Anda di halaman 1dari 7

Sekarang, jika T0, µ0 atau z1, q3/2 (z) ditentukan sebagai berikut.

Nyatakanlah

sehingga

dimana u=mx. Ingat bahwa defenisi fungsi gamma adalah . Jadi,

Untuk z=1

(7.19)
adalah fungsi zeta dari Riemann. Untuk n=3/2, q3/2 (1) = (3/2) = 2,612. Dengan demikian maka
persamaan (7.17b) menjadi

(7.20)
di mana TC adalah suhu kritis di mana z=1 (maksimum) atau potensial kimiawi µ=0 (maksimum).
Jumlah partikel N dalam persamaan (7.20) adalah sama dengan jumlah maksimum partikel
tereksitasi, Neks.max . Suhu kritis itu dapat dinyatakan seperti

(7.21)
Sebagai gambaran tentang suhu TC, misalkan volume 1cm^3 berisi 10^23 atom hidrogen
yang massanya 1,710^-23 kg. Dengan persamaan (7.21) diperoleh TC=7K. Untuk atom yang
massanya dua kali lebih besar, suhu kritis itu 3,5K.
Untuk suhu 0TTC potensial kimiawi µ=0. Jika suhu dinaikkan, T>TC, jumlah partikel
tereksitasi tidak bertambah karena µ=0. Pada suhu T<TC jumlah partikel tereksitasi adalah

(7.22)
Partikel-partikel boson yang tidak tereksitasi berada pada keadaan dasar E=0. Sesuai dengan
persamaan (7.5) jumlah partikel itu adalah

(7.23)
dengan z  e^ . Jika T→0, µ=0, z→1 maka n(0)→N. Artinya, pada suhu T<TC , jumlah partikel
pada keadaan dasar adalah

(7.24)
Persamaan (7.24) menunjukkan bahwa jika suhu diturunkan mulai dari TC, partikel boson mulai
terkondensasi di keadaan dasar, dan jumlah partikel di keadaan dasar itu terus bertambah jika
T0K. Ketika semua atau hampir semua partikel bertumpuk di keadaan dasar, maka
keseluruhan partikel itu berbagi fungsi keadaan dasar dan oleh sebab itu berkelakuan sebagai
suatu partikel tunggal. Inilah yang disebut kondensasi Bose-Einstein. Peristiwa kondensasi itu
merupakan gejala kuantum makroskopik.
Suhu Tinggi
Tinjaulah gas boson pada suhu tinggi, z=e^µ <<1. Dari persamaan (7.16) jumlah partikel

Misalkan x=E maka

Karena z=e^µ <<1, maka dapat dilakukan ekspansi

dengan x=u^2 . Tampak bahwa integral di atas adalah integral Gauss, di mana

Akhirnya diperoleh

(7.25)
dengan

adalah panjang gelombang termal partikel boson.


Persamaan (7.25) merupakan ekspansi yang dapat dilakukan karena N^3 / V 1 ;
artinya, jarak antar partikel jauh lebih kecil dari pada panjang gelombang termal. Hal itu
terpenuhi pada suhu tinggi atau z=e^µ <<1. Ketika T atau 0 apakah z1? Itu tidak
terjadi, karena N konstan. Maka µ harus bergantung suhu, seperti telah dikemukakan dalam
penjelasan bagi persamaan (7.16). Jadi, pada peningkatan suhu T, µ-∞ lebih cepat
daripada 0.
Energi gas ideal boson adalah

(7.26)
merupakan energi gas boson sebagai fungsi suhu dan potensial kimiawi. sedangkan tekanan gas
boson

Mengingat , maka integral parsil akan menghasilkan

(7.27)
Persamaan di atas secara implicit merupakan persamaan gas boson.
Sehubungan dengan energi, dari persamaan (7.26)

atau
(7.28)
dengan x=βE. Ekspansi boleh dilakukan karena z e^µ <<1. Selanjutnya, dengan menggunakan
integral Gauss diperoleh

(7.29)
Mengingat z<<1 pada suhu tinggi dan N^3 / V 1, maka dapat dilakukan pendekatan,

Substitusi ke persamaan (7.29) akan menghasilkan

(7.30)
Tampak bahwa energi itu sama dengan energi gas ideal klassik pada suhu yang tinggi, yakni U =
3/2 NkBT . Berdasarkan persamaan (7.27), tekanan adalah

(7.31)
Sudah disadari bahwa nilai potensial kimiawi untuk suhu 0TTC adalah µ=0. Bagaimana jika
suhu T>TC? Dalam persamaan (7.20) Neks,max adalah hasil integral dalam persamaan (7.24a) di
mana µ=0. Selisih antara Neks,max dan N adalah

Persamaan di atas dapat dituliskan menjadi


Karena µ cukup kecil maka integral itu didominasi oleh E yang kecil, sehingga fungsi-fungsi
eksponensial di atas dapat di linierisasi. Dengan pendekatan itu maka

Misalkan E=x^2 maka

Jadi,

sehingga diperoleh

(7.32)
Dalam Gambar 7.3(a) diperlihatkan µ sebagai fungsi T dan dalam Gambar 7.3(b) No dan Neks
sebagai fungsi T.
Jika jumlah partikel N lebih besar dari pada jumlah maksimum partikel terseksitasi
Neks,maks, maka tidak ada tingkat eksitasi lebih yang bisa ditempati partikel. Hal itu menyebabkan
jumlah partikel tersisa (N-Neks,maks) akan menempati keadaan dasar. Jumlah partikel tersisa yang
menempati keadaan dasar merefleksikan hilangnya potensial kimia, dan penambahan suatu
partikel tidak akan menambah energi sistem. Gas boson di keadaan seperti itu disebut gas Bose
yang berdegenerasi.

Contoh Soal
1. Cari ekspresi untuk temperatur transisi Bose-Einstein Tc untuk gas yang terdiri dari N
partikel Bose tak berspin bermassa m berada dalam ruang tertutup dengan volume V dan
pada temperatur T !
Pembahasan
Gunakan n sebagai densitas dan Tc sebagai temperatur kritis. Perhatikan bahwa pada temperatur
Tc potensial kimia mendekati nol dan jumlah partikel pada keadaan dasar juga masih mendekati
nol, sehingga

dimana integral

sehingga

Anda mungkin juga menyukai