Anda di halaman 1dari 6

Pancasila sebagai Etika Politik

Dengan dipilihnya Pancasila sebagai dasar hidup bernegara dan


berbangsa atau sebagai dasar hidup berpolitik, maka politik tidak
netral, tetapi harus dilandasi nilai-nilai etis.
Ada anggapan negatif dan sikap skeptik serta sinis terhadap politik.

 Pertama. Segala kegiatan mengandaikan kerangka negara dan masyarakat.


 Kedua peningkatan kesejahteraan, lingkungan hidup,kesenjangan sosial-
ekonomi, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
dapat dipecahkan dengan meninggalkan politik, tetapi mengadakan
transformasi politik sedemikian rupa, sehingga memungkin  membentuk dan
mengorganisir kehidupan secara efektif.
 Ketiga. sikap sinis dan skeptik
terhadap politik, bukan hal yang tak terhindari. Dengan membangun kredibilitas dan
kelayakan suatu model alternatif dan imaginatif institusi politik, ketidakpercayaanakan
pilitik bisa diatasi
David Held mengartikan politik sebagai berikut:
“Politik adalah mengenai
kekuasaan, yaitu mengenai kapasitas pelaku sosial dan
institusi sosial untuk mempertahankan atau mentransformir
lingkungannya, sosial dan fisik”. Politik menyangkut sumber-sumber
yang mendasari kapasitas ini dan mengenai kekuatan kekuatan  yang 
membentuk dan mempengaruhi 
operasi dari kekuatan itu. 
Politik adalah suatu fenomena yang diketemukan di dalam institusi
dan masyarakat, melintasi kehidupan publik dan privat.
Menurut Aristoteles manusia akan menjadi sempurna dan mencapai tujuan
kodratinya, kalau hidup dalam polis (negara-kota). Suatu Negara ada, demi
hidup baik dan bukan hanya untuk hidup saja. 
Menurut
 H. Arend, “Polis sebenarnya bukanlah Negara-kota (city-state)  dalam 
lokasi fiknya; polis adalah organisasi masyarakat yang muncul dari perbuatan
dan pembicaraan bersama dan ruang yang sebenarnya terletak di antara orang
yang hidup bersama untuk tujuan itu,tak peduli dimanapun terjadi.
Maka istilah politik menunjuk kepada aktivitas dari polis, dimana kesejahteraan
bersama dideliberasikan dan keputusan yang secara kolektif mengikat dibuat.
Jadi politik muncul dari tindakan bersama, “sharing of words and deeds
Politik terlibat dalam semua relasi, institusi dan struktur yang
melekat dalam aktivitas produksi  dan reproduksi dalam kehidupan 
mayarakat.
Politik menciptakan dan  mengkondisikan semua aspek kehidupan. 
Politik  berada pada inti perkembangan permasalahan dalam
masyarakat dan cara kolektif  penyelesaian masalah tersebut
Giorgio Agamben dalam Homo Sacer: Sovereign Power and Bare Life,
berpendapat bahwa tidak benar kehidupan manusia selalu menjadi objek dari
politik 
Politics  Aristoteles membedakan antara “kehidupan yang begitu saja” atau
“kehidupan biologis semata”(bare life nuda vita , kehidupan telanjang,
kehidupan biologis, to zen) dan hidup yang baik” (eu zen). Kehidupan 
politik mengatasi kehidupan “yang biologis melulu” menjadi “sesuatu yang
lebih”, yaitu lebih manusiawi. Yang menjadi ciri politik adalah perwujudan
kemampuan manusia untuk menstrukturkan suatu kehidupan
bersama dalam komunitas  yang tidak
memaksa, yang mampu melakukan refleksi  “Keadilan melekat dalam polis;
karena keadilan, yang adalah penentuan apa yang adil, adalah
pengaturan persekutuan politik”

Anda mungkin juga menyukai