Anda di halaman 1dari 16

RESTORASI GIGI

DEPARTEMEN KONSERVASI

KOAS ANGKATAN V
ZULFAH AGHNIA HURIN
J3A020037
A. Definisi Karies
Karies gigi adalah penyakit progresif yang reversible (pada tahap paling awal)
dari jaringan keras gigi, yang dipicu oleh aksi bakteri dalam suatu fermentasi
karbohidrat pada biofilm plak di permukaan gigi, memicu demineralisasi asam
dan akhirnya kerusakan proteolitik dari komponen organic jaringan gigi.
- Karies primer: adalah proses dan lesi yang terjadi pada permukaan gigi
yang sebelumnya sehat.
- Karies akar: adalah karies primer yang terjadi pada permukaan akar yg
terbuka (biasanya setelah terjadi resesi gingiva), seringnya penetrasi
menjadi lebih mudah pada dentin yang terbuka.
- Reccurent/secondary caries: adalah karies primer yang terjadi pada margin
restorasi.
- Karies residual adalah istilah lebih lama, bagian yg terkena karies dan
mengalami demineralisasi tertinggal dalam kavitas yang kemudian
direstorasi.
- Etiologi karies tsb adalah sama yaitu aktivitas metabolic pada biofilm
plak.

B. Klasifikasi karies menurut G.V. Black yaitu:

Kelas Restorasi
I Mengenai permukaan oklusal (pit dan fissure) pada gigi posterior,
mengenai 2/3 permukaan oklusal sisi bukal dan lingual gigi molar,
sserta permukaan lingual gigi anterior.
II Mengenai sisi oklusal yang terhubung dengan permukaan proksimal
(mesial & distal) gigi posterior
III Mengenai permukaan proksimal dengan atau tanpa perluasaan ke
daerah lingual pada gigi anterior, tanpa mengenai sudut garis incisal.
IV Mengenai permukaan proksimal gigi anterior dengan perluasan ke
sudut garis incisal (incisal edge).
V Mengenai 1/3 servikal semua gigi, termasuk permukaan proksimal gigi
posterior namun marginal ridge tidak termasuk dalam preparasi (tidak
mengenai area pit dan fissure)
VI Mengenai incisal edge pd semua gigi anterior dan ujung cusp pada
semua gigi posterior.
C. Indikasi dan Kontraindikasi Karies Kelas I
Indikasi
Menurut Kidd et al., dalam Pickard
- Pasien dengan resiko karies yang tinggi
- Terdapat lesi kavitas
- Pertimbangan respon pulpa terhadap tes sensibilitas
- Pemeriksaan radograf yang hamper mendekati pulpa
- Pemeriksaan integritas oklusal/ penggunaan/ kegagalan marginal dari
restorasi GIC yang berusia >6 bulan
Menurut (Heymann HO et al. 2011) (Sturdevants)
- Mengenai lesi karies primer pada permukaan oklusal gigi posterior
- Restorasi Direct komposit dengan ukuran kecil hingga sedang lebih baik
dengan margin enamel.
- Restorasi dengan pertimbangan estetika karena komposit sewarna dengan gigi

Kontraindikasi

- Tidak memungkinkan isolasi adekuat pada daerah kerja


- Restorasi luas dengan beban oklusal yang berat

D. Pemilihan Resin Komposit


Menurut (Heymann HO et al. 2011) (Sturdevants)
Keuntungan
- Estetis
- Konservatif, pembuangan struktur gigi yang sederhana
- Mudah dilakukan, preparasi gigi tidak rumit/kompleks
- Terdapat isolasi
- Mengurangi microleakage/kebocoran mikro
- Meningkatkan kekuatan struktur gigi yang tersisa dalam jangka pendek

Kekurangan
- Efek penyusutan akibat polimerisasi
- Ketahanan fraktur lebih rendah dibandingkan restorasi indirek
- Lebih sensitive terhadap Teknik dibandingkan restorasi amalgam dan
beberapa restorasi indirek
- Kemungkinan keausan terlokalisasi lebih besar
- Beberapa komponen tidak diketahui biokompatibilitasnya seperti (bisphenol A
/ BPA)
E. Alat dan bahan yang dibutuhkan
1) APD : scrub, gown, masker, handscoon, faceshield, sepatu
2) Alat:
▪ Handpiece
▪ Light cure
▪ Brush
▪ Alat diagnostic set (bengkok, kaca mulut, sonde, ekscavator, pinset)
▪ Mikrobrush
▪ Komposit kit
▪ Articulating paper
▪ Dapen glass
▪ Cawan
▪ Glass plate
▪ Bur preparasi pita biru: bulat, bur fissure ujung membulat, bur taper,
▪ Bur finishing pita kuning: flame, taper
▪ Polishing: enhance
3) Bahan
▪ Alas dan celemek pasien
▪ Pumice
▪ Cotton roll
Cotton pellet
▪ Komposit
▪ Bonding
F. Cara pemeriksaan dan deteksi karies

Dental charting

When examining the dentition, there are certain features that the dentist must relay to
his/her nurse to record accurately in a dental chart. This chart is interpreted as though
the dentist is looking at a patient face to face and the notation is communicated from
the patient's perspective.

a. Which tooth, side, position - e.g. 'upper left 6' or 'upper left first permanent molar',
rotated/tilted/space-closed.
b. Presence of existing restoration(s) - location (mesio-occlusal, buc cal, cervical, etc.)
and type of material (amalgam, tooth-coloured, gold, ceramic, etc).
c. Status of existing restorations - sound, or deficient margins/frac tured/missing.
d. Presence of carious lesion(s) - location, mICDAS classification (see later), lesion
activity.
e. Presence of toothwear - location (buccal, occlusal, incisal) and extent (in enamel or
dentine, exposing pulp)
f. Presence of other abnormalities, e.g. fluorosis, hypoplastic enamel, cracks.

Caries Detection

Visual detection of carious lesions in enamel and dentine relies on the following
operator-controlled factors:

- Using 'sharp' eyes and the possible use of magnification in the form of dental loupes
- Using good illumination from the overhead dental chair light or a more focused light
from a fibreoptic headlight coupled with the use of loupes.
- Having clean tooth surfaces to examine, both wet and dry (using a 3-1 air/water
syringe). If surface debris (plaque/calculus) is present this may have to be removed
prior to any dental examination taking place
- Using blunt dental explorers - the use of sharp dental probes is contraindicated for
carious lesion detection as they can potentially cause cavitation in a previously non-
cavitated lesion.
- Sufficient time allocated for the examination of all tooth surfaces as well as the soft
tissues and periodontium.

A modified ICDAS (mICDAS) carious lesion scoring system (0-4), linking the clinical
appearance (black text) with the equivalent underlying lesion histology (red text).

G. Prosedur restorasi karies kelas I dengan Resin Komposit


1. Preoperative procedure/ Isolasi
- Cek oklusi menggunakan articulating paper, sebelum tindakan.
- Brush dengan pumice??
- Memilih bahan sewarna gigi (vita guides/shade guide)
- Isolasi dengan rubber dam/gauze/cotton roll
2. Preparasi kavitas/ pembuangan jaringan karies
- Hilangkan jaringan enamel yang tidak didukung dentin/ rusak karena
demineralisasi pada bagian tengah oklusal menggunakan bur diamond taper
collar end (TC), air-turbin.
- Tinggalkan margin enamel yang masih sehat.
- Pembersihan karies dentin perifer (menggunakan bur CS (collar silindris)/ bur
fissure silindris dengan ujung membulat, slow-speed rose-head bur, hand
excavator) pada dentin yang terpengaruh/ sehat (tergantung kedalaman lesi).
- Ekskavasi dentin yang terinveksidi atas pulpa menggunakan hand excavator/
hindari paparan

*Hilangkan jaringan dengan ketebalan 2 mm dari kondisi awal, GIC dengan


diamond / TC bur, air-turbine. Bentuk seperti margin enamel
3. Pembentukan kavitas
- Preparasi margin enamel yang sehat membentuk sedikit bevel/miring
menggunakan fine diamond bur (halus), air-turbine.

CS diamond bur
- Haluskan garis sudut kavitas internal supaya membulat secara perlahan
menggunakan bur CS (collar silindris)/ bur fissure silindris dengan ujung
membulat, slow-speep rose-head bur.
- Cuci dan keringkan kavitas selama 10 detik.
4. Tahapan Bonding
- Untuk GIC : kondisioner 10% polyacrylic acid dioleskan pada dinding
kavitas menggunakan microbrush selama 15 detik, kemudian cuci dan
keringkan selama 10 detik. Hal ini bertujuan untukmenghilangkan smear layer
dan mengekspos Ca2+ untuk perlekatan.
- Komposit: (tergantung pada type DBA 1-4)
Type : 2, Dua-step, Total etch/ etch and rinse “moist bonding”.
Smear layer: removed
Etsa :
• 37% orthophosphoric acid gel dioleskan pada enamel (20 s) dan dentin
(15 s).
• Menghilangkan smear layer, dan terdemineralisasi (mikroporositas pada
enamel) dan terlihat serat kolagen dentin.
• Bilas dengan air (10 s).
• Keringkan (2-3 s). Usap tetesan air pada permukaan kavitas menggunakan
cotton pledgets, paper points, -moist bonding/lembap.
• Jika enamel terlihat buram (frosted) maka kemungkinan permukaan dentin
terlalu kering, dan harus dihidrasi ulang.
Primer+ Bond (gabung)
• Primer dan bond dicampur dalam satu botol- dikenal sebagai “adhesive”.
• Monomer hidrofilik (co:HEMA) dibawa dalam pelarut yang mudah
menguap (co: acetone /alcohol) memudahkan penetrasi ke dalam serak
kolagen dentin yang moist, membentuk hybrid layer.
• Adhesive gabungan dioleskan secara aktif ke permukaan kavitas
menggunakan microbrush (5 s).
• Adhesive di air-dried (5s) untuk menguapkan pelarut dan mengencerkan
lapisan adhesive/ mencegah genangan di dalam kavitas.
• Lihat “sheen”, permukaan kavitas yang mengkilap mengindikasikan
adanya adhesive/perekat.
• Permukaan yang kusam menandakan bahwa adhesive telah tertiup keluar
kavitas atau telah diserap oleh dentin. Jika kusam, lapisan kedua adhesive
dioleskan Kembali (5s) dan air dried (5s) dan cek visual Kembali.
• Permukaan kavitas yang mengkilap dapat di light cyre (470 nm, 20 s) dan
siap diaplikasikan komposit.
5. Tahap Restorasi
- Untuk GIC: campur dan aplikasikan GIC ke dalam kavitas, isi dari dasar ke
atas (hingga penuh, meningkatkan adaptasi pada dinding kavitas). Isi kavitas
dengan sedikit GIC, setelah 60 s, pak GIC ke dalam kavitas dengan burnisher/
flat plastic untuk memastikan kondensasi memadai. Morfologi oklusal
diadaptasi menggunakan flat plastic dan bahan berlebih dibuang ketika GIC
masih plastic.
- Untuk komposit (lapis demi lapis)
Tempatkan komposit dalam lapisan 2-3 mm dalam sudut bertumpuk dari dasar
ke luar, light cure setiap lapisan (20s). Memastikan uncured monomer dari
lapisan penghambat oksigen (oxygen-inhibited layer) pada permukaan setiap
lapisan tidak terganggu supaya memungkinkan terjadinya adhesi untuk lapisan
selanjutnya. Bentuk morfologi oklusal, light cure (20s).

6. Tahap Finishing dan Polishing


- Untuk GIC:
- Remove rubber dam. GIC: waits min for initial set. Check margins/occlusion
with articulating paper. Final occlusal adjustments made with diamond
burs/ stones/sharp seal pel blade. Finish with diamond polishing paste and
coat with lightly filled resin for GIC surface protection (dry surface, paint
on resin and light cure (470 nm, 20 s)).
- Komposit:
- Finishing morfologi permukaan /margin menggunakan fine diamond bur
(pita kuning)/ disc.
- Cek margin/ oklusi menggunakan articulating paper.
- Polishing menggunakan diamond grit-impregnated cusp/disc, enhance
H. Prosedur KIE
- Instruksikan untuk tidak makan menggunakan gigi yang direstorasi
terlebih dahulu
- Instruksikan pasien kontrol seminggu setelah perawatan/bila ada keluhan.
- Instruksikan untuk menjaga oral hygiene: frekuensi minimal 2x sehari,
waktu pagi sebelum sarapan dan sebelum tidur, menggunakan pasta gigi
berfluoride, sikat berbulu halus, dental floss, obat kumur antiseptic (OH
buruk)
- Instruksikan menggosok gigi dengan Teknik yang benar
- Instruksikan untuk berkunjung ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Type Smear Etsa Primer Bonding
Layer
1 Meng- 37% orthophosphoric acid gel dioleskan pada enamel (20 s) Mengandung monomer hidrofilik (co: HEMA) Mengandung HEMA dan monomer hidrofobik
Tiga-step hilang dan dentin (15 s). bertindak sebagai molekul bi-fungsional yang lain. Pada dasarnya resin komposit bersifat
Total etch/ Menghilangkan smear layer, dan terdemineralisasi menghubungkan kolagen hidrofilik dengan unfilled (atau sedikit filled).
etch and (mikroporositas pada enamel) dan terlihat serat kolagen monomer resin hidrofobik, membentuk hybrid Bahan ini dioleskan pada primer selama 5 s
rinse dentin. layer kemudian light cure (470 nm, 20 s) .
Bilas dengan air (10 s) dan keringkan (10s) Bersifat pembawa air. Permukaan kavitas yang mengkilap
Enamel akan berubah menjadi buram (frosted) Dioleskan pada permukaan kavitas dengan mengindikasikan bahwa bahan bonding (DBA)
microbrush (5s) dan keringkan dengan udara yg teraktivasi dgn sinar, siap di aplikasikan
perlahan (2-3 s) komposit.
2 Meng- 37% orthophosphoric acid gel dioleskan pada enamel (20 s) Primer dan bond dicampur dalam satu botol- dikenal sebagai “adhesive”.
Dua-step hilang dan dentin (15 s). Monomer hidrofilik (co:HEMA) dibawa dalam pelarut yang mudah menguap (co: acetone /alcohol)
Total etch/ Menghilangkan smear layer, dan terdemineralisasi memudahkan penetrasi ke dalam serak kolagen dentin yang moist, membentuk hybrid layer.
etch and (mikroporositas pada enamel) dan terlihat serat kolagen Adhesive gabungan dioleskan secara aktif ke permukaan kavitas menggunakan microbrush (5 s).
rinse dentin. Adhesive di air-dried (5s) untuk menguapkan pelarut dan mengencerkan lapisan adhesive/
“moist Bilas dengan air (10 s). mencegah genangan di dalam kavitas.
bonding” Keringkan (2-3 s). Usap tetesan air pada permukaan kavitas Lihat “sheen”, permukaan kavitas yang mengkilap mengindikasikan adanya adhesive/perekat.
menggunakan cotton pledgets, paper points, -moist Permukaan yang kusam menandakan bahwa adhesive telah tertiup keluar kavitas atau telah diserap
bonding/lembap. oleh dentin. Jika kusam, lapisan kedua adhesive dioleskan Kembali (5s) dan air dried (5s) dan cek
Jika enamel terlihat buram (frosted) maka kemungkinan visual Kembali.
permukaan dentin terlalu kering, dan harus dihidrasi ulang. Permukaan kavitas yang mengkilap dapat di light cyre (470 nm, 20 s) dan siap diaplikasikan
komposit.
3a Larut Etsa dan primer digabung menggunakan acidic monomers, membentuk self-etching primer. Bond memiliki sifat kimia yang dama dengan
Dua-step Keasaman etsa ini jauh lebih rendah daripada etsa asam . resin komposit unfilled/ sedikit filled, dan
Weak Primer asam ini masih mengandung pelarut yang membutuhkan penguapan, namun tidak membutuhkan mengandung beberapa monomer hidrofilik.
Self- pembilasan air. Adhesive ini dioleskan pada self-etching primer
etching Primer asam dioleskan menggunakan microbrush pada dinding kavitas (5s) dan air-dried (5s), menguapkan (5s), air-thinned (2-3s) dan light cure (470 nm,
primer pelarut/ mengurangi genangan primer hingga tidak ada riak pada daerah aplikasi. 20s).
Penampilan permukaan yg mengkilap
menunjukkan DBA sudah sesuai dan siap
diaplikasi komposit.
3b Larut Silorane SE Bond (3MESPE) a stronger self-etching primer. The viscous hydrophobic adhesive bond/ bonding
Dua-step Dioleskan menggunakan microbrush selama 5 s adhesive hidrofobik kental dioleskan
Strongly Air-thin selama 2-3 s, cek visual permukaan yang mengkilap/ tidak ada permukaan beriak. menggunakan microbrush.
self- Light cure 20s. Light cure 20s .
etching
primer
4 Larut Sistem all in one yang menghadirkan tiga tahap (etsa, primer, dan bond) dalam satu aplikasi.
Satu-step Monomer asid kuat (co. glycerophosphoric acid dimethacrylate) mengetsa permukaan gigi, melarutkan smear layer, demineralisasi, dan pada dentin dapat
self- memperlihatkan serat kolagen pada banyak monomer hidrofilik untuk penetrasi dan membentuk hybrid layer.
etching DBA dicampur terlebih dahulu dan dioleskan pada permukaan kavitas mnggunakan microbrush (5 s).
primer Air-thinned 2-3 s, cek visual untuk permukaan yang mengkilap / tidak ada riak.
Light cure 20 s.

Anda mungkin juga menyukai