Restorasi Kelas I
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
Restorasi resin preventif (PRR) adalah jawaban konservatif untuk filosofi 'ekstensi untuk pencegahan'.
PRR adalah teknik pencegahan sekunder yang memungkinkan untuk menghentikan perkembangan lesi karies pada
tahap awal dan dengan demikian mencegah kerusakan lebih lanjut. 1 Lesi awal pada pemukaan gigi dihilangkan
dengan preparasi seminimal mungkin, ditambal kemudian untuk mencegah terjadinya karies di masa mendatang
permukaan tambalan diberi sealant. 2 Preventive resin restoration merupakan suatu prosedur klinik yang digunakan
untuk mengisolasi pit dan fisur dan sekaligus mencegah terjadinya karies pada pit dan fisur dengan memakai
Restorasi resin preventif (PRR) terdiri dari lapisan resin tipis yang diaplikasikan pada permukaan oklusal
gigi molar, premolar, dan juga gigi dengan groove yang cukup dalam. Restorasi resin preventif (PRR) melindungi
gigi dengan menutup ceruk yang dalam dan menciptakan permukaan yang halus dan mudah dibersihkan. Dengan
hal tersebut makan gigi dapat terlindungi dari karies apabila dirawat dan diperiksa secara rutin. Sealant merupakan
Tujuan restorasi resin preventif (PRR) adalah untuk menghentikan proses awal karies yang terdapat pada
pit dan fissure, terutama pada gigi molar permanen yang memiliki pit dan fissure yang dalam, serta untuk
melakukan tindakan pencegahan karies pada pit dan fisura yang belum terkena karies. Terdapat 3 jenis material
yang digunakan dalam restorasi resin preventif (tipe A, tipe B dan tipe C) yang diklasifikasikan berdasarkan
ekspansi atau luas dan kedalaman karies. Klasifikasi ini untuk menentukan material restorasi yang akan
digunakan.3
1. Tipe A keadaan di mana karies hanya terbatas pada enamel pit dan fisura. Anestesi lokal tidak
diperlukan. Lakukan preparasi minimal dengan menggunakan round bur slow speed. Bahan
sealant kemudian diaplikasikan ke permukaan yang telah dipreparasi dan dietsa dengan asam.
2. Tipe B Lesi karies yang meluas ke enamel atau bahkan ke dalam dentin tetapi terbatas pada
pits dan fisura serta kecil dan terbatas; dapat dihilangkan menggunakan bur bulat ukuran 1 atau 2
dan direstorasi dengan menempatkan material flowable composite untuk menggantikan struktur
gigi yang hilang diikuti dengan penempatan sealant pada seluruh permukaan oklusal untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut.
3. Tipe C Lesi karies yang lebih luas dengan keterlibatan dentin yang membutuhkan
pengangkatan menggunakan ukuran bur yang lebih besar dari 2. Basis yang tepat ditempatkan di
atas dentin diikuti dengan restorasi dengan bahan komposit resin konservatif. Lubang dan celah
kemudian ditutup dengan sealant. Penggunaan anestesi lokal diperlukan.
- Karies yang hanya terdapat pada permukaan email di pit & fissure
- Karies yang baru mulai terbentuk di dentin di pit & fissure
- Terdapat karies email atau karies dentin pada gigi permanen muda posterior yang bagian oklusalnya sudah
terlihat/erupsi
Alat
a. Penatalaksanaan
Tipe A
Karies pada ceruk dan fisura yang terbatas hanya pada email saja. Bahan restorasi yang dapat
digunakan adalah kompomer flowable.9
1. Pembuangan karies menggunakan metal round bur, rapikan dengan bur diamond kemudian bersihkan
dan keringkan
2. Aplikasikan NRC dan keringkan dengan semprotan udara
3. Aplikasikan bonding menggunakan microbrush lalu polimerisasi dengan light cure selama 20 detik
4. Aplikasikan bahan flowable kompomer pada kavitas.
5. Light cure selama 20 detik.
6. Cek oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper
7. Finishing menggunakan superfine bur dan polishing dengan menggunakan enhance bur
Tipe B
Karies pada ceruk dan fisura pada dentin bagian atas. Bahan restorasi yang dapat digunakan
adalah kompomer flowable, kompomer packable atau komposit.9
1. Pembuangan karies menggunakan metal round bur, rapikan dengan bur diamond kemudian bersihkan
dan keringkan
2. Pembuatan bevel pada cavosurface margin, permukaan gigi dibilas dan keringkan
3. Aplikasikan NRC lalu keringkan
4. Aplikasikan bonding menggunakan microbrush lalu light cure selama 20 detik
5. Aplikasikan bahan kompomer packable pada kavitas dan lightcure selama 20 detik
6. Aplikasikan kompomer flowable pada bagian ceruk dan fisura dan polimerisasi selama 20 detik
7. Cek oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper
8. Finishing menggunakan superfine bur dan poleshing dengan menggunakan enhance bur
Tipe C
Karies pada ceruk dan fisura mencapai dentin dalam. Membutuhkan pelindung pulpa dan anestesi
lokal. Bahan yang dapat digunakan adalah kompomer packable atau komposit. Tipe ini menggunakan
lining GIC.9
1. Pembuangan karies menggunakan bur metal bulat dan ekskavator, dan rapikan dengan
menggunakan bur diamond bilas dengan air hingga bersih keringkan
2. Aplikasi Ca(OH)2 sebagai lining untuk melindungi pulpa
3. Aplikasikan NRC dan keringkan
4. Aplikasikan bonding menggunakan microbrush
5. Light cure selama 20 detik
6. Aplikasikan bahan kompomer packable dengan teknik incremental layer
7. Light cure setiap lapis selama 20 detik
8. Aplikasikan kompomer flowable pada ceruk dan fisura, kemudian lightcure selama 20 detik
9. Cek oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper
10. Finishing dan poleshing dengan menggunakan enhance bur
a. Penatalaksanaan
Tipe A
1. Pembuangan karies menggunakan bur metal bulat dan ekskavator, dan rapikan dengan
menggunakan bur diamond bilas dengan air hingga bersih keringkan
2. Aplikasikan etsa di permukaan oklusal selama 15 detik
3. Kemudian dicuci selama 20 detik dan dikeringkan selama 10 detik.
4. Aplikasikan boding, dan kemudian light cure
5. Komposit flowable diaplikasikan pada pit dan fissure
6. light cure selama 20 detik.
7. cek oklusi dengan articulating paper
Tipe B
1. Pembuangan karies menggunakan bur metal bulat dan ekskavator, dan rapikan dengan
menggunakan bur diamond bilas dengan air hingga bersih keringkan
6. Aplikasikan komposit packable pada kavitas layer by layer dan light cure pada setiap lapis
selama 20 detik
Tipe C
1. Karena melibatkan karies dalam, anestesi lokal mungkin diperlukan.
2. Pembuangan karies menggunakan bur metal bulat dan ekskavator, dan rapikan dengan
menggunakan bur diamond bilas dengan air hingga bersih keringkan
3. Pembuatan bevel pada cavosurface margin menggunakan bur diamond
4. Pemberian lining menggunakan Ca(OH)2 pada dentin
5. Aplikasikan etsa di permukaan yang telah dibevel selama 15 detik
6. Kemudian dicuci selama 20 detik dan dikeringkan selama 10 detik.
7. Aplikasikan bonding dan light cure
8. Aplikasikan komposit packable pada kavitas layer by layer dan light cure pada setiap
lapis selama 20 detik
9. Komposit flowable diaplikasikan pada pit dan fissure
10. Light cure selama 20 detik.
11. Cek oklusi dengan articulating paper
Komunikasi, Instruksi dan Edukasi
• Komunikasi : Menjelaskan juga ke orang tua pasien bahwa telah dilakukan tindakan preventif
• Instruksi : Mengistruksikan pada pasien untuk sikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah makan dan
malam sebelum tidur, serta rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali. Pasien dan orang tua pasien juga
diinstruksikan untuk mengatur pola makan serta menghindari makanan dan minuman yang dapat
menyebabkan karies.
• Edukasi : menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien mengenai tujuan perawatan restorasi
pada gigi anaknya, serta risiko apa saja yang akan terjadi apabila tidak dilakukan perawatan restorasi.
Kontrol pasca perawatan dilakukan untuk memeriksa kembali restorasi yang meliputi pemeriksaan
kembali apakah pasien memiliki keluhan setelah dilakukan restorasi, pemeriksaan apakah restorasi masih ada, dan
pemeriksaan apakah keadaan restorasi masih baik, ada bagian yang lepas, ada bagian yang tersangkut ketika
diperiksa dengan sonde, ada bagian restorasi yang menganjal atau mengganggu. Jika ditemukan adanya keluhan
atau restorasi yang kurang baik, maka dilakukan restorasi ulang atau dapat dilakukan finishing atau polishing
kembali untuk memperbaiki restorasi. Selain dilakukan pemeriksaan, pasien dilakukan edukasi kembali (KIE
pasca perawatan) yaitu anjuran untuk mengurangi konsumsi makanan yang manis, instruksi untuk tetap menjaga
kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dan kontrol berkala ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
DAFTAR PUSTAKA