Anda di halaman 1dari 4

ANATOMI FISIOLOGI

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

ANATOMI

Jantung dan pembuluh darah adalah organ yang penting dalam tubuh. Jantung memompa darah
ke seluruh arteri dan vena, sementara pembuluh darah menghantar kebutuhan oksigen untuk
kebutuhan metabolisme dan membuang sisa metabolisme dari semua jaringan di seluruh tubuh
(Scanlon, 2007: 274).
Letak Jantung
Jantung terletak di posterior os sternum, di area mediastinum : ruang diantara kedua paru.
Bagian proximal disebut sebagai base berbentuk datar dan
tempat berasalnya pembuluh-pembuluh darah besar.
Sedangkan yang paling distal disebut sebagai apex terletak di
sebelah kiri garis tengah
tongga dada. Ujung
distal
menghadap ke inferior
dan di bagian kiri. Meski
letak jantung di belakang
sternum, tetapi apex-nya
lebih banyak pada sebelah kiri. Oleh karenanya suara
jantung paling keras dapat didengarkan di sebelah kiri.

Lapisan Jantung
Jantung dibungkus oleh membrane pericardium, yang membantuk kantung yang mewadahi
jatung. Pericardium seperti kantung yang ditengahnya berisi cairan untuk mengurangi
gersekan. Lapisan yang menempel pada jantung disebut visceral pericardium
atau sering disebut epicardium. Sedangkan bagian yang menempel pada organ
lain disebut sebagai parietal pericardium. Pada bagian inferior pericardium
menjadi jaringan fibrous yang kuat yang mengikat
jantung ke diafragma, demikian pula di basis nya,
tempat pembuluh darah besar yang menuju dan dari
jantung. Di bawah lapisan pericardium adalah
myocardium, yang merupakan lapisan paling tebal dari
3 lapisan pembentuk jantung. Myocardium merupakan
kumpulan jaringan otot lurik yang menjadi dinding ke empat ventrikel.
Lapisan paling dalam jantung adalah endocardium yang sangat licin
untuk menghindari penggumpalan darah.

Ruang dan Katup Jantung


Dalan jantung ada 4 buah ruang, 2 atrium (kanan dan kiri) dan 2
ventrikel (kanan dan kiri). Atrium kanan adalah
ruang penerima darah yang pertama. Ruang ini
merupakan terminal 2 pembuluh darah balik
(vena) terbesar : v. Kava inferior dan v. Kava
superior. Selain itu berhubungan dengan ruang
ventrikel kanan melalui katub trikuspidalis,
yang terdiri dari 3 gelambir. Katub mencegah
arus kembali dari ventrikel ke atrium, karena ketika ventrikel
kanan kontraksi 3 gelambir katub terdorong ke atas dan menutup, membatasi 2 ruang tersebut.
Rapatnya penutupan katup juga dibantu oleh chordae tendinae dan otot papilaris. Cara
kerjanya mirip dengan payung. Ketika ventrikel kanan kontraksi, darah dari ventrikel mengalir
ke arteri pulmonary menuju ke paru. Ketika ventrikel relaksasi, darah di arteri pulmonary tidak
kembali ke jantung karena katub semilunar yang ada di pangkal arteri menutup. Setelah
mendapatkan oksigenisasi dari paru, darah kembali ke jantung melalui 4 vena pulmonary
masuk ke atrium kiri. Ketika atrium kiri kontraksi darah mengucur habis ke ventrikel kiri
melalui katub dikuspidalis atau mitral. Dari ventrikel kiri darah mengalir
ke seluruh tubuh melalui aorta dan arus balik dari aorta dicegah oleh
katub semilunar yang ada di pangkal aorta. Diantara kedua katub
atrioventrikular ada jaringan ikat yang menjamin katub tetap menutup
dan mencegah katub bocor. Jaringan ikat juga memisahkan otot atrium
dari ventrikel.

Arteri Coronaria
Selain pembuluh darah besar dari dan menuju
jantung, ada pembulh darah koronaria – baik arteri maupun vena. Arteri
koronaria kanan dan kiri berasal dari aorta, tepat diatas katub semilunar.
Arteri kanan kemudian berjalan ke posterior, sedangkan arteri kiri
bercabang dua menjadi arteri desenden yang
menuju ke inferior dan arteri circumflex yang
menuju ke posterior. Kapiler arteri kemudian
berganti menjadi vena yang bergabung di sinus
sebelum bermuara di atrium kanan pada bagian
posterior. Setiap cabang arteri coronaria
memperdarahi daerah tertentu jantung,
seperti yang tercantum dalam tabel dibawah.

Siklus Jantung dan Sistem Konduksi


Jantung berfungsi sebagai pompa yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh, agar setiap sel
mendapatkan nutrisi. Hal ini terjadi karena adanya kontraksi myocardium, baik otot yang di
atrium mapun yang di ventrikel. Atrium berkontraksi memompa darah masuk ke ventrikel
hingga habis, kemudian relaksasi untuk memungkinkan darah masuk ke atrium sebelum
akhirnya kontraksi lagi. Sementara ventrikel yang relaksasi menerima darah dari atrium hingga
akhirnya ventrikel kontraksi memompa darah ke arteri, baik ke paru mauoun ke aorta.
Kontraksi dan relaksasi atrium dan ventrikel disebut sebagai siklus jantung. Perbandingan
lamanya kontraksi dan relaksasi atrium dan ventrikel berbeda antara atrium dan ventrikel,
dapat digambarkan sebagai diagram pie seperti di bawah ini. Siklus jantung tersebut dapat
dideteksi sebagai denyut nadi dalam pemeriksaan.

ng Sistem Konduksi Jantung

Siklus jantung yang teratur tersebut terjadi karena danya sistem konduksi jantung. Susunan
otot jantung yang memungkinkan konduksi listrik dapat merambat cepat diantara serat otot.
Sistem konduksi terdiri dari SA node – AV node – Berkas His – Cabang berkas (Bundle
branch)kanan dan kiri – serabut purkinye. Sesuai dengan besarnya otot, kontraksi di atrium
lebih pendek dan lebih rendah rangsangan listriknya dibandingkan ventrikel. Dalam
pemeriksaan, siklus jantung juga dapat digambarkan sebagai EKG, seperti gambar di bawah.
Selain rangsangan dari sistem konduksi, kemampuan kontraksi otot jantung juga dipengaruhi
oleh volume darah yang masuk selama diastole. Semakin besar volumenya, semakin besar
stroke volume-nya. Karena menurut hukum Starling, semakin teregang otot jantung, semakin
kuat kontraksi ventrikelnya. Itulah yang terjadi ketika seseorang berlatih.
Konduksi Jantung dan gambaran ECG

Stroke Volume
Stroke Volume adalah jumlah darah yang terpompa setiap kali ventrikel kontraksi (Scanlon,
2007). Atau secara matematis adalah jumlah volume pada akhir diastole ventrikel dikurangi
jumlah darah pada akhir sistole ventrikel (Guyton, 2006). Nilai normal Stroke volume berkisar
pada 70 ml (Scanlon, 2007). Tidak semua darah yang berada di ventrikel dipompakan ke arteri
ketika ventrikel kontraksi. Seacara normal, besarnya stroke volume berkisar pada 60% dari
keseluruhan jumlah darah yang ada pada akhir diastolik. Prosentase tersebut disebut sebagai
Ejection Fraction (EF), yang bisa dijadikan indikasi kemampuan jantung memompa darah
(Guyton, 2006).

Cardiac Output
Cardiac Output adalah jumlah darah yang dikeluarkan oleh ventrikel dalam satu menit. Secara
matematis adalah hasil perkalian Stroke Volume dengan frekuensi nadi dalam satu menit
(Scanlon, 2007). Nilai normalnya adalah 5 liter.
Denyut Nadi
Adalah frekuensi denyut nadi setiap menit, yang sebenarnya menggambarkan frekuensi
depolarisasi SA Node. Denyut nadi berbeda, tergantung pada usia seseorang dan tingkat
kebugaran jantung seseorang. Nilai normal orang dewasa adalah 70 X/ menit. Pada atlit,
denyut nadi berkisar pada 40-50 X/ menit, karena otot bekerja dengan efisien (Scanlon, 2007).
Bunyi Jantung
Ketika dilakukan auskultasi, maka akan didapatkan 2 suara jantung, orang sering menyebutnya
sebagai ‘lupdup’. Bunyi pertama ‘lup’ adalah bunyi akibat menutupnya katub mitral dan
trikuspialis. Sedangkan suara kedua ‘dup’, adalah suara yang ditimbulkan akibat menutupnya
katup arteri dan aorta. Pada kondisi patologis didapatkan suara ketiga, yakni mur-mur, yaitu
suara yang timbul akibat katup tidak menutup dengan sempurna, sehingga masih ada suara
darah yang mengucur. Untuk memastikan katup yang patologis, perlu diketahui dengan tepat
letaknya, yakni sebagai berikut :
 Katup trikuspidalis paling bagus didengarkan di pertengahan setengah distal corpus
sternum
 Katup mitral paling bagus didengarkan di atas apek, yaitu IC5 dan 9 cm dari garis tengah
 Katup semilunar pulmonary terdengar di sisi medial IC2 kiri
 Katup semilunar aorta terdengar di sisi medial IC2 kanan

Anda mungkin juga menyukai