yang
mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi selalu sejalan dengan reaksi oksidasi
atau sebaliknya reaksi oksidasi tidak akan berlangsung tanpa reaksi reduksi. Reaksi reduksi
dan oksidasi selalu berlangsung simultan. Namun, meskipun berlangsung simultan, reduksi
adalah bagian yang terpisah dari oksidasi sehingga reaksi redoks merupakan reaksi yang
terdiri dari setengah reaksi oksidasi dan setengan reaksi reduksi. Sebagai contoh, dapat dilihat
pada reaksi berikut.
Fe³⁺ (aq) + Al (s) → Al³⁺ (aq) + Fe (s)

Reduksi: Fe³⁺ (aq) + 3e⁻ → Fe (s) (½ reaksi)

Oksidasi: Al (s) → Al³⁺ (aq) + 3e⁻ (½ reaksi)

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah. Sedangkan
sel elektrolisis adalah tempat terjadinya elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri atas zat elektrolit
(zat yang dapat mengahantarkan listrik) dan dua electrode yang dihubungkan dengan sumber
arus listrik searah. Jika arus listrik dialirkan maka terjadi redoks pada elektroda-elektrodanya.
Berdasarkan arus listrik yang dialirkan, elektroda dalam sel elektrolisis terdiri atas anoda
(elektroda positif) dan katoda (elektroda negatif).

Selain dipengaruhi oleh jenis elektroda yang digunakan, proses elektrolisis juga
dipengaruhi oleh konsentrasi ion dalam elektrolit. Contohnya pada elektrolisis 1 M larutan
NaCl dengan elektroda inert, reaksi yang mungkin terjadi di anoda adalah:
2Cl⁻ (aq) → Cl₂ (g) + 2e⁻ Eᴼ = -1,36 V

2H₂O (l) → O₂ (g) + 4H⁺ (aq) + 4e⁻ Eᴼ = -1,23 V

Pada reaksi tersebut, yang lebih disukai adalah pembentukan gas O₂ karena Eᴼ yang
lebih positif. Akan tetapi jika konsentrasi ion Cl⁻ dinaikkan terus maka yang lebih mudah
bereaksi di anoda adalah ion Cl⁻ karena bertambahnya ion akan meningkatkan Eᴼnya
semakin positif.

NaCl(aq) → Cl₂(g) + 2e⁻ Eᴼ = -1,36 V

Katoda: 2H₂O(l) + 2e⁻ → 2OH⁻(aq) + H₂(g)

Anoda : 2Cl⁻(aq) → Cl₂(g) + 2e⁻

2H₂O(l) + 2Cl⁻(aq) → 2OH⁻(aq) + H₂(g) + Cl₂(g)

Penelitian yang dilakukan Michael Faraday (1791-1867), menunjukkan perhitungan


kuantitatif dalam proses elektrolisis. Dia berhasil menjelaskan hubungan antara muatan listrik
yang melewati sel dengan banyak zat yang bereaksi dengan elektroda. Untuk menyimpulkan
penelitiannya, Faraday merumuskan hukum yang dikenal dengan hukum Faraday.

A
M =Q
n.F

Menurut Bukhari(2017),Persamaan reaksi redoks dapat disetarakan dengan menggunakan


metode ion-elektron, metode perubahan bilangan oksidasi dan pelepasan atau pengikatan
oksigen. Reaksi redoks melibatkan transfer elektron dari zat pereduksi ke zat pengoksidasi.
Elektrolisis ialah proses di mana energi listrik digunakan untuk mendorong agar reaksi redoks
yang nonspontan tidak terjadi. Ada tiga cara untuk menyelesaikan persemaan reaksi redoks
yaitu Metode Pengikatan dan Pelepasan Oksigen, metode pemindahan elektron dan metode
perubahan bilangan oksidasi. Ketiga persamaan tersebut dengan mudah diselesaikan dengan
menggunakan cara Ilmu Fisika dan cara Ilmu Matematika.

Menurut Nurlela, dkk (2017) reaksi reduksi adalah reakisi yang terjadi karena
penerimaan elektron. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi karena pelepasan elektron.
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi (reaksi pelepasan oksigen atau reaksi yang
menghasilkan). Dan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi (reaksi pengikatan oksigen
dan pelepasan elektron dimana setiap atom, ion, atau molekul yang melepaskan elektron
mengalami reaksi oksidasi meskipun reaksi tersebut tidak melibatkan oksigen). Reaksi
autoredoks suatu zat dimana zat tersebut dapat tereduksi maupun teroksidasi menghasilkan
zat lain. Zat tersebut bertindak sebagai reduktor dan oksidator.
Menurut Sunarya (2016) oksidasi diartikan sebagi penggabungan dengan oksigen,
sedangkan reduksi diartikan sebagai reakis pengambilan oksigen dari oksida logam agar
terbentuk logam bebas. Zat-zat yang mudah bereaksi dengan oksigen seperti karbon,
hidrogen dinamakan pereduksi (reduktor), sedangkan zat-zat yang mudah melepaskan
oksigen dinamakan pengoksidasi (oksidator). Konsep reduksi-oksidasi diperluas hingga
mencakup reaksi-reaksi yang tidak hanya melibatkan oksigen, tetapi juga melibatkan transfer
elektron. Oleh karena itu, oksidasi didefinisikan pulla sebagai proses pelepasan elektron,
sedangkan reduksi sebagai proses penerimaan elektron. Oksidasi juga didefinisikan sebagai
spesi dalam reaksi redoks yang mengalami kehilangan elektron atau spesi yang mengalami
kenaikan biloks. Dan reduksi adalah spesi dalam reaksi redoks yang mengalami penurunan
biloks. Biloks adalah muatan atom dalam suatu molekul atau ion.

Menurut Syawalian(2019), Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang


menggunakan sumber energi listrik untuk mengubah reaksi kimia yang terjadi. Pada sel
elektrolisis katoda memiliki muatan negatif Sedangkan anoda memiliki muatan positif.
Apabila dalam suatu elektrolit ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus listrik searah maka
akan terjadi peristiwa elektrokimia yaitu gejala dekomposisi elektrolit, dimana ion positif
(kation) bergerak ke katoda dan menerima elektron yang direduksi dan ion negative (anion)
bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang dioksidasi. Pengaliran arus listrik
menggunakan suatu medium sebagai penghantar arus listrik ke dalam elektrolit, juga menjadi
tempat berlangsungnya reaksi redoks, medium tersebut disebut elektroda. Reaksi reduksi
berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung pada anoda . Melalui
elektrolisis, kation dan anion dalam larutan dapat bergerak dan disisihkan dengan melibatkan
proses oksidasi dan reduksi, misalnya anion terutama ion klorida akan teroksidasi menjadi
klorin.

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 Juni 2021 ,dengan nama dosen
pengampu Hayatuz Zakiyah ,M.Pd. Tujuan dilaksanakan praktikum yaitu untuk mengamati
dan mempelajari reaksi oksidasi dan reduksi serta elektrolisis.
B. METODE
a) Reaksi redoks
1. Disediakan 2 buah tabung reaksi dan diisi kedua tabung dengan 2 mL larutan
KMnO₄ dan ditandai tabung reaksi dengan tabung I dan II
2. Pada tabung reaksi I ditambahkan 5 tetes larutan HCl 0,1 M dan pada tabung 2
ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 0,1 M. Lalu diamati perubahan yang
terjadi.
3. Dimasukkan 2 mL larutan CuSO₄ 0,1 M ke dalam suatu tabung reaksi,
kemudian ditambahkan 1 butir logam Zn. Dibiarkan beberapa menit dan
dicatat apa yang terjadi.dilakukan sebaliknya dengan memasukkan logam Cu
kedalam larutan ZnSO₄ 0,1 M. dicatat apa yang terjadi
4. Disediakan 1 buah tabung reaksi yang lain dan diisi dengan 2 mL larutan
K₂Cr₂O₇ 0,1 M , kemudian ditambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M dan
diamati.
5. Disediakan 1 buah tabung reaksi yang lain dan diisi dengan 2 mL larutan
Na₂S₂O₃ 0,1 M, kemudian ditambahkan 2 mL larutan HCl 0,1 M , diamati
perubahan yang terjadi .
b) Elektrolisis larutan KI
1. Dipasang alat untuk percobaan elektrolisis dengan menggunakan tabung U
dan dua batang elektroda.
2. Dimasukkan larutan KI 0,5M ke dalam tabung U sampai mencapai ketinggian
1,5 cm dari mulut tabung.
3. Dicelupkan elektroda karbon ke dalam masing-masing kaki tabug U ,
hubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik arus searah (batre)
sebesar 9 volt selama 5 menit.
4. Setelah 5 menit, dikeluarkan dengan hati-hati kedua elektroda tersebut
kemudian dicium bau elektroda tersebut, dicatat hasil pengamatan.
5. Dengan menggunakan pipet tetes, diambil 2 mL larutan dari ruang anoda dan
dimasukkan ke dalam dua buah tabung reaksi, ditandai tabung reaksi tersebut
sebagai tabung 1 dan 2
6. Ke dalam tabung reaksi 1 ditambahkan 1 mL kloroform dan pada tabung
reaksi 2 ditambahkan 2 tetes larutan amilum atau kanji. Dicatat hasi
pengamatan.
7. Diambil 2 mL larutan dari ruang katoda dan dimasukkan ke dalam sebuah
tabung reaksi yang lain. Ke dalam tabung reaksi tersebut ditambahkan 3 tetes
indikator pp. diperhatikann perubahan warna yang terjadi.
C. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a) Hasil pengamatan
Reaksi redoks
- Sebelum percobaan

No Nama Bahan Bentuk Warna


1 KMnO₄ 0,1 M Larutan Ungu
2 HCl 0,1 M Larutan Tidak berwarna
3 NaOH 0,1 M Larutan Tidak berwarna
4 CuSO₄ 0,1 M Larutan Biru muda
5 Zn Logam Abu-abu
6 ZnSO₄ 0,1 M Larutan Tidak berwarna
7 Cu Logam Merah bata
8 K₂Cr₂O₇ 0,1 M Larutan Orange kecoklatan
9 Na₂S₂O₃ 0,1 M Larutan Tidak berwarna
10 KI 0,5 M Larutan Kuning
11 Kloroform Larutan Tidak berwarna
12 Amilum Larutan Tidak berwarna
13 Indikator pp Larutan Pink

- Sesudah percobaan

No Reaksi Hasil pengamatan


1 2 mL KMnO₄ + 5 tetes HCl Berwarna ungu pekat
2 2 mL KMnO₄ + 5 tetes NaOH Tetap berwarna ungu
3 2 mL CuSO₄ + 1 butir logam Zn Berwarna biru dan adanya gelembung gas
4 2 mL ZnSO₄ + 1 butir logam Cu Bening
5 2 mL K₂Cr₂O₇ + 1 mL HCl ( tidak Berwarna orange
berwarna) + 1 mL NaOH
6 2 mL Na₂S₂O₃ + 2 mL HCl Tidak berwarna (adanya endapan warna
putih)
7 KI 0,5 m +2 mL larutan di ruang Tidak menyatu diatas nya tidak berwarna
anoda + 1 mL kloroform dan dibawahnya kuning.
8 2 mL larutan di ruang anoda + 2 perubahan warna menjadi ungu kehitaman
tetes amilum
9 2 mL larutan di ruang katoda + 3 Merah keunguaan
tetes indikator pp
- Elektrolisis larutan KI
Larutan KI 0,5 M dimasukkan kedalam tabung U kemudian dicelupkan elektroda
karbon kedalam masing-masing kaki tabung U dan dihubungkan kedua elektroda dengan
sumber arus searah. Anoda elektrodanya mengeluarkan warna orange adanya sedikit
gelumbung dan baunya menyengat. Katoda adanya gelembung dan berwarna ungu. Diambil 2
mL larutan yang diruang anoda dan dimasukkan ke dalam dua buah tabung reaksi. Tabung I
ditambahkan 1 mL kloroform hasil pengamatannya tidak menyatu ada 2 lapisan larutannya.
Tabung II ditambahkan larutan amilum terjadi perubahan warna menjadi ungu kehitaman.
Diambil 2 mL larutan dari ruang katoda dan ditambahkan 3 tetes indikator pp berubah warna
menjadi merah keunguan.
b) Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan yaitu mengenai reaksi redoks dan
elektrokimia diketahui bahwa reduksi ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi dan
sebaliknya ,oksidasi ditandai dengan kenaikan bilangan oksidasi.
Percobaan pertama direaksikan 2 mL kalium permanganate 0,1 M dengan 5 tetes
asam klorida 0,1 M pada tabung 1 menghasilkan larutan yang berwarna ungu pekat
seharusnya menjadi tidak berwarna setelah direaksikan dengan asam klorida hal disebabkan
karena bahan yang digunakan sudah terkontaminasi dan sudah lama tidak digunakan.
Sehingga kalium permanganate mengalami reduksi menjadi mangan (II) klorida ditandai
dengan adanya penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2 sedangkan asam klorida
mengalami oksidasi menjadi diklorin yaitu adanya adanya kenaikan bilangan oksidasi dari -1
menjadi 0.
Pada tabung ke 2 direaksikan 2 mL kalium permanganate 0,1 M dengan 5 tetes
natrium klorida 0,1 Menghasilkan larutan yang tetap berwarna ungu. Kalium permanganate
mengalami reduksi sementara natrium hidroksida mengalami oksidasi. Kalium permanganate
terjadi penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +6 dan pada natrium hidroksida
mengalami kenaikan oksidasi +1 menjadi +2.
Direaksikan tembaga(II) sulfat sebanyak 2 mL dan ditambahkan 1 butil logam seng
menghasilkan larutan yang bergelembung gas dan berwarna biru. Tembaga sulfat (II) sulfat
mengalami reduksi dari +2 menjadi 0 dan logam seng mengalami oksidasi dari 0 menjadi
+2.Direaksikan seng sulfat 2 mL dengan 1 butir logam tembaga menghasilkan warna bening.
Seng sulfat mengalami reduksi dari +6 menjadi 0 dan tembaga (II) sulfat mengalami oksidasi
dari 0 menjadi +6. Direaksikan kalium dikromat 2 mL dengan asam klorida sebanyak 1 mL
menjadi tidak berwarna kemudian direaksikan lagi dengan 1 mL natrium hidroksida berubah
menjadi warna orange ,yang mengalami reduksi merupakan kalium dikromat yang berarti
pada kalium dikromat ini terjadi penurunan bilangan oksidasi,sedangkan oksidasi terjadi pada
asam klorida menjadi klorin yang berarti terjadi kenaikan bilangan oksidasi.hal ini sesuai
yang dinyatakan oleh sunarya Oksidasi juga didefinisikan sebagai spesi dalam reaksi redoks
yang mengalami kehilangan elektron atau spesi yang mengalami kenaikan biloks. Dan
reduksi adalah spesi dalam reaksi redoks yang mengalami penurunan biloks. Biloks adalah
muatan atom dalam suatu molekul atau ion. Direaksikan natrium tiosulfat sebanyak 2mL
dengan asam klorida sebanyak 2 mL tidak berwarna dan adanya endapan putih . Natrium
tiosulfat terjadi reaksi autoredoks yaitu adanya reaksi oksidasi dan reaksi oksidasi pada satu
larutan. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh nurlela bahwa Reaksi autoredoks suatu zat dimana
zat tersebut dapat tereduksi maupun teroksidasi menghasilkan zat lain. Zat tersebut bertindak
sebagai reduktor dan oksidator.
Pada percobaan reaksi elektrolisis , Direaksikan Larutan Kalium iodide 0,5 M
dimasukkan kedalam tabung U kemudian dicelupkan elektroda karbon kedalam masing-
masing kaki tabung U dan dihubungkan kedua elektroda dengan sumber arus searah. Anoda
elektrodanya mengeluarkan warna orange adanya sedikit gelumbung dan baunya menyengat
dan terjadi oksidasi. Katoda adanya gelembung dan berwarna ungu dan terjadi reduksi air
sehingga terbentuknya ion-ion OH- karena reduksi air dan maka pada katoda bersifat basa
dengan terbentuknya gelembung gas hidrogen. Diambil 2 mL larutan yang diruang anoda dan
dimasukkan ke dalam dua buah tabung reaksi. Tabung I ditambahkan 1 mL kloroform hasil
pengamatannya tidak menyatu ada 2 lapisan larutannya. Tabung II ditambahkan larutan
amilum terjadi perubahan warna menjadi ungu kehitaman. Dan dapat diketahui bahwa larutan
pada ruang anoda menggandung iodium Diambil 2 mL larutan dari ruang katoda dan
ditambahkan 3 tetes indikator pp berubah warna menjadi merah keunguan. Bersifat basa
karena mengandung OH⁻.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada reaksi redoks dan reaksi elektrolisis,
diperoleh beberapa kesimpulan. Yang termasuk kedalam reduksi diantarnya kalium
permanganate, tembaga sulfat, seng sulfat, dan natrium tiosulfat. Sedangkan yang mengalami
oksidasi diantaranya asam klorida ,natrium hidroksida ,seng tembaga dan natrium tiosulfat.
Natrium tiosulfat mengalami reaksi oksidasi dan reduksi atau reaksi autoredoks. Dan
berdasarkan percobaan elektrolisis dapat dikertahui bahwa katoda mengalami reduksi dan
anoda mengalami oksidasi dan larutan pada ruang katoda bersifat basa, pada katoda
bermuatan negatif dan pada anoda bersifat positif.
E. REFERENSI

Tim Laboratorium Kimia.2021. Modul Praktikum Kimia Dasar II. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-raniry:Banda Aceh.

Sunarya.Yayan.2016.Kimia Dasar 2.Berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini.CV.

Yarma Widya:Bandung.

Bukhari.2017.Pendekatan Ilmu Fisika dan Matematika Dalam Memahami Konsep Reaksi

Oksidasi-Reduksi(Redoks).Jurnal Dedikasi.Vol.1.No.2.

Syawalian,Muhammad Adam Rizky.2019.Pengaruh Kuat Arus dan Tegangan Terhadap

Perubahan Kandungan Logam Pada Lindi TPA Sampai Dengan Metode

Elektrololisis Jurnal Chemurgy.Vol.03.No.1.

Nurlela,dkk.2017.Kajian Miskonsepsi Siswa Melalui Tes Multiple Choice Menggunakan

Certainty of Response Index(CRI) Pada Materi reaksi Reduksi Oksidasi Kelas X

MIPA SMAN 1 Pontianak.Jurnal Al-Razi Ilmiah. Vol.5.No.2.

Anda mungkin juga menyukai