Anda di halaman 1dari 23

BUKU LOG MAHASISWA

INTER-PROFESSIONAL EDUCATION
“INTER-PROFESSIONAL COMMUNICATION”

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR – BALI
2015
INTER-PROFESSIONAL EDUCATION
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

IDENTITAS MAHASISWA

Kelompok : Kelompok 01
Nama : Ni Putu Ratna Adyatmi Swari
NIM : 1502405001
Program Studi : Pendidikan Dokter Gigi
Semester : III
Alamat Rumah : Jalan Pulau Moyo Perum. Green Kori III No. 17
Pedungan Denpasar
No. Telephone : 082236615634
Dosen Pembimbing : drg. Putu Lestari Sudirman, M. Biomed
No. Telephone : 081239885740
Desa Binaan : Desa Ubung Kaja
Kontak Person : I Nyoman Murta (Kepala Dusun)
No. Telephone : 081287293445
PETUNJUK UMUM

1. Buku LOG ini dipergunakan untuk merekam proses pembelajaran


dan komunikasi, berkaitan dengan latar belakang sosial budaya
keluarga angkat (KA) dan merekam berbagai informasi untuk dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan timbul-
nya gangguan kesehatan pada masyarakat terutama pada keluarga
angkat (KA). Data dan informasi yang perlu direkam mencakup:
bagaimana proses komunikasi dilakukan, sistem kekerabatan
(sistem sosial) keluarga, persepsi atau nilai kepercayaan keluarga
terkait dengan kesehatan, sikap keluarga dalam menghadapi
gangguan kesehatan, pengalaman keluarga dalam pengobatan dan
persepsi keluarga tetang “sakit” itu sendiri.
2. Buku ini harus diisi setiap saat habis kunjungan dan setelah selesai
diskusi kelompok
3. Setiap kegiatan individu maupun kelompok mengacu kepada tujuan
yang tercantum dalam pedoman PBL
4. Setiap saat setelah selesaI diskusi kelompok, buku LOG ini harus
diserahkan pada dosen pembimbing untuk dilakukan evaluasi dan
kemudian diminta kembali sebelum kunjungan ke keluarga angkat
/masyarakat berikutnnya
5. Mahasiswa yang tidak melakukan kunjungan sesuai jadwal karena
sesuatu hal, dapat menggantinya dengan hari lain, atas ijin dan
kesepakatan dengan keluarga angkat/masyarakat yang dikunjungi
6. Dalam buku ini mencatat, merekam hal-hal yang inti saja dari hasil
wawancara dengan keluarga angkat maupun masyarakat dari
daerah binaan.
GAMBARAN PROFIL DESA BINAAN

Desa binaan yang kelompok kami dapatkan yaitu Desa Ubung Kaja, dimana
Desa Ubung Kaja memiliki kantor LPD Desa Pakraman Poh Gading, Desa Ubung
Kaja, Denpasar Utara yang beralamatkan di jalan Ken Dedes nomor 7 Denpasar
dengan nomor telepon (0361) 428644. LPD ini bukan hanya melayani simpan
pinjam, tetapi juga melayani ATM sampah dan loket pembayaran listrik regular,
listrik pulsa, telepo, PDAM, BPJS, dan lain-lain. Secara geografis, desa Ubung Kaja
berbatasan dengan wilayah Desa Sempidi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
di sebelah Utara, Desa Ubung Kecamatan Denpasar Utara di sebelah Selatan,
Desa Peguyangan Kecamatan Denpasar Utara di sebelah Timur, dan Desa
Padangsambian Kaja Kecamatan Denpasar Utara di sebelah Barat.
Desa Ubung Kaja memiliki 17 dusun atau lingkungan diantaranya Dusun
Binoh Kelod, Dusun Binoh Kaja, Dusun Dauh Kutuh, Dusun Poh Gading, Dusun
Darma Santi, Dusun Anyar-Anyar, Dusun Permata Anyar, Dusun Batumekaem,
Dusun Tegal Kori, Dusun Tegal Kori Kaja, Dusun Tegal Kangin, Dusun Tegal Kauh,
Dusun Liligundi, Dusun Pemangkalan, Dusun Mertagangga, Dusun Petangan, dan
Dusun Uma Sari.
Jumlah penduduk laki-laki Desa Ubung Kaja sebanyak 5814 orang dan
jumlah penduduk perempuan pada desa ini sebanyak 5600 orang, yang terbagi
dalam 2787 kepala keluarga. Mayoritas penduduk merupakan tamatan SMA
yakni sebanyak 4071 orang. Dari segi sosial ekonomi, sebagian besar
penduduknya memiliki mata pencarian sebagai wiraswasta. Mayoritas penduduk
di Desa Ubung Kaja beragama Hindu dan berkewarganegaraan Indonesia.
Mayoritas penduduk berasal dari etnis Bali, tetapi ada pula pendatang dari etnis
Jawa sebanyak 3623 orang.
Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa Ubung Kaja ini meliputi PKK
dan Karang Taruna. Dari segi fasilitas pendidikan terdapat lembaga pendidikan
formal, formal keagamaan, dan non formal. Lembaga keamanan yang ada di Desa
ini meliputi Hansip, Linmas, Satpam Swakarsa, dan kerjasama desa dengan TNI-
POLRI. Prasarana air bersih dan sanitasi baik, begitu pula prasarana peribadahan.
Untuk sarana dan prasarana kesehatan terdapat 1 unit Rumah Sakit Umum, 1
unit Puskesmas, 4 unit Apotek, dan 17 Posyandu.
GAMBARAN PROFIL DUSUN DAMPINGAN

Dusun dampingan yang kelompok kami dapatkan yaitu Dusun Binoh


Kelod, dimana dusun ini berada pada sepanjang Jalan Warmadewa. Secara
geografis, dusun Binoh Kelod ini memiliki luas wilayah kurang lebih 3 km2
serta memiliki jarak dari ibu kota Denpasar sekitar 10 km. Dusun Binoh
Kelod berbatasan dengan Banjar Binoh Kaja di sebelah Utara, Banjar
Dadakan-Peguyangan di sebelah Timur, Banjar Batur Kelurahan Ubung di
sebelah Barat, dan Banjar Ubung Sari di sebelah Selatan. Dusun ini
dikelilingi oleh sungai.
Secara demografi, jumlah penduduk asli dari Dusun Binoh Kelod
sebanyak 115 kepala keluarga dan jumlah penduduk pendatang dari dusun
ini sebanyak 84 kepala keluarga. Jumlah penduduk dengan jenis kelamin
laki-laki di dusun Binoh Kelod sebanyak 463 orang dan jumlah penduduk
perempuannya sebanyak 437 orang, sehingga perbandingan atau rasio
antara jumlah laki-laki dan perempuan relative seimbang. Mayoritas
kelompok usia pada dusun ini adalah kelompok usia produktif sekitar usia
15 sampai 64 tahun. Sebagian penduduk desa ini memiliki profesi dominan
sebagai pegawai swasta.
Lembaga Kemasyarakatan yang terdapat di lingkungan dusun Binoh
Kelod ini meliputi Karang Taruna dan PKK yang saat ini masih aktif. Dusun
Binoh Kelod ini merupakan dusun yang cukup asri yang dibuktikan dengan
meraih juara 3 lomba antar dusun di desa Ubung Kaja.
Pada bidang kesehatan, terdapat kegiatan Posyandu yang
dilaksanakan setiap tanggal 21, dimana posyandu ini melayani lansia dan
balita. Untuk riwayat penyakit, di dusun Binoh Kelod ini sempat terkena
wabah DBD, namun sudah ada upaya untuk memberantas penyakit
tersebut dengan melakukan fogging untuk menghilangkan nyamuk
penyebab DBD.
GAMBARAN DEMOGRAFI KELUARGA ANGKAT

Nama Kepala KA : I Nyoman Wiranata Adiguna


Tanggal Lahir : 07 Agustus 1985 Umur : 32 tahun
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Pekerjaan : Karyawan Swasta

Anggota Keluarga – Keluarga Angkat

No Nama Kelamin Umur Pendidikan Hubungan


KK
1. I Nyoman Laki-laki 32 tahun SLTA/Sederajat Kepala
Wiranata Adiguna Keluarga

2. Ni Made Novita Perempuan 31 tahun SLTA/Sederajat Istri


Astiti

3. I Gede Evan Laki-laki 4 tahun Tidak/Belum Anak


Raditya Putra Sekolah pertama

4. Kadek Kevin Laki-laki 7 bulan Tidak/Belum Anak


Wiguna Sekolah kedua

5. I Made Wirya Laki-laki 67 tahun SLTP/Sederajat Kakek

6. Ni Nyoman Lerti Perempuan 63 tahun Belum Tamat Nenek


SD/Sederajat
7. Ni Wayan Wati Perempuan 70 tahun Tidak/Belum Bibi
Sekolah (saudara
dari kakek)
GAMBARAN SOSIAL-EKONOMI KELUARGA ANGKAT

1. Deskripsikan situasi sosial bagaimana sistem kekerabatan keluarga


angkat (KA) dan partisipasi KA dalam kegiatan kemasyarakatan.
Keluarga angkat kami terdiri dari kepala keluarga yaitu Bapak I Nyoman
Wiranata Adiguna yang tinggal bersama istrinya yaitu Ibu Ni Made Novita
Astiti, 2 orang anak laki-laki, orang tua dari kepala keluarga serta bibi dari
kepala keluarga (saudara dari orang tua). Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna
merupakan Karyawan Swasta yang bekerja di LPD Poh Gading yang ada di
Desa Ubung Kaja sementara Ibu Ni Made Novita Astiti merupakan Karyawan
Swasta yang bekerja sebagai SPG di sebuah Apotek. Orang tua serta bibi dari
kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian lepas. Hubungan kekeluargaan
mereka sangat baik. Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna dan istrinya sering
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang sering diadakan
di dusun atau banjar tersebut. Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna menjadi
bagian dari bendahara bank sampah di kepengurusan Dusun Binoh Kelod
sementara Ibu Ni Made Novita Astiti menjadi bagian dari pengurus kader
lansia yang ada di Dusun Binoh Kelod. Hubungan sosial keluarga angkat
dengan orang-orang di dusun atau banjar tersebut juga sangat baik.

2. Gambaran denah rumah keluarga angkat (KA) dan deskripsikan


keadaan sosial –ekonomi keluarga angkat secara umum
Keluarga angkat bertempat tinggal di dusun Binoh Kelod dengan
beralamat Jalan Warmadewa Gang III No. 2 Denpasar. Rumah tempat tinggal
keluarga angkat dapat digolongkan sebagai rumah yang sangat layak untuk
dihuni dan lingkungan rumah keluarga angkat tergolong bersih serta nyaman.
Keadaan ekonomi keluarga angkat secara umum tergolong berkecukupan
dimana pendapatan yang mereka dapatkan dari menjadi Karyawan Swasta
dan buruh cukup untuk biaya kehidupan sehari-hari. Untuk keadaan sosial,
keluarga angkat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat baik dan
keluarga angkat kami terbilang sangat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
sehingga memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang-orang yang ada
disekitar banjar atau dusun Binoh Kelod.
GAMBARAN “SAKIT – SEHAT” KELUARGA ANGKAT

1. Deskripsikan faktor risiko potensial yang dimiliki oleh keluarga angkat


(KA) terkait dengan penyakit-penyakit yang mungkin akan dideritanya.
Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna adalah perokok aktif sehingga memiliki
faktor risiko berpotensi untuk penyakit sistem respirasi dan kanker paru-paru.
I Made Wirya (kakek) terkadang mengalami penyakit hipertensi dan asma
dimana hipertensi dan asma merupakan penyakit turunan yang dapat
diturunkan kepada anaknya, sehingga Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna
memiliki faktor risiko berpotensi untuk mengalami penyakit hipertensi dan
asma. Sementara itu, anak pertama kepala keluarga yaitu I Gede Evan Raditya
Putra jarang menggosokkan giginya dan senang makan dan minum-minuman
yang manis sehingga memiliki faktor risiko untuk karies. Selain itu, Ibu Ni
Made Novita Astiti juga memiliki riwayat penyakit hipotensi.

2. Deskripsikan riwayat “ke-sakit-an” dan perilaku pencarian pengobatan


keluarga angkat (KA) dalam 6 bulan terakhir
Dalam 6 bulan terakhir, keluarga angkat hanya mengalami penyakit ringan
seperti batuk, flu, dan demam akibat perubahan cuaca yang tidak menentu
sehingga keluarga angkat mencari pengobatan ke dokter dan mengkonsumsi
obat untuk menyembuh penyakit tersebut. Ibu Ni Made Novita Astiti
mengalami hipotensi sehingga mengeluh pusing dan lelah, untuk pengobatan
ibu hanya meminum obat saja.

3. Ceriterakan permasalahan kesehatan yang dikeluhkan oleh keluarga


angkat saat ini
Permasalah kesehatan yang dikeluhkan oleh keluarga angkat saat ini yaitu
Ibu Ni Made Novita Astiti mengalami hipotensi dengan tekanan darah 88/65
dan mengeluh pusing, kecapekan atau lelah saat pulang kerja yang
menyebabkan ibu harus meminum obat untuk meningkatkan tekanan darah.
DISKUSI KELOMPOK I
Hari – Tanggal Diskusi : Kamis, 8 Desember 2016

Catatan hasil diskusi kelompok (dari perkenalan dan klarifikasi peran yang
dapat diperoleh, serta catatan-catatan hambatan KOMUNIKASI LINTAS
PROFESI selama proses berlangsung.

Pada pertemuan pertama, perkenalan nama dan prodi masing-


masing individu, berdiskusi mengenai peran dari masing-masing bidang.
Kemudian dilanjutkan dengan pembagian peran yang meliputi pemilihan
yang akan bertanggung jawab di setiap kunjungan untuk mengatur dan
memilih waktu kunjungan ke dusun dan keluarga angkat, pemilihan
penanggung jawab di setiap diskusi untuk mengatur serta memilih waktu
dan tempat untuk melakukan diskusi, pemilihan yang menghubungi dosen
pembimbing serta pemilihan yang menghubungi kepala dusun untuk
mencari data-data terkait tentang informasi dusun. Kemudian setelah
bertemu dan mengkonfirmasi dengan dosen, kami pun segera
menghubungi kepala dusun Binoh Kelod yaitu I Nyoman Murta. Setelah itu,
kami berdiskusi memilih hari untuk kunjungan pertama ke dusun tersebut.
Hambatan dari komunikasi lintas lintas profesi selama proses
berlangsung yaitu kesulitan untuk mencari waktu yang pas untuk
berkumpul melakukan diskusi, hal ini disebabkan karena setiap individu
mempunyai kesibukan masing-masing dan perbedaan waktu kuliah atau
waktu akademik serta adanya kegiatan-kegiatan pada masing-masing prodi.
Solusi yang kami lakukan yaitu tetap saling komunikasi antar kelompok
melalui sosial media dengan membuat group chat selain itu dilakukan juga
diskusi melalui group chat tersebut jika tidak dapat dilakukan diskusi secara
langsung.
KUNJUNGAN LAPANGAN I
Hari – Tanggal Kunjungan : Jumat, 9 Desember 2016

Catatan hasil kunjungan (proses komunikasi dengan keluarga angkat (KA)


dan deskripsikan demografi serta sosial-ekonomi keluarga angkat.)

Saat pertama kunjungan dilaksanakan pada hari jumat pada tanggal 9


Desember 2016, untuk pertama kalinya kami bertemu dengan kepala dusun
Binoh Kelod dan kami memperkenalkan diri masing-masing anggota kepada
kepala dusun serta menjelaskan maksud dan tujuan kami untuk datang ke
dusun ini. Setelah itu kami meminta izin untuk melakukan kegiatan di
dusun Binoh Kelod.
Setelah selesai perkenalan kepada kepala dusun, kelompok
diarahkan menuju rumah keluarga angkat dan memperkenalkan diri
masing-masing anggota kelompok dan menjelaskan maksud dan tujuan
kami datang ke rumah keluarga angkat serta meminta izin untuk
melaksanakan kegiatan IPE di rumah tersebut. Kami mendapatkan empat
keluarga angkat dan kami pun dipecah dari satu kelompok menjadi empat
kelompok kecil untuk mengunjungi masing-masing rumah keluarga angkat
yang sudah diberikan.
Kelompok kecil kami terdiri dari Ni Putu Ratna Adyatmi Swari, Putu
Ayu Krisna Cahyaning Putri, Ida Bagus Indra Narotama. Kelompok kecil kami
mendapat bagian rumah keluarga angkat dari Bapak I Nyoman Wiranata
Adiguna dimana keluarga angkat kami terdiri dari kepala keluarga yaitu
Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna, istri yaitu Ibu Ni Made Novia Astiti, 2
orang anak laki-laki yaitu I Gede Evan Raditya Putra dan Kadek Kevin
Wiguna, orang tua dari kepala keluarga yaitu I Made Wirya dan Ni Nyoman
Lerti, dan 1 orang saudara dari orang tua kepala keluarga (bibi dari kepala
keluarga) yaitu Ni Wayan Wati.
Kepala Keluarga yang bernama Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna
merupakan Karyawan Swasta yang bekerja di LPD Poh Gading yang ada di
Desa Ubung Kaja sementara Ibu Ni Made Novita Astiti merupakan
Karyawan Swasta yang bekerja sebagai SPG di sebuah Apotek. Orang tua
serta bibi dari kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian lepas. Keadaan
ekonomi keluarga angkat secara umum tergolong berkecukupan dimana
pendapatan yang mereka dapatkan dari bekerja cukup untuk biaya
kehidupan sehari-hari. Untuk keadaan sosial, keluarga angkat memiliki
hubungan kekeluargaan yang sangat baik dan keluarga angkat kami
terbilang sangat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti Bapak I
Nyoman Wiranata Adiguna menjadi bagian dari bendahara bank sampah di
kepengurusan Dusun Binoh Kelod sementara Ibu Ni Made Novita Astiti
menjadi bagian dari pengurus kader lansia yang ada di Dusun Binoh Kelod.
Karena aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, keluarga angkat kami
memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang-orang yang ada disekitar
banjar atau dusun Binoh Kelod.
DISKUSI KELOMPOK II
Hari – Tanggal Diskusi : Jumat, 16 Desember 2016

Catatan hasil diskusi kelompok (proses komunikasi, teknik komunikasi


dan hambatan komunikasi dengan keluarga angkat, serta catatan-catatan
proses diskusi LINTAS PROFESI selama diskusi berlangsung.

Proses komunikasi yang kami lakukan dengan keluarga angkat saat


perkenalan berjalan dengan baik, saat proses wawancara komunikasi lancar
dan berjalan dengan baik juga. Keluarga angkat kami menerima kami
dengan sangat baik, ramah, dan juga terbuka mau menjawab pertanyaan-
pertanyaan kami tanpa adanya unsur paksaan serta keluarga angkat kami
aktif bertanya kepada kami mengenai hal-hal kesehatan. Dari empat
kelompok kecil yang ada, sebagian besar diterima dengan baik oleh
keluarga angkat dan sebagian besar komunikasi berjalan dengan lancar dan
baik.
Hambatan komunikasi yang kami dapatkan dari proses komunikasi
yaitu sulitnya menghubungi keluarga angkat kami, pada kelompok angkat
kami hanya ibu Ni Made Novita Astiti sajalah yang kami wawancarai,
anggota keluarga yang lain tidak mempunyai inisiatif untuk duduk bersama
dengan kami kemungkinan dikarenakan memiliki kesibukan masing-masing,
sulit untuk membangun awal percakapan dengan keluarga angkat, awalnya
kami masih malu-malu untuk bertanya dengan keluarga angkat dan kami
pun sempat bingung untuk mencari pertanyaan saat beberapa pertanyaan
sudah dijawab oleh keluarga angkat. Terdapat istilah Kedokteran yang tidak
dimengerti oleh keluarga angkat kami sehingga kami harus menjelaskan
artinya terlebih dahulu baru setelah itu dimengerti oleh keluarga angkat.
Dari empat kelompok kecil, ada beberapa keluarga angkat yang lebih
mengerti jika kami menggunakan Bahasa Bali dan tidak semua dari anggota
kami mengerti dengan Bahasa Bali dan ada juga yang tertutup pada
beberapa pertanyaan yang kami berikan. Solusinya yaitu bergiliran untuk
bertanya saat proses wawancara, saat keluarga tidak mengerti dengan
istilah Kedokteran kami pun menjelaskan arti dari istilah tersebut dan
setelah itu barulah keluarga angkat kami mengerti.
Catatan-catatan dari proses diskusi lintas profesi yaitu berdasarkan
dari hasil kunjungan yang pertama didapatkan informasi-informasi seperti
jumlah anggota keluarga, pekerjaan masing-masing keluarga, kegiatannya
sehari-hari serta keadaan sosial-ekonomi. Beliau tidak ada keluhan untuk
masalah pendapatan atau kebutuhan sehari-hari, keadaan ekonomi dari
keluarga angkat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
keadaan sosial keluarga angkat memiliki hubungan yang baik dengan
sesama anggota keluarga dan sesama orang-orang yang ada di sekitar
dusun Binoh Kelod. Ada beberapa istilah Kedokteran gigi yang beliau tidak
ketahui walaupun sudah menggunakan istilah sederhana seperti karies
dimana kami harus menjelaskan bahwa karies merupakan gigi berlubang
dan setelah itu barulah beliau mengerti.
KUNJUNGAN LAPANGAN II
Hari – Tanggal Kunjungan : Sabtu, 17 Desember 2016

Catatan hasil kunjungan (persepsi keluarga angkat (KA) terkait dengan


“sakit-sehat” sesuai dengan disiplin keilmuan masing-masing mahasiswa).

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan kepada keluarga


angkat kami yaitu Ibu Ni Made Novita Astiti, beliau menyatakan bahwa
persepsi sakit adalah tidak dapat bekerja dan tidak dapat beraktivitas
dengan normal dimana menurut beliau bekerja sangatlah penting untuk
biaya kehidupan sehari-hari. Pada keluarga angkat tersebut, anak pertama
mereka yaitu I Gede Evan Raditya Putra atau Evan menderita karies. Karies
atau gigi berlubang merupakan Penyakit jaringan keras gigi yaitu enamel,
dentin, dan sementum karena pembentukan asam oleh bakteri seperti
Streptococcus, terpaparnya karbohidrat dalam waktu yang lama dan tidak
dibersihkan sehingga menimbulkan demineralisasi yang ditandai dengan
adanya kerusakan pada jaringan keras gigi itu sendiri sehingga gigi menjadi
berlubang. Karies dapat disebabkan oleh berbagai faktor atau
multifactorial, pada Evan karies yang dialaminya disebabkan karena jarang
menggosokkan gigi dan sangat senang mengkonsumsi makanan dan
minuman yang manis seperti cokelat, susu, dan lain-lain. Kepala keluarga
yaitu Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna adalah perokok aktif dimana
merokok dapat menyebabkan atau memiliki faktor resiko untuk terkena
diskolorisasi atau perubahan warna pada gigi menjadi cokelat sampai
kehitaman. Pembakaran yang tidak sempurna saat merokok akan
menghasilkan residu tar (bahan kimia) yang dapat menyebabkan
diskolorisasi. Perokok akan menghisap asap yang dihasilkan oleh proses
pembakaran, tar akan masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat.
Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna
coklat kehitaman pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru
sehingga dapat juga menyebabkan asma dan kanker paru. Namun, kami
tidak dapat melihat langsung bagaimana kondisi dari gigi Bapak I Nyoman
Wiranata Adiguna dan Evan, sehingga kami tidak dapat menjelaskan lebih
detail bagaimana kondisi mereka.

Sedangkan persepsi sehat menurut Ibu Ni Made Novita Astiti adalah


dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan normal dan semua
keluarga hidup dengan bahagia.
DISKUSI KELOMPOK III
Hari – Tanggal Diskusi : Senin, 26 Desember 2016

Catatan hasil diskusi kelompok (kondisi sosial-ekonomi keluarga angkat,


pengobatan dan persepsi terhadap “sakit-sehat”, serta catatan-catatan
proses diskusi LINTAS PROFESI selama diskusi berlangsung)

Keadaan sosial keluarga angkat kami memiliki hubungan


kekeluargaan yang sangat baik antar anggota keluarga dan keluarga angkat
kami terbilang sangat aktif dalam melakukan kegiatan kemasyarakatan
seperti menjadi pengurus pada beberapa kegiatan kemasyarakatan
tersebut sehingga memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang-orang
yang ada disekitar banjar atau dusun Binoh Kelod. Sedangkan, kondisi
ekonomi keluarga angkat kami secara umum tergolong berkecukupan
dimana pendapatan yang mereka dapatkan dari bekerja cukup untuk biaya
kehidupan sehari-hari.
Pada bulan kemarin, keluarga angkat sempat mengalami penyakit
ringan seperti batuk, flu, dan demam karena adanya perubahan cuaca yang
tidak menentu sehingga keluarga angkat mencari pengobatan ke dokter
dan mengkonsumsi obat untuk menyembuh penyakit tersebut. Ibu Ni Made
Novita Astiti mengalami hipotensi dengan tekanan darah 88/65 sehingga
mengeluh pusing dan lelah, untuk pengobatan ibu hanya meminum obat
saja untuk menambah tekanan darah. Pada keluarga angkat kami tidak ada
yang melakukan pengobatan secara rutin, hanya jika sakit saja barulah
keluarga angkat kami mencari pengobatan.
Ibu Ni Made Novita Astiti dapat mendefinisikan persepsi terhadap
“sakit-sehat” dengan sangat baik. Pada persepsi “sakit” adalah tidak dapat
bekerja dan tidak dapat beraktivitas dengan normal sedangkan persepsi
“sehat” adalah dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan normal
dan hidup bahagia.
KUNJUNGAN LAPANGAN III
Hari – Tanggal Kunjungan : Selasa, 27 Desember 2016

Catatan hasil kunjungan (proses KIE; penyamaan persepsi dan konseling


bagi keluarga angkat )

Proses KIE yang kami laksanakan kepada keluarga angkat kami yaitu
dengan memberikan beberapa informasi edukasi kepada keluarga angkat
mengenai perilaku sakit yang telah dijalankan dan meberikan beberapa
saran yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyakit tersebut serta agar
merubah perilakunya.
Kami menyarankan kepada keluarga angkat kami untuk selalu
menjaga kesehatannya dengan pola hidup sehat agar penyakit-penyakit
tidak kambuh lagi dan agar tidak timbul penyakit-penyakit yang baru.
Khusus untuk bidang Kedokteran Gigi menyarankan Evan agar mengurangi
frekuensi makanan dan minuman yang manis, menggosokkan giginya
minimal dua kali sehari pada pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum
tidur, memeriksakan giginya secara rutin setiap enam bulan sekali, dan
memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan sementara untuk bapak I
Nyoman Wiranata Adiguna kami menyarankan untuk mengurangi frekuensi
untuk merokok atau berhenti untuk merokok serta memperbanyak
konsumsi sayur dan buah-buahan. Keluarga angkat kami sudah melakukan
penerapan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran setiap hari
sebanyak dua kali sehari. Untuk Bapak I Made Wirya (kakek) sebaiknya
mengonsumsi makanan yang dapat menurukan tekanan darah dan Ibu Ni
Made Novita Astiti sebaiknya mengonsumsi makanan yang dapat
meningkatkan tekanan darah sehingga tekanan darah dapat kembali
normal.
DISKUSI KELOMPOK IV
Hari – Tanggal Diskusi : Rabu, 28 Desember 2016

Catatan hasil diskusi (proses KIE, penyamaan persepsi dan konseling serta
tantangan-tantangannya dan juga catatan-catatan proses diskusi LINTAS
PROFESI selama diskusi berlangsung).

Saat dilakukan proses KIE, keluarga angkat kami menyimak proses


tersebut dengan baik dan seksama dan mengerti dengan penjelasan telah
kami paparkan serta akan berencana untuk melakukannya.
Persamaan persepsi dan konseling mengenai “sakit-sehat” sudah
kami lakukan dengan keluarga angkat dimana keluarga angkat kami sudah
mengatur pola hidup sehat seperti mengonsumsi sayuran setiap hari
sebanyak dua kali sehari untuk mengurangi atau meminimalisir penyakit.

Tantangan yang kami dapatkan selama proses ini yaitu terkadang


saat KIE sulit memilih kata-kata agar keluarga angkat mengerti namun pada
akhirnya keluarga angkat kami mengerti. Terkadang keluarga angkat
menanyakan hal-hal tentang penyakitnya namun ada beberapa pertanyaan
yang belum kelompok kami ketehui jawabannya. Ada beberapa keluarga
angkat yang kami dapatkan lebih mengerti jika menggunakan Bahasa Bali
dan tidak semua dari anggota kami mengerti dengan Bahasa Bali dan ada
juga yang tertutup pada beberapa pertanyaan yang kami berikan. Ada
beberapa istilah medis yang beliau tidak ketahui walaupun sudah
menggunakan istilah sederhana.
SIMPULAN UMUM DAN REKOMENDASI

Setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke keluarga angkat kami,


keluarga angkat kami yang terdiri dari kepala keluarga, istri, 2 orang anak
laki-laki, orang tua dari kepala keluarga serta bibi dari kepala keluarga
(saudara dari orang tua), pelaksanaan IPE kami berjalan dengan baik dan
lancar. Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna merupakan Karyawan Swasta
yang bekerja di LPD Poh Gading yang ada di Desa Ubung Kaja sementara Ibu
Ni Made Novita Astiti merupakan Karyawan Swasta yang bekerja sebagai
SPG di sebuah Apotek. Orang tua serta bibi dari kepala keluarga bekerja
sebagai buruh harian lepas. Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna tinggal
bersama istri dan keluarganya dalam satu rumah dengan hubungan
kekeluargaan yang baik. Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna dan istrinya
sering berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang sering
diadakan di dusun atau banjar tersebut. Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna
menjadi bagian dari bendahara bank sampah di kepengurusan Dusun Binoh
Kelod sementara Ibu Ni Made Novita Astiti menjadi bagian dari pengurus
kader lansia yang ada di Dusun Binoh Kelod. Hubungan sosial keluarga
angkat dengan orang-orang di dusun atau banjar tersebut juga sangat baik.
Penyakit yang dialami oleh keluarga tersebut yaitu Bapak I Made Wirya
(kakek) mengalami hipertensi dan asma, Ibu Ni Made Novita Astiti
mengalami hipotensi, I Gede Evan Raditya Putra mengalami karies
sementara Bapak I Nyoman Wiranata Adiguna merupakan perokok aktif
yang memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit hipertensi, asma, dan
diskolorisasi. Dalam 6 bulan terakhir, keluarga angkat hanya mengalami
penyakit ringan seperti batuk, flu, dan demam akibat perubahan cuaca
yang tidak menentu sehingga keluarga angkat mencari pengobatan ke
dokter dan mengkonsumsi obat untuk menyembuh penyakit tersebut.
Tidak ada yang melakukan pengobatan rutin pada keluarga angkat kami
hanya jika sakit saja keluarga angkat kami mencari pengobatan. Keluarga
angkat kami mampu mendefiniskan kata “sakit” dan “sehat” dengan baik.
Keluarga angkat kami sudah melakukan pola hidup sehat dengan
mengonsumsi sayuran.
Kami merekomendasikan kepada keluarga angkat kami untuk selalu
menjaga kesehatannya dengan tetap mengonsumsi sayur-sayuran setiap
harinya, ditambah dengan beolahraga teratur, beristirahat secukupnya,
tidak terlalu memaksakan bekerja agar tidak kelelahan dan rutin untuk
memeriksakan kondisi kesehatan keluarga angkat ke dokter.
REFLEKSI TERHADAP KOLABORASI LINTAS PROFESI

Dalam IPE atau Program Kolaborasi Lintas Profesi ini kami dari
berbagai program studi memiliki pendapat yang berbeda dari segi profesi
kami sendiri dan merupakan salah satu solusi yang efektif untuk menjawab
permasalahan kesehatan yang terdapat pada lingkungan sekitar. Dampak
positif yang dapat kami ambil dari kegiatan IPE ini adalah kami dapat
menambah pengetahuan dalam bidang kesehatan yang nantinya akan kami
terapkan di masyarakat, selain itu kita juga bisa belajar cara bekerja sama
antar teman sejawat untuk menyelesaikan suatu kasus di bidang kesehatan.
Dengan melakukan kolaborasi ini kita juga dapat menghasilkan pelayanan
yang terpadu sesuai yang diharapkan.
LEMBAR VERIFIKASI :

Dosen Pembimbing : drg. Putu Lestari Sudirman, M. Biomed


Tanggal Verifikasi :
Catatan Dosen Pembimbing :

Menyatakan bahwa mahasiswa yang membuat laporan dalam buku


LOG ini telah *memenuhi / tidak memenuhi persyaratan kelayakan
untuk ujian utama IPE – 1

Dosen Pembimbing
tanda tangan

drg. Putu Lestari Sudirman, M. Biomed


*Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai