Disusun oleh :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari Seminar Biologi.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah sehingga dapat lebih baik lagi ke depannya.
Terdapat banyak kekurangan di dalam makalah ini, karena kurangnya
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan yang
bersifat membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi tidak bisa dilepaskan dari perkembangan
peradaban manusia. Sehingga perkembangan teknologi dapat diaplikasikan
kedalam pembelajaran. Salah satu contohnya adalah media pembelajaran.
Dengan penggunaan media tidah hanya dapat mempermudah dan
mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi bisa membuat pembelajaran
lebih menarik. Proses pembelajaran merupakan merupakan proses komunikasi
yang melibatkan tiga unsur pokok, yaitu guru sebagai pengirim pesan
pembelajaran, siswa sebagai penerima pesan, dan pesan itu sendiri yang
berbentuk materi pelajaran. Agar penyampaian pesan pembelajaran lebih
efektif maka diperlukan sebuah alat bantu untuk memfasilitasi penyampaian
tersebut pesan berupa media. Menurut Kamiana, dkk (2019, 165) manfaat dari
penggunaan media pembelajaran adalah dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi. Dengan menggunakan media pembelajaran, pengajar dapat
meningkatkan minat dan mempermudah untuk mengarahkan perhatian siswa
saat kegiatan.
Sistem Augmented Reality (AR) merupakan perkembangan mutakhir dari
multimedia. Secara khusus, AR didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang
dibangkitkan oleh komputer, bersifat tiga dimensional, dan interaktif.
Lingkungan-lingkungan ini dapat merupakan model-model dunia nyata
ataupun dunia khayal (Khuzeir dkk, 2020: 37). Teknologi Augmented Reality
(AR) sendiri merupakan suatu cara dengan cara melakukan pemunculan
sebuah gambar-gambar pembelajaran dalam bentuk media tiga dimensi atau
yang biasanya lebih dikenal dengan sebutan 3D, yang dimana proses ini dibuat
melalui bantuan komponen komputer sehingga hasilnya akan terlihat lebih
nyata dan tentunya dengan dukungan dari sejumlah piranti penting lainnya.
Dimana hal ini akan menjadikan para penggunanya (peserta didik) seolah-olah
akan merasa melihat secara langsung dan secara fisik dalam lingkungan yang
sudah ditentukan sebelumnya (Ariatama dkk, 2021 : 03).
Dengan adanya media pembelajaran yang berbasis Augmented Reality
(AR) memungkinkan untuk memvisualkan bagian materi biologi yang abstrak
kedalam bentuk tiga dimensi. Sehingga materi dapat disampaikan dengan lebih
menarik dan mudah dipahami. Salah satu topik yang abstrak dalam biologi
adalah konsep sistem saraf memiliki karakteristik materi yang abstrak dan
rumit salah satunya karena berhubungan dengan mekanisme fisika dan kimiawi
yang kompleks. Mekanisme sebab akibat yang terdapat pada materi sistem
saraf membuat siswa kesulitan memahami cara kerja dari sistem tersebut. Oleh
karena itu, melalui makalah yang berjudul “Pemanfaatan Media Augmented
Reality (AR) Dalam Pembelajaran Biologi Pada Konsep Sistem Syaraf Di
SMA Negeri 10 Samarinda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media Augmented Reality (AR) yang dapat
digunakan dalam pembelajaran biologi pada materi sistem saraf Kelas XI
SMA?
2. Bagaimana pemanfaatan media Augmented Reality (AR) dalam
pembelajaran biologi pada materi sistem saraf Kelas XI SMA?
3. Bagaimana keefektifan media Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran
biologi pada materi sistem saraf Kelas XI SMA?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui media Augmented Reality (AR) yang dapat
digunakan dalam pembelajaran biologi pada materi sistem saraf Kelas XI
SMA
2. Untuk dapat mengetahui pemanfaatan media media Augmented Reality
(AR) yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi pada materi sistem
saraf Kelas XI SMA
3. Untuk dapat mengetahui keefektifan media Augmented Reality (AR) yang
dapat digunakan dalam pembelajaran biologi pada materi sistem saraf Kelas
XI SMA
BAB II
PEMBAHASAN
1. Data hasil validasi dengan ahli materi ialah 100%, dikatakan bahwa media
sangat baik dan tidak perlu dilakukan revisi
2. Data hasil validasi dengan ahli media ialah 90%, dikatakan bahwa media
sangat baik dan tidak perlu revisi. Namun, revisi dilakukan berdasarkan
saran-saran yang diberikan oleh ahli media untuk kesempurnaan media.
3. Data hasil evaluasi perorangan pada seorang siswa ialah 90%, dikatakan
bahwa media sangat baik dan tidak perlu revisi.
4. Data hasil evaluasi kelompok kecil pada sepuluh orang siswa ialah
96,92%, dikatakan bahwa media sangat baik dan tidak perlu revisi.
5. Data hasil field trial pada 34 siswa ialah 94,12%, dikatakan bahwa media
sangat baik dan tidak perlu revisi. Dari hasil data tersebut maka media
Augmented Reality berbasis Android sistem pernapasan manusia yang
dikembangkan layak digunakan untuk pembelajaran.
6. Data hasil uji T dengan perbandingan data pretest dan posttest ialah
5,41>2,000 sehingga dikatakan bahwa media Augmented Reality berbasis
Android dapat meningkatkan hasil belajar siswa (efektifitas
pembelajaran).
Berdasarkan uraian data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media
Augmented Reality (AR) berbasis Android yang dikembangkan dalam
penelitian ini layak dan efektif untuk pembelajaran biologi.
Menurut Qumillaila (2017, 67), dari segi efektivitas bagi siswa, rata-rata
siswa setuju bahwa media AR versi Android untuk sistem ekskresi membantu
mereka untuk memahami dan mengingat materi sistem ekskresi pada manusia,
membuat pelajaran biologi lebih mudah dipahami, membantu mereka untuk
mengingat materi pelajaran biologi, membantu mereka untuk belajar dengan
cara mereka sendiri, serta membantu mereka dalam mengembangkan
kreativitas dan imajinasi.
Menurut Qumillaila (2017, 67-68), dari segi efektivitas bagi guru, aplikasi
AR versi Android ini secara keseluruhan memberikan dampak yang positif
bagi guru. Namun rata-rata mereka menyatakan ragu bahwa aplikasi ini
mempermudah dan membantu mereka dalam menjelaskan pelajaran sistem
ekskresi pada manusia di kelas. Berdasarkan saran dan masukan yang
diberikan pada evaluasi sumatif, para guru mengatakan bahwa akan lebih baik
jika guru juga dapat menampilkan objek tersebut di depan kelas menggunakan
media seperti proyektor. Meskipun demikian, secara keseluruhan aplikasi ini
diakui oleh mereka dapat membantu para guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA