Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA


KHULAFAURRASYIDIN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Dosen Pembimbing:

M.AhimSulthanNuruddaroini,M.Pd

Oleh:
Nour Khalifatul Rabi’ah

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN AKADEMIK 2021

i
Kata Pengantar

Segala Puji dan Syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta Taufiq dan Hidayahnya-Nya sehingga dapat terangkum secara
terperinci makalah’Teknik Penulisan Karya Ilmiah’ ini,yang dibimbing oleh Dosen
Muallim Ahim Sulthan Nuruddaroini M,Pd.

Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungna kita Nabi besar
Muhammad Saw,Semoga dengan makalah ini dapat membantu apa yang belum di
mengerti dan mohon maaf apabila ada terdapat kesalahan terhadap makalah ini.

Karena makalah ini dibuat oleh pemula,tetapi tetap berusaha yang terbaik untuk
pembaca.Terima kasih atas dosen pembimbing yang telah mengajarkan bagaimana cara
membuat makalah yang baik dan benar.

Amuntai,20 November 2021.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
D. Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pemberantasan Nabi Palsu pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq..................3
a. Abu Bakar As-Siddiq..........................................................................................................3
a. Musailamah Al-Kazzab...................................................................................................3
b. Sajjah Tamimiyah...........................................................................................................4
c. Thulailah bin Khuwalid...................................................................................................4
d. Aswad Al-Ansi...............................................................................................................5
B. Perluasan Wilayah pada Masa Khalifah Umar bin Khattab....................................5
D. Perang Jamal Pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib.............................................10
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
Daftar Pustaka....................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah Khulafaurrasyidin pada masa sahabat Rasulullah Saw yang


sangat berpengaruh dan banyak sekali terjadi kemajuan pesat yang
terjadi.Khulafaurrasyidin berlangsung selama 29 tahun lamanya sepeninggal
Rasulullah.Pada zaman sahabat terjadi perkembangan atau perluasan di
berbagai wilayah yang sangat banyak dan berkembang dengan baik.

Sepeninggal Rasulullah para sahabat sangat menerapkan budi pekerti


yang baik dan jujur dalam menjalankan pemerintahan.Meningkatkan sikap
kerukunan di kalangan bangsa Arab memberikan toleransi antar sesame
walaupun berbeda keyakinan Agama.

Pada masa inilah terjadi Pemberantasan Nabi Palsu pada masa khalifah
Abu Bakar As-Siddiq,Perluasan wilayah pada masa khalifah Umar bin
Khattab,Kodifikasi Al-Qur’an pada masa khalifah Utsman binAffan,dan
Terjadi Perang Jamal pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara khalifah Abu Bakar memberantas Nabi Palsu?
2. Bagaimana sistem perluasan wilayah pada masa khalifah Umar?
3. Kenapa kodifikasi Al-Qur’an dilakukan pada masa khalifah Utsman?
4. Apa yang menyebabkan terjadinya Perang Jamal?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana khalifah Abu Bakar memberantas para
Nabi Palsu.
2. Untuk mengetahui perluasan wilayah yang dilakukan oleh khalifah Umar.
3. Untuk mengetahui alasan Al-Qur’an di kodifikasi pada masa khalifah
Utsman.
4. Untuk mengetahui apa penyebab Perang Jamal masa khalifah Ali bin Abi
Thalib.

D. Manfaat
1. Penulis
2. Pembaca
3. pelajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemberantasan Nabi Palsu pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq

1. Tokoh yang Sangat Berperan Penting dalam Pemberantasan Nabi Palsu

a. Abu Bakar As-Siddiq


Tokoh yang sangat berperan penting dalam pemberantasan gerakan
pemurtadan serta Nabi palsu adalah khalifah Abu Bakar As-Siddiq pemimpin
pasukan perang yang terjadi di Pertempuran Yamamah. .1

b. Khalid bin Walid


Khalid adalah tokoh yang ikut andil dalam pemberantasan Nabi Palsu ia
adalah pimpinan pasukan yang berperang pada pertempuran Yamamah.Kemudian
Abu Bakar menegaskan Khalid bin Walid untuk menunpas Musailamah Al-
Kazzab,Setelah ia berhasil menumpas pemberontakan di daerah lain. .2

2. Nabi-nabi Palsu pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq

a. Musailamah Al-Kazzab

Musailamah adalah seorang cendikiawan yang terpandang


dalam lingkungan suku besar Hanafiyah yang mendiami wilayah
Yamamah.Pengikrannya sebagai nabi telah dilakukan sejak Baginda
masih hidup menjelang wafat di sertai dengan pengiriman surat kepada
Nabi Saw untuk mengakui dan membagi kenabian.Deklarasi kenabian
palsu yang pembohong itu di tindak lanjuti dengan tindakan
propaganda kesana kemari,Alhasil tindakannya itu lambat laun beroleh

1
abu suhud, “problematika dakwah internal khalifah abu bakar ash-siddiq dan upaya mengatasinya” 1,
no. 1 (Desember 2008): 129.
2
suhud, 141.

3
pengikut dan bahkan cenderung bertambah kuat setelah mendengar
Nabi Saw wafat dan ia kawin dengan salah seorang wanita yang juga
mendeklarasi dirinya sebagai nabi.Dialah Sajjah dari suku besar
Tamim. .3
.

b. Sajjah Tamimiyah

Berbeda dengan bandit yang lain Sajjah adalah seorang wanita


yang berasal dari suku besar Tamim.Dia mendakwahkan dirinya
sebagai nabi setelah mendengar Nabi Muhammad Saw wafat.Pengikut
Sajjah bergabung dengan pengikut Musailamah Al-Kazzab setelah
keduanya melangsungkan perkawinan,Sehingga menjadi kekuatan
yang sangat besar dan membahayakan bagi keberadaan kaum muslimin
dan khalifahan Abu Bakar. .4

c. Thulailah bin Khuwalid


Thulailah adalah orang ketiga yang mengaku sebagai
nabi,awalnya ia memeluk agama Islam pada tahun 9 H.Namun di akhir
hayat Nabi Saw ia murtad dan mengaku sebagai seorang
nabi.Thulailah adalah seorang dukun dari Bani Asad.Ia mengklaim
dirinya sebagai seorang nabi di akhir masa kehidupan Nabi
Muhammad Saw.Thulailah tinggal di Bazakhan sebuah tempat yang
merupakan sumber air milik Bani Asad. .5

Abu Bakar menunjuk Khalid bin Walid untuk menumpas


Thulailah dan pengikutnya.Khalid berhasil mengalahkan
Thulailah,Namun nabi palsu ini berhasil di laporkan ke Syam di masa
pelarian itulah Thulailah sadar dan kembali memeluk Agama Islam. .6
3
suhud, 141.
4

5
suhud, “problematika dakwah internal khalifah abu bakar ash-siddiq dan upaya mengatasinya,” 142.
6
suhud, 143.

4
d. Aswad Al-Ansi

Aswad Al-Ansi adalah salah satu munafik yang mengaku


sebagai nabi.Ia muncul dari Yaman sebagai kepala kabilah dan orang
yang kaya.Dengan kata-katanya,ia mengaku telah melakukan
hubungan dengan dunia ruh dan mencoba untuk menyuarakan
ilhamnya itu kepada tengah-tengah umat.

Pada saat yang sama ia masuk kedalam persekutuan rahasia


dengan para kepala suku tetangganya dan ketika ia merasa telah
mengumpulkan cukup kekuatan untuk melakukan pemberontakan
terhadap Islam dan mengusir para utusan Nabi di beberapa daerah.Hal
ini terjadi pada tahun 10 H.Aswad menjajah Najran dan
menggabungkan posisi itu.Dia juga mengambil alih San’a ibukota
Yaman yang kemudian membantai Gubernur Shahr bin Bazan dan
mengawini jandanya.

Dia dapat memerintah provinsi Yaman dan seluruh Arabia


Selatan berita itupun sampai kepada Nabi Saw beliau mengutus
Mu’adz bin Jabal dan beberapa perwira untuk meredam
pemberontakan.Atas pertolongan Allah,pada suatu hari kerabat dekat
gubernur Yaman yang bernama Fairuz Dailami menyelinap ke istana
Aswad dan berhasil membunuhnya.

B. Perluasan Wilayah pada Masa Khalifah Umar bin Khattab


Selama kurang lebih 10 tahun Umar bin Khattab memerintah sebagai
Khalifah ,Islam berhasil mempeluas pengaruhnya ke wilayah - wilayah di luar
Jazirah Arab melalui berbagai penaklukan yang dilakukan pasukan – pasukan
muslim di bawah komando Khalifah Umar.Menurut berbagai catatan sejarah
Umar berhasil membebaskan banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh
Imperium Romawi dan Persia. .7

7
Sahrani Adaruddin, “UMAR BIN KHATAB: ALASAN PERLUASAN WILAYAH DAN
STRATEGI POLITIK DALAM NEGERINYA,” AL-TADABBUR 4, no. 2 (2018): 1.

5
Segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Umar untuk
menghadapi dua kekuatan besar itu,bukan hanya berdasarkan atas kepentingan
agama saja melainkan ada kepentingan politik yang harus dilakukan untuk
proses penyebaran pengaruh Islam. .8

1. Faktor Konflik Umat Islam dengan Bangsa Romawi


a. Bangsa Romawi dan Persia menunjukan sikap tidak hormat
terhadap niat baik umat Islam untuk menjalin sebuah hubungan
kenegaraan.
b. Ketika umat Islam berada pada keadaan yang lemah,Romawi
dan Persia selalu berusaha menaklukan wilayah-wilayah Islam melalui
serangkaian peperangan..

c. Bangsa Romawi dan Persia yang terkenal memiliki daerah yang


subur tidak bersedia menjalin hubungan dagang dengan negara-negara
Arab.

d. Letak geografis Romawi dan Persia sangat stategis untuk


kepentinan keamanan dan pertahanan wilayah Islam. .9

Tindakan pertama yang dilakukan Khalifah Umar ketika


menghadapi kekuatan bangsa Romawi dan Persia adalah mengutus
Saad bin Abi Waqqas untuk menaklukan wilayah Persia dan menunjuk
Abu Ubaidillah bin Jarrah sebagai pengganti Khalid bin Walid untuk
mengisi posisi panglima tertinggi pasukan Muslimin yang sedang
menghadapi pasukan Romawi di Syiria.10Pasukan muslim yang
dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqas kemudian berangkat dari Madinah
menujuIrak yang sedang dikuasai oleh bangsa Persia.Pasukan muslim
ini berhasil menerobos masuk dan terjadi pertempuran yang sangat
hebat.Pasukan Persia berhasil dipukul mundur oleh pasukan Islam

8
Adaruddin, 3.
9
Adaruddin, 3.
10

6
yang di pimpin Saad bin Abi Waqqas pada 635 M. Tindakan pertama
yang dilakukan Khalifah Umar ketika menghadapi kekuatan bangsa
Romawi dan Persia adalah mengutus Saad bin Abi Waqqas untuk
menaklukan wilayah Persia dan menunjuk Abu Ubaidillah bin Jarrah
sebagai pengganti Khalid bin Walid untuk mengisi posisi panglima
tertinggi pasukan Muslimin yang sedang menghadapi pasukan Romawi
di Syiria.11Pasukan muslim yang dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqas
kemudian berangkat dari Madinah menujuIrak yang sedang dikuasai
oleh bangsa Persia.Pasukan muslim ini berhasil menerobos masuk dan
terjadi pertempuran yang sangat hebat.Pasukan Persia berhasil dipukul
mundur oleh pasukan Islam yang di pimpin Saad bin Abi Waqqas pada
635 M.

Pada tahun 637 M pasukan Persia melancarkan serangan di


wilayah Jakilah sebagai bentuk balasan dari kekalahan
sebelumnya.Namun pasukan Persia tidak dapat menandingi kekuatan
pasukan Muslim sehingga kembali terdesak,bahkan kota Hulwan yang
menjadi basis kekuatan mereka dapat dikuasai pasukan Muslim.Pada
642 M, terjadi pertempuran di wilayah Nahawan,pasukan Persia
kembali dapat dikalahkan.Dengan di taklukannya wilayah
Nahawan,maka seluruh wilayah kekuasaan bangsa Persia dapat di
kuasai umat Muslim dan berada di bawah pemerintahan Khalifah
Umar.12Pada tahun 635 M,kota Damaskus,yang menjadi salah satu
pusat kekuatan Romawi di Syiria berhasil jatuh ketangan pasukan
Muslim yang oleh Ubaidillah.Pasukan Romawi kemudian melancarkan
serangan balasan dengan kekuatan yang sangat besar,Namun tidak
dapat mengalahkan pasukan Abu Ubaidillah yang dengan sangat baik
mampu menahan serangan tersebut.Padatahun 642 M,wilayah Mesir
dapat dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Muslim setelah Alexandria
berhasil di taklukan.Dengan demikian,dua kekuatan besar yang

11

12
Ilhamni Ilhamni, “Pembukuan Al-Qur’an pada Masa Usman Bin Affan (644-656),” Jurnal Ulunnuha
6, no. 2 (2017): 130–42.

7
berkuasa ketika itu,yaitu Romawi dan Persia dapat ditaklukan oleh
kekuatan pasukan Muslim masa Khalifah Umar bin Khattab.13

C. Kodifikasi Al-Qur’an pada Masa KhalifahUtsman bin Affan

Pada masa Khalifah Abu Bakar,Sayyidina Umar tercatat sebagai orang


yang mengusulkan kodifikasi Al-Qur’an kepada pemerintah.Sedangkan pada
masa kekhalifahan Utsman,sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman adalah orang yang
mengusulkan kodifikasi Al-Qur’an kepada pemerintah dengan sebab
berbeda.Imam Bukhari dalam Kitab Shahih-nya menceritakan dari sahabat
Anas bin Malik sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman datang menemui Khalifah
Utsman.Hudzaifah yang bertugas dalam ekspedisi penaklukan Armenia dan
Azirbaijan melaporkan kepada Utsman ,betapa terkejutnya beliau atas
keragaman versi bacaan Al-Qur’an. .14

Kodifikasi Al-Qur’an era khalifah Utsman di dorong oleh situasi yang


berbeda dari situasi yang dihadapi khalifah Abu Bakar,yaitu banyaknya
penaklukan kota-kota dan sebaran umat Islam di berbagai kota-kota yang
jauh.Selainitu,kebutuhan umat Islam yang telah menyebar di berbagai penjuru
negeri terhadap kajian Al-Qur’an mengharuskan kerja-kerja kodifikasi Al-
Qur’an di era khalifah Utsman.Sedangkan setiap penduduk mengambil qiro’ah
dari sahabat Rosul yang cukup terkenal di daerah tersebut dan sering kali telah
mengalami kekeliruan karena factor geografis. 15

Penduduk Syam membaca Al-Qur’an menggunakan qiro’ah Ubay bin


Ka’ab.Penduduk Kufah membaca Al-Qur’an dengan qiro’ah Abdullah bin
Mas’ud.Selain mereka membaca Al-Qur’an dengan qiro’ah Abu Musa Al-
Asy’ari.Perbedaan versi ini membawa konflik di tengah masyarakat.

13
Adaruddin, “UMAR BIN KHATAB: ALASAN PERLUASAN WILAYAH DAN STRATEGI
POLITIK DALAM NEGERINYA,” 4.
14
Ilhamni, “Pembukuan Al-Qur’an pada Masa Usman Bin Affan (644-656),” 130.
15
Ilhamni, 131.

8
Azirbaijan melaporkan kepada Utsman ,betapa terkejutnya beliau atas
keragaman versi bacaan Al-Qur’an.
Kodifikasi Al-Qur’an era khalifah Utsman di dorong oleh situasi yang
berbeda dari situasi yang dihadapi khalifah Abu Bakar,yaitu banyaknya
penaklukan kota-kota dan sebaran umat Islam di berbagai kota-kota yang
jauh.Selainitu,kebutuhan umat Islam yang telah menyebar di berbagai penjuru
negeri terhadap kajian Al-Qur’an mengharuskan kerja-kerja kodifikasi Al-
Qur’an di era khalifah Utsman.Sedangkan setiap penduduk mengambil qiro’ah
dari sahabat Rosul yang cukup terkenal di daerah tersebut dan sering kali telah
mengalami kekeliruan karena factor geografis.

Penduduk Syam membaca Al-Qur’an menggunakan qiro’ah Ubay bin


Ka’ab.Penduduk Kufah membaca Al-Qur’an dengan qiro’ah Abdullah bin
Mas’ud.Selain mereka membaca Al-Qur’an dengan qiro’ah Abu Musa Al-
Asy’ari.Perbedaan versi ini membawa konflik di tengah masyarakat.

Kondisi darurat mendorong Khalifah Utsman untuk mengatasi situasi


sosial yang semakin memburuk.Dengan Mushaf Utsmani ,Khalifah Utsman
mengatasi konflik soosial, menyudahi pertikaian,dan melakukan perlindungan
terhadap orisinalitas dan otentisitas Al-Qur’an dari penambahan atau
penyimpangan seiring dengan peralihan zaman dan pergantian waktu.

Mushaf Utsman dikumpulkan menjadi satuan buku karena banyak dari


penghafal Al-Qur’an yang gugur di medan perang Yamamah yaitu pada masa
khalifah Abu Bakar dan Khalifah takut Al-Qur’an akan musnah,maka dari itu
di buatlah Al-Qur’an dalam bentuk buku.Solosi yang di ambil oleh Khalifah
Utsman berangkat dari kecerdasan pikiran dan keluasan pandangan beliau
untuk mengatasi konflik sosial sebelum memuncak.Beliau kemudian
memanggil para sahabat terkemuka ahli Al-Qur’an untuk mencari akar
masalah dan mencoba mengatasinya.Ibnu Hajar mengatakan,kodifikasi Al-
Qur’an yang dilakukan khalifah Utsman terjadi pada tahun 25 H meski ada
sebagian orang yang menduga tanpa sanad bahwa hal itu terjadi pada tahun 30
H.

D. Perang Jamal Pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib

9
1. Awal Mula Perang Jamal

Perang ini dinamakan perang Jamal karena suatu peristiwa yang terjadi
dalam pertempuran itu.Yaitu Ummul Mu’minin Aisyah menaiki Jamal dan
masuk ke pertempuran demi untuk melerai terjadinya peperangan.Ketika itu
pada unta yang di tunggangi Ummul Mu’minin terdapat sebuah rumah kecil
tempat Ummul Mu’minin berada dan memberikan pengumuman serta
penjelasan kepada kaum muslimin untuk menghentikan peperangan yang
sedang berlangsung.Padaakhirnya peperangan berhenti ketikaunta yang dinaiki
Ummul Mu’minin di sembelih atau di bunuh. .16

2 . Sebab Terjadinya Perang Jamal


Perang Jamal ini terjadi karena adanya adu domba oleh seorang
yang tidak bertanggung jawab pada pasukan Ali bin Abi Thalib dengan
pasukan yang berpihak kepada Ummu Aisyah.Setelah Ali bin Abi Thalib
di bai’at,Thalhah dan Azzubair meminta izin kepada beliau untuk pergi
ke Mekkah.Ali pun mengizinkan mereka,mereka kemudian bertemu
dengan Ummul Mu’minin Aisyah disana.Saat itu Aisyah sudah
mendengar kabar bahwa Utsman telah terbunuh.Maka mereka semua
berkumpul di Mekkah,hendak menuntut balas atas terbunuhnya
Utsman. .17

Tidak lama kemudian,Ya’la bin Munyah dari Bashrah dan


Abdullah bin Amir dari Kuffah datang ke Mekkah.Mereka semua
berkumpul di Mekkah juga ingin menuntut balas atas terbunuhnya
Utsman.Mereka lalu keluar dari Mekkah di ikuti oleh orang-orang di
belakang mereka,pergi menuju ke Bashrah hendak mencari pembunuh
Utsman.Ketika itu,Ali berada di Madinah,sementara Utsman bin Hunaif
adalah gubernur Bashrah yang di angkat oleh Ali bin Abi
Thalib.Sesampainya mereka di Basharah ,Ali menugaskan Utsman bin
16
Rostiana Ita, “Dakwah Khalifah Ali Dalam Konteks Politik,” Jurnal Dakwah 9, no. 2 (2008): 163–
83.
17
Ita.

10
Hunaif untuk menanyakan tujuan mereka datang ke Basharah.Mereka
menjawab : Kami menginginkan pembunuh Utsman bin Affan.Utsman
bin Hunaif berkata:Tunggulah hingga Ali datang.Ia melarang untuk
masuk ke Basharah.

Ketika itulah Jabalah keluar menemui mereka Jabalah ini


adalah salah seorang yang terlibat dalam terbunuhnya Utsman bin
Affan.Ia menyerang mereka dengan jumlah pasukan 700
personil.Namun mereka dapat mengalahkannya dan membunuh
personil yang Bersama Jabalah.Sementara itu banyak penduduk
Basharah yang bergabung dengan psukan Thalhah ,Azzubair,dan
Aisyah.Ali memudian keluar dari Madinah dan bergerak menuju
Kuffah,ini terjadi setelah ia mendengar kabar bahwa telah terjadi
peperangan antara Utsman bin Hunaif,gubernur tunjukan Ali untuk
Bashrah,dengan Thalhah,Azzubair,Aisyah dan orang yang Bersama
mereka.Ali keluar setelah menyiapkan pasukan berjumlah 10.000
orang untuk menyerang Thalhah dan Azzubair. .18

3. Perundingan Jelang Meletusnya Peperangan

Ali mengirimkan Al-Miqdad bin Al-Aswad dan Alqa’ bin Amr


untuk berunding dengan Thalhah dan Azzubair untuk tidak
berperang.Thalhah dan Azzubair berpendapat bahwa tidak boleh
membiarkan pembunuh Utsman begitusaja,sedangkan pihak Ali
berpendapat bahwa penyelidiki siapa pembunuh Utsman saat sekarang
bukan hal paling mendesak.Namun hal ini bisa ditunda sampai keadaan
stabil.Jadi mereka sepakat untuk mengqishas para pembunuh
Utsman.Adapun yang mereka perselisihan adalah waktu untuk
merealisasikan hal tersebut. 19

18
Ita.
19
Ita.

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pada masa khalifah Abu Bakar terjadi pemberantasan Nabi
palsu setelah Rasulullah wafat.Ada empat orang yang mengaku
sebagai Nabi,bahkan ada yang mengaku sebagai Nabi sebelum
Rasulullah wafat.Bahkan salah satu di antara empat itu terdapat
seorang wanita yang mengaku sebagai Nabi,Dialah Sajjah dari Bani
Tamim.

Terjadi perluasan wilayah masa khalifah Umar yang sangat


pesat sampai ke luar Jazirah Arab dan mengalahkan bangsa Romawi
dan Persia secara berturu-turut,karena bangsa Romawi dan Persia ingin
menguasai wilayah Islam.

Kodifikasi Al-Qur’an pada masa khalifah Utsman di bukukan


karena pada Perang Yamamah banyak para penghafal Al-Qur’an yang
gugur,maka dari itu salah seorang sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman
yang mengusulkan kodifikasi Al-Qur’an.Tujuan kodifikasi ini adalah
untuk menjaga dan memelihara Al-Qur’an dari pengurangan atau
penambahan.

Perang Jamal yang terjadi antara Ummul Mu’minin Aisyah


dengan Khalifah Ali karena ada adu omba yang terjadi oleh orang yang
tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan peperangan antara
keduanya.Disebut Perang Jamal karena Ummul Mu’minin Aisyah
mengendarai Jamal(unta).

2. Saran
Hendaknya Khalifah Ali pada saat itu tidak terbawa emosi
kepada Thalhah dan Azzubair karena itu dapat memicu
peperangan,bahkan istri Rasulullah sendiri ikut berperan dalam Perang
Jamal.Setelah peperangan itu Allah langsung menegur Ummul Aisyah

12
agar tidak ikut andil peperangan lagi.Maka dari itu Ummul Aisyah
lebih memilih untuk menuntut dan mempelajari ilmu.

13
Daftar Pustaka

abu suhud, “problematika dakwah internal khalifah abu bakar ash-siddiq dan upaya
mengatasinya” 1, no. 1 (Desember 2008): 129.
suhud, 141.
suhud, 141.
suhud, “problematika dakwah internal khalifah abu bakar ash-siddiq dan upaya
mengatasinya,” 142.
suhud, 143.
Sahrani Adaruddin, “UMAR BIN KHATAB: ALASAN PERLUASAN WILAYAH DAN
STRATEGI POLITIK DALAM NEGERINYA,” AL-TADABBUR 4, no. 2 (2018):
1.
Adaruddin, 3.

Ilhamni Ilhamni, “Pembukuan Al-Qur’an pada Masa Usman Bin Affan (644-656),” Jurnal
Ulunnuha 6, no. 2 (2017): 130–42.
Adaruddin, “UMAR BIN KHATAB: ALASAN PERLUASAN WILAYAH DAN
STRATEGI POLITIK DALAM NEGERINYA,” 4.
Ilhamni, “Pembukuan Al-Qur’an pada Masa Usman Bin Affan (644-656),” 130.
Ilhamni, 131.
Ilhamni, 131.
Rostiana Ita, “Dakwah Khalifah Ali Dalam Konteks Politik,” Jurnal Dakwah 9, no. 2 (2008):
163–83.
Ita.
Ita.
Ita.

14

Anda mungkin juga menyukai