Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai
osilator harmonik. Osilator harmonik merupakan suatu konsep/model yang secara
makroskopik dapat dibayangkan sebagai sebuah massa m yang terkait pada sebuah
pegas dengan tetapan pegas C.
1 1
= m v 2+ c x 2
2 2
m 2 2 2
= ( v + x )
2
Dengan :
v laju getaran osilator,
x simpangan osilator
k
m
k z k
x y
E1 K U
12 mvx2 12 mv 2y 12 mvz2 12 k x x 2 12 k y y 2 12 k z z 2
E1 6(12 k BT ) 3k BT
Keseimbangan termal dengan energy rata-rata 1/2kBT, sehingga
diperoleh rumusan energinya:
E NE1 3 Nk BT
Jika kita mempunyai N atom yang mengalami osilasi maka
rumusannya:
E 3 Nk BT
3 N A k BT 3RT
n n
Untuk menghitung energy dengan memperhitungkan
molaritas, maka rumusannya menjadi:
Dengan :
N = jumlah atom
n = jumlah mol
NA = N/n
R = NA.KB
KB = konstanta Boltzmann
d E
CV 3R 25 molJ K
dT n V
Dari rumusan diatas terlihat bahwa menurut model fisika klasik, kapasitas
panas zat padat tidak bergantung suhu dan berharga 3R. Hal ini sesuai dengan
hukum Dulong-Petit yang hanya berlaku untuk suhu tinggi T ( > 300 K). Sedangkan
untuk suhu rendah jelas teori ini tidak berlaku.
dengan
= h/2
h tetapan Planck.
e
n 0
E n / kT
Dalam model Einstein frekuensi osilator biasa ditulis E yang disebut frekuensi
Einstein.
Untuk menyederhana persamaan (2.46) didefinisikan suhu Einstein (E) menurut :
Menurut hasil ini jelas bahwa model Einstein cocok pada suhu tinggi. Bagaimana
untuk suhu
rendah? Pada suhu rendah (T<<) nilai (E/T) besar. Hal ini berdampak pada penyebut
dalam persamaan (2.48); yaitu :
Dengan
Jadi, pada suhu rendah Cv sebanding dengan e dan jelas ini tidak cocok dengan
3
hasil eksperimen, dimana Cv sebanding dengan T . Sekali lagi, model inipun gagal
menjelaskan Cv pada suhu rendah.
Model Debye
Dalam model Einstein, atom-atom dianggap bergetar secara terisolasi dari atom di
sekitarnya. Anggapan ini jelas tidak dapat diterapkan, karena gerakan atom akan saling
berinteraksi dengan atom-atom lainnya. Seperti dalam kasus penjalaran gelombang mekanik
dalam zat padat, oleh karena rambatan gelombang tersebut atom-atom akan bergerak kolektif.
Frekuensi getaran atom bervariasi dari =0 sampai dengan =D. Batas frekuensi D
disebut frekuensi potong Debye.
Menurut model Debye ini, energi total getaran atom pada kisi diberikan oleh ungkapan
Jumlah moda getaran sama dengan jumlah 1 mol osilator tiga-dimensi, yang dalam kurva pada
gambar 2.13 ditunjukkan oleh daerah terarsir. Frekuensi potong D dapat ditentukan dengan
cara memasukkan persamaan (2.19.) ke dalam persamaan (2.52.), yang memberikan :
x
x. Sebagai pendekatan dapat diambil : e 1 + x