Anda di halaman 1dari 18

BIOKIMIA 1

REGULASI ENZIM
Disusun oleh
Kelompok 4
1. Annisa Zikri Robbia
2. Khairunnisa
3. Muh. Hatta
Regulasi aktivitas enzim dilakukan
oleh :

Pengendalian Tingkat Gen

Pengendalian Tingkat Molekul Enzim Oleh Produk

Pengendalian Enzim Melalui Perubahan Struktur Molekul


(Modifikasi Kovalen)
Pengendalian Tingkat Gen

• Sebagai protein, informasi genetik enzim terekam dalam gen

• Sel hanya akan mensintesis suatu enzim, jika sel mengandung gen
yang menyandingkan enzim yang dimaksud
Mekanisme pengaturan secara
genetik

Inducible Enzyme (Enzim Terbangkitkan)

Enzyme Repression (Pembungkaman Enzim)


Inducible Enzyme (Enzim Terbangkitkan)
• Enzim Indusibel atau disebut juga dengan enzim adaptif adalah enzim
yang hanya diekspresikan pada kondisi tertentu dan diproduksi secara
terus menerus.

• Jika sel memerlukan enzim dalam keadaan tertentu untuk


metabolisme, maka sel akan membuat enzim tersebut.

• Mekanisme pengaturan sintesis enzim telah banyak dipelajari pada


bakteri dengan menggunakan model operon
Mekanisme kerja Model Operon (Lactose
Operon)
(A) Ada laktosa, represor tidak aktif, operon dalam keadaan on,
(B) Tidak ada laktosa, represor aktif, operon dalam keadaan off
Enzyme Repression (Pembungkaman Enzim)

• Enzyme repression adalah penghentian sintesis enzim sebagai respon


terhadap keberadaan suatu molekul (repressor).

• Enzim yang disintesis dengan mekanisme ini disebut repressible enzyme.

• Enzim yang bersifat repressible umumnya terlibat dalam jalur biosintesis


dan hanya disintesis ketika molekul hasil sintesis jalur tersebut tidak
tersedia.
Mekanisme represi pada pengaturan trp
operon
Pengendalian Tingkat Molekul
Enzim Oleh Produk
• Pengendalian pada tingkat molekul enzim oleh produk dilakukan
melalui alosterik kontrol atau feedback inhibition.

• Regulasi alosterik mengatur aktivitas enzim melalui hasil akhir (end


product). Pada sistem ini end product akan menghambat
pembentukan enzim pertama (enzim alosterik) yang mengawali jalur
reaksi tersebut bilamana hasil akhir melebihi kebutuhan sel.
Penghambatan balik
Mekanisme
pengubahan L-teronin
feedback inhibition menjadi L-isoleusin
Alosterik kontrol atau Feedback inhibition dapat
dibedakan menjadi 4 bagian yaitu:

1 Simple feedback

2 Concerted feedback

3 Multiple enzim feedback

4 Commulative feedback
1 Simple feedback

Contoh : biosintesis asam amino isoleusin (oleh E. coli).


2 Concerted feedback
Enzim pengatur pada suatu cabang pathway memiliki tempat ganda (multiple site) untuk
efektor alosterik yang berbeda yang akan menghambat aktivitas enzim tersebut.
3 Multiple enzim feedback
Enzim yang ada pada cabang patway tidak hanya satu tetapi lebih dari satu
bentuk.
4 Commulative feedback
• Kontrol ini unik dan melibatkan tidak hanya satu senyawa sebagai produk akhir dari suatu
pathway.

• Enzim alosterik memiliki berbagai tempat untuk mengikat senyawa dari produk akhir pathway.

• Masing‐masing efektor mengambil bagian hanya partial inhibition.


Pengendalian Enzim Melalui Perubahan
Struktur Molekul (Modifikasi Kovalen)
• Modifikasi kovalen pada enzim atau protein biasanya dilakukan oleh gugus
asetil, fosfat, metil, adenil, dan uridil.

• Modifikasi kovalen biasanya merupakan perlekatan dapat pulih (tidak


permanen).

• Pengaturan akitivitas enzim dengan modifikasi kovalen yaitu


menambahkan gugus fosfat pada suatu enzim atau biasa disebut fosforilasi
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai