Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM DARING

MATA KULIAH : PRAKTIKUM KIMIA LARUTAN

NAMA : KHAIRATUN NABILA

NIM : 200208012

PRAKTIKUM KE- : lll

JUDUL PRAKTIKUM : PENGUJIAN TRAYEK pH.

A. PENDAHULUAN
Menurut Tim Laboratorium Kimia(2021),Indikator asam basa adalah zat yang warnanya
berubah bergantung pada pH larutan. Indikator asam-basa dapat digunakan untuk
menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH<7,
larutan netral mempunyai pH=7,dan larutan basa mempunyai pH>7. Semua indikator asam-
basa merupakan asam lemah atau lemah yang dapat memperlihatkan perbedaan warna di
dalam larutan asam atau basa.
Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang merupakan daerah
transisi perubahan warna. Indikator yang berbeda mempunyai trayek perubahan warna yang
berbeda. Tidak semua zat dapat dicicipi atau dipegang. Untuk menguji berbagai sifat larutan
dapat digunakan suatu zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan yang berbeda. Zat
seperti itu disebut INDIKATOR. Banyak senyawa dari asam organik lemah atau basa organik
lemah yang bentuk-bentuk tak berdisosiasi dan ionnya menunjukkan warna yang berbeda.
Senyawa tersebut dapat digunakan sebagai indikator (penunjuk) pada analisa titrimetri.
Misalnya: metil orange,metil red,bromkesol hijou ,dll.
Menurut Maulika dkk(2019),Ada beberapa indikator yang sering digunakan dalam
praktikum kimia materi asam basa diantaranya adalah kertas lakmus, indikator universal,
fenolftalein, metil merah, dan bromtimol biru. Indikator tersebut merupakan indikator
sintesis. Indikator sintesis memiliki beberapa kelemahan yaitu hanya mampu menyatakan
sifat keasaman atau kebasaan zat secara umum , dan dapat menimbulkan polusi kimia yang
mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan, serta ketersediaan dan biaya produksi
tinggi.
Menurut Chang(2006),konsentrasi ion H+ dan OH⁻ dalam larutan air sering kali sangat
kecil dan sulit diuukur. Maka seorang biokimiawan mengajukan cara pengukuran yang lebih
praktis yang disebut pH. pH hanyalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion hydrogen
larutan asam dan larutan basa .dan dapat didefinisikan berdasarkan nilai pH nya seperti
berikut:
- Larutan asam [H+] > 1,0 ×10⁻⁷ M,pH <7,00
- Larutan basa [H+] > 1,0 ×10⁻⁷ M,pH >7,00
- Larutan netral [H+] > 1,0 ×10⁻⁷ M,pH =7,00
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 6 April 2021 dengan nama Dosen Pengampu
Noviza Rizkia,M.pd . Tujuan dilaksanakan Praktikum ini adalah untuk menguji beberapa
jenis sampel dengan menggunakan indikator- indiator tertentu.

B .METODE
- Disediakan 8 buah tabung reaksi yang bersih dan kering
- Ditandai tabung dengan angka 1 dan 4
- Diisi setiap tabung reaksi dengan larutan sampel A pada 4 tabung reaksi dan larutan
sampel B pada 4 tabung reaksi lainnya.
- Pada tabung reaksi 1 ditambahkan 3 tetes indikator phenolftein,pada tabung 2
ditambahkan 3 tetes indikator metil red,pada tabung 3 ditambahkan 3 tetes indikator
metil orange,dan pada tabung 4 ditambahkan 3 tetes indikator bromtimol biru.
- Dilakukan hal yang sama pada 4 tabung reaksi yang berisi sampel B
- Diperhatikan perubahan warna yang terbentuk.
- Ditentukan pH larutan sampel A dan B tersebut berdasarkan data pada tabel 1 diatas

C . HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

a) Hasil pengamatan
1. Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada sampel A(asam)

Indikator Perubahan Warna Trayek pH


Metil red (MR) Merah < 4,2
Metil Orange(MO) Orange pekat < 4,4
Bromtimol Biru(BTB) Kuning pekat < 6,0
Phenolftalein(PP) Tidak berwarna < 8,0

2. Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan pada sampel B(basa)

Indikator Perubahan Warna Trayek pH


Metil red (MR) Kuning >6,2
Metil Orange(MO) Orange < 4,4
Bromtimol Biru(BTB) Biru >7,6
Phenolftalein(PP) Pink < 9,6

b) Pembahasan
Pada praktikum ke 3 ini yaitu tentang pengujian trayek pH, dimana setelah dilakukan
percobaan maka diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut. pada tabung reaksi 1 ,2,3 dan 4
diisi dengan sampel A kemudian keempat tabung reaksi itu ditambahkan masing masing 3
tetes indikator metil red, metil orange, bromtimol biru dan phenolftalein. Dan perubahan
warna yang terjadi pada indikator metil red bewarna merah,indikator metil orange berwarna
orange pekat ,indikator bromtimol biru berwarna kuning pekat dan indikator phenolftalein
tidak berwarna. Sehingga diperoleh trayek pH yaitu <4,2 , <4,4 , <6,0 ,dan <8,0 dan ini
merupakan larutan Asam karena pH nya <4,2.
Pada sampel B juga dilakukan hal yang sama dan diperoleh perubahan warna pada
indikator metil red bewarna kuning ,indikator metil orange berwarna orange,indikator
bromtimol biru berwarna biru dan indikator phenolftalein berwarna pink. Sehingga diperoleh
trayek pH yaitu >6,2 , <4,4 , >7,6 ,dan >9,6. Ini merupakan larutan Basa karena pH berada
diantara 7,6-9,6.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Chang bahwasanya larutan asam memiliki
pH <7,00 dan larutan basa memiliki pH >7,00.

D. KESIMPULAN

Tidak semua zat dapat dicicipi atau dipegang. Untuk menguji berbagai sifat larutan
dapat digunakan suatu zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan yang berbeda. Zat
seperti ini disebut INDIKATOR. Ada 4 indikator yang digunakan yaitu metil red,metil
orange,bromtimol biru dan phenolftalein yang diuji ke dalam sampel A dan diperoleh pH
<4,2 yang merupakan larutan Asam dan sampel B diperoleh pH antara 7,6-9,6 yang
merupakan larutan Basa.

F .REFERENSI
Tim Laboratorium Kimia.2021.Modul Praktikum Kimia Larutan .Fakultas Tarbiyah
Maulika Fhany,dkk.2019.Pengembangan Media Pembelajaran Indikator Asam Basa
Alami Berbasis Bioselulosa.Ar-Razi Jurnal Ilmiah vol.7(1).hal 56.
Raymond Chang.2006.Kimia Dasar Konsep-konsep Inti.Erlangga:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai