Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FAIR PLAY DALAM OLAHRAGA,DOPING DITINJAU DARI ASPEK ETIKA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga yang di
ampu oleh Yahya Eko Nopiyanto,M.pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:

1.Muhamad Hafiz Alfaro(A1H020022)

2.Tessa Aprilya(A1H020009)

3.Fiona Sarah Musfita(A1H020011)

4.Muhamad aziez Permana(A1H020007)

5.Nuri jayadi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatnya sehingga makalah yang kami
buat ini dapat terselesaikan. Saya sebagai Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-
teman yang telah ikut andil dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya makalah
ini semoga dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal tidak menutup kemungkinan masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang kami perbuat.oleh karena itu kami mohon bantuan kepada
teman-teman pembaca sekalian baik itu kritik maupun saran yang berguna untuk membangun dan
melengkapi makalah yang kami buat ini.

Bengkulu, 11 Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG................................................................................................................................1

B.TUJUAN................................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

A. FAIR PLAY DALAM OLAHRAGA............................................................................................................2

B.DOPPING DALAM OLAHRAGA..............................................................................................................4

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................7

A. KESIMPULAN.......................................................................................................................................7

B. SARAN.................................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga tidak hanya mempengaruhi kehidupan manusia melainkan telah banyak memberikan
pengaruh kepada kehidupan manusia baik individu maupun kelompok.olahraga sudah tidak asing di
lingkungan masyarakat dimana dengan berolahraga dapat membuat berbagai manfaat positif bagi yang
melakukannya,disisi lain olahraga juga dapat mengembangkan kemampuan yang positif juga
memberikan perubahan seperti pada bidang budaya,ekonomi,politik,etika dan moral.

Olahraga dengan semua aspek dan dimensi kegiatannya yang mengandung unsur pertandingan
harus disertai dengan sikap dan perilaku yang didasarkan pada kesadaran moral dan kedewasaan. Sikap
itu menyatakan kesiapan untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah disetujui
dan ditetapkan. Bahkan,dalam kesiapan itu bukan hanya loyal terhadap ketentuan yang tersirat, tetapi
juga kesanggupan untuk membaca dan memutuskan pertimbangan berdasarkan kata hati.

Olahraga merupakan sebuah cerminan dan sekaligus menjadi Penyalur nilai-nilai sosiali olahraga
mencerminkan potensi dan keterbatasan masyarakat sekaligus. Kita menyadari bahwa olahraga penuh
dengan masalah, perbedaan pendapat, dan lebih-lebih lagi di lingkungan olahraga kompetitif, sering
dijumpai dalam olahraga yang bersifat kompetitif banyak persaingan yang tidak sehat atau melanggar
aturan yang ada.

Kita memiliki keyakinan bahwa dalam olahraga, seseorang dihadapkan dengan replika kehidupan
yang sesungguhnya dan oleh karena itu, kita percaya bahwa kegiatan itu sangat potensial untuk
melaksanakan pendidikan moral dan etika, bila dikelola dan dilaksanakan sebaik-baiknya. Diantara
persoalan yang paling menonjol pada saat ini adalah penerapan fair play atau sportivitas sebagai nilai
inti dalam suatu bidang olahraga. Dalam berolahraga, seseorang berkesempatan dihadapkan dengan
struktur sosial yang dapat diterima dan dinilai adil. Dalam kesempatan tersebut peraturan yang
diterapkan,dipandang lebih fair dari kehidupan yang sesungguhnya.
Terlepas dari fakta tadi kondisi olahraga pada saat ini tidak seperti yang diharapkan,khususnya
pada olahraga kompetisi yang telah mengalami transformasi nilai dari waktu-ke waktu.Transformasi nilai
pada bidang olahraga ini meliputi demoralisasi dan degradasi terhadap nilai-nilai olahraga. Kondisi
seperti ini mengisyaratkan bahwa fair play dalam olahraga belum dijunjung tinggi dan belum
sepenuhnya disadari untuk dilaksanakan secara baik.contohnya,masih banyak dilihat atau dijumpai
athlet-athlet olahraga dalam suatu kompetisi atau event olahraga melakukan tindakan-tindakan yang
melenceng dari nilai-nilai etika dan moral pada olahraga itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1.Apa itu pengertian dari fair play?

2.Bagaimana kondisi fair play dalam olahraga pada saat ini?


3.Apa itu pengertian dari dopping?

4.Bagaimana dopping tijinjau dari aspek etika?

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian dari fair play dalam olahraga.

2.mengetahui pengertian dari dopping jika ditinjau dalam aspek etika.


BAB II PEMBAHASAN

A. Fair Play Dalam Olahraga

1.Pengertian Fair Play

Fair play dapat diartikan dengan jujur dan adil. Bertanding dengan fair play yaitu bertanding dengan
jujur, menghormati aturan permainan, menghormati lawan, menghormati wasit, menghormati
penonton, dan bermain bukan hanya untuk menang tetapi dapat menerima kekalahan dengan
bermartabat. Kesadaran dalam fair play selalu melekat bahwa lawan main juga merupakan teman
main(frienly rival) yang diikat oleh persaudaraan olahraga. Lawan main bukanlah musuh yang harus
dikalahkan dengan segala cara. Setiap kegiatan olahraga mengajarkan nilai-nilai fair play yang mana
setiap pelaku memiliki kesempatan yang sama.Sikap ini akan melandasi etika dasar dalam berolahraga
yaitu bahwa yang paling bersungguh-sungguhlah yang akan memetikhasil lebih baik. Etika fair play
dengan demikian akan mewujud dalam sikap yang melekat pada setiap pelaku olahraga.

Kebesaran hati dalam Fair play terhadap lawan tanding bisa menimbulkan hubungan kemanusian
yang akrab dan baik. Fair play merupakan kesadaran yang melekat dengan peraturan yang ada dan
dapat disadari bahwa lawan bertanding adalah teman bertanding yang diikat oleh tali pesaudaraan
olahraga. Jadi fair play bisa diartikan sikap mental yang dapat menunjukkan martabat ksatria pada
olahraga. Pembentukan sikap, dan selanjutnya sikap menjadi landasan perilaku merupakan nilai fair
play. “Bisa kita temui bahwa makna dari setiap pelaksanaan olahraga ditandai dengan bermain
semangat kebenaran dan kejujuran, dengan tunduk terhadap peraturan-peraturan yang ada, baik
tersurat maupun tersirat"(Essai de Doctrine du sport,Haut Comite des sports france,1964).

Dokumen yang berisi lebih mutakhir, oleh Dewan Olahraga Eropah(1993) diterbitkan European Sport
Center Code Of Ethic yang disebutkan definisi Fair Play sebagai: “Lebih dari sekedar bermain dalam
aturan”. Konsep fair play menjadi satu dengan persahabatan dan menghormati orang lain dan selalu
bermain dengan semangat yang sejati.

Unsur kompetitif dalam Olahraga harus melibatkan orang dewasa yang untuk terciptanya fair play. fair
play mengandung unsur; keadilan, kejujuran, tanggung jawab, dan kedamaian. Makna fair play yaitu
dukungan moral sebagai dasar dari mewujutkan prinsip sportifitas dan perilaku yang sehat.Dapat
dikatakan bahwa rohnya olahraga adalah fair play(Imran Akhmad : Jurnal Ilmu Keolahragaan 4 (1), 124-
136, 2010).

2.Hakekat Fair Play

Fair play merupakan suatu bagian dari kedewasaan para athlet yang bertanding dalam suatu
kompetisi,pelatih,dan pembina maupun pecinta olahraga untuk tidak melakukan hal-hal yang keluar dari
nilai etika dan moral dalam suatu kompetisi atau event olahraga. Fair play merupakan bagian dari suatu
keharusan untuk patuh dan tunduk pada peraturan yang telah disetujui dan ditetapkan secara khusus
agar tidak melenceng dari nilai etika dan moral.
3.Akar Fair Play

Fair Play dapat dijabarkan dan dilakukan dalam bentuk perilaku yaang mencakup beberapa ciri yang
menuntun jalannya pertandingan yang fair,ciri-ciri tersebut antara lain :

 Memiliki keinginan yang tulus dan ikhlas agar lawan bertanding bisa merasakan kesempatan
yang sama dengan dirinya sendiri.
 Sangat teliti dalam menimbang cara-cara untuk mendapatkan kesempatan,contoh : tidak
memanfaatkan kesempatkan untuk berbuat curang pada saat wasit sedang lengah atau tidak
fokus.
 Menguasai diri ikhlas dan tunduk kepada peraturan maupun segala keputusan juri atau wasit
meskipun keputusan yang dibuat itu merugikan athlet tersebut dan hal ini tidak hanya berlaku
kepada athlet tapi juga berlaku bagi pelatih.

4.Fair Play(Tanggung Jawab)

Fair play merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam setiap kepentingannya, maka fair play
perlu mendapatkan dukungan tidak hanya dari mereka yang melakukan kepentingan olahraga, tetapi
juga terhadap mereka yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan tanggung jawab yang
dimaksud adalah :

1.Tanggung jawab athlet

2.Tanggung jawab pelatih dan pembina

3.Tanggung jawab wasit dan juri

4.Tanggung jawab penonton

5.Tanggung jawab media massa

B. Dopping Dalam Olahraga

1.Apa itu Doping di dalam olahraga

Dalam olahraga dopping merujuk kepada penggunaan obat atau zat terlarang peningkat performa
oleh para athlet yang sedang berkompetisi dalam suatu kegiatan olahraga.dampak dari obat ini baik
apapun jenis nya jika dipakai yaitu meningkatnya performa athlet tersebut seperti tidak mudah
lelah,meningkatkan kinerja otot,percepatan pemulihan tubuh,pemacu adrenalin dan lainnya. Akibatnya
penggunaan dopping ini dilarang oleh banyak organisasi olahraga di seluruh dunia

“Doping adalah cara meningkatkan prestasi dengan menggunakan bahan-bahan zat atau metode
yang dilarang dan tidak terkait dengan indikasi medis dalam olahraga”. Menurut IOC (Komite Olimpiade
Internasional)1990
Istilah lain dari doping adalah Performance Enhancing Drugs (PED), Doping memiliki berbagai
macam bentuk dan metode seperti obat-obatan,doping darah baik memalui transfusi darah maupun
menggunakan hormon ertropoitein atau steroid anabolik tetrahidrogentrinon.

Namun doping sendiri memiliki efek samping bagi para penggunanya seperti kerusakan organ
tubuh,kerusakan ginjal,kerusakan organ hati,mudah cemas,detak jantung menjadi tidak
teratur,kencanduan(adiksi),kanker,dan jika diberikan dosis yang berlebihan akan menyebabkan
kematian.

2.Alasan larangan penggunaan doping

 Alasan etis. Penggunaan doping merupakan perbuatan dan perilaku yang melanggar norma
Fair Play atau sportivitas yang merupakan jiwa dalam olahraga itu sendiri.
 Alasan medis. Penggunaan doping dapat membahayakan keselamatan pemakainya, athlet
akan mengalami habitutiatiaton (kebiasaaan) dan addiction (candu atau ketagihan) serta drugs
abuse (ketergantungan obat).yang dapat membahayakan jiawanya. (Irianto,2006: 116).

3.Doping ditinjau dari aspek etika

Penggunaan doping ini tentu saja adalah tindakan yang merugikan diri sendiri, jika di dalam suatu
kompetisi atau event olahraga perbuatan doping sangat merugikan orang lain, hal ini didasari karna
merosotnya kepercayaan diri terhadap hasil yang akan didapat nantinya dalaam suatu kompetisi.
Perilaku doping ini sangat tidak terpuji dimana pemakai merugikan orang lain demi mencapai suatu
tujuan tertentu.tentu saja hal ini keluar dari norma dan nilai-nilai dalam olahraga.

Kepercayaan antara atlet dan sesamanya bisa hilang karena doping dan juga bisa menghancurkan
kepercayaan masyarakat kepada olahraga. Krisis kepercayaan terjadi karena faktor ketidak jujuran itu.
Dapat disimpulkan, kepercayaan masyarakat terhadap olahraga dapat hancur karena penggunaan
doping, dan penggunaan doping juga menjatuhkan nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga,
kompetisi dan atlet jatuh di mata masyarakat, karena terjadi penipuan untuk mencapai prestasi, bukan
hasil dari usaha dan dominasi kemampuan yang asli tetapi bantuan dari luar.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Fair Play pada intinya merupakan sikap kedewasaan bagi para individu yang sedang berkompetisi
dalam kegiatan olahraga, Kedewasaan yang dimaksud adalah perilaku sadar dan tunduk kepada
peraturan yang ada,fair play mengandung unsur keadilan,kejujuran,tanggung jawab,dan
kedamaian,bukan hanya itu fair play juga berarti sebagai sikap hormat kepada aturan,hormat kepada
lawan,hormat kepada pelatih serta wasit juri, bukan hanya memenangkan pertandingan secara adil dan
jujur tetapi menerima kekalahan dengan lapang dada dan bermatabat.Makna fair play merupakan
dukungan moral sebagai dasar mewujutkan prinsip sportifitas dan perilaku yang sehat.istilah doping juga
berkaitan dengan fair play dimana doping merupakan perilaku yang dapat merusak kepercayaan dan
meruntuhkan nilai-nilai dalam olahraga.

B.Saran

Setelah mempelajari makalah Fair Play dalam olahraga,doping ditinjau dari aspek etika, kita
sama-sama dapat memahami bahwa banyak nilai yang terkandung dalam fair play ini seperti bersikap
adil,jujur,damai dan lapang dada menerima semua keputusan yang ada,harapan kami,kita tidak hanya
mempelajari pada makalah ini saja namun mempraktekkan sikap fair play tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Imran Akhmad. (2010). KEDUDUKAN FAIR PLAY DALAM AKTIFITAS OLAHRAGA. Jurnal Ilmu
Keolahragaan4 (1), 124-136.
Ida Ayu Kade Arisanthi Dewi. (2015). Penyalahgunaan Zat Terlarang (Doping dan Napza) sebagai Upaya
Peningkatan Stamina dalam Olahraga. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi 1 (1), 15-19.
Ibnu Fatkhu Royana. (2016). Doping dalam Olahraga. Jendela Olahraga 1 (1 Juli).
Nopiyanto, Y. E., & Raibowo, S. (2019). Filsafat Pendidikan Jasmani & Olahraga. Zara Abadi.

Anda mungkin juga menyukai