Anda di halaman 1dari 25

Preventive

Adhesive
Restoration
(PAR)
KELOMPOK E
Faridah Risnawati 201611101054
Aisya Nurrachma 201611101060
Pengertian

Restorasi PAR (Preventive Adhesive Resin) adalah


tindakan restorasi yang menggunakan bahan-bahan
adhesif untuk merestorasi gigi permanen muda yang
karies dan pencegahan karies dengan preparasi yang
minimal dan menggunakan teknik etsa asam.

Tindakan ini meliputi pembuangan minimal enamel


dan/atau enamel dan dentin yang telah terkena karies
sepanjang pit dan fisur.
Tujuan PAR
untuk menghentikan proses karies awal yang terdapat pada pit dan fisur,
terutama pada gigi molar permanen muda yang memiliki pit dan fisur

Fungsi PAR
- Pencegahan karies dengan bahan sealant dan penambalan karies dengan
resin komposit
- Lesi awal pada pemukaan gigi dihilangkan dengan preparasi seminimal
mungkin, ditambal kemudian untuk mencegah terjadinya karies di masa
mendatang permukaan tambalan diberi sealant (Mathewson & Primosch,
1995).
Indikasi
1. Eksplorer tertahan pada pit dan fisur dari permukaan yang utuh, menandakan adanya karies.
2. Gambaran klinis yang opak sepanjang pit dan fisur, yang mengindikasikan karies dini pada
dasar pit dan fisur.
3. Tidak ada karies interproksimal
4. Memungkinkan isolasi adekuat kontaminasi saliva
5. Pit & fissure dengan dekalsifikasi yang minimal
6. Semua gigi permanen muda pada anak yg termasuk resiko karies sedang atau tinggi
7. Umur gigi erupsi kurang dari 4 tahun
Kontraindikasi
1. Diperlukannya restorasi karies interproksimal.
2. Melibatkan karies yang luas sehingga memerlukan restorasi seluruh permukaan
dengan restorasi komposit posterior
3. Self cleansing yg baik pd pit & fissure yg dangkal
4. Gigi erupsi hanya sebagian & tdk memungkinkan isolasi dari kontaminasi saliva
5. Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun
TIPE-TIPE Preventive Resin
Restoration
1. PAR tipe A
Preparasi:
Memerlukan preparasi minimal pada pit
dan fissure dengan menggunakan round
bur no ¼ dan ½ untuk penempatan
flowable sealant

Bahan:
Bahan sealant unfilled (tanpa partikel
pengisi)
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
Indikasi:
images by Freepik
Untuk karies pada pit dan fissure
dengan kedalaman sebatas enamel
2. PAR tipe B
Preparasi:
Menggunakan round bur no 1untuk
menghilangkan karies pada enamel.

Bahan:
dilute resin komposit dan bahan sealant

Indikasi:
Untuk karies pit dan fissure dengan
kedalaman
CREDITS: This presentation template satu setengah
was created by total dari
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
kedalaman enamel yang terlibat dan
images by Freepik
belum/sedikit mencapai dentin.
3. PAR tipe C
Preparasi:
untuk pembuangan karies
menggunakan round bur no.2

Bahan:
filled resin komposit + bahan
sealant(memerlukan kalsium
hidroksida sebagai lining restorasi.)

Indikasi:
Untuk karies pit dan fissure yang
sudah mencapai dentin yang lebih luas
dan lebih dalam
TATA
LAKSANA &
PROSEDUR
BAHAN YANG
DIPAKAI
Tipe A: bahan sealant tanpa partikel pengisi (unfilled)
Tipe B: resin komposit yang dilute
Tipe C: filled resin komposit

Bahan lain:
- GI Preventive Restoration
- Sealant-Amalgam Preventive Restoration
Alat dan Bahan
Alat :
kaca mulut, sonde, pinset, bur brush, handpiece high speed, light cured,
diamond bur

Bahan:
cotton roll, cotton pellet, disclosing agent, pumice, etsa, bonding agent,
sealant, articulating paper, resin komposit, zinc phosphat cement, liner
CaOH2
Prosedur PAR Tipe A
• Isolasi gigi dengan rubber dam atau cotton roll disertai saliva ejector
• Membersihkan permukaan gigi dengan brush dan pumice
• Pembuangan karies pit dan fisur yang terdeteksi menggunakan round bur no ¼
dan ½ dengan handpiece kecepatan tinggi.
• Menghaluskan permukaan gigi yang sudah dipreparasi dengan fine finishing bur
kemudian irigasi permukaan gigi kemudian gigi dikeringkan dengan semprotan
udara.
• Aplikasi etsa pada permukaan enamel gigi selama 15” dan irigasi dengan water
syringe selama 20“,
• Keringkan gigi dengan airspray selam 15 “. Enamel yang telah dietsa akan
terlihat putih buram.
• bahan sealent diaplikasikan pada permukaan oklusal termasuk enamel yang
dipreparasi
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan pabrik
• Lepas isolasi daerah (rubberdam)
• Telusuri daerah pit dan fisur dengan menggunakan eksplorer, jika belum terisi
bahan sealent dapat ditambahkan kembali.
• Cek oklusi dengan articulating paper dan lakukan perbaikan menggunakan
enhance bur pada restorasi yang kasar/kurang rapi
Prosedur PAR Tipe B
• Isolasi gigi dengan rubber dam atau cotton roll disertai saliva ejector
• Membersihkan permukaan gigi dengan brush dan pumice
• Pembuangan karies pit dan fisur yang terdeteksi menggunakan round bur no 1
dengan handpiece kecepatan tinggi.
• Menghaluskan permukaan gigi yang sudah dipreparasi dengan fine finishing
bur kemudian irigasi permukaan gigi kemudian gigi dikeringkan dengan
semprotan udara.
• Aplikasi etsa pada permukaan enamel gigi selama 15-20” dengan
menggunakan microbrush
• Permukaan gigi yang dietsa kemudian diirigasi dengan water syringe selama
20“, kemudian dikeringkan dengan airspray selam 15 “. Enamel yang telah
dietsa akan terlihat putih buram.
• Aplikasi bonding agent menggunakan cotton pellet/microbrush
• Mengeringkan kavitas dengan airspray
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan pabrik
• Aplikasi komposit ke dalam kavitas hingga bentuk sesuai dengan anatomi gigi.
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan pabrik
• Aplikasi sealant diatas bahan restorasi dan pada pit, fissure yang tidak terkena
karies
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan
pabrik
• Lepas isolasi daerah kerja (rubberdam)
• Telusuri daerah pit dan fisur dengan menggunakan eksplorer, jika belum terisi
bahan sealent dapat ditambahkan kembali.
• Cek oklusi dengan articulating paper dan lakukan perbaikan menggunakan
enhance bur pada restorasi yang kasar/kurang rapi
Prosedur PAR Tipe C
• Isolasi gigi dengan rubber dam atau cotton roll disertai saliva ejector
• Membersihkan permukaan gigi dengan brush dan pumice
• Pembuangan karies pit dan fisur yang terdeteksi (enamel hingga dentin)
menggunakan round bur no 2 dengan handpiece kecepatan tinggi.
• Menghaluskan permukaan gigi yang sudah dipreparasi dengan fine finishing
bur kemudian irigasi permukaan gigi kemudian gigi dikeringkan dengan
semprotan udara.
• Dentin yang terbuka di beri liner Ca(OH)2 menggunakan liner applicator
• Aplikasi etsa pada permukaan enamel gigi selama 15-20” dengan menggunakan
microbrush
• Permukaan gigi yang dietsa kemudian diirigasi dengan water syringe selama
20“, kemudian dikeringkan dengan airspray selam 15 “. Enamel yang telah
dietsa akan terlihat putih buram.
• Aplikasi bonding agent dengan menggunakan cotton pellet atau micro brush
• Mengeringkan kavitas dengan airspray
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan
pabrik
• Aplikasi komposit ke dalam kavitas hingga bentuk sesuai dengan anatomi
gigi.
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan
pabrik
• Aplikasi sealant diatas bahan restorasi dan pada pit, fissure yang tidak terkena
karies
• Polimerisasi menggunakan light cure selama 20 detik atau sesuai aturan
pabrik
• Lepas isolasi daerah kerja (rubberdam)
• Telusuri daerah pit dan fisur dengan menggunakan eksplorer, jika belum
terisi bahan sealent dapat ditambahkan kembali.
• Cek oklusi dengan articulating paper dan lakukan perbaikan menggunakan
enhance bur pada restorasi yang kasar/kurang rapi
EVALUASI

Pada ketiga tipe bahan di atas yaitu tipe A, tipe


B dan tipe C sebagaimana halnya sealant
memerlukan pemeriksaan ulangan setiap 6
bulan, karena walaupun terlihat baik tetapi
beberapa bulan kemudian kemungkinan terlihat
lepasnya bahan tambal dari gigi, baik sebagian
maupun seluruhnya
KIE (Komunikasi Informasi Edukasi)
●KOMUNIKASI
• kekuatan gigi yang direstorasi tidak akan sekuat gigi asli, karena
kandungan organiknya juga lebih sedikit
●INFORMASI DAN EDUKASI
• cara kontrol plak (seperti cara sikat gigi, cara pakai dental floss)
• makanan yang baik buat kesgilut, makan makanan yang banyak
mengandung serat, kurangi makanan yg banyak mengandung gula seperti
cokelat, permen, dsb
• Berkumur setelah mengonsumsi makanan lengket
●INSTRUKSI
• menjaga OH
• kontrol apabila tumpatan lepas
• kontrol apabila ada keluhan, misal sakit
• Kontrol 1 minggu kemudian
PENYEBAB KEGAGALAN PRR

• Apabila terdapat kontaminasi dari cairan yang akan menyebabkan kegagalan


pada bonding
• Apabila terdapat kebocoran mikro pada resin karena pemakaian
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai