Mahasiswa; Program Studi Teknik Infomratika; Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa
abdul_rahman27@mhs.pelitabangsa.ac.id
ABSTRAK
Media pembelajaran ternyata selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada, mulai dari teknologi
cetak, audio visual, komputer sampai teknologi gabungan antara teknologi cetak dengan komputer. Saat
ini media pembelajaran hasil gabungan teknologi cetak dan komputer dapat diwujudkan dengan media
teknologi Augmented Reality (AR). Media pembelajaran mengenal organ pernafasan manusia pada saat ini
sangat monoton, yaitu melalui gambar, buku atau bahkan alat proyeksi lainnya. Augmented Reality adalah
teknologi yang dapat menggabungkan objek 3D ke dalam lingkungan nyata Tidak seperti Virtual Reality
yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau
melengkapi kenyataan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Marker Based Tracking yang
menggunakan Blender, Unity 3D, Vuforia untuk membangun Aplikasi berbasis Android. Berdasarkan
hasil pengujian User Acceptance Test diketahui persentase nilai Acceptance mencapai 100%, ini berarti
aplikasi dapat diterima. Dari Pre Test ke Post Test yang dilakukan aplikasi yang diimplementasikan
teknologi Augmented Reality kepada 10 siswa kelas XII IPA dari Sekolah yang berbeda , siswa yang
menggunakan bantuan aplikasi memperoleh peningkatan persentase nilai lebih tinggi dari kelas yang
tidak menggunakan aplikasi. Yaitu 70% untuk kelas yang menggunakan aplikasi, dan 62% untuk kelas
yang tidak menggunakan aplikasi. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat menampilkan objek 3D dapat
membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran sistem pernapasan.
Kata Kunci : Augmented Reality, Organ Pernafasan Manusia, Media Pembelajaran, Marked Based
Tracking
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi pengolahan image saat teknologi Augmented Reality yang sangat
ini telah melahirkan berbagai teknologi baru, menarik untuk digunakan dan dimanfaatkan di
salah satunya Augmented Reality (AR) (Jose, zaman sekarang ini. Augmented Reality sekarang
2018). Augmented Reality didefinisikan sebagai ini sudah digunakan dan dimanfaatkan di
penggabungan objek atau komponen digital berbagai bidang yaitu bidang arsitektur, bidang
dengan objek-objek nyata yang ditampilkan interior, bidang medis serta bidang bisnis
dengan interaktif dan real time. Di era sekarang (Fernandes, 2017). Dalam bidang pendidikan
ini teknologi sudah bukan lagi hal baru di zaman juga Augmented Reality digunakan para pengajar
yang sudah berkembang ini, sama halnya dengan untuk menampilkan pembelajaran dalam Objek-
objek 3D, sehingga para siswa dan siswi tidak pembelajaran organ pernafasan dan pelajaran-
bosan dalam mempelajari pelajaran yang pelajaran lainnya juga.
diajarkan disekolah. Di zaman era globalisasi ini
siswa dan siswi maupun orang-orang yang yang TINJAUAN PUSTAKA
bekerja di dunia medis dan kesehatan diharuskan
bersaing dengan dunia luar agar tidak tertinggal Pengertian Augmented Reality
teknologi dan informasi sekarang ini. Media Augmented Reality adalah teknologi yang dapat
pembelajaran seharusnya menggunakan inovasi menggabungkan objek 3D ke dalam lingkungan
terbaru seperti teknologi Augmented Reality ini nyata Tidak seperti Virtual Reality yang
agar mempermudah mempelajari bagian-bagian sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun
dari organ dalam manusia terutama organ Augmented Reality hanya menambahkan atau
pernafasan. teknologi ini nantinya akan melengkapi kenyataan (Hengky anra et al,
menampilkan bagian-bagian organ pernafasan 2017). Augmented Reality didefinisikan sebagai
secara 3D, itu akan mempermudah penggabungan objek atau komponen digital
mempelajarinya dikarenakan organ pernafasan dengan objek-objek nyata yang ditampilkan
tersebut akan terlihat menarik karena terlihat dengan interaktif dan real time (Azuma R. T,
sangat mirip seperti organ pernafasan aslinya. 2015). Teknologi Augmented Reality adalah
Tujuan dari review ini adalah untuk membuat sebuah teknologi visual yang menggabungkan
siswa dan siswi lebih tertarik dalam mempelajari objek atau dunia virtual ke dalam tampilan dunia
organ pernafasan. Hal ini dikarenakan banyak nyata secara real time (Rekimoto J. and
siswa dan siswi kurang tertarik dalam Ayatsuka Y, 2014). Augmented Reality adalah
mempelajarinya dikarenakan sebelumnya hanya teknologi yang dapat menggabungkan objek 3D
bisa di pelajari dengan gambar saja dan itu ke dalam lingkungan nyata Tidak seperti Virtual
sangat monoton dan membuat siswa dan siswi Reality yang sepenuhnya menggantikan
menjadi bosan. Dengan adanya teknologi kenyataan, namun Augmented Reality hanya
Augmented Reality ini diharapkan siswa dan menambahkan atau melengkapi kenyataan
siswi dapat lebih mudah memahami pelajaran (Indrawaty T, 2014).
Organ Pernafasan. Manfaat dari review ini
adalah dapat mengembangkan minat dalam Pengertian Vuforia
belajar siswa dan siswi, dapat membantu para Vuforia merupakan Augmented Reality Software
guru menyelesaikan masalah dalam metode Development Kit (SDK). Vuforia SDK
pembelajaran, memberikan hiburan sekaligus memungkinkan pengembangan Augmented
wawasan pada siswa dan siswi, dan dapat Reality pada perangkat mobile. Vuforia dulunya
memilih metode yang paling tepat dalam
juga dikenal dengan QCAR (Qualcomm pernafasan pada tubuh manusia (I Komang,
Company Augmented Reality) (Ika, 2018). 2015).
interaksi dengan aplikasi terdiri dari dua bagian itu user bisa melakukan penekanan tombol play
yaitu dengan menyentuh layar atau dengan atau stop untuk memunculkan audio dan
informasi yang dapat dilihat oleh user (I Activity diagrams menggambarkan berbagai alir
Dalam perancangan dan identifikasi sistem, berakhir. Activity diagram juga dapat
Tampilan Program
Aplikasi Visualisasi Anatomi Organ Tubuh
Manusia dengan Marker Based Augmented
Gambar di bawah merupakan tampilan konten
anatomi paru-paru setelah aplikasi berhasil
Menu panduan akan menampilkan panduan mengenali marker mata (Tonny, 2015).
menggunakan aplikasi Augmented Reality
Visualisasi Anatomi Organ Tubuh. Pada
halaman panduan ini pengguna juga diberikan
informasi email penulis agar bisa mengirimkan
pertanyaan atau saran. Menu AR Organ
digunakan untuk menampilkan anatomi organ
tubuh dalam bentuk gambar. Saat menu AR Gambar dibawah merupakan tampilan konten
Organ di-klik fitur kamera akan diaktifkan. User anatomi jantung setelah aplikasi berhasil
dapat memilih marker dan meletakkan marker mengenali marker mata.
pada jangkauan kamera. Kamera akan mencoba
mengenali pola marker, kemudian jika marker
dikenali maka konten anatomi organ akan
ditampilkan. Gambar di bawah merupakan
konten organ otak yang ditampilkan (Rujianto,
2014).
Menu AR Fungsi digunakan untuk menampilkan
fungsi dan keterangan dari organ. Saat menu AR
Fungsi diklik, fitur kamera akan diaktifkan.
Kemudian user dapat menempatkan marker
pada jangkauan kamera sama seperti saat
melihat anatomi organ pada menu AR Organ.
Gambar dibawah merupakan tampilan konten Gambar dibawah adalah tampilan konten fungsi
anatomi mata setelah aplikasi berhasil mengenali dan keterangan organ otak. Pada tampilan ini
marker mata. dijelaskan tentang fungsi otak dan bagian-
bagiannya (Tonny, 2015).
kepada user / responden (Ika D, 2018). Dalam
proses pengujian usability, peneliti
menggunakan enam buah pertanyaan yaitu:
1. Apakah aplikasi mudah digunakan ?
2. Apakah informasi bisa dilihat dengan jelas ?
3. Seberapa berguna aplikasi dalam menolong
Gambar diatas adalah tampilan konten fungsi anda mempelajari informasi tentang organ tubuh
dan keterangan organ mata. Pada tampilan ini manusia (terutama otak, mata, jantung dan paru-
dijelaskan apa itu mata serta bagian-bagian dan paru) ?
fungsinya. Pengguna secara fleksibel dapat 4. Apakah informasi yang ditampilkan mudah
menggerakkan kamera, untuk melihat tampilan untuk diingat ?
yang lebih jelas user dapat mengarahkan kamera 5. Apakah anda menikmati saat menggunakan
lebih dekat ke marker (Tonny, 2015). aplikasi ?
6. Apakah anda tertarik menggunakan aplikasi
ini kembali untuk belajar ?
Setiap pertanyaan tersebut dijawab dengan
Likert scale yaitu dengan memberikan poin nilai
1-7 (1 sampai 7), dimana skala 1 = sangat sulit /
sangat tidak berguna / sangat tidak banyak /
Gambar diatas adalah tampilan konten fungsi
sangat tidak menikmati / sangat tidak tertarik
dan keterangan organ jantung. Tampilan ini
dan skala 7 = sangat mudah / sangat berguna /
menampilkan fungsi dari organ jantung (Tonny,
sangat banyak sangat menikmati / sangat
2015).
tertarik. Selain memberikan poin nilai
responden juga diberikan kolom untuk
memberikan alasan atau pendapatnya pada
setiap pertanyaan. Pada pengujian usability,
peneliti melakukan pengujian kepada 9
(sembilan) responden dimana 8 (delapan)
responden adalah perempuan dan 1 (satu)
responden adalah laki-laki (Ika D, 2018).
Pengujian dengan Usability Test
Sebelum mengisi quesioner user terlebih dahulu
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
mencoba menggunakan aplikasi, umumnya
usability test. Usability test dilakukan dengan
selama 10 menit. Gambar 19 berikut adalah hasil
memberikan sejumlah pertanyaan (quesioner)
dari quesioner yang diberikan pada responden.
Pada gambar menunjukkan jumlah responden
pada skala. Berdasarkan hasil pengujian 93,65%
responden setuju bahwa aplikasi mudah
digunakan (Ika D, 2018). Responden
memberikan alasan aplikasi mudah digunakan
antara lain karena aplikasi sudah memiliki
panduan dan dalam penggunaan aplikasi,
responden hanya perlu meletakkan marker pada
jangkauan kamera Pada pertanyaan kedua
92,06% responden setuju bahwa informasi yang
ditampilkan pada aplikasi dapat dilihat dengan Dari jumlah persentase setiap pertanyaan
pendapatnya bahwa aplikasi memberikan Anatomi Organ Tubuh Manusia dengan Teknik
informasi dengan jelas karena anatomi organ Marker Based AR yang dibangun berhasil
tubuh ditampilkan dalam bentuk gambar (Ika D, diterapkan. Aplikasi ini mudah digunakan dan
2018). Pada pertanyaan ketiga 90,48% dapat memberikan informasi tentang anatomi
responden berpendapat bahwa aplikasi ini organ tubuh manusia dengan sangat jelas.
berguna bagi mereka untuk mempelajari Aplikasi ini juga sangat diminati karena
informasi tentang organ. Pada pertanyaan memberikan pengalaman belajar yang berbeda
keempat 84,34% responden setuju bahwa dengan teknik Marker Based AR. Dan juga
informasi yang ditampilkan mudah untuk aplikasi ini dapat digunakan untuk belajar
diingat. Hal tersebut dikarenakan informasi tentang anatomi organ tubuh manusia
anatomi organ ditampilkan dalam bentuk (khususnya otak, mata, jantung dan paru-paru)
menggunakan aplikasi ini untuk belajar (Ika D, Augmented Reality Organ Pernafasan
2018). (Fisiologi)
Hasil dan Pembahsan aplikasi Augmented
Reality untuk pembelajaran fisiologi system
pernapasan manusia pada smartphone android.
Aplikasi ini menggunakan 5 buah marker
dimana marker yang digunakan adalah gambar yang menjelaskan bagian-bagian yang ada pada
dari masing-masing objek organ pernapasan alat pernapasan laring dan proses yang terjadi
beserta mekanisme pernapasan. Marker dapat saat udara melewati laring. Selanjutnya ketika
menampilkan objek 3D dan teks informasi. menekan virtualbutton stop suara yang
Ketika kamera smartphone android diarahkan ke menjelaskan tentang bagian-bagian laring
salah satu marker dan menekan tombol button, tersebut akan berhenti (I komang, 2015).
maka akan muncul objek organ pernapasan
manusia sesuai dengan gambar yang terdapat di
marker (I komang, 2015)
Gambar diatas Tampilan Augmented Reality Gambar diatas. Tampilan Augmented Reality
untuk Organ Laring Objek laring yang tampil untuk Organ Paru – paru .Pada objek paru-paru
berbentuk 3D terdapat teks yang menentukan yang tampil terdapat teks yang menentukan
bagian dari laring. Kemudian pada marker
bagian-bagian dari paru-paru seperti yang
terdapat virtualbutton play dan stop, ketika terlihat pada gambar 10. Kemudian pada marker
menekan virtualbutton play akan keluar suara
terdapat virtualbutton play dan stop, ketika implementasikan dalam bentuk perangkat Visual
menekan virtualbutton play akan keluar suara Android dan sangat cocok untuk pembelajaran di
yang menjelaskan bagian-bagian yang ada pada bidang kesehatan (Tonny, 2015).
paru-paru dan penyakit jika terjadi peradangan b. Metode terbaik dalam implementasi game
pada selaput paru-paru. Selanjutnya ketika education, yaitu metode penelitian
menekan virtualbutton stop suara yang menggunakan Marked Base Tracking karena
menjelaskan tentang bagian-bagian trakea lebih sempurna digunakan untuk berbagai
tersebut akan berhenti (Hengky, 2017). perangkat (Tonny, 2015).
c. Augmented Reality yang menggunakan
metode Marked Base Tracking tahap merupakan
metode yang paling baik karena dapat dijalankan
dengan baik pada versi Operating System
Android dan perangkat lain (Tonny, 2015).
d. Augmented Reality ini menggunakan
Pada proses mekanisme pernapasan dada ini
pengaplikasian berbasis android dan desktop.
terdapat teks yang menjelaskan dari pernapasan
dada yang terjadi akibat kontraksi otot-otot
ACKNOWLEDGEMENT
antartulang rusuk. Kemudian pada marker
terdapat virtualbutton play dan stop, ketika
Saya ucapkan terimakasih kepada Allah
menekan virtualbutton play animasi dari proses
Subhanahu Wa Ta’ala, terimakasih juga kepada
mekanisme pernapasan dada akan berjalan dan
seluruh penulis jurnal yang telah saya review
juga akan keluar suara yang menjelaskan proses
dan saya ucapkan terimakasih juga kepada Ibu
pernapasan dada yang terbagi dalam fase
Putri Anggun Sari yang telah memberikan
inspirasi dan ekspirasi. Selanjutnya ketika
bimbingan dan template jurnal, sehingga
menekan virtualbutton stop animasi beserta
memudahkan saya untuk mereview.
suara yang menjelaskan proses mekanisme
pernapasan dada tersebut akan berhenti
DAFTAR PUSTAKA
(Hengky, 2017).
Andria,Irna. (2018). Visualisasi Perkembangan Jose,Ivan, and Juan. (2018). Augmented Reality
Janin Menggunakan Augmented Reality. Mobile App Development For All.