Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA ARAB

TENTANG

“KALIMAT DAN PEMBAGIANNYA”

DOSEN PEMBIMBING:
RIMA FITRI MELATI, MPd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2 :

1. ELLA FITRIA
2. GUSMAWARTI
3. WINDA WULANDARI
4. YANI SULMA WANTI

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEMESTER I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BALAI SELASA

YAYASAN PEMBINA PERGURUAN TINGGI ISLAM PESISIR SELATAN

1442 H/2021 M

0
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki penutur yang
sangat besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Qur‟an didengungkan hingga kini,
semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa
yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi yang tiada
taranya (the supreme standard of linguistic excellence and beauty).
Sebagai bahasa al-Qur‟an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi
kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini menjadi
wajar karena al-Qur‟an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin. Disamping
itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu agama islam.
Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan
sekaligus juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit
penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.
Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-pengertian
abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation (pembentukan kata
turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur‟an diturunkan dalam bahasa Arab,
tetapi justru karena kakayaan makna dan kesaksamaannya. Lalu, hal apa saja yang harus
dipahami dalam usaha mempelajari bahasa Arab?. Makalah ini mencoba untuk
mengelaborasi salah satu dasar dalam penguasaan bahasa Arab yaitu kalimat dan
pembagiannya.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian kalimat dalam bahasa arab?
b. Apakah pembegian kaliamat dalam bahasa arab?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian kalimat serta
pembagiannya dalam bahasa Arab.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat (‫) ْلا َك ِل َك ُة‬


Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat
mufrod/tunggal. Jika kalimah dalam bahasa arab di bahasa indonesiakan maka disebut kata.
Kalam. Adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai
dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab. Sehingga
suatu ucapan disebut kalam apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
a. Diucapan (‫) َم ْل ُفىْل ٌظ‬
b. Disusun ( ‫) ُف َمش َّك تٌظ‬,
c. Difahami dan (‫) ُف ِف ْل ٌظذ‬
d. Berbahasa Arab (‫) َموضْل ُفع اْلل َمع َمشثِف َّكخ‬
Untuk pertama-tama kita akan mempelajari tentang dasar yaitu pengertian kalam
sebagaimana dikutip dalam kitab jurumiyyah (kitab dasar ilmu nahwu) dan kita akan
mempelajari kitab itu disini sebagai permulaan , disitu dituiskan :

‫ل َمل َم ُف ُف َمى ال َّك ْل ُف ا ْلل ُف َمش َّك تُف ا ْلل ُف ِف ُفذ ثِفب ْلل َمىضْل عِف‬
“ALKALAAMU HUWAL LAFDJUL MURAKKABUL MIFYDU BIL WAD‟I”
Artinya: Adapun pengertian kalam secara harfiyah yaitu satu lafadz yang tersusun lagi
memberi faedah dengan letaknya (dengan bahasa arab).
Contoh : ‫( َمجب َمء َمص ْلي ٌظذ قَمب ِفئ ٌظم‬zaid datang dalam keadaan berdiri)
Seperti dijelaskan kalam adalah lafadz, yang memberi faedah, yang tersusun dan
dengan letaknya( dengan bahasa arab), itu hanyalah pengertian umumnya sedangkan kita
yang pemula tidak mengetaui apa arti lafadz,memberi faedah,DLL, untuk itulah saya
menambahkan beberapa pengetian mengenai lafadz dan lain-lain.
Lafadz adalah suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyyah contoh : ‫صَم يْلذ‬

‫ىد يَم ْلشزَم ِف ُفل َمع َمى ثَم ْلع ِفذ ال ُفحش ِف‬
‫ حى صَم ْلي ٌظذ‬, ‫ُفوف ال ِفه َمجبئِف َم ِفخ‬ ‫ ُف َمى َم‬: ‫َمل َّك ْل ُف‬
‫ص ٌظ‬

“ALLAFDJU : HUWA SHOWTUN YASYTAMILU ALA‟ BA‟DIL HURUUFIL


HIJAAIYATI , NAHWU ZAIDUN”
Dan ada pula beberapa yang tidak dikategorikan sebagai lafadz yaitu suara yang tidak
terkandung didalamnya sebagian huruf hijaiyyah seperti suara suara gendang, suara tepukan

2
tangan Dan tidak termasuk lafadz juga yaitu setiap yang bukan termasuk suara saperti
sebuah isyarat atupun sebuah tulisan.
Kita masuk ke pembahasan kedua yaitu murokkab (tersusun) adalah sesuatu yang
tersusun dari dua kalimat atau lebih contoh :

‫ =صَم ْلي ٌظذ قَمبئِف ٌظم‬zaid berdiri ‫ = قَمب َم ُف َمح َّك ٌظذ‬telah berdiri muhammad

‫ َمقب َم ُف َمح َّك ٌظذ‬, ‫ت ِف ْلن َم ِف َم زَم ِفْلن فَمأ َم ْل ثَم َمش حى َمص ْلي ٌظذ قَمب ِفئ ٌظم‬
‫ َم ب رَم َمش َّك َم‬: ‫ل ُف َمش َّك تُف‬

“ALMUROKKABU : MA TARAKKABA MIN KALIYMATAYNI FA‟AKTSARA


NAHWU ZAIDUN QOOIMUN , QOOMA MUHAMMADUN”
Disini dijelaskan murokkab/tersusun adalah yang tersusun dari dua kalimat, maka jika
hanya berupa satu kalimat saja dalam artian tidak tersusun dari dua kalimat maka tidak bisa
dikatakan murokkab dan tidak termasuk dalam kalam.

‫ َمج َم َم‬, ‫ت َم ْلل َمل ِف َم خُف ا ْلل َمىا ِفح َمذحُف حى َمص ْلي ٌظذ‬
‫ظ‬ ‫فَمخَم َمش َمج ِف نَم ال ُف َمش َّك ِف‬

“FAKHARAJA MINAL MUROKKABI ALKALIMATUL WAAHIDATU NAHWU


ZAIDUN , JALASA”
artinya : Maka keluar/tidak termasuk dari murokkab(tersusun) yaitu kalimat yang
tunggal(1 kata) contoh :

‫= َمج َم َم‬duduk
‫ =صَم ْلي ٌظذ‬zaid(nama orang) ‫ظ‬

Sekarang kita membahas tentang mufiyd (memberi faedah) adalah sesuatu kalimat
yang memberi faedah/memberi kejelasan dengan sekiranya bisa diam dari orang yag berbicaa
maupun pendengar, contoh :
Maha benar Allah = ‫ق هللا‬
‫ص َمذ َم‬
‫َم‬ zaid telah memukul Amar= ‫ة َمص ْلي ٌظذ َمع ْل شًا‬
‫ض َمش َم‬
‫َم‬

Maka jika dikatakan seperti cotoh di atas atau yang lain dan yang mendengarkan diam
dalam artian mengerti maka itulah yang dinamakan Mufiyd.

‫ت ِف ْلن َم ِف َم زَم ْل ِفن فَمأ َم ْل ثَم َمش حى ِف ْل قَمب َم َمص ْلي ٌظذ‬ ‫خَمش َمج ِف نَم ا ْلل ُف ْل ْل ِفذ ُف لُّل َم ب لَم َم‬
‫ْلظ ُف ِف ْلذًا َمو ِف ْل رَم َمش َّك َم‬ ‫فَم َم‬

3
“FAKHORAJA MINAL MUFIYDI KULLU MAA LAYSA MUFIYDAN WA IN
TARAKKABA MIN KALIYMATAYNI FA‟AKTSARA NAHWU IN QOMA ZAIDUN”
Artinya : Dan keluar/tidak termasuk Mufid yaitu setiap apa-apa(perkataan) yang
tidak memberi faedah sekalipun tersusun dari beberapa kalimat seperti contoh :
Jika Zaid telah berdiri = ‫ِف ْل قَمب َم َمص ْلي ٌظذ‬
Sebagaimana contoh yang saya sebutkan di atas dikatakan “jika Zaid telah berdiri” ,,,?
Apa maksudnya ,,,? Kalimat tsb sama sekali tidak memberi faedah meskipun tersusun dari
beberapa kata karna kalimat tersebut masih membutuhkan sebuah jawab atau kalimat
tambahan contoh:
Jika Zaid telah berdiri maka aku akan memukulnya = ‫فَم أْلضْل ِفشثُف ُف ِف ْل قَمب َم صَم ْلي ٌظذ‬
Kalimat tersebut baru bisa dikatakan mufid.
Selanjutnya kita membahas tentang bil wad‟i /dengan letaknya (dengan bahasa arab)
iyalah ada dua penjelasan mengenai hal ini , yaitu ;
1. Dengan bahasa arab maka yang tidak termasuk dalam hal ini adalah perkata‟an al ajm
(perkataan selain bahasa arab) sepeti contoh: ‫ىعى‬
“Kata musa diambil bukan dari kata bahasa arab melainkan dari bahasa lain.
2. Dengan disengaja , maka seperti perkataan orang yang sedang tidur dan perkataan orang
mabuk dan orang gila dan lainnya itu tidak termasuk dalam bil wad‟i karena semuanya
berupa tidak disengaja.
Nah, dengan ini anda sudah mengerti tentang kalam ( ) dan apa-apa yang termasuk
dalam kalam dan yang tidak termasuk kalam, dipostingan berikutnya akan dijelaskan
mengenai pembagian/pengkategorian kalam. 1

1
Azhar Arshad, Bahasa Arab dan metode pembejaran,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal 70.

4
B. Pembagian Kalimat (‫) ْلا َك ِل َك ُة‬
Kalimah terbagi dalam 3 bagian, yaitu: isim, fi‟il dan haraf.
1. Isim (kata benda)
a. Ta‟rif isim yaitu:

‫خ دلذ ع ى عنى قى غهب ولم رقزش ثض ن وضعب‬ ‫و ى‬


“Adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri tanpa tidak disertai
oleh waktu”.
Contoh: ‫ا ب‬, ‫( صيذ‬zaed dan saya)

b. Tanda-tanda isim

‫والف‬ ‫وحشف خ ض وث‬ ‫فبالعم ثب لزنىين والخ ض عشف‬

Isim Dengan Tanwin Dan Kasrah Diketahui Itu Isim Dan Haraf Kasrah Dan Alif Lam
Tanda-tanda isim dalam ilmu nahwu ada 4, yaitu:
1.Harkat jar (‫ )خ ض‬pada akhir kalimat, contoh:‫ ( شسد ثضيذ‬saya melewati pada zaed ).
2.Tanwin, adapun ta‟rif tanwin:

‫والزنىين ى ى عب نخ ر حق اخش االعم ل ظب ال خطب‬


“Tanwin adalah nun sukun yang bertemu akhiran isim pelafalannya tidak pada tulisannya”.
Tanwin ada empat, yaitu:
a) Tanwin tamkin, yaitu:
‫و ى الحق ل ع بء ال عشثخ‬
“Tanwin yang terdapat pada isim-isim yang mu‟rob,
Seperti lafaz ‫ صيذ‬dan ‫سجل‬. dikecualikan yaitu tanwin yang terdapat pada muanats
salaim seperti yang terdapat pada lapaz ‫ غ ب د‬. dikecualikan pula tanwin yang terdapat
pada kalimat ‫ جىا س‬dan ‫ غىاػ‬.
b) Tanwin tankir, yaitu:
‫و ىالحق ل ع بء الجن خفشق ث ن عشفزهب و قشرهب‬
“ Tanwin yang berada dalam isim mabni untuk membedakan antara nakiroh dan ma‟rifatnya”
Seperti lafaz: ‫ ص‬artinya diam dari segala perkataan(nakiroh). Jika lafaz ‫ ص‬Artinya:
Diam dari sesuatu hal tertentu ( Ma‟rifat) . ‫ي عجى يهغجى‬

5
c) Tanwin Muqabalah, yaitu:
‫و ىا لحق لج ع ا ل ؤ ش ا لغب لم‬
“ Tanwin yang berada pada Jama‟ muanassalim “
Contoh : ‫دا د غ ب رهن‬. Tanwin ini berkedudukan sebagai pembanding huruf Nun yang
terdapat pada Jamak mudakarsalim, seperti lafadz ‫ غ ن‬.
d) Tanwin Iwadh, terbagi 3, yaitu :
1) Tanwin Iwadh „anilharpi.
‫و ى الحق لجىاسوالغىاط‬
“Tanwin yang terdapat pada lafadz Jawarin dan Ghowassin“
Contoh: ‫جىاس‬
2) Iwadh „anil Ismi, yaitu :
‫و ىالحق للل عذعىاضب ع ب رضب ف ال‬
“ Tanwin yang berada pada lafadz kullun dan „iidin sambil menjadi pengganti dari mudop
ilaih.
Contoh:‫( ل قب ئم‬setiap yang berdiri)
3) Iwad „anil jumlah, yaitu :
‫و ى الحق عذ عىا ضبعن ج خ رقى ثعذ ب‬
“tanwin yang ada pada lafaz „id yang menjadi penggantio dari haraf sebelumnya”
Contoh : ‫وا زم نئذ رنضشو‬
3. Alif lam (‫)ال‬, contoh: ‫الشجل‬ ‫(والغ‬laki-laki itu dan pemuda itu).
4. Haraf jar, Yaiyu terbagi atas:
a) ‫( ن‬dari), contoh : ‫( صشد ن الج ذ‬saya berjalan dari rumah)
b) ‫( الى‬ke), contoh:‫( الى ال ذس عخ‬ke sekolah)
c) ‫( عن‬melewati), contoh: ‫(س ذ الغهم عن اللىط‬saya melempar panah melewati busurnya)
d) ‫( ع ى‬di atas), contoh: ‫(س جذ ع ى ال شط‬saya naik di atas kuda)
e) ‫( فى‬di dalam), contoh: ‫(ال بء فى اللىص‬air di dalam dendi)
f) ‫ سة‬ada yang bermakna menyedikitkan, contoh: ‫( سة سجل ثخ ل‬sedikit laki-laki yang pelit).
Dan ada yang bermakna banyak, contoh: ‫(سة سجل شيم‬banyak laki-laki yang penyayang)
g) ‫( ثبء‬mempertemukan), contoh: ‫( شسد ثضيذ‬saya melewati zaed).
h) ‫( بف‬seperti), contoh:‫( صيذ ب لجذ س‬zaed seperti bulan).
i) ‫(ال‬memiliki), contoh: ‫( ال ب ل لضيذ‬harta milik zaed).

6
Adapun dengan haraf sumpah, yaitu:
a) ‫( واو‬demi), contoh: ‫( وهللا‬demi Allah).
b) ‫( ثبء‬demi), contih: ‫( ثبهللا‬demi Allah).
c) ‫( ربء‬demi), contoh:‫( ربهللا‬demi Allah).
2. Fi’il (kata kerja)
a. Ta‟rif fi‟il, yaitu:

‫خ دلذ ع ى عنى قى غهب واقزش ذ ثض ن وضعب‬ ‫و ى‬

“Kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri yang disertai oleh waktu
melakukannya”.
Contoh: ‫(قب‬telah berdiri).

b. Macam-macam fi‟il, yaitu:


1) Fi‟il madi, yaitu:

‫بدل ع ى حذس ض وا قض‬

"sesuatu yang menunjukkan pada waktu yang sudah lewat”.


Contoh: ‫( قب‬sudah berdiri).

2) Fi‟il mudhori, yaitu:

‫بدل عزى حذس يقجل الحبل واال عزقجبل‬

“Sesuatu yang menunjukan pada wktu sekarang dan waktu yang akan datang”.
Contoh: ‫( يقى‬sedang/akan berdiri).

3) Fi‟il amar, yaitu:

‫ب دل ع ى حذس فى ال غزقجب ل‬
“Sesuatu yang menunjukan pada waktu yang akan datang”.
contoh:‫( قم‬harus berdiri).

7
c. Tanda-tanda fi‟il

‫و ال عل عشوف ثقذ والغ ن وربء رب ش ع الزغل ن‬

Fi‟il Diketahui Dengan Qad Dan Sin Ta Tanis Yang Sukun.


1) ‫قذ‬, bisa pada fi‟il madi dan fi‟il mudhori.
Jika qod ada pada fi‟il madi, maka bermakna littahqiq (sesungguhnya),contoh: ‫قذ‬
‫(قب‬sesungguhnya telah berdiri).
Jika qod ada pada fi‟il mudhori, bermakna littaqlil (terkadang), contoh: ‫( قذ يقى‬terkadang
berdiri).
2) ‫ ع ن‬dan ‫عىف‬hanya bisa pada fi‟il mudari saja
Sin bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang tapi sudah dekat,
contoh: ‫( ع قى‬akan berdiri sebentar lagi).
Saufa bermakna littaswif, yaitu menunjukan pada waktu yang akan datang dan masih lama,
contoh: ‫( عىف يقى‬akan berdiri).
3) ‫ ربء رن ظ علن‬hanya untuk fi‟il madi,
contoh: ‫( قب ذ نذ‬hindun sudah berdiri).
3. Haraf

‫خ د لذ ع ى عنى فى غ ش ب‬ ‫و ى‬

“Yaitu, kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya sendiri”.
Contoh: ‫( ل و لم و الى‬apakah, tidak/belum, dan ke)

‫خ‬ ‫خ اال ا ز ب قجىل الع‬ ‫والحشف لم يص ح ل ع‬

Huruf tidak mempunyai tanda kecuali merasa cukup dengan tanda


Kalimat huruf (kata keterangan) adalah kata yang tidak memiliki makna tertentu, kecuali
disandarkan pada kata benda. 2

2
Amiruddin, Bahasa Arab, ( Surabaya: Al Ihsan, 1992), hal 45.

8
‫ِف ن‬ = dari. Contoh kalimat, ‫اَم َمب اَم ْلخ ُفش ُفج ِف نَم اْللجَم ْل ِف‬
‫ذ‬ = saya keluar dari rumah

‫لى‬
‫ = اِف َم‬ke. Contoh kalimat, ‫َمبة اِفل َمى اْلالُف ْلعزَمب ِفر‬
‫ = ُف َمى ثُف َمغ ِّل ُفم اْلل ِفلز َم‬dia menyerahkan buku itu ke gurunya.

‫ = ِفف ْلى‬dalam. Contoh kalimat, ‫ = رَم ْلق َمش ُف اْللقُفشْل اَما َم فِف ْلى اْلل َم ْلغ ِفج ِفذ‬anda membaca al-quran di masjid

‫ = ع ْلَمن‬dari. Contoh kalimat, ‫ = يَمغْلأ َم ُفل َم ِفه ْل ٌظذ ع ِفَمن ال َّكشه ِفْلشيَّك ِفخ‬syahid menanyakan tentang infak bulanan.

‫ = َمع َمى‬ke (atas). Contoh kalimat, ‫ = قَمب َم الزَّك َم ِف ْل ُفز َمع َمى اْللجِف َم ِف‬para siswa berdiri di atas lantai.

‫ = ِف‬oleh. Contoh kalimat, ‫ = اَم َمب اَم ْلقطَم ُفع الزُّل َّكب َما ِفثبل ِّلغ ِّلل ْل ِفن‬saya memotong buah apel dengan pisau.
3
‫ة‬

3
Ibid, hal 46.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau
lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.

B. SARAN
Semoga pembaca bisa memahami isi makalah ini dan mengetahui pengertian kalimat
dan pembagiannya dalam bahasa arab.

10
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Bahasa Arab, ( Surabaya: Al Ihsan, 1992)
Arshad, Azhar Bahasa Arab dan metode pembejaran,( Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003)

11
MUFRODAD

Kata Benda

Buku ‫ِل َك ٌب‬


‫ا‬ kitaabun

Majalah ‫َك َك َّل ٌب‬ majallatun

Koran ‫َك ِل ْل َك ٌب‬ jariidatun

Surat ‫ِل َك َكا ٌب‬ risaalatun

Jasad ‫َك َك ٌب‬ jasadun

Kepala ‫َك ْل ٌب‬ ra’sun

Rambut ‫َك ْل ٌب‬ sya’run

Mata ‫َك ْل ٌب‬ ‘aynun

Mufrodat Kata Kerja


INDONESIA BAHASA ARAB BACA

ittaba’a-
Mengikuti ‫ِلتَّلبَك َكع – َك َّل ِلب ُةع‬
yattabi’u

ittajaha-
Mengarah ‫ِلتَّل َك َكه – َك َّل ِل هُة‬
yattajihu

ittahada-
Bersatu ‫ِلت َكَّلح َك – َك َّل ِلح ُة‬
yattahidu

ittashala-
Bersambung ‫ص َكل – َك َّل ِل‬
‫ص ُةل‬ ‫ِلتَّل َك‬
yattashilu

ittafaqa-
Bersepakat ‫ق‬ ‫ِلتَّلفَك َك‬
‫ق – َك َّلفِل ُة‬
yattafiqu

12
ataa-
Datang ‫َكتَكى – َكأْلتِلي‬
ya`tii

atsaara-
Menimbulkan ‫َكثَك َك – ُة ِل ْل ُة‬
yutsiiru

atsbata-
Membuktikan ‫َك ْلثبَكتَك – ُة ْل ِلبتُة‬
yutsbitu

atstsara-
Mempengaruhi ‫َكثَّل َك – ُة َك ثِّث ُة‬
yu`atstsiru

ijtama’a-
Berkumpul ‫ِل ْل َك َك َكع – َك ْل َك ِل ُةع‬
yajtami’u

ahabba-
Mencintai ‫ب‬ ‫َك َكح َّل‬
‫ب – ُة ِلح ُّب‬
yuhibbu

ihtaaja-
Membutuhkan ‫ِل ْلح َك َكج – َك ْلح َك ُةج إِلاَكى‬ yahtaaju
ilaa

13

Anda mungkin juga menyukai