PENDAHULUAN
Perlu disadari benar bahwa kesehatan merupakan lansadan/dasar bagi kondisi fsik
yang sangat diperlukan bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan konsisi fisik yang sangat
diperlukan bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan dan pencapaian prestasi dalam
olahraga. Oleh karena itu, perlu ada pembinaan dan pemeliharaan kesehatan. Pembinaan
meliputi pembinaan kesehatan jasmani, keshatan rohani dan social, yaitu merupakan konsep
olahraga sehat peripurna sesuai konsep sehat WHO. Dalam masalah kesehatan jasmani ,
manusia dalam hidupnya selalu dalam keadaan silih berganti antara istirahat dan bergerak ;
maka sehatpun dapat dibedakan antara sehat dalam keadaan istirahat (sehat statis)dan sehat
dalam keadaan bergerak ( sehat dinamis). Olahraga kesehatan hakikatnya meningkatkan
derajat sehat dinamis yang adalah wujud dari kebugaran jasmani.
Olahraga merupakan aktifitas system musculoskeletal yang sistematis dan terstruktur dengan
frekuensi, intensitas , type dan time yang telah ditentukan. gerak pada dasarnya adalh ciri
khidupan , olahraga adalah “stressor”, olahraga juga merupakan “nutrisi” bagi tubuh.
Penataan program pelatihan dengan dosis yang tepat, teratur, terukur, cukup memberi
rangsangan , sistemik , berkesinambungan, dan sesuai dengan umur. Masalah pelatihan
belum optimal dapat dilihat atau dapat dicek dari :
e. sistematika rencana
f. media pelatihan diberikan
g. evaluasi program latihan
h. landasan yang tepat dan terukur
Melatih tubuh untuk berolahraga pada dasarnya adalah meningkatkan kemampuan fungsional
raga yang sesuai dengan tuntutan penampilan jenis olahraga sampai ketingkat yang maksimal
baik pada aspek kemampuan dasar maupun pada aspek kemampuan tekniknya. Hal ini bagi
masyarakat umum biasanya dilakukan di sentra-sentra latihan yang umunya seperti fitness,
aerobic atau senam modern. Berikut beberapa perubahan yang terjadi dari kegiatan latihan /
olahraga: (Rushall dan Pyke 1992:27)
Berikut dosis latihan olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan stamina dan kesehatan
tubuh : (Giri Wiarto ; 2013:165-166)
1. Kecepatan (speed)
Kecepatan adalh kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
2. Kelincahan (agility )
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
3. Koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah kemampuan untuk secra abersamaan melakukan berbagai gerakan
secara mulus dan akurat.
4. Daya tahan ( endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang
relative lama .
5. Keseimbangan (banlance) adalah pemeliharaan keseimbangan pada saat statis atau
bergerak.
6. Kelentukan (flexibility) sama dengan kemudahan dalam bergerak terutama yang
terjadi pada otot dan sendi.
7. Kekuaatan (strength)
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang berguna
membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan.
8. Daya ledak (power)
Power adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan apabila seseorang dapat megangkat
bebean 70kg dengan cepat maka orang tersebut di katakana memiliki daya ledak.
9. Waktu reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan respon dalam
melakukan kegiatan atau aktifitas.
10. Komposisi tubuh berkaitan dengan jumblah lemak tubuh pada tubuh seseorang.
Latihan adalah suatau proses yang sistematis secara berulang-ulang , secara tetap dengan
selalu memberikan peningkatan beban . Tujuanya adalah untuk meningkatkan kesegaran
jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. sesuai dengan komponen-komponen kebugaran
jasmani , msks bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dapat
dijelaskan sebagai berikut: (Brian J Sharkley; 2011)
Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan
menurut aturan atau cara tertentu. Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan jasmani yang
terbagi dalam beberapa jenis yaitu kegiatan bersifat aerobic dan kegiatan yang bersifat
anaerobic dan yang tergantung pada keterampilan . Untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesegaran jasmani dengan baik haruslah memenuhi tiga macam takaran
antara lain sebagai berikut (Sadoso Sumosardjuno; 1989 )
a. Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72%-87% dari denyut nadi
maksimal. artinya bagi seseorang yang umurnya 45 tahun, bila melakukan latihan
maka intesnitas latihan yang dilakukan haruslah sampai denyut nadi mencapai paling
sedikit 126 per menit (72% dari denyut nadi maksimal ) dan paling tinggi 152 denyut
per menit ( 87% dari denyut nadi maksimal).
b. Lamanya latihan , yang baiknya dan tidak berbaha harus berlatih mencapai zone
latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 15-25 menit.
c. Takaran latihan, jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat lebih
pendek. Sebaliknya jika intensitasnya latihanya lebih kecil, maka waktu latihan harus
lebih lama,
BAB III
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat disimpulkan Olahraga merupakan aktifitas
system musculoskeletal yang sistematis dan terstruktur dengan frekuensi,
intensitas ,type dan time yang telah ditentukan. gerak pada dasarnya adalh ciri
khidupan olahraga adalah “stressor”, olahraga juga merupakan “nutrisi” bagi
tubuh. Penataan program pelatihan dengan dosis yang tepat, teratur, terukur,
cukup memberi rangsangan , sistemik , berkesinambungan, dan sesuai dengan
umur. Melatih tubuh untuk berolahraga pada dasarnya adalah meningkatkan
kemampuan fungsional raga yang sesuai dengan tuntutan penampilan jenis
olahraga sampai ketingkat yang maksimal baik pada aspek kemampuan dasar
maupun pada aspek kemampuan tekniknya. Hal ini bagi masyarakat umum
biasanya dilakukan di sentra-sentra latihan yang umunya seperti fitness, aerobic
atau senam modern.
Latihan adalah suatau proses yang sistematis secara berulang-ulang , secara
tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban . Tujuanya adalah untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. sesuai
dengan komponen-komponen kebugaran jasmani , msks bentuk-bentuk latihan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani
4.2 Saran
Mahasiswa diharapkan lebih memahami bagaimana latihan kesehatan dan
kebugaran , agar bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Bompa,Tudor. (1994), Theory and Methodology of Trainning . Kendal. Lowal : Hunt Publishing
Company.
Giriwoyo, Y.S. Santosa (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung. FPOK IKIP Bandung.