Anda di halaman 1dari 17

POLIO MYELITIS

APA ITU POLIO MYELITIS??


DEFINISI
 Poliomielitisadalah penyakit menular akut yang
disebabkan oleh virus dengan predileksi pada sel
anterior masa kelabu sumsum tulang belakang
dan inti motorik batang otak dan akibat
kerusakan bagian susunan saraf pusat tersebut
akan terjadi kelumpuhan dan atrofi otot
ETIOLOGI
 Virus polio (Picornavirus)
di bagi menjadi 3, yaitu:
a. Tipe I Bruinhilde ( menyebabkan kerusakan sel yang
luas )
b. Tipe II Langsing ( kadang* menyebabkan kasus yang
sporadik )
c. Tipe III Leon ( menyebabkan epidemi ringan )
PATOFISIOLOGI
 Umum
Masuk melalui Infeksi saluran Masuk ke
Picornavirus
mulut nafas aliran darah

Kelemahan
Lumpuh SSP
Otot
GEJALA KLINIS
 Gejala klinis berdasarkan klasifikasi Poliomielitis dapat
berupa:
1. Asimtomatis (silent infection),
2. Poliomyelitis abortif,
3.Poliomyelitis non-paralitik
4. Poliomyelitis paralitik
SILENT INFECTION

 Setelah masa inkubasi 7-10 hari, karena daya tahan


tubuh maka tidak terdapat gejala klinis sama sekali. Pada
suatu epidemic diperkirakan terdapat pada 90%-95%
penduduk dan menyebabkan imunitas terhadap virus
tersebut.
POLIOMYELITIS ABORTIF
 Diduga secara klinis hanya pada daerah yang terserang
epidemic. Terutama yang diketahui kontak dengan
penderita poliomyelitis yang jelas. Diperkirakan terdapat
4-8% penduduk pada suatu epidemic. Timbul mendadak,
berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
 Gejala berupa infeksi virus,seperti :

muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorok, konstipasi dan


nyeri abdomen
POLIOMYELITIS NON-PARALITIK
 Gejala klinik sama dengan poliomyelitis abortif, hanya
nyeri kepala,nausea dan muntah lebih berat. Gejala-
gejala ini timbul 1-2 hari,kadang-kadang diikuti
penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam
atau masuk dalam fase kedua dengan nyeri otot.
 Gejala khas untuk penyakit ini ialah adanya : nyeri, kaku
otot belakang leher, tubuh dan tungkai dengan
hypertonia.
 Mungkin ini disebabkan oleh lesi pada batang otak,
ganglion spinal dan kolumna posterior.
POLIOMYELITIS PARALITIK
 Gejala yang terdapat pada poliomyelitis non-paralitik
disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet
atau kranial. Timbul paralisis akut. Pada bayi ditemukan
paralisis vesika urinaria dan atonia usus.
DIAGNOSA
 Anamesa
 Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan Penunjang
ANAMESA
 RW. PENYAKIT SKRG
 RW. PENYAKIT TERDAHULU

 RW. PENYAKIT KELUARGA

 SOSIAL EKONOMI
PEMERIKSAAN FISIK
Pada Bayi
a. Perhatikan posisi tidur, bayi yang normal menunjukkan
posisi tungkai menekuk pada lutut dan pinggul. Bayi
yang lumpuh akan menunjukkan tungkai lemas dan
lutut menyentuh tempat tidur.
b. Lakukan rangsangan dengan menggelitik atau
menekan dengan ujung pensil pada telapak kaki bayi,
bila kaki ditarik berarti tidak terjadi kelumpuhan.
c. Pegang bayi pada ketiak dan ayunkan, bayi yang
normal akan menunjukkan gerakan kaki menekuk pada
bayi yang lumpuh tungkai tergantung lemas.
Pada anak yang sudah bisa berjalan
a. Mintalah anak berjalan dan perhatikan apakah pincang
atau tidak.
b. Mintalah anak berjalan pada ujung jari atau tumit, anak
yang mengalami kelumpuhan tidak bisa melakukannya.
c. Mintalah anak meloncat pada satu kaki, anak yang
lumpuh tidak bisa melakukannya.
d. Mintalah anak untuk berjongkok atau duduk di lantai
kemudian bangun kembali, anak yang mengalami
kelumpuhan akan mencoba berdiri dengan berpegangan
merambat pada tungkainya. 
e. Tungkai yang mengalami kelumpuhan terlihat lebih kecil.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium
a. Viral Isolation
b. Uji Serologi
c. Cerebrospinal Fluid (CSF)
 Pemeriksaan Radiologi
PENATALAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai