Anda di halaman 1dari 6

MATERI BEDAH MULUT PART 1

NEUROPHYSIOLOGI (FISIOLOGI SISTEM SARAF)

Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan komunikasi. Dia mengarahkan
fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas mental, meliputi pemikiran,
pembelajaran, dan memori.

Melalui reseptornya, sistem saraf membuat kita berhubungan dengan lingkungan kita, baik
eksternal dan internal.

Menurut Sherwood (2011), sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medula spinalis. Tidak
ada bagian otak yang bekerja sendiri dan terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman
neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinapsis, dan neuron-neuron di seluruh otak
berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi. Akan tetapi,
neuron-neuron yang bekerja sama untuk melaksanakan fungsi tertentu cenderung tersusun dalam
lokasi yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang fungsional, otak
tersusun menjadi bagian-bagian yang berbeda. Bagian-bagian otak dapat dikelompokkan dalam
berbagai cara bergantung pada perbedaan anatomi, spesialisasi fungsi, dan perkembangan
evolusi.

Medula spinalis memiliki lokasi strategis antara otak dan serat aferen dan eferen susunan saraf
tepi. Lokasi ini memungkinkan medula spinalis memenuhi dua fungsi primernya, yaitu sebagai
penghubung untuk transmisi informasi antara otak dan bagian tubuh lainnya dan
mengintegrasikan aktivitas refleks antara masukan aferen dan keluaran eferen tanpa melibatkan
otak. Jenis aktivitas refleks ini disebut refleks spinal.
Berbagai aktivitas sistem saraf dapat dikelompokkan bersama dalam tiga kategori umum. Tiga
fungsi yang tumpang tindih, diilustrasikan dengan contoh dari orang yang haus melihat dan
kemudian mengangkat segelas air:
 Fungsi sensorik. Sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk memantau
perubahan yang terjadi baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang dikumpulkan disebut input
sensorik

 Fungsi Integritas Sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian
memutuskan apa yang harus dilakukan pada setiap saat. Proses ini disebut integrasi.

 Fungsi motorik Sistem saraf mengaktifkan organ efektor, (otot dan kelenjar) untuk
menimbulkan respon. Proses ini disebut output motorik.

(http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Anatomi-dan-Fisiologi-
Manusia-Komprehensif.pdf)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45814/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y)

RASA SAKIT DAN METODE PENCEGAHANNYA

• Definisi rasa sakit (pain): suatu sensasi tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh
adanya jejas yang merusak.

• Sensasi ini diteruskan oleh persarafan sensoris menuju ke sistim saraf pusat untuk
diinterpretasikan sebagai rasa sakit

• Rasa sakit dipandang sebagai mekanisme pertahanan tubuh, peringatan adanya bahaya

Beberapa cara untuk menangani rasa sakit:

• Menghilangkan faktor penyebab

• Menghambat penghantaran impuls rasa sakit dari system saraf perifer ke system saraf
pusat dengan anestesi lokal  paling sering dilakukan di bidang kedokteran gigi

• Meningkatkan ambang rasa sakit dengan obat-obatan analgesia

• Mencegah reaksi sakit dengan depresi korteks serebri dengan anestesi umum

• Metoda psikosomatik

https://www.scribd.com/doc/130941837/Anestesi-Lokal

ANESTESI LOKAL

DEFINISI
Anestesi berasal dari kata yunanian yang berarti tidak atau tanpa dan aesthētos yang berarti
persepsi atau kemampuan untuk merasa. Secara umum berarti suatu tindakan yang
menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.

Anestesi lokal didefiniskan sebagai kehilangan sensasi pada daerah tubuh tertentu yang
disebabkan oleh depresi eksitasi pada ujung saraf atau adanya penghambatan proses konduksi
dalam saraf perifer. Sifat penting dari anestesi lokal yaitu bahwa obat ini dapat menghilangkan
sensasi rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran.

Anestesi lokal secara luas digunakan untuk mencegah dan mengurangi rasa nyeri, mengurangi
reaksi inflamasi seperti pada kanker dan nyeri kronis, dan untuk tujuan diagnostik dan
prognostik. Bahan anestesi lokal bekerja secara reversibel dengan memblokir potensial aksi di
akson sehingga mencegah masuknya ion sodium untuk menghasilkan reaksi, juga berfungsi
sebagai anti inflamasi karena berinteraksi dengan reseptor G-protein, dan juga berfungsi untuk
mengurangi dan mengobati rasa sakit.

(https://core.ac.uk/download/pdf/77623955.pdf )
(https://adoc.tips/queue/bab-ii-penggunaan-anestesi-lokal-pada-artroskopi-ditinjau-da.html)

SIFAT YANG DIHARAPKAN DARI ANESTESI LOKAL

a) Tidak menimbulkan iritasi pada jaringan lunak pada saat digunakan

b) Tidak menimbulkan perubahan pada jaringan saraf

c) Toksisitas sistemik yang rendah

d) Efektif jika diinjeksikan ke jaringan lunak atau topikal ke membrane mukosa

e) Waktu mula kerja yang cepat

f) Durasi kerjanya lama untuk memungkingkan penyelesaian prosedur namun tidak begitu lama
untuk waktu pemulihan

g) Larut dalam air

h) Stabil dalam larutan

i) Dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan

Anestesi lokal harus memiliki dua kriteria utama yaitu tidak mengiritasi jaringan lunak dan
bersifat reversibel. Sangat penting diketahui yaitu adanya hubungan penggunaan anestesi lokal
dengan toksisitas sistemik, karena semua anestesi lokal yang diinjeksikan ke tubuh terutama
topikal anestesi lokal langsung terabsorbsi dan diteruskan ke sistem kardiovaskular. Potensi
toksisitas dari anestetikum merupakan faktor penting dalam pertimbangan untuk digunakan
sebagai anestesi lokal. Toksisitas anastesi lokal sangat bevariasi sesuai dengan dosis
penggunaanya. Meskipun banyak bahan anestesi lokal yang sesuai kriteria, tetapi tidak semua
bersifat efektif pada saat digunakan, baik yang diinjeksikan maupun secara topikal

Menurut Bennett, sifat anestesi lokal yang ideal yaitu:

a) Memiliki potensi efek anastetik yang baik tanpa penambahan bahan konsentrasi

b) Bebas dari reaksi alergi

c) Stabil dan biotransformasi dengan tubuh

d) Steril dan dapat disterilkan

Tidak ada anestesi lokal memenuhi semua kriteria diatas, namun semua anestetikum sebagian
besar memiliki sifat ideal tersebut.

(https://core.ac.uk/download/pdf/77623955.pdf )
(https://adoc.tips/queue/bab-ii-penggunaan-anestesi-lokal-pada-artroskopi-ditinjau-da.html)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ANESTESI LOKAL

KEUNTUNGAN

• Kesadaran (+)

• Gangguan fisiologis rendah sehingga dianjurkan untuk penderita risiko sistemik tinggi

• Angka morbiditas rendah

• Penderita bisa pulang sendiri

• Penggunaannya relatif mudah

• Tidak perlu tenaga tambahan  peralatan yang digunakan, sedikit sekali dan sederhana

• Biaya relatif murah

• Tidak perlu puasa

• Prosentase kegagalan dalam penggunaanya relatif kecil

KERUGIAN
• Tidak bisa untuk penderita dengan rasa takut tinggi, yang tidak kooperatif (anak-anak,
retardasi mental)

• Kondisi tubuh atau jaringan setempat dapat menyebabkan kegagalan seperti penderita
kecanduan alcohol, dan ketergantungan obat analgesik yang berat

• Infeksi pada tempat insersi jarum

• Alergi thd obat anestesi lokal

• Tidak bisa digunakan pada pembedahan yang luas karena tidak memberikan efek

• Anomali anatomi persarafan

https://www.scribd.com/doc/130941837/Anestesi-Lokal

Anda mungkin juga menyukai