Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Fitriyana

NIM : 201611101059
Kelompok : G1

PERAWATAN SALURAN AKAR

Perawatan saluran akar dilakukan apabila jaringan pulpa sudah mengalami


keradangan atau bahkan sampai nekrosis disertai kondisi saluran akar normal dan jaringan
periodontal yang bisa mendukung. Penyebab keradangan pulpa belum tentu karies dan untuk
menindikasikannya harus ada foto rongten.

Tahapan Perawatan Saluran Akar : Diagnosa pulpitis irreversibel


Operator sudah menggunakan APD (level 3) : hazmat, masker, handscoon rangkap 2, sepatu
boot, googles, faceshield
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menentukan posisi pasien dan operator sesuai dengan gigi yang dirawat
3. Pasien diminta untuk berkumur menggunakan povidone iodine
4. Melakukan asespsi daerah kerja untuk dilakukan anestesi (Molar RB : mandibular
block atau intraligamen)
5. Mengecek apakah anestesi sudah benar
6. Melakukan isolasi daerah kerja menggunakan rubber dam dan saliva ejector atau
cotton roll
7. Melakukan acces opening menggunakan round diamond bur secara tegak lurus
dengan arah enamel untuk menentukan saluran akar
8. Melakukan extirpasi pulpa mengunakan jarum extirpasi
9. Mengukur panjang kerja (DWP)
10. Melakukan preparasi saluran akar (sesuai indikasi) menggunakan k-file
11. Melakukan trial guttap
12. Melakukan trial foto
13. One visit: Melakukan pengisian saluran akar; multivisit: Melakukan dressing,
kemudian tumpatan sementara dan kontrol selanjutnya melakukan pengisian saluran
akar
14. Foto pengisian
15. KIE instruksi kontrol
Acces Opening
Molar Pertama Rahang Bawah
1. Letak outline pada fossa sentral, pelebaran ke distal tidak sampai pit distal, garis
terluar sisi mesial minimal ¼ lebar mesiodistal
2. Preparasi diawali pada pit fossa sentral mendekati saluran akar distal menggunakan
round bur, dimiringkan ke distal sejajar/ searah saluran akar distal sampai menembus
ruang pulpa.
3. Round bur digerakkan arah vertikal ke oklusal dilebarkan ke sisi mesial, dihaluskan
dengan menggunakan bur fissure silindris atau tappered.
4. Cek menggunakan sonde lurus untuk mencari orifice
5. Memasukkan jarum miller atau file untuk menentukan orifice
6. Kemudian kavitas dirapikan dengan memasukkan jarum miller ke semua orifice,
apabila ada penyempitan maka kavitas dilebarkan agar tidak menghambat keluar
jarum sehingga didapatkan conviniene form (alat dan bahan dapat masuk ke kavitas
dengan lurus)

Ekstirpasi Pulpa
Extirpasi pulpa pada gigi kaninus bawah dengan diagnosa pulpitis irreversibel
1. Mencari panjang rata-rata gigi kaninus RB dari tabel ingle = 23 mm
2. Menentukan panjang kerja 23 mm – 1 mm = 22 mm
3. Untuk panjang kerja ekstirpasi = 22 x 2/3 = 14,6 mm
4. Memasang stopper pada jarum ekstirpasi sepanjang 14,6 mm
5. Memasukkan jarum ekstirpasi yang sudah ditandai sesuai panjang kerjanya ke dalam
saluran akar sampai stopper setinggi cusp
6. Masukkan pada saluran akar, kemudian putar sampai 1800 sampai jaringan pulpa
menyangkut
7. Diulangi sampai dirasa jaringan pulpa bersih
8. Irigasi
9. Dikeringkan dengan menyedot menggunakan syring kosong, kemudian kavitas
dikeringkan dengan cotton pellet, dan saluran akar dikeringkan dengan paper point
Pengukuran Panjang Kerja (DWP)
Pengukuran panjang kerja Molar 1 rahang bawah
1. Menyiapkan alat file terkecil 3 buah dengan stopper
2. Mencari panjang rata-rata gigi kaninus RB dari tabel ingle = 22 mm
3. Menentukan panjang kerja 22 mm – 1 mm = 21 mm
4. Memasukkan file dengan stopper ke masing-masing saluran akar, Letak stopper pada
puncak cusp tertinggi yang terdekat dengan saluran akar
5. Melakukan foto rongten, hasil foto harus nampak ketiga salurannya
6. Mengukur panjang kerja dengan cara:
Panjang gigi sebenarnya = (panjang gigi pada foto x panjang alat sebenarnya)/
panjang alat pada foto
7. Panjang kerja = panjang gigi sebenarnya – 1 mm
8. Setelah pengukuran panjang kerja dilakukan irigasi

Anda mungkin juga menyukai