Anda di halaman 1dari 10

TELAAH MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH TENTANG

PERKEMBANGAN MODEL ATOM

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Bapak Muntholib

Oleh:
Kelompok 1 Offering C
Desy Ratna Sugiarti

(130331614744)

Lia Qurrotul Aini

(130331614734)

Sikya Hiswara

(130331614695)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2015

Kompetensi Dasar:
3.6
Menganalisis kepolaran senyawa.
3.7
Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti
atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.
3.8
Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan
hasil percobaan kepolaran senyawa.
3.9
Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah
pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron)
Fakta:

Terdapat banyak jenis materi yang ada di alam semesta dengan jenis

dan karakteristik yang berbeda.


Setiap materi yang ada tersusun oleh suatu bagian terkecil yang tidak

dapat dibagi lagi


Untuk mencapai suatu kestabilan suatu atom bergabung dengan atom
yang lain membentuk suatu molekul dengan karakteristik yang
berbeda-beda.

( prasyarate ak bngung dkek endi . prasyarat: atom, molekul, ikatan kimia)


Konsep:

Pasangan elektron ikat


Pasangan elektron bebas
Bentuk Molekul
Kepolaran
Polar
Non Polar

Materi:

Model atom J.J Thomson


Model atom Rutherford
Model atom Neils Bohr

Alur Berpikir:
Jumlah materi yang ada di alam ini sangat banyak dan beragam.
Setiap materi yang ada tersusun oleh suatu bagian terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi yang dinamakan atom (fakta). Sebagai penyusun suatu
materi, partikel atom yang berukuran sangat kecil bergabung satu dengan

lainnya membentuk struktur materi yang sangat besar. Hal tersebut


dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan sehingga materi bisa ada di
alam.

Atom bergabung bersama dengan atom lain dapat dilakukan

dengan atom sejenisnya membentuk suatu unsur, atau bergabung


dengan atom yang bukan sejenis membentuk senyawa atau molekul.
Bergabungnya atom-atom tersebut membentuk suatu bentuk molekul
dengan ikatan-ikatan tertentu. Bentuk molekul yang terbentuk bersifat
abstrak, maksudnya tidak dapat dilihat secara makroskopis oleh manusia
(konsep).
Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam
suatu molekul, kedudukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi, dan
besarnya sudut-sudut ikatan yang dibentuk dalam suatu molekul. Ikatan
yang terjadi pada molekul tersebut dibentuk oleh pasangan-pasangan
elektron. Teori Domain Elekton menjelaskan susunan elektron dalam suatu
atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan mempengaruhi bentuk
geometri molekulnya dan bentuk geometri ini akan dijelaskan melalui
teori VSEPR.
Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair of Repulsion) adalah teori
yang

menggambarkan

bentuk

molekul

berdasarkan

pada tolakan

pasangan elektron disekitar atom pusat. Menurut teori ini, meskipun


kedudukan

pasangan

elektron

dapat

tersebar

diantara

atom-atom

tersebut, tetapi secara umum terdapat pola dasar kedudukan pasanganpasangan elektron akibat adanya gaya tolak-menolak yang terjadi antara
pasangan elektron.
Teori Valence-Shell Electron Pair Repulsion (VSEPR):
1. Penggambaran bentuk molekul dengan bantuan VSEPR didasari oleh
penggambaran struktur Lewis sebagai model 2 dimensi
2. Dalam teori VSEPR atom pusat akan menempatkan secara relatif grup
(bisa berupa atom atau pasangan elektron) pada posisi tertentu
3. Prinsip dasarnya: masing-masing grup elektron valensi ditempatkan
sejauh mungkin satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan.

4. Notasi yang dipakai: A = atom pusat, X = grup elektron sekitar yang


berikatan (PEI) dan E = grup elektron valensi yang tidak berikatan
(PEB)
Atom-atom dalam berikatan membentuk suatu molekul melibatkan
elektron-elektron

pada

kulit

terluar.

Ikatannya

terbentuk

karena

pemakaian bersama pasangan elektron (ikatan kovalen). Pasanganpasangan elektron tersebut dalam suatu molekul akan menempatkan diri,
sehingga gaya tolak-menolak pasangan elektron itu serendah mungkin.
Agar kedudukan pasangan elektron tersebut menghasilkan gaya tolakmenolak yang paling rendah, maka pasangan elektron tersebut akan
berada pada jarak yang saling berjauhan satu sama lain.
Berikut

beberapa

pola

dasar

kedudukan

atom-atom

dalam

molekulnya.
a. Linier
Dalam molekul linier, atom-atom tertata pada suatu garis lurus. Sudut
yang dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat akan saling
membentuk sudut 180o. sudut itu disebut sudut ikatan. Contoh
molekul yang berbentuk linier adalah BeCl2.

b. Trigonal Piramidal
trigonal piramidal adalah suatu bentuk molekul dengan empat buah
muka segitiga sama sisi. Suatu molekul dikatakan berbentuk
trigonal piramidal jika memilki empat buah atom. Atom pusat
ditempatkan pada sudut puncak limas, dan atom lainnya berada
pada sudut-sudut limas yang berada pada bidang datar segitiga.
Contohnya, molekul NH3.
c. Segitiga Planar

Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam bidang


datar,tiga aton akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan
dipusat segitiga terdapat atom pusat. Sudut ikatan antara atom yang
mengelilingi atom pusat membentuk sudut 120o. Contoh molekul
segitiga sama sisi adalah BCl3.
d. Tetrahedron
Atom-atom dalam molekul yang berbentuk tetrahedron akan berada
dalam suatu ruang

piramida

segitiga

dengan keempat bidang

permukaan segitiga sama sisi. Atom pusat terletak pada pusat


tetrahedron dan keempat atom lain akan berada pada keempat titik
sudut

yang

mempunyai

tetrahedron adalah CH4.

sudut

ikatan

109,5o.

Contoh

molekul

e. Bujur Sangkar
Suatu bentuk molekul dikatakan bujur sangkar jika dalam molekul
terdapat lima buah atom dan semua atom berada pada bidang datar
yang sama. Atom pusat dikelilingi oleh empat atom lain yang berada
pada sudut-sudut segiempat. Sudut ikatan yang dibentuk antara dua
ikatan yang melalui pusat sama besar, yaitu 90. Contohnya,
molekul XeF4.

f. Trigonal Bipiramida
Dalam molekul trigonal bipiramidal atom pusat terdapat pada bidang
sekutu dari dua buah limas segitiga yang saling berhimpit, sedangkan
kelima atom yang mengelilinginya akan berada pada sudut-sudut
limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan masing-masing atom tidak
sama, antara setiap ikatan yang terletak pada bidang segitiga
mempunyai sudut 120o, sedangkan antara sudut bidang datar ini

dengan dua ikatan yang vertikal akan bersudut 90o. Contoh molekul
yang mempunyai bentuk trigonal bipiramidal adalah PCl5.
g. Oktahedron
Oktahedron adalah suatu bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas
segi empat, dengan bidang alasnya saling berhimpit, sehingga
membentuk delapan bidang segitiga. Pada molekul yang berbentuk
octahedron atom pusatnya berada pada pada pusat bidang segiempat
dari dua limas yang berhimpit tersebut, sedang enam atom yang

mengelilinginya akan berada pada sudut-sudut limas tersebut. Sudut


ikatan yang dibentuk 90o. Contoh molekul yang mempunyai bentuk
oktahesron adalah SF6.
Dibawah ini merupakan tabel dari bentuk molekul berdasarkan Teori
Domain Elektron
Pasangan
Elektron
Tota Ikata Beb
l
n
as
2
2
0
3
32
01

43
2

01
2

Struktur
Ruang
Pasangan
Elektron
Linear
Trigonal
planar

Bentuk Molekul

Kelompo
k

Contoh
Molekul

Linear
Trigonal planar
Huruf

MX2
MX3
MX2E

Tetrahedral

Tetrahedral
Trigonal
piramidal
Huruf

MX4
MX3E
MX2E2

BeCl2
BH3 dan
BCl
SnCl2
CCl4 dan
SiH
NH3 dan
PCl
H2O dan
SCl

54
32

01
23

Trigonal
bipiramidal

65
4

01
2

Oktahedral

Trigonal
bipiramidal
Disfenoidal
BentukT
Linear
Oktahedral
Piramida alas
bujur sangkar
Bujur sangkar

MX5
MX4E
MX3E2
MX2E3

PCl5 dan
PF5
SF4
ClF3
XeF2

MX6
MX5E
MX4E2

Salah satu pengaruh bentuk molekul terhadap sifat zat adalah pada
sifat kepolaran molekul. Pasangan elektron yang digunakan secara
bersama pada pembentukan ikatan kovalen yang terletak diantara dua
inti atom akan ditarik oleh kedua inti atom yang berikatan. Akibatnya
akan mempengaruhi distribusi elektron di antara atom yang berikatan.
Peristiwa tertatiknya atom ke salah satu atom tersebut dinamakan
polarisasi. Kemampuan maenarik elektron kearah dirinya tergantung pada
keelektronegatifan masing-masing unsur yang berikatan.
Kepolaran molekul ditentukan oleh harga momen dipolnya. Harga
momen

dipol

suatu

senyawa

diperoleh

berdasarkan hasil

eksperimen. Untuk mengetahui besarnya kepolaran pada suatu senyawa


digunakan perbedaan elektronegativitas atau momen dipol. Semakin
besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan
atau mendekati ke sifat ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai
momen dipol nol. Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak
antara kedua muatan tersebut.

Dengan:

= momen dipol dalam satuan Debye


q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)
d = jarak dalam satuan (angstrom)

Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-atom yang


berbeda, setiap atomnya mempunyai daya tarik terhadap elektron juga
tidak sama sehinga kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah
atom yang lebih elektronegatif. Hal tersebut disebabkan oleh distribusi
rapatan electron yang tersebar secara tidak merata, sehingga ada salah
satu bagian molekul yang distribusi rapatan elekltronnya lebih besar
sementara sisi lainnya lebih rendah. Sisi yang rapatannya lebih besar
menjadi lebih negative, sedangkan sisi lainnya menjadi lebih positif.
Sehingga molekul polar mempunyai dwi kutub karena pusat muatan atau
dipole positif terpisah dari pusat muatan atau dipole negatif.
Pada molekul biner sifat polar ditemukan pada molekul dengan dua
penyusun

atom

yang

sama.

Sedangkan

pada

molekul

poliatomik

ditemukan pada molekul dengan atom-atom penyusun yang berbeda dan


bentuk molekul yang asimetris. Misalnya, pada molekul HCl, atom klor
mempunyai kemampuan menarik elektron lebih kuat dibandingkan
dengan

atom

digunakan

hidrogen.

berikatan

Jadi

lebih

kedudukan

mendekati

pasangan

atom

klor,

elektron

sehingga

yang
terjadi

pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub). Akibatnya, atom Cl


lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- ) dan kelebihan muatan positif
ada pada atom H (polar positif, d+). Molekul-molekul seperti HCl ini
disebut molekul polar.
Suatu molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan
electron dalm molekulnya tersebar secara merata. Pada molekul biner
molekul terdiri dari atom penyusun yang sama, sedangkan pada molekul
poli atomic suatu molekul bersifat nonpolar jika bentuk molekulnya
simetris seperti pada bentuk molekul linier, segitiga datar, tetrahedral,
trigonal bipiramida dan octahedral. Misalnya pada
sedang molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang
sama seperti H2 merupakan molekul nonpolar.
.

Peta Konsep

Unsur

Untuk kestabilan membentuk

Ikatan Kimia
Terdiri dari

Ikatan ion

Ikatan kovalen

Digambarkan dengan

Strkutur lewis

Bentuk molekul
(teori VSEPR)

Ikatan logam

Anda mungkin juga menyukai