TIPE C
Karies pd pit dan fissure kedalaman dentin yang lebih dalam dan kebutuhan akan
preparasi eksplorasi yang lebih besar ke dentin
Tipe C mempunyai kavitas nya lebih luas dan dalam dari tipe A dan B, dan adanya
keterlibatan dentin lebih banyak dibanding tipe B. Penggunaan CaOH digunakan
sebagai liner (pelindung) agar bagian dibawahnya tidak iritasi.
Tahapan: lining (CaOH), basis (GIC), etsa, bonding, RK (packable), sealant unfilled
Filled Resin → CaOH (Lining), GIC (Basis), etsa, bonding, RK (Packable), sealant
Unfilled = tanpa filler (helioseal Cuma ada matriks bis-gma)
Memerlukan anestesi lokal
Preparasi round bur no.2 atau lebih
Buat bevel (enamel cavosurface)
TIPE A TIPE B TIPE C
Karies terbatas pada Lesi karies yang meluas Lesi karies yang lebih
enamel saja ke email atau bahkan ke luas dengan
Anestesi lokal tidak dentin tetapi terbatas keterlibatan dentin
diperlukan. pada pit dan fisura dan Menghilangkan
Menggunakan round kecil dan terbatas jaringan karies
bur ukuran 1⁄4 atau 1⁄2 Dapat dihilangkan menggunakan round
dengan kecepatan menggunakan round bur ukuran bur yang
lambat bur ukuran 1 atau 2 lebih besar dari 2.
Sealant kemudian Dapat direstorasi Basis yang tepat
diaplikasikan ke dengan menempatkan ditempatkan di atas
permukaan yang telah bahan komposit dentin diikuti dengan
disiapkan dan dietsa berbasis resin yang restorasi dengan bahan
asam. dapat mengalir untuk komposit resin
menggantikan struktur konservatif.
gigi yang hilang diikuti Lubang dan celah
dengan penempatan kemudian ditutup
sealant di seluruh dengan sealant.
permukaan oklusal Penggunaan anestesi
untuk mencegah lokal diperlukan
kerusakan lebih lanjut
Metode konservatif
pencegahan karies ini
sekarang sering disebut
sebagai
“Microdentistry”
2. Apa saja bahan yang dapat digunakan pada restorasi preventif beserta kekurangan dan
kelebihannya
:
1. Sealent berbasis Resin
• Kelebihan : mampu bertahan lebih lama dan kuat karena memiliki kemampuan
penetrasi yang baik. Proses etsa pada enamel gigi yang menghasilkan kontak lebih
baik antara bahan resin dan permukaan enamel .
• Kekurangan : adanya penyusutan selama polimerisasi sehingga menimbulkan
kebocoran tepi tumpatan yang menyebabkan kebocoran mikro. Celah ini
menyebabkan penetrasi mikroorganisme sehingga menyebabkan terjadinya karies
sekunder.
Indikasi :
Digunakan pada geligi permanen
Kekuatan kunyah besar
Insidensi karies relatif rendah
Gigi sudah erupsi sempurna
Area bebas kontaminasi atau mudah dikontrol
Pasien kooperatif, karena banyaknya tahapan yang membutuhkan waktu lebih
lama.
2. Sealent berbasis Ionomer Kaca
Bahan PRR
SUMBER : Somya Jain, et al. 2020. Principles and Practice of Conservative Adhesive
Restorations: A brief review. International Journal of Dentistry Research 2020; 5(2): 110-
116
SUMBER : Avery, D. R., & McDonald, R. E. (2012). McDonald and Avery dentistry
for the child and adolescent. Elsevier Health Sciences
CLEANING (11 B)
Retensi sealant yang adekuat mengharuskan pit dan fissure bersih dan bebas dari
kelembapan berlebih. Fissure cleaning menggungakan bristle brush.
ISOLATION
Gigi yang akan dilakukan restorasi diisolasi menggunakan rubber dam, jika tidak
memungkinkan bisa menggunakan cotton pallet
ETCHING (11C)
Mikroporositas pada permukaan enamel dibuat dengan teknik etsa asam. Ini
memfasilitasi penerapan resin dengan viskositas rendah yang menembus permukaan yang
kasar dan menghasilkan perlekatan mekanis dari tag resin.
Pengetsa dalam larutan harus ditempatkan pada enamel dengan kuas, spons kecil,
pelet kapas, atau aplikator. Umumnya disarankan waktu etsa 20 detik.
WASHING
Permukaan gigi yang dietsa lalu dicuci dan dikeringkan sehingga menghasilkan
permukaan seperti Digambar (11D).
Aplikasi bonding untuk menghindari kontaminasi kelembaban selama aplikasi sealent.
Penggunaan bonding juga berguna untuk meningkatkan retensi permukaan oklusal. Saat
digunakan, bonding agent harus benar-benar dikeringkan dengan udara di seluruh
permukaan untuk menghindari residu (11E).
APLICATION OF SEALENT
Sealant diaplikasikan pada permukaan yang dalam jumlah sedang dan kemudian
dengan diratakan dengan brush atau probe ke dalam pit dan fissure (11 F dan G). setelah
aplikasi sealent lalu di light cure hingga kering.
Articulating paper harus digunakan untuk memeriksa interferensi oklusal, dan oklusi
harus disesuaikan (Gbr. 11.1H).
Sealant berlebih lainnya yang mungkin mengalir di atas marginal ridge atau menuju
area serviks juga harus dihilangkan. Jika gigi diisolasi dengan rubber dam, kelebihannya
harus dihilangkan sebelum rubber dam dilepas. Round bur kecil dengan kecepatan
lambat akan menghilangkan kelebihannya secara efektif. Jika etsa telah terlokalisasi
dengan baik, kelebihan sealant dapat dihilangkan dengan instrumen tajam dari email gigi
yang tidak teretsa tanpa menghilangkan sealant dari area alur yang teretsa.
RE-EVALUATION
Gigi yang telah di sealent harus diamati secara klinis pada kunjungan sehingga
keefektifan sealant dapat ditentukan. Jika sealant hilang sebagian atau seluruhnya,
sealant lama yang berubah warna atau rusak harus dilepas dan gigi dievaluasi ulang.
Sealant baru dapat diaplikasikan menggunakan metode yang telah dijelaskan
sebelumnya.