Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH

‫مفعول به‬

Disusun Oleh:
Suci Astikaria D : 30256122001

JURUSAN USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik tuhan semesta alam yakni Allah Subhanahu wa
Ta’ala atas limpahan rahmat, kesehatan dan kesempatan yang diberikan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “‫ ”مفعول به‬ini tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabiullah
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebab atas perjuangan beliaulah atas izin
Allah sehingga kita dapat merasakan manisnya Islam sampai hari ini.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
dan penulis terbuka untuk menerima setiap masukan dan kritikan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap isi dari makalah ini dapat menambah
setidaknya wawasan bagi pembaca yang budiman dan terkhusus bagi penulis pribadi
sebagai penyusun makalah ini.

Majene, 20 September 2023


Penyusun

Suci Astikaria.D
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang mempunyai unsur
tersendiri. Bahasa arab juga termasuk bahasa yang rumit sehingga tidak semua orang
mudah memahaminya begitu saja, sehingga butuh waktu untuk mempelajari dan
mempraktekkannya. Selain itu, bahasa arab juga merupakan bahasa komunikasi,sosial
budaya dan pendidikan.
Bahasa arab merupakan bahasa al-Qur’an yakni komunikasi seorang hamba
kepada Allah SWT, sebagai bentuk ketaatan manusia. Dalam mempelajari bahasa arab
harus disertai dengan niat yang semata-mata hanya karna Allah sebagai manusia yang
haus akan ilmu.
Harus diakui bahwa bahasa arab mempunyai peranan penting dalam dunia
pendidikan terkhususnya bagi penuntut ilmu yang mempelajari dasar-dasar bahasa
arab. Hal ini merupakan bahwa tata bahasa arab, tulisan dan strukturnya sangat jauh
berbeda dengan bahasa asing lainnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Maf’ul bih?


2. Apa Saja Pembagian Maf’ul bih?
3. Bagaimana Penempatan Maf’ul bih?
4. Bagaimana Pembagian Maf’ul bih Berdasarkan Tanda Nasabnya?

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Maf’ul bih.


2. Untul mengetahui Macam-macam Pembagian Maf’ul bih.
3. Untuk mengetahui pola-pola Penempatan Maf’ul bih dan berdasarkan
Tanda Nasabnya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Maf’ul bih

‫أي أَنَّهُ دَائِ ًما‬


ْ " ‫ْب‬ َ ‫ِي َو َق َع‬
ُ ‫علَ ْي ِه ِف ْع ُل ا ْلفَا ِع ِل َو لَهُ ُح ْك ٌم ِإع َْرا ِب ْي َوه َُو " النَّص‬ ْ ‫ب الَّذ‬ ُ ‫س ُم ال َم ْن‬
ُ ‫ص ْو‬ ِ ْ ‫ا َ ْل َم ْفعُ ْو ُل ِب ِه ه َُو‬
ْ ‫اْل‬
‫ص ْو َرةُ ا ْل ِف ْع ِل‬ َ ‫وب يَ ُد ُّل عَلى َم ْن َو َق َع‬
ُ ُ‫علَ ْي ِه ا ْل ِف ْع ُل ا ْلفَا ِع ُل َو الَ تَتَغَ ِي ُر َمعَه‬ ٌ ‫ص‬ ْ ِ‫وب " ا ْل َم ْفعُ ْو ُل ِب ِه إ‬
ُ ‫س ُم َم ْن‬ ٌ ‫ص‬ُ ‫" َم ْن‬
Artinya: “Maf’ul bih adalah isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il,
dan hukum i’robnya adalah nasab. Dan Maf’ul bih adalah isim yang menunjukkan
kepada objek penderita.”
: ‫مثل‬
َ َ ‫← َكت‬
َ ‫ب صا َ ِل ٌح اَلد َّْر‬
Saleh Menulis Pelajaran : ‫س‬

ِ ‫( ِف ْع ُل ا ْل َم‬pekerjaan)
َ َ ‫اض → َكت‬
Penjelasan : Contoh kalimat diatas, ‫ب‬

‫( َفا ِع ٌل → صا َ ِل ٌح‬pelaku)

َ ‫( َم ْفعُو ُل بِ ِه → اَلد َّْر‬objek)


‫س‬

2. Pembagian Maf’ul bih

‫المفعول به‬

↙ ↘
ْ ‫ُم‬
‫ض َم ُر‬ َ
‫ظا ِه ٌر‬

Maf’ul bih terbagi menjadi dua bagian yaitu ;


1. Maf’ul bih yang terdiri dari Isim zahir
➢ Isim zahir didefinisikan : ‫س َّماهُ ِب ََل َق ِيد‬
َ ‫علَى ُم‬
َ ‫َما َد َّل‬
↳ (isim yang menunjukkan makna secara langsung/jelas)

Contoh Maf’ul bih Isim zahir ;

• َ ‫ع ِل ُّي ا ْل َك ْل‬
Ali memukul anjing : ‫ب‬ َ ‫ب‬
َ ‫ض ََر‬
2. Maf’ul bih yang terdiri dari Isim dhamir
➢ Isim dhamir didefinisikan : ‫غائِب‬ َ ‫علَى ُمتَكَلِم اَ ْو ُم َخ‬
َ ‫طب ا َ ْو‬ َ ‫َما َد َّل‬
↳Isim yang menunjukkan makna mutakallim (orang yang
berbicara), mukhattab (orang yang diajak berbicara) dan ghaib
(orang yang dibicarakan).
Maf’ul bih dhamir itu terbagi menjadi dua;
1. Muttasil (bersambung)
‫ َوض ََر بَكُما َ َوض ََربَ ُك ْم‬. ِ‫ َوض ََربَك‬، َ‫ َوض ََربَك‬،‫ِي ض ََربَن ِْي َوض ََربنَا‬ َ ‫ اِثْنَا‬:ُ‫َفا ْل ُمت َّ ِصل‬
َ ‫ َوه‬،‫عش ََر‬
َّ‫ َوض ََربَ ُهن‬،‫ َوض ََربَ ُه َما َوض ََربَ ُه ْم‬،‫ َوض ََربَهَا‬،ُ‫َوض ََربَكُنَّ َوض ََربه‬

➢ Maf’ul bih dhamir muttasil ada 12 yaitu :

1. ‫( ض ََربَنِ ْي‬Dia memukulku)


2. ‫( ض ََرب َنا‬Dia memukul kami)
3. َ‫( ض ََر َبك‬Dia memukulmu {lk})
4. ِ‫( ض ََربَك‬Dia memukulmu {pr})
5. َ ‫( ض ََر بَكُما‬Dia memukul kalian berdua {lk/pr})
6. ‫( ض ََربَ ُك ْم‬Dia memukul kalian {lk})
7. َّ‫( ض ََربَكُن‬Dia memukul kalian {pr})
8. ُ‫( ض ََربه‬Dia memukulnya {lk})
9. ‫( ض ََربَهَا‬Dia memukulnya {pr})
10. ‫( ض ََربَ ُه َما‬Dia memukul mereka berdua {lk/pr})
11. ‫( ض ََربَ ُه ْم‬Dia memukul mereka berdua {lk})
12. َّ‫( ض ََربَ ُهن‬Dia memukul mereka berdua {pr})

Dhamir muttasil ketika masuk pada fiil berkedudukan sebagai


Maf’ul bih.

Contoh dhamir muttasil :

• Apabila perempuan-perempuan beriman datang kepadamu :


ُ‫اِذَا جَا َءكَ ا ْل ُمؤْ مِ ناَت‬
• Ayahnya menyuruh mereka : ‫ا َ َم َرهُ ْم الَبُ ْوهُ ْم‬

• ُ ‫لَقَ ْد جَا َء ُك ْم ُر‬


Sungguh telah datang kepada kalian seorang rasul : ‫س ْو ٌل‬
2. Munfashil (terpisah)

، َّ‫ َوإِيَّا كُن‬، ‫ َوإِيَّا ُك ْم‬،َ‫ َوإِيَّا كُما‬، ِ‫ َوإِيَّاك‬، َ‫ َوإِيَّاك‬،‫اي َوإِيَّانَا‬
َ َّ‫ِي إِي‬ َ ‫ إِثْنَا‬:ُ‫َوا ْل ُم ْنفَ ِصل‬
َ ‫عش ََر َوه‬

َّ‫ َوإِيَّاهُن‬،‫ وإِياَّهُ ْم‬،‫ َوإِيَّاهُ َما‬،‫ َوإِيَّا َها‬،ُ‫َوإِيَّاه‬

Apabila Maf’ul bih berupa isim dhomir munfashil, maka ia harus


berada di awal kalimat.
Kamu bertanya kepadaku ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫اي ت‬
َ َّ‫إِي‬
Kamu bertanya kepada kami ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫إِيَّانَا ت‬
Aku bertanya kepadamu (lk) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫إِيَّاكَ أ‬
Aku bertanya kepadamu (pr) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫إِيَّاكِ أ‬
Aku bertanya kepada kalian ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫ِإيا َّ ُك َما أ‬
berdua (lk)
Aku bertanya kepada kalian (lk) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫ِإيَّا ُك ْم أ‬

Aku bertanya kepada kalian (pr) ‫سأ َ ُل‬


ْ َ ‫إِيَّاكُن أ‬
Aku bertanya kepada dia (lk) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫إِيَّاهُ أ‬
Aku bertanya kepada dia (pr) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫ِإ َّيا َها أ‬
Aku bertanya kepada mereka ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫ِإ َّياهُ َما أ‬
berdua (lk)
Aku bertanya kepada mereka (lk) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫ِإيَّاهُ ْم أ‬
Aku bertanya kepada mereka (pr) ‫سأ َ ُل‬
ْ َ ‫إِيَّاهُنَّ أ‬

3. Penempatan Maf’ul bih

‫ َم ْفعُ ْو ُل ِب ِه‬+ ‫ َفا ِع ُل‬+ ‫ِف ْع ُل‬


‫َم ْفعُ ْو ُل ِب ِه‬ ‫َفا ِع ُل‬ ‫ِف ْع ُل‬
َ‫ا َ ْلقُ ْرآن‬ ‫ُم َح َّم ٌد‬ َ ‫َق َرأ‬

َ ‫اْل ْن‬
َ‫سان‬ ِْ ُ‫ّللا‬
ٰ َ ‫َخ َل‬
‫ق‬
‫ِف ْع ُل ‪َ +‬م ْفعُ ْو ُل بِ ِه ‪َ +‬فا ِع ُل‬
‫َفا ِع ُل‬ ‫َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه‬ ‫ِف ْع ُل‬
‫َر ُج ٌل‬ ‫النَّ ِب َّي‬ ‫سأ َل‬
‫َ‬
‫َربُّهُ‬ ‫ا إِب َْرا ِه ْي َم‬ ‫َوإِذِا ا ْبتَلَي‬

‫َم ْفعُ ْو ُل ِب ِه ‪ِ ) +‬ف ْع ُل َفا ِع ُل(‬


‫َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه‬ ‫) ِف ْع ُل َفا ِع ُل(‬

‫ّللاِ‬
‫س ْو َل ٰ‬
‫َر ُ‬ ‫سأ َ ْلتُ‬
‫َ‬
‫ا َ ْل َم َجلَّةُ‬ ‫َق َرأْتُ‬

‫) ِف ْع ُل َفا ِع ُل َم ْفعُ ْو ُل بِ ِه (‬
‫) ِف ْع ُل َفا ِع ُل َم ْفعُ ْو ُل ِبه (‬
‫أ َ َم ْرت ُكَ‬
‫سأَلُكَ‬
‫أَ ْ‬

‫َفا ِع ُل ‪ِ ) +‬ف ْع ُل َم ْفعُ ْو ُل ِب ِه(‬


‫َفا ِع ُل‬ ‫) ِف ْع ُل َم ْفعُ ْو ُل بِه(‬

‫ّللاِ‬
‫س ْو ُل ٰ‬
‫َر ُ‬ ‫أَ َم َرنِي‬

‫أَ ْ‬
‫ستاَذٌ‬ ‫سأ َ ْلن ِْي‬
‫َ‬

‫‪4. Pembagian Maf’ul bih berdasarkan tanda nasabnya‬‬

‫‪1. Tanda nasab fathah‬‬


‫‪Adapun fathah merupakan tanda nasab, pada tiga tempat yaitu :‬‬
‫‪a. Isim Mufrad‬‬
‫•‬ ‫ّللاُ نَ ْف ً‬
‫سا ‪Allah tidak membebani seseorang itu :‬‬ ‫ِف ٰ‬‫الَيُكَل ُ‬

‫‪b. Jamak taksir‬‬


‫•‬ ‫يُ ْن ِفقُ ْو اَ ْم َوالَ ُه ْم ‪Mereka menginfakkan hartanya :‬‬
c. Fiil mudhori’ ketika masuk atasnya yang menasabkan dan tidak ada
sambungan pada akhirnya (sesuatu)
• ْ ‫اَنَااَ ْن أَ ْق َرأ َا ْلقُ ْرآنَ فِى ا ْل َم‬
Saya akan membaca al-Qur’an dimasjid : ‫س ِج ِد‬

2. Tanda nasab alif


Asmaul khomsah (isim lima)
• Saya telah membantu ayahmu : َ‫نَص َْرتُ اَبَاك‬

3. Tanda nasab kasroh


Jamak muannas salim
• Para mahasiswi membeli majalah : ‫ت‬ َّ ‫شت َ ِر ْي ال‬
ِ ‫طا ِلبَاتُ ا ْل َمج َََّل‬ ْ َ‫ت‬
4. Tanda nasab ya’
َّ ‫ب فِى التَّثْنِيَّ ِة َوا ْلج َْم ِع ا ْل ُم َزك َِّرال‬
‫سال ِِم‬ ْ َّ‫َواَماا ْليَا ُء َفتَك ُْو ُن ع َََل َمةً لِلن‬
ِ ‫ص‬
Dan adapun ya’ merupakan tanda nasab, pada dua tempat yaitu :
a. Isim tasniyah
• Saya sedang membawa dua buku : ‫يَ ْحمِ ُل التِ ْلمِ يذُ ا ْل ِكتَبَي ِْن‬
b. Jamak Muzakkar salim
• Saya melihat banyak orang mukmin : َ‫َرأَيْتُ ال ُمؤْ مِ نِ ْين‬

5. Tanda nasab yang dihilangkan huruf nun


Af’alul khomsah (fiil lima)
• ْ ‫نَ ْح ُن لَ ْن يَ ْكتُبُ ْوا فِى ا ْل َم‬
Kami tidak akan menulis di masjid: ‫س ِجد‬
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Maf’ul bih adalah isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum
i’robnya adalah nasab. Dan Maf’ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek
penderita.
َ ‫ب صا َ ِل ٌح اَلد َّْر‬
Contoh : Saleh Menulis Pelajaran : ‫س‬ َ َ ‫َكت‬
Maf’ul bih terbagi menadi dua bagian, yang terdiri dari :
1. Maf’ul bih isim zahir
2. Maf’ul bih isim dhamir
Maf’ul bih memiliki pola-pola dalam pembentukan kalimatnya, atau dalam kata
lain dapat tukar posisi. Terkadang Maf’ul bih mendahului fiil fan fail atau setelah fiil
dan fail.
Maf’ul bih berdasarkan tanda nasabnya dibagi menjadi lima yang terdiri dari :
1. Fathah
2. Alif
3. Kasroh
4. Ya’
5. Dihilangkan nun
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Mochammad. t.t Ilmu Nahwu dan Terjemahan Matan Al Jurumiyyah dan
Imrithy. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Abubakar, Muhammad 1995. Metode Praktis Tashrif: Suatu Teori Mentashrif


Bahasa Arab Untuk Menguasai Kaidah Sharaf. Surabaya : Karya Aditama.

Zakaria, Aceng. Ilmu Nahwu Praktis Sistem Belajar 40 Jam, Garut Ibn Azka Press,
2004

Anda mungkin juga menyukai