Anda di halaman 1dari 8

PIT & FISSURE SEALENT

Karies gigi terjadi ketika struktur permukaan jaringan keras gigi mengalami kerusakan.
Kondisi ini ditandai dengan kemunculan bercak putih atau coklat padapermukaan enamel.
Salah satu cara mencegah karies gigi adalah dengan prosedur FISSURE SEALENT. Perawatan
ini bekerja dengan menutup pit dan fissure yang dalam  tindakan tsb membuat permukaan
gigi geraham menjadi lebih rata dan datar tanpa celah.
Kondisi gigi dengan pit dan fissure yang dalam sangat berpotensi menjadi tempat
menumpuknya sisa makanan  jika tidak dibersihkan  berubah menjadi pusat
berkembangnya bakteri  karies gigi.
Manfaat lain : memperkecil biaya yang mungkin dikeluarkan untuk penambalan gigi atau
perawatan gigi lainnya dikemudian hari.

Pit adalah titik cekungan paling rendah yang terletak pada persimpangan developmental
grove atau akhiran groove terserbut.

Fissure adalah garis berupa celah yang dalam diantara cusp yang berdekatan / ceruk – ceruk
yang sempit dan dalam.

Pit & Fissure Sealent adalah bahan yang dimasukkan ke area pit & fissure oklusal gigi
yang rentan karies, sehingga membentuk suatu ikatan mikromekanikal untuk mencegah
karies

Sebelum pit & fissure sealent sesudah pit & fissure sealent

Fissure sealent dapat dibedakan berdasarkan


1. Bahan
1) Ioner kaca
Bahan ini dapat menutup pit & fissure serta dapat memberikan perlindungan
terhadap lapisan enamel gigi.
Keuntungan :
- Mencegah karies  Perlindungan diberikan karena sifatnya yg dpt
melepaskan fluor. Pemberian fluor dapat memperkuat gigi  mencegah
karies.
- Manipulasi lebih mudah
- Aplikasi tidak memerlukan proses etsa terlebih dahulu
- Kemudahan penggunaan dalam program kemasyarakatan karena waktunya
cepat & efektif
- Indikasi untuk gigi dg beban kunyah yang ringan dan pasien yang kuran
kooperatif
2) Resin
Menggunakan bahan tambal adhesive berbahan dasar resin  mengalir/penetrasi
ke dalam pit & fissure (microporosite enamel)  berpolimerisasi & menutup
celah pit & fissure sebagai penghalang mekanis yg melindungi gigi dari akumulasi
plak  dikeraskan menggunakan sinar (light cure).
Keuntungan:
- Resin memiliki sifat mekanis yang baik sehingga dapat digunakan pada gigi
yang mempunyai beban kunyah yg besar
- Kalarutan bahan resin yang sangat rendah
- Sifat termis bahan resin sebagai isolator termis yang baik
- Koefisien termah yang tinggi
- Kemampuan retensi yg lebih baik daripada ionomer kaca
- Kebanyakan resin bersigat radiopak sehingga warna lebih estetik
Kerugian
- bahan resin adalah retensi pada struktur gigi hanya tergantung pada jumlah
perlekatan mekanisnya.

Keberhasilan dari teknik sealent sangat bergantung pada dicapainya dan terjaganya
adaptasi yg erat antara sealent dengan permukaan gigi. Oleh karena itu sealent harus
memiliki:
- Viskositas yang relatif rendah  sehingga dapat bertahan lebih lama & kuat
karena memiliki kemampuan penetrasi yang lebih bagus. Hal ini dikarenakan
proses etsa pada enamel gigi menghasilkan kontak yang lebih baik antara resin
dengan permukaan enamel. Bentukan hasil etsa menghasilkan struktur yang
memungkinkan penetrasinya ke dalam enamel & membentuk ikatan mekanikal
yang efektif.
- Mempunyai koefesien ekspansi termal yang sesuai dengan koefesien ekspansi
termal dari gigi  memungkinkan sealent berkontraksi / berekspansi terhadap
perubahan suhu menyerupai enamel. Tetapi pd kenyataannya pengaruh suhu dari
makanan & minuman menyebabkan perbrdaan ekspansi termal dari bahan
sealent & gigi yg kemungkinan menyebabkan kebocoran tepi sealent.
Kebocoran tepi (mikroleakage) : kebocoran mikro antara tepi restorasi
dgn permukaan gigi  memungkinkan bakteri, saliva & debris masuk ke
dlm fissure karies sekunder.
Kebocoran tepi terjadi karena adanya perbedaan koefisien ekspansi temal
antara bahan sealent dg gigi, karena terjadinya shrinkage selama
polimerisasi atau karena aplikasi bahan sealant tanpa proses bonding.

2. Polimerisasi
1) Self cure
Sealent ini terdiri dari 2 bahan yang nantinya pada saat dicampurkan sealent akan
terpolimerisasi lalu mengeras.
- Keuntungan : sealent ini tidak ada alat khusus yang digunakan
- Kerugian : waktu yang terbatas karena polimerisasi akan dimulai sejak bahan
dicampurkan
2) Light cure
Sealent jenis ini akan mengeras ketika disinar dengan alat curing.
- Keuntungan : tidak perlu dilakukan pencampuran bahan sehingga
meningkatkan waktu kerjanya
- Kerugian : biaya alat curing yang cuku mahal

3. Filler (bahan pengisi)


- Filled sealent
Sealent dapat berisi filler maupun tidak. Sealent yang mengandung filler
terdapat partikel-partikel yang terbuat dari kaca atau quartz untuk
meningkatkan resistensinya pada saat penggunaan, termasuk tekanan
pengunyahan. Namun, sealent ini lebih kental sehingga akan mempengaruhi
daya alirnya.
- Unfilled sealent
Sealent yang tdk berisi filler memiliki resistensi yang kurang pada
penggunaannya. Sealent ini memiliki viskositas yang rendah sehingga bahan
sealent dapat mengalir lebih dalam lagi
Keuntungan : tidak diperlukan penyelarasan oklusal sehingga
bermanfaat jika waktu yang tersedia sedikit seperti pada saat
diadaannya program kesehatan sekolah

Indikasi pit & fissure sealent


- Pasien dengan resiko karies yang tinggi, seperti ;:
- Pit & fissure yang dalam
- Pit & fissure dengan dekalsifikasi minimal
- Tidak adanya karies interproksimal
- Memiliki celah pit & fissure yg secara klinis bebas karies.
- Umur gigi erupsi permanen kurangdari 4 tahun
- Anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu menyikat gigi dengan baik
- Anak dengan disabilitas motorik
- Anak dengan kebiasaan ngemil yang manis-manis di sela waktu malam
- Anak yang jarang ke dokter gigi
- Anak yang memakai kawat gigi
- Anak dengan kondisi penyakit yang mempengaruhi kelenjar ludah sehingga mulut
kering.

Disarankan untuk :
- Gigi molar pertama yang baru tumbuh, yaitu anak usia ±6 tahun
- Gigi molar kedua yang baru tumbuh, yaitu anak usia ±12 tahun
Kontraindikasi pit & fissure sealent
- Self cleansing yang baik pada pit & fissure
- Terdapat tanda klinis maupun radiografis adanya karies interproksimal yang
memerlukan perawatan & restorasi
- Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan isolasi dari kontaminasi saliva

Kontrol
- Kunjungan berulang dilakukan tidak melebihi 12 bulan.
- Jika isolasi sulit dicapai / sealant telah diaplikaskan diatas suatu lesi yg mencurigakan
 kunjungan berulang harusnya dilakukan dalam waktu 6 bulan.

Preventif Resin Restoration

PRR adalah perawatan konservatif yang melibatkan penghilangan jaringan karies terbatas
kemudian ditumpat dengan resin komposit atau bahan lain dan dilapisi sealant di atas
tumpatan tersebut.
PRR khusus diindikasikan pada gigi permanen muda (max. 2 tahun setelah gigi erupsi)

Tipe – tipe PRR


1. Tipe A (karies sebatas enamel)
- Memerlukan preparasi minimal padapit dan fissure dengan menggunakan round
bur no ¼ dan ½ untuk penempatan sealant

2. Tipe B (karies melibatkan dentin yang kecil dan terbatas)


- Pembuangan karies dengan menggunakan round bur no. 1 atau 2
- Pembuangan karies pada tipe ini biasanya lebih dari satu setengah total
kedalaman enamel yang terlibat, tetapi kavitas masih berada di enamel. Komposit
yang dicairkan terdiri dari campuran unfiller dan filler

3. Tipe C (karies yang melibatkan dentin yg lebih luas dan dalam)


- Memiliki teknik yang sama dg tipe B, namun dg daerah restorasi yg luas dan
dalam dan perlu waktu polimerisasi yg lebih lama
- Pembuangan karies dengan round bur no. 2 atau lebih
- Kavitas biasanya udh mencapai dentin dan memerlukan kalsium hidroksida
sebagai basis restorasi

Indikasi PRR
- Eksplorer tertahan pada pit dan fissure dari permukaan yang utuh, menandakan
adanya karies
- Gambaran klinis yg opak sepanjang pit & fissure, yang mengindikasikan karies dini
pd pit & fissure
- Pada anak rendah karies, tetapi memiliki pit & fissure yg dalam
- Tdk ada karies interproksimal
- Umur gigi erupsi kurang dari 4 tahun
- Memungkinkan isolasi adekuat kontaminasi saliva
- Pit & fissure dg dekalsifikasi yg minimal
- Semua gigi permanen muda pd anak yg termasuk resiko karies sedang atau tinggi

Kontraindikasi
- Self cleansing yg baik pd pit & fissure yg dangkal
- Gigi erupsi hanya sebagian & tdk memungkinkan isolasi dari kontaminasi saliva
- Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun
- Terdapat tanda klinis & radiografis karies interproksimal yg memerlukan perawatan

Bahan yg digunakan pd aplikasi PRR


1. Tipe A : bahan sealant tanpa partikel pengsisi (unfilled)
2. Tipe B : resin komposit yang dilute
3. Tipe C : filled resin komposit
4. Bahan tambahan lain
- Glass ionomer preventive restoration
- Sealant – amalgam preventive restoration

Alat & bahan


1. Tipe A (menggunakan unfilled composit resin)
- Cotton roll
- Low speed round bur ( no ½ atau ¼)  enameloplasty
- Pumis
- Etsa
- Sealant
- Polimerisasi sinar
2. Tipe B (menggunakan diluted composit resin)
- Cotton roll
- High speed bur
- Dentin di line  Ca(OH)2
- Etsa
- Bonding angent dan
- Komposit komposit - curing
- Sealant
- Polimerisasi sinar
3. Tipe B (menggunakan filled composit resin)
- Cotton roll
- High speed bur
- Dentin di line  Ca(OH)2
- Etsa
- Bonding angent
- Komposit resin - curing
- Sealant
- Polimerisasi sinar

Teknik aplikasi
1. Tipe A (menggunakan unfilled composit resin)
Teknik
- Bersihkan permukaan oklusal
- Isolasi gigi dg cotton rolls
- Preparasi  Hilangkan dekalsifikasi enamel pd pit dan fissure menggunakan low
speed round bur (no ½ atau ¼ )  enameloplasty
- Profilaksis dengan pumis
Menggunakan pumis yg tdk mengandung fluor sehingga permukaan enamel
benar benar bersih dan dibur
- Etsa 20 – 60 detik
Menggunakan asam fosfat 37%
Tujuan : menghasilkan pori – pori yang memungkinkan infiltrasi
mikroskopis resin ke dalam permukaan gigi
- Bilas 20 detik
- Keringkan 15 detik
- Berikan clearfil dg kuas
- sinar
- Aplikasi sealant
- Polimerisasi sinar
- polishing
2. Tipe B (menggunakan diluted composit resin)
- Bersihkan permukaan oklusal
- Isolasi gigi dg cotton rolls
- Preparasi  Hilangkan dekalsifikasi enamel pd pit dan fissure menggunakan high
speed round bur
- Dibersihkan / di pumice pake rubber brush
- Di liner
- keringkan
- Etsa 15 – 20 detik
- Keringkan
- Aplikasi bonding agent
- Light curing
- Resin komposit  letakan selapis demi selapis
- Aplikasi sealant
- Polimerisasi sinar 20 detik
3. Tipe C (menggunakan filled composit resin)
- Bersihkan permukaan oklusal
- Isolasi gigi dg cotton rolls
- Preparasi  Hilangkan dekalsifikasi enamel pd pit dan fissure menggunakan high
speed round bur  tegak lurus terhadap gigi
- Di bersihkan / di pumice
- Dentin di liner
- Etsa 20 – 60 detik  bilas 20 detik  keringkan 15 detik
- Aplikasi bonding agent
- komposit resin curing selapis demi selapis
- Polimerisasi sinar
- Resin komposit sealant / flowable
- Sinar 20 detik
- Polishing / rubber cup

Tumapatan Klass III gigi sulung

Teknik Restorasi
1. Anestesi & Isolasi daerah kerja
2. Buat outline
3. Preparasi  dg round bur dengan arah bur tegak lurus, untu membuang jaringan
karies melalui bagian fasial dan membebaskan titik kontak  kavitas diperluas sesuai
outline menggunakan fissure bur atau tapered bur untuk menghaluskan dan membuat
bevel pd kavitas yg berfungsi sbg retensi
Dove tail atau lock di labial, perluasan lock kurang dari setengah labial dan
terletak horizontal pada 1/3 tengah
Membuat bevel pendek (0,5 mm) diseluruh tepi kavitas
4. Membersihkan kavitas
5. Mengetsa seluruh tepi kavitas selebar 0,5 – 1 mm
6. Mengoleskan bonding ke permukaan yang di etsa,_ di sinar selama 20 detik
7. Memasang band matriks dan wooden wedge di interdental
8. Menumpat dengan resin komposit
9. Bila kelebihan bahan tumpat, dirapikan dan polis
10. Isolasi dilepaskan, dan periksa kembali titik kontak resin komposit

Preparasi klass III


Preparasi klas III caninus sulung

Anda mungkin juga menyukai