i=2,3,
'
ka
k 'd
k'a
k'd
p N i1=
'
ka
'
kd
V= N1 + 2N2 +3N3+....
iNi
i=l
Vmen
iNi
N0 + N1 + N2 +.... =
i=0
V
V men
iNi
=
cN 0 i ( xp )
i=l
iNi
i=0
i =l
N 0+ cN 0 ( xp )i
i=l
y
i=l
yi
i=0
-1 =
y
1 y
1
1 y
-1
d
i y = y dy
i=l
i
yi
i=l
=y
d y
dy 1 y
y
(1 y )2
Cxp
(1xp)(1xp+cxp)
Dalam tahap akhir, kita mengenali 1/x sebagai tekanan uap seluruh massa absorpat cair p*.
Perhatikanlah keseimbangan antara gas dan sampel, yang semua tempat permukaan N terkubur
secara rata sehingga
kapN=kdN
Keseimbangan seperti ini berlaku pada permukaan cairan, terlepas dari apakah permukaan itu
terdapat di bawahnya, sehingga p, yaitu tekanan keseimbangan, dapat disamakan dengan p*,
tekanan uap seluruh massanya.
Dengan demikian, maka:
p
k'a 1
x=
=
k'd
seperti yang ingin dibuktikan, jika hasil ini dimasukkan ke dalam persamaan A1, maka kita
peroleh isoterm BET:
p
p
z=
V
1
=
Vmon ( 1z )(1( 1c ) z)
(A2)
Hubungan antara nilai c dengan entalpi desorpsi dan penguapan, diambil dari definisinya:
p
p'
p
=
kd /ka
c=
Perbandingan p=kd/ka merupakan tekanan keseimbangan absorpat, jika yang dibolehkan
hanyalah absorpsi monolapisan. Karena tekanan keseimbangan berhubungan dengan fungsi
Gibbs melalui:
-RT ln p = G0
Maka entropi desorpsi sangat mirip dengan entropi penguapan:
c=e
(H0vap-H0d)/RT
(H0vap-H0d)/RT
seperti yang sudah digunakan dalam teks (persamaan 5b). Jika kedua entalpinya serupa, maka
C=1; jika -H0d jauh lebih besar dari pada H0vap, maka C >> 1.