Anda di halaman 1dari 16

Kelebihan dan Keterbatasan

Media Edukasi
Edukasi Kesehatan

Edukasi kesehatan merupakan suatu alat kualitatif berbasis sumber daya


manusia untuk membentuk sistem pelayanan kesehatan bagi para profesional,
pasien, dan keluarga. Tujuan edukasi kesehatan untuk meringankan beban para
profesional, mengurangi biaya kesehatan masyarakat, serta mengintegrasikan
layanan kesehatan yang ditawarkan kepada anak-anak dan remaja yang
menderita penyakit kronis dengan cara multi, inter, dan transdisipliner.

(Oliveira et al., 2020)


MEDIA EDUKASI
Media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya
penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar (Nurmadiah, 2016)

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika
(berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkatkan pengetahuannya yang kemudian diharapkan menjadi perubahan pada perilaku ke
arah positif di bidang kesehatan
(Notoatmodjo, 2012; Emma et.al, 2019)
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik and content by Eliana Delacour

Please keep this slide for attribution


Jenis Media Edukasi
Media Cetak Media Interaktif
(Brosur, Poster, dan Flyer) (Aplikasi Ponsel, Situs Web Interaktif)

Media Audiovisual Media Simulator (Benda nyata,


(Video dan Animasi) Simulator)

Media Sosial
(Facebook, Instagram, Twitter)
Media Cetak ( Poster,Leflet, Buklet, Flyer, Flip chart,Rublik & Foto )
Kelebihan

➔ Mampu menyajikan informasi utama yang ringkas


➔ Mudah di bawa, tahan lama, tidak perlu listrik
➔ Menarik perhatian dengan desain yang menarik
➔ Mempermudah pemahaman, meningkatkan gairah belajar

Keterbatasan

➔ Harga cetak cukup murah, namun apabila mencetak dalam jumlah besar
harus mengeluarkan budget dalam jumlah besar
➔ Terbatas dalam penyampaian informasi, tidak dapat menstimulur efek
suara dan efek gerak
➔ Mampu meningkatkan tingkat pengetahuan pada anak, tetapi kurang
efektif apabila ditujukan untuk perubahan prilaku pada anak
➔ Para pembaca dituntut untuk memiliki pemahaman bahasa imajinasi
agar dapat memahami, lebih cocok untuk anak usia remaja
dibandingkan anak usia sekolah
➔ Mudah rusak atau mudah terlipat
(Demanda, 2022)
Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan siswa SD
Media Leflet dan video efektif dalam promosi tentang PHBS setelah diberikan promosi kesehatan dengan
kesehatan dalam deteksi dini ca mammae pada menggunakan media cetak leaflet dan poster.
remaja (Susanti & Zulaika, 2021) Tidak terdapat perubahan sikap pada siswa SD setelah
diberikan promosi kesehatan PHBS dengan menggunakan
media cetak leaflet dan poster. (Yustisa et al., 2014)
Media Elektronik : Audiovisual (Video dan Animasi)

Kelebihan:
➔ Mengikuti semua pancaindra
➔ Lebih mudah dipahami karena lebih menarik dengan ada suara dan
gambar yang bergerak
➔ penyajian dapat dikendalikan
➔ jangkauan relatif lebih besar
➔ Alat diskusi yang dapat di ulang-ulang.

Keterbatasan
➔ Biaya lebih tinggi
➔ Sedikit rumit, perlu listrik
➔ Perlu alat canggih untuk produksinya,
➔ Perlu persiapan matang
➔ Peralatan selalu berkembangdan berubah
➔ Perlu keterampilan penyimpanan dan pengoperasian

(Situngkir, 2020)
Ada perbedaan yang signifikan tingkat
Adanya pengaruh pemberian media animasi
pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan
terhadap pengetahuan dan sikap mengkonsumsi
tentang stunting dengan media audiovisual.
makanan buah dan sayur
(Rini, 2020)
(Novelia et al., 2022)
Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter)
Kelebihan
➔ Lebih mudah menyentuh sasaran edukasi
➔ Komunikasi interaktif dengan berkomentar satu sama lain
➔ praktis, fleksibel, dapat diakses dimana saja dan kapan saja, dapat disimpan dan
sewaktu-waktu dapat dibuka kembali
➔ Facebook, youtube digunakan dengan tujuan sebagai media intervensi untuk
mengubah perilaku kesehatan. Twitter dan instagram lebih banyak digunakan
untuk mengamati tren perubahan perilaku kesehatan (Ghahramani et al., 2022)

Keterbatasan
➔ Tidak selalu tepat karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat online
➔ Membutuhkan akses internet
➔ Perlu keterampilan dalam menyimpannya
(Ghahramani et al., 2022)
(Zaki & Sari, 2019)
Media Interaktif (Aplikasi Ponsel, Situs Web Interaktif)

Kelebihan:
❖ Menarik, interaktif, & efektif
❖ Dapat diakses dengan mudah
❖ Materi lebih variatif
❖ Lebih menyenangkan
❖ Mudah dipahami & lugas
Keterbatasan:
❖ Harus tersambung pada jaringan
internet
❖ Dipengaruhi oleh kualitas sinyal

(Melianti, 2023)
Media Simulator (Benda nyata, Simulator)

Kelebihan:
❖ Proses edukasi dapat lebih nyata
❖ Peserta edukasi dapat belajar secara langsung
❖ Memberikan pengaruh positif bagi peserta
pembelajaran
❖ Demonstrasi langsung menggunakan phantom lebih
efektif dibandingkan dengan audio visual
Keterbatasan:
❖ Biaya tinggi untuk penyediaan
phantom/simulator
❖ Perlunya maintenance dan kalibrasi

(Mardliyana et al., 2022; Fadillah et al., 2022)


Kesimpulan
1. Media Edukasi yang akan digunakan dalam promosi kesehatan harus
mempertimbangkan tingkat usia dan pengetahuan peserta edukasi
2. Pemilihan media edukasi juga perlu mempertimbangkan output yang diharapkan,
apakah peningkatan pengetahuan atau perubahan sikap atau perilaku.
3. Penggunaan media edukasi pada intervensi dapat dikombinasi untuk mendapatkan
output yang terbaik. Misal : media edukassi cetak dan media edukasi elektronik.
4. Pemilihan media edukasi yang tepat dan menarik dapat membuat minat peserta
edukasi semakin baik, sehingga akan membuat hasil belajar yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmadiah, 2016. Media Pendidikan, Al-Afkar Jurnal Keislaman & Peradaban
https://www.researchgate.net/publication/328119715cx _MEDIA_PENDIDIKAN
Demanda, 2022. Pengertian, kelebihan, kekurangan Hingga cara mudah mendisain. https://demanda.id/blog
Notoadmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan & Prilaku Kesehatan. In Jakarta: EGC.
Susanti, R., & Zulaika, Z. (2021). Efektifitas Promosi Kesehatan Dalam Deteksi Dini Ca Mammae pada Remaja. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 10(01), 55–60. https://doi.org/10.33221/jikm.v10i01.826
Yustisa, P. F., Aryana, I. K., & Suyasa, I. N. G. (2014). Efektivitas Penggunaan Media Cetak dan Media Elektronik dalam Promosi Kesehatan
terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap Siswa SD. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(1), 29–39. http://poltekkes-
denpasar.ac.id/files/JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN/Putu Fanny Yustisa1, I Ketut Aryana2, I Nyoman Gede Suyasa3.pdf
Novelia, T., Ramlan, H., & Nurlinda. (2022). PENGARUH PEMBERIAN MEDIA ANIMASI MAKANAN SEHAT BUAH DAN SAYUR TERHADAP
PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SD NEGERI 20 KOTA PAREPARE The Effect of Providing Animated Media of Healthy
Foods Fruits and Vegetables towards Knowledge and Attitude Change of S. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 5(1), 566–573.
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
Rini, W. N. E. (2020). The Effects of Use Audio Visual Media on Increasing Mother’s Knowledge of Stunting in Rawasari Health Center in
Jambi City in 2019. Jurnal Kesmas Jambi, 4(1), 23–27.
Oliveira, L. A., Carneiro-Sampaio, M. M. S., Matuhara, A. M., Cominato, L., Juliani, R. C. T. P., & Waetge, A. R. P. (2020).
Therapeutic Education Program for Children and Adolescents with chronic diseases - Letter to the Editor. Clinics, 75, 1–
2. https://doi.org/10.6061/clinics/2020/e2419
DAFTAR PUSTAKA
Khansa, A. (2018). Media sosial sebagai media promosi kesehatan.IIK Strada Indonesia
SITUNGKIR, D. (2020). METODE & MEDIA PROMOSI KESEHATAN. Nursing Research, 21(5), 473.
https://doi.org/10.1097/00006199-197209000-00071
Ghahramani, A., de Courten, M., & Prokofieva, M. (2022). “The potential of social media in health promotion beyond
creating awareness: an integrative review.” BMC Public Health, 22(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s12889-022-
14885-0
Zaki, I., & Sari, H. P. (2019). Edukasi Gizi Berbasis Media Sosial Meningkatkan Pengetahuan Dan Asupan Energi-
Protein Remaja Putri Dengan Kurang Energi Kronik (Kek). Gizi Indonesia, 42(2), 111.
https://doi.org/10.36457/gizindo.v42i2.469
Fadilah, A., Aprilina, H. D., Setiawati, T. (2022). Mengembangan phantom antenatal care sebagai media edukasi untuk
meningkatkan keterampilan pemeriksaan kehamilan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 18(2), 108–112.
https://doi.org/10.26753/jikk.v18i2.971
Mardliyana, N. E., Puspita, I. M., Ainiyah, N. H., Kesehatan, F. I., Surabaya, U. M., Sutorejo, D., Mulyorejo, K., Care, A.,
Media, L., & Artikel, I. (2022). Efektivitas emas ( economic maternity simulator ) terhadap peningkatan skill
pemeriksaan kehamilan mahasiswa kebidanan universitas muhammadiyah surabaya. Journal of Midwifery Science.
6(1) 38-46. https://10.36341/jomis.v6i2.2026
Melianti, E. O. (2023). Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Linktree , Google form , dan Youtube Pada Materi
Perkuliahan Gizi , Kesehatan dan Personality. Jurnal Vokasi Informatika. 116–123.
https://doi.org/10.24036/javit.v3i2.137
Terima Kasih

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik and content by Eliana Delacour

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai