Tahapan Isolasi
Isolasi daerah kerja meliputi mencegah penumpukan saliva, darah, dan cairan lainnya pada
daerah kerja. Beberapa metode tepat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja yaitu saliva
ejector, gulungan kapas atau cotton roll, dan isolator karet atau rubber dam. Daerah kerja
untuk tumpatan resin komposit harus benar-benar kering, tidak boleh ada cairan sedikit pun.
2. Pembersihan Gigi
Gigi dibersihkan dengan rubber cups dan pumice yang dicampur dengan air. Bila ada karang
gigi dibersihkan terlebih dahulu/scalling
3. Pemilihan shade/warna gigi Dengan menggunakan shade guide.
Pencahayaan yang baik sangat dibutuhkan ketika melakukan pemilihan warna. Ketika
memilih warna yang tepat, shade guide diletakkan dekat dengan gigi untuk menentukan
warnanya secara umum. Kemudian seseorang yang lain mencocokkan dengan label shade
guide yang spesifik disamping area yang direstorasi. Sebagian label shade sebaiknya
diletakkan berdekatan dengan bibir pasien untuk mendapatkan efek yang natural. Area
servikal biasanya lebih gelap daripada area incisal. Pemilihan warna sebaiknya dilakukan
secepat mungkin. Beberapa dokter kadang meminta bantuan asistennya untuk membantu
menentukan warna yang tepat
Preparasi oklusal (Kelas I) karies yang terjadi pada permukaan oklusal dan bukal
groove gigi posterior, pit gigi anterior
ikutin aja groovenya
Preparasi proksimal gigi posterior (Kelas II) karies yg terjd pd permk proks gigi
posterior
Preparasi proksimal gigi anterior (Kelas III) karies yg terjd pada permk proks gigi
anterior
Preparasi Insisal (Kelas IV) karies yg terjd pd permk proks gigi anterior dan sdh
mengenai insisal gigi
langsung aja di kasi composit tergantung kariesnya
Kelas VI terjadi pd ujung cusp gigi posterior dan insisal edge gigi anterior
5. PEMBERIAN LINER/ BASIS Untuk karies yang dalam aplikasikan basis atau liner
Basis adalah lapisan tipis yang diletakkan antara dentin dan atau pulpa dengan restorasi.
Perbedaan antara basis dan liner adalah ketebalan dan hal yang mampu ditahannya. Jika basis
dengan ketebalan yang lebih daripada liner mampu menahan tekanan mekanik dari bahan
restorasi selain juga sebagai penahan termal, listrik dan kimiawi.
Pada restorasi resin komposit, perlu diplikasikan basis atau liner karena sifat dari resin itu
sendiri yang iritan terhadap pulpa sehingga perlu adanya perlindungan sehingga bahan
restorasi resin komposit ini tidak secara langsung mengenai struktur gigi. Bahan basis atau
liner yang biasanya digunakan adalah kalsium hidroksida, terutama karies yang hampir
mencapai pulpa, karena sifatnya yang mampu merangsang pembentukan dentin sekunder.
BASIS (GIC tipe III, ZnOE, Zinc Phosphate)
Tahapan :
1) Pemberian basis cement bertujuan untuk melindungi jaringan pulpa gigi terhadap iritasi
bahan restorasi tumpatan. Biasanya digunakan Zinc phospat cement atau GIC tipe III.
2) Siapkan powder dan liquid zinc phospat cement kemudian aduk diatas glass lab sampai
homogen.
3) Bersihkan dan keringkan kavitas. Masukkan kedalam dasar kavitas menggunakan cement
stopper dan diratakan dengan ketebalan 1 mm. Bila terlanjur keras, cement dapat
diratakan menggunakan bur inverted.
6. Pemasangan matriks band dan retainer pada kavitas Kelas II, celluloid strip pada kelas III
dan crown form atau celluloid strip pada kelas IV dan VI
Pemasangan matriks band dengan retainernya dan pegangannya terletak di dalam
vestibulum bukal
Tinggi pita kemudian diperiksa. Jika kelebihannya lebih dari 2-3 mm diluar garis oklusal
kavitas, pita dirapikan kembali dengan gunting mahkota. Pita matriks kemudian
diketatkan dan disiapkan untuk penyisipan wedge
Tahapan :
1) Ulaskan bahan etsa (asam phospat 30%-50%) dalam bentuk gel/cairan dengan pinset dan
gulungan kapas kecil (cutton pellet) pada permukaan enamel sebatas 2-3 mm dari tepi
kavitas (pada bagian bevel).
2) Pengulasan dilakukan selama 15-30 detik dan jangan sampai mengenai gusi.
3) Dilakukan pencucian/pembilasan dengan air sebanyak 20 cc, menggunakan syringe.
4) Air ditampung dengan tampon atau cotton roll.
5) Setelah pencucian gigi dikeringkan dengan semprotan udara sehingga permukaan tampak
putih buram.
Tahapan :
1) Ulaskan bahan bonding menggunakan spon kecil atau kuas / brush kecil pada
permukaan yang telah di etsa
2) Ditunggu ± 10 detik sambil di semprot udara ringan di sekitar kavitas (tidak langsung
mengenai kavitas)
3) Kemudian dilakukan penyinaran selama 20 detik.
Tahapan :
Bahan : dapat berupa bubuk atau pasta yang mengandung perlite, diamond, quartz atau
aluminium oxide
Alat : diamond atau green stone (grinding), quartz atau aluminium oxide disk atau rubber
wheel, carbide bur
Tahapan :
1) Cutting (pemotongan) = memotong kelebihan-kelebihan dari substrat menggunakan bur
blade atau diamond bur/bahan abrasive yang lebih kasar dan tajam biasanya yang
memiliki handle berwarna hijau atau biru
2) Conturing = membentuk substrat menyerupai anatomi gigi asli menggunakan plastic
filling instrument atau bahan abrasive yg kekasarannya sedang, conturing dilakukan pada
saat bahan belum keras/setting/sebelum light cure
3) Grinding (pengasahan) = mengasah atau menghilangkan partikel kecil dari substrat
dengan menggunakan bahan abrasive (bonded atau coated abrasive instrument seperti
amplas), grinding menimbulkan banyak goresan yang arahnya tidak beraturan pada
permukaan substrat menggunakan diamond atau green stone
4) Finishing = menghilangkan defek permukaan atau goresan yang terjadi saat proses
sebelumnya atau mengubah permukaan dari bentuk kasar ke bentuk yang lebih rapi
menggunakan diamond bur atau bahan abrasive yang halus
Tujuan :
mempertahankan anatomi yang diinginkan, oklusi yang benar, pengurangan kekasaran ,
lubang, dan goresan yang akan dilakukan oleh instrumen contouring dan finishing
5) Polishing (pemolesan) = memoles atau membuat lebih mengkilat/licin shg sisa makanan
tidak menempel/tidak terjadi karies sekunder menggunakan diamond bur yang sangat
halus
• Tujuan Polishing :
1. Mengurangi korosi
Restorasi logam yang dipoles dengan baik akan terhindar dari tarnis dan korosi sehingga
akan lebih tahan lama.
2. Meningkatkan estetis
Permukaan yang halus dan mengkilap akan lebih terlihat estetis
3. Membuat permukaan terasa lebih halus
4. Mengurangi perlekatan
Permukaan yang halus pada restorasi akan menyebabkan stain, plak, dan kalkulus sulit
lengket.
Alat untuk finishing dan polishing : diamond dan carbide burs, berbagai tipe dari flexibe disks,
abrasive impregnated rubber point dan cups, metal dan plastic finishing strips, dan pasta
polishing.
Diamond dan carbide burs
Digunakan untuk menghaluskan ekses-ekses yang besar pada resin komposit dan dapat
digunakan untuk membentuk anatomi pada permukaan restorasi.
Discs
Digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi. Bagian yang abrasive dari disk dapat
mencapai bagian embrasure dan area interproksimal. Disk terdiri dari beberapa jenis dari yang
kasar sampai yang halus yang bisa digunakan secara berurutan saat melakukan finishing dan
polishing.
Impregnated rubber points dan cups
Digunakan secara berurutan seperti disk. Untuk jenis yang paling kasar digunakan untuk
mengurangi ekses-ekses yang yang besar sedangkan yang halus efektif untuk membuat
permukaan menjadi halus dan berkilau. Keuntungan yang utama dari penggunaan alat ini adalah
dapat membuat permukaan yang terdapat ekses membentuk groove, membentuk bentuk
permukaan yang diinginkan serta membentuk permukaan yang konkaf pada lingual gigi anterior
Finishing stips
Digunakan untuk mengcontur dan memolish permukaan proksimal margin gingival untuk
membuat kontak interproksimal. Tersedia dalam bentuk metal dan plastik. Untuk metal biasa
digunakan untuk mengurangi ekses yang besar namun dalam menggunakan alat ini kita harus
berhati-hati karena jika tidak dapat memotong enamel, cementum, dan dentin. Sedangkan plastic
strips dapat digunakan untuk finishing dan polishing. Juga tersedia dalam beberapa jenis dari
yang kasar sampai halus yang dapat digunakan secara berurutan.