Anda di halaman 1dari 8

ISSN 1978-3787 (Cetak) 5029

ISSN 2615-3505 (Online)


…………………………………………………………………………………………………………..
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ARTICULATE STORYLINE 3

Oleh
Dewi Rosita1), Ilman Ramadhan2), PM. Labulan3)
1,2,3Pendidikan Komputer, Jurusan Pendidikan PMIPA FKIP Universitas Mulawarman

Email: 1dew.rosita@gmail.com, 2ilmanramadhan25@gmail.com

Abstrak
Media pembelajaran harus dikemas semenarik mungkin agar siswa bisa berlama-lama mempelajari
suatu materi. Salah satu media pembelajaran yang sering dipakai untuk mengatasi masalah rendahnya
minat siswa dalam membawa buku ke sekolah adalah pegembangan media berupa buku saku. Buku
saku dinilai memudahkan siswa untuk belajar namun buku saku konvensional memiliki kelemahan
yaitu mudah hilang dan masih menggunakan kertas. Kurang variatifnya media yang dibagikan bukan
semata-mata kesalahan guru, namun karena kurang mengoptimalkan perkembangan teknologi. Uji
kelayakan dapat dilihat perolehan hasil angket pengujian yang diberikan kepada 3 ahli validasi media
didapatkan nilai sebesar 61 kategori layak, untuk perolehan hasil angket pengujian program diberikan
kepada 1 ahli validasi materi didapatkan nilai sebesar 56 kategori sangat layak, dan untuk perolehan
hasil angket pengujian program yang diberikan kepada 30 siswa didapatkan nilai sebesar 79,1 kategori
sangat layak. Berdasarkan hasil uji kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan media
pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Kelas VII Di SMP Negeri 41 Samarinda
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Articulate Storyline
3

PENDAHULUAN lepas dari proses belajar mengajar. Maka dalam


Sesuai UU No. 20 Tahun 2003, tentang proses belajar mengajar perlu diadakan
sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah pembaruan yang mampu meningkatkan mutu
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan pendidikan itu sendiri. Media pembelajaran
suasana belajar dan proses pembelajaran agar merupakan suatu sarana komunikasi pembawa
peserta didik secara aktif mengembangkan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual untuk menunjang proses pembelajaran. Media
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, pembelajaran membuat pengajaran akan lebih
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan menarik perhatian siswa, materi pelajaran akan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan lebih jelas maknanya, sehingga akan lebih mudah
negara. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi dipahami oleh siswa. Media pembelajaran juga
tiga jalur utama, yaitu pendidikan formal, membuat metode mendidik akan lebih bervariasi,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
dan utama dalam kesehjateraan suatu bangsa, tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
sehingga bangsa Indonesia menempatkan
pendidikan sebagai salah satu tujuan nasional LANDASAN TEORI
bangsa. Hal itu terlihat pada isi pembukaan UUD A. MEDIA PEMBELAJARAN
1945 alinea IV yang menegaskan salah satu Azhar Arsyad menyatakan media berasal
tujuan nasional bangsa Indonesia adalah dari Bahasa Latin medius yang secara harfiah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.
mencerdaskan kehidupan bangsa maka bangsa Dalam Bahasa Arab, media adalah perantara
Indonesia harus meningkatkan mutu pendidikan. atau pengantar pesan dari pengirim kepada
Peningkatan mutu pendidikan itu sendiri tidak penerima pesan dan dapat menstimulus
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.8 Maret 2021
Open Journal Systems
5030 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………..........
pikiran, menimbulkan semangat, perhatian, 6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan
keinginan untuk mendapatkan ilmu realita.
pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang B. Articulate Storyline
sesuai dengan tujuan pesan/informasi yang Articulate Storyline merupakan salah satu
disampaikan. Media juga disebut perantara aplikasi yang digunakan dalam
pendidik untuk menyampaikan segala hal atau mempresentasikan aplikasi dengan tujuan
pesan yang tidak bisa dilihat langsung oleh tertentu. Keahlian dalam membuat aplikasi
peserta didik, tetapi secara tidak langsung terkait dengan kemampuan teknis dan
dapat diilustrasikan melalui media. kemampuan seni, dan kolaborasi kedua
Menurut Sukiman (2012 : 29), media kemampuan ini dapat menghasilkan presentasi
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat yang menarik, sehingga dapat menarik pula
digunakan untuk menyalurkan pesan dari peserta yang mengikuti presentasi tersebut.
pengirim ke penerima sehingga merangsang Software presentasi tidak hanya dapat dibuat
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta di dalam Articulate Storyline, namun software
kemauan siswa sedemikian rupa sehingga lainnya juga dapat digunakan dengan Articulate
proses belajar terjadi dalam rangka mencapai Storyline, diantaranya yaitu:
tujuan pembelajaran secara efektif. a. Audio
Kustandi dan Sudjipto (2013 : 8) b. Video
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah c. Flash Presentation (menggunakan
alat yang dapat membantu proses belajar Macromedia Flash)
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas d. Projektor Presentation (menggunakan
makna pesan yang disampaikan guru, sehingga Macromedia Flash)
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan e. Flash Banner (menggunakan Flash Banner
lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran Creator)
merupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan f. Camtasia
proses belajar mengajar. g. Powerpoint dan sebagainya.
Ada tiga fungsi utama media
pembelajaran, menurut Kemp & Dayton dalam Media pembelajaran Articulate Storyline ini
Asyar Arsyad, yaitu: (a) memotivasi minat sebagai alternatif media yang digunakan karena
atau tindakan, (b) menyajikan informasi, (c) dari sekian banyak program autorhing tools,
memberi intruksi. Articulate Storyline merupakan software mix
Selain itu menurut Basyiruddin Usman programming tools yang dapat membantu para
media pembelajaran mempunya fungsi, designer pembelajaran dari tingkat pemula
sebagai berikut: hingga tingkat expert. Program Articulate
1. Membantu memudahkan belajar bagi Storyline memiliki kelebihan yaitu smart
peserta didik dan membantu memudahkan brainware yang sederhana dengan prosedur
mengajar bagi guru. tutorial interaktif melalui template yang dipublish
2. Memberikan pengalaman lebih nyata secara onffline maupun online, sehingga
(yang abstrak menjadi konkrit) memudahkan user memformatnya dalam bentuk
3. Menarik perhatian peserta didik lebih web personal, CD, word processing, dan
besar (jalannya pembelajaran tidak Learning Management System (LMS).
membosankan) Selain itu media Articulate Storyline ini
4. Semua indra dapat diaktifkan. Kelemahan berbasis multimedia yaitu perpaduan antara
satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan berbagi media (format file) yang berupa teks,
indra lainnya. gambar, graifk, sound, animasi, video, interaksi,
5. Lebih menarik perhatian dan minat peserta dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file
didik dalam belajar.
Vol.15 No.8 Maret 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 5031
ISSN 2615-3505 (Online)
…………………………………………………………………………………………………………..
digital (komputerisasi) yang digunakan untuk 1. Tahap Analisis (Analysis)
menyampaikan pesan kepada publik. Pada tahap ini dilakukan observasi ke sekolah
untuk menentukan produk yang akan
METODE PENELITIAN dikembangkan sesuai dengan kebutuhan SMP
Metode penelitian pada dasarnya Negeri 41 Samarinda. Observasi dilakukan pada
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan saat peneliti melakukan KKN-PLP pada bulan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Agustus 2019 dan wawancara pada bulan
(Sugiyono, 2016: 3). Dalam penelitian ini, November 2019 di SMP Negeri 41 Samarinda.
metode yang digunakan adalah metode Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Research and Development (Penelitian dengan beberapa perwakilan dari siswa terdapat
Pengembangan). Metode penelitian Research beberapa kesimpulan. Pertama, kurikulum yang
and Development merupakan metode digunakan adalah kurikulum 2013. Kedua, SMP
penelitian yang digunakan untuk Negeri 41 Samarinda tidak memiliki
menghasilkan produk tertentu, dan menguji laboratorium komputer. Ketiga, dalam proses
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2016: pembelajaran siswa diarahkan menggunakan
407). Produk tersebut tidak selalu berbentuk buku LKS (lembar kerja siswa) yang telah dibeli
benda atau perangkat keras (hardware), seperti oleh siswa. Keempat, dalam proses pembelajaran
buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. ada beberapa siswa yang kesulitan dalam
Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk memhami materi. Kelima, guru kurang
perangkat lunak (software). memanfaatkan media pembelajaran. Sehingga
Model pengembangan yang digunakan pada hasil wawancara diharapkan proses
adalah ADDIE. Menurut Tegeh dan Kima pembelajaran
(2014) model ADDIE terdiri dari 5 langkah lebih bervariasi dalam belajar mengajar
yaitu : Analisis (Analyze), Perancangan maka guru membutuhkan media
(Design), Pengembangan (Development), pembelajaran baru yang bertujuan untuk
Implementasi (Implementation), Evaluasi menarik minat belajar siswa agar tidak
(Evaluation). terpaku terhadap satu metode pembelajaran
saja. Terakhir adalah analisis penelitian
yang relevan yang dijadikan sebagai
referensi dalam proses penelitian dan
pelaporan.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap design ini berfungsi untuk membuat
suatu media pembeelajaran menggunakan
Articulate Storyline 3 yang bisa terapkan
dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Gambar 1 Tahapan Model ADDIE (Tegeh Sebelum membuat media pembelajaran,
dan Kima, 2014:42) peneliti mempersiapkan beberapa
keperluan seperti materi, background,
HASIL DAN PEMBAHASAN perancangan flowchart dan Storyboard dan
Pengembangan media pembelajaran pada aplikasi Articulate Storyline 3.
penelitian ini menggunakan model penelitian 3. Tahap Pengembangan (Development)
dan pengembangan ADDIE yang meliputi 5 a. Pembuatan Produk Media Pembelajaran
tahap, yaitu Analysis (menganalisis), Design Pada tahap ini produk media
(mendesain), Development pembelajara pelajaran Ilmu Pengetahuan
(mengembangkan), Implementation Sosial. Kemudian dalam tahap ini
(menerapkan), dan Evaluation (menilai).
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.8 Maret 2021
Open Journal Systems
5032 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………..........
pengerjaannya menggunakan software b. Validasi Ahli Media
Articulate Storyline 3. Validasi media dilakukan dengan mengisi
kuisioner menggunakan skala likert dengan 5
alternatif jawaban yaitu 1.Sangat Tidak Baik,
2.Tidak Baik, 3.Cukup Baik, 4.Baik, 5.Sangat
Baik. Kuisioner untuk ahli media memiliki 3
aspek penilaian yaitu, aspek pengoperasian
media, aspek tampilan media, aspek tulisan.
c. Validasi Ahli Materi
Validasi materi dilakukan dengan mengisi
kuisioner menggunakan skala likert dengan 5
alternatif jawaban yaitu 1.Sangat tidak baik,
Gambar 2 Tampilan Halaman Utama 2.Tidak baik, 3.Cukup baik, 4.Baik, 5.Sangat
Media Baik. Kuisioner untuk ahli materi memiliki 2
aspek penilaian yaitu, aspek kesesuaian materi
Halaman menu utama merupakan dan aspek kualitas materi.
halaman utama media pembelajaran. d. Perhitungan oleh Ahli Media dan Ahli
Terdapat nama media pembelajaran, Materi
menu kompetensi inti dan kompetensi Pada perhitungan ini merupakan
dasar, pendahuluan, materi pembahasan, kesimpulan dari hasil validasi ahli media
soal latihan dan game serta logo dapat dan ahli materi. Untuk hasil rata-rata
dilihat pada Gambar 5 kesimpulan dari validasi ahli media dan ahli
materi dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Hasil perhitungan validasi ahli media
dan ahli materi
Skor
Jumlah
Validator Rata- Kategori
Nilai
Rata
Ahli 171 57 Layak
Media
Gambar 3. Tampilan Menu Utama Ahli 58 58 Sangat
Materi Layak
Pada Aplikasi Ini Terdapat Latihan Soal Yang Total 239 58,5 Sangat
Bisa Di Gunakan Untuk Latihan Dirumah Layak
4. Tahap Implementasikan (Implementation)
Tahap implementasi pada produk ini diuji
cobakan secara online pada siswa kelas VII
SMP Negeri 41 Samarinda. Setelah produk
diuji cobakan pada siswa, kemudian
dibagikan angkat untuk siswa dengan
tujuan untuk mengukur dan mengetahui
pendapat arau respon mengenai medai
pembelajaran berupa aplikasi media
Gambar 4.6 Tampilan Menu Soal Latihan pembelajaran untuk pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Vol.15 No.8 Maret 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 5033
ISSN 2615-3505 (Online)
…………………………………………………………………………………………………………..
Pada tahap evaluasi peneliti melakukan evaluasi (evaluation). Pada tahap
perbandingan uji coba yang didapatkan pertama yaitu, analysis terdiri dari
melalui angket yang diberikan kepada analisis masalah dan analisis kebutuhan.
siswa secara online. Peneliti melakukan Tahap kedua yaitu, design dilakukan
rekapitulasi dan menganalisis untuk pembuatan flowchart dan storyboard
mengetahui hasil dari uji coba produk sebagai gambaran awal untuk
media pembelajaran tersebut. Berdasarkan mengembangkan media pembelajaran.
hasil penelitian yang dilakukan validasi Tahap ketiga yaitu, development dengan
oleh siswa didapatkan hasil berupa aspek menginstal aplikasi Articulate Stooryline
manfaat diperoleh hasil penilaian dengan 3, selanjutnya pembuatan media
nilai skor rata-rata 17,8 yang termasuk pembelajaran dan melakukan uji coba
dalam kategori “Sangat Layak”, aspek media yang dikembangkan. Tahap
kemudahan diperoleh hasil penilaian keempat, implementation dilakukan
dengan nilai rata-rata 22,2 yang termasuk sebuah uji coba media pembelajaran
dalam kategori “Sangat Layak”, aspek secara online untuk memastikan bahwa
tampilan diperoleh hasil penilaian dengan proses di dalam media pembelajaran
nilai rata-rata 26 yang termasuk dalam telah berjalan sesuai dengan apa yang
kategori “Sangat Layak”, dan aspek diharapkan dari media pembelajaran.
tulisan diperoleh hasil penilaian dengan Tahap akhir yaitu, evaluation pengujian
nilai rata-rata 13,1 yang termasuk dalam kelayakan media pembelajaran yang
kategori “Sangat Layak”. Secara dilakukan oleh 3 ahli validasi media, 1
keseluruhan aspek manfaat, aspek ahli validasi materi, dan 30 orang siswa.
kemudahan, aspek tampilan, dan aspek 2. Berdasarkan hasil perhitungan oleh 3
tulisan masuk dalam rentang nilai 𝑋̅ > 75,6 ahli validasi media keseluruhan aspek
dengan skor keseluruhan diperoleh rata-rata (aspek pengoperasian media, tampilan
79,1 sehingga tingkat kelayakan media media dan tulisan) maka diperoleh nilai
pembelajaran “Ilmu Pengetahuan Sosial” rata-rata 61 sehingga masuk dalam
termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. kategori “Layak”. Kemudian
berdasarkan hasil perhitungan oleh 1 ahli
PENUTUP validasi materi keseluruhan aspek (aspek
Kesimpulan kesesuaian materi dan kualitas materi)
Berdasarkan hasil penelitian ini dan maka diperoleh nilai rata-rata 56
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sehingga masuk dalam kategori “Sangat
sebagai berikut: Layak”. Dan berdasarkan hasil
1. Produk akhir berupa media perhitungan 30 siswa keseluruhan aspek
pembelajaran pelajaran Ilmu (aspek manfaat, kemudahan, tampilan,
Pengetahuan Sosial menggunakan tulisan) maka diperoleh nilai rata-rata
aplikasi Articulate Storyline 3 pada kelas 79,1 sehingga masuk dalam kategori
VII di SMP Negeri 41 Samarinda. “Sangat Layak”. Berdasarkan penilaian
Pengembangan dan penelitian ini tersebut maka pelajaran Ilmu
menggunakan metode pengembangan Pengetahuan Sosial ini “Sangat Layak”
R&D (Research and Development) dan untuk digunakan sebagai media
menggunakan model pengembangan pembelajaran di SMP Negeri 41
ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan yaitu, Samarinda.
analisis (analysis), desain (design), Saran
pengembangan (development), Adapun saran yang dapat diberikan,
implementasi (implementation), dan yaitu sebagai berikut:
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.8 Maret 2021
Open Journal Systems
5034 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………..........
1. Bagi Siswa [5] Dra Suriaty, Herlambang Adi Prakarsa. 2020.
Produk yang dikembangkan dapat Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa
digunakan sebagai sumber belajara Inggris Dalam Pengenalan Komunikasi Untuk
siswa Siswa Sekolah Dasar.
2. Bagi Guru http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/a
Menggunakan media pembelajaran yang rticle/view/881. (Online) Diakses 31 Agustus
dapat membantu guru dalam 2021 pukul 15:00 WITA.
pembelajaran kepada siswa dan dapat [6] Dwi Anugrah, Septiani. 2014. Pengaruh
meningkatkan semangat belajar siswa. Penerapan Articulate Storyline Terhadap
3. Bagi Sekolah Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Diharapkan dapat menyediakan fasilitas Rancang Bangun Jaringan. (Online) Diakses
pendukung kegiatan belajar mengajar 2 Maret 2021 Pukul 9.00 WITA.
yang lebih bervariasi dan meningkatkan [7] Indra Purnama, Saputra dan Putu Asto, I
pengolahan media pembelajaran siswa Gusti. 2014. Pengembangan Media
dengan memperhatikan dan memberikan Pembelajaran Interaktif Menggunakan
pelayanan yang maksimal kepada siswa Software Articulate Storyline Pada Mata
sehingga siswa tertarik dengan Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X
pembelajaran yang menyenangkan. TEI 1 Di SMK Negeri 2 Probolinggo.
4. Bagi Peneliti (Online) Diakses 2 Maret 2021 12:00 WITA.
Masih perlu pengembangan media [8] Ivan Yulietmi, loc. Cit.
sebagai media yang lebih menarik lagi [9] Jajang Kurniawan, “Modul Tutorial Instal
pada bidang pembelajaran khususnya Sofware Ofline-Online Learning”
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. http://www.slideshare.net/JajangKurniawan1/
Perlu adanya manajemen waktu yang modul-articulate
lebih baik dalam mempersiapkan media [10] Kustandi, Cecep dan Bambang Sudjipto.
yang dikembangkan dan materi yang 2013. Media Pembelajaran Manual dan
akan disajikan. Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA [11] Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran
[1] Andi rustandi, Asyril, Nurul Hikmah. 2020. Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis [12] Niken Ariani dan Dany Haryanto, op. cit.,
Android Pada Mata Pelajaran Simulasi dan hlm. 11.
Komunikasi Digital Kelas X Sekolah [13] Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2015. Media
menengah Kejuruan Teknologi Informasi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Airlangga Tahun Ajaran 2020/2021. (Online) [14] Sugiyono. 2015. Metode Peneltian
Diakses 31 Agustus 2021 pukul 16:40 WITA. Kombinasi. Bandung: Alfaebeta.
[2] Ariesto, Hadi Sutopo. 2003. Multimedia [15] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Interaktif dan Flash. Yogyakarta: Graha Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Ilmu. Alfabeta CV.
[3] Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. [16] Sukiman. 2012. Pengembangan Media
Jakarta: Rajawali Pers Pembelajaran. Yogyakarta: Pedegogja.
[4] Dewi Nugraheni, Tri. 2017. Pengembangan [17] Tegeh, I Made, dkk. 2014. Model Penelitian
Media Pembelajaran Interaktif Pengembangan. Yogyakarta: GrahaIlmu.
Menggunakan Articulate Storyline Pada [18] Tierssoldier, “Articulate Storyline
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X Software”
di SMK Negeri 1 Kebumen. (Online) Diakses http://rainatais2014.blogspot.com/2014/05/Art
Maret 2 Maret 2021 11.00 WITA. iculateStoryline-software-tugas-iv.html
Vol.15 No.8 Maret 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 5035
ISSN 2615-3505 (Online)
…………………………………………………………………………………………………………..
[19] Mohammad Ali & Muhammad Asrori. 2014.
Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
[20] Borg W.R. and Gall M.D., Educational
Research: An Introduction, 4th edition
(London: Longman Inc., 1983).
[21] Asim. 2001. Sistematika Penelitian
Pengembangan. Malang: Lembaga
PenelitianUniversitas Negeri Malang.
[22] Suhadi, Ibnu. 2001. Kebijakan Penelitian
Perguruan. Malang: Lembaga
PenelitianUniversitas Negeri Malang.
[23] Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
[24] Mohammad Ali & Muhammad Asrori. 2014.
Metodologi dan Aplikasi Riset.
Pendidikan,Jakarta: PT Bumi Aksara.
[25] Zainal Arifin. 2012. Model Penelitian dan
Pengembangan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.8 Maret 2021


Open Journal Systems
5036 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………..........

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Vol.15 No.8 Maret 2021 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems

Anda mungkin juga menyukai