Anda di halaman 1dari 11

IKIP BUDI UTOMO MALANG

PENJASKESREK
PENDIDIKAN JASMANI & OLAHRA
Dosen Pengampu : Ahmad Ridwan, S.Pd.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Foreword
 Organisasi Dan Program Kompetisi Pendidikan
Jasmani Dan Olahraga
Perbedaan Amatirisme Dengan Profesionalisme
Pendidikan Jasmani
 Peraturan Perundang-Undangan
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Organisasi Dan Program Kompetisi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

A. ORGANISASI
Organisasi merupakan rangka atau bentuk yang menjadi wadah usaha kerjasama
sekelompok manusia, memiliki pola dan struktur tertentu, dan memiliki kesamaan
tujuan untuk mencapai tujuan bersama.
Didalam organisasi terdapat suatu aktivitas pengorganisasian yang meliputi :
1. menggolong-golongkan tindakan yang harus dilakukan dalam kesatuan-kesatuan
tertentu
2. Penyusunaan bentuk dan pola usaha kerjasama
3. Menetuakan tugas bagi orang-orang yang tergabung dalamusaha kerjasama
4. Menetukan wewenang masing-masing peserta
5. Menetapkan jalinan kerja diantara mereka, serta saluran perintah atau tanggung
jawab
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Lanjutan……

B. PROGRAM KOMPETISI
Apa tujuan diadakannya kompetisi olahraga?
Kompetisi memiliki beragam tujuan dalam ranah olahraga professional.
Olahraga, apalagi di level profesional, memerlukan sebuah kompetisi, bukan hanya sekedar latihan dan bertanding dalam
laga persahabatan. Kompetisi memiliki beragam tujuan dalam ranah olahraga profesional, yaitu:
1. ajang mengukur kemampuan tim, baik dari segi teknik, taktik dan mentalitas
2. ajang meraih prestasi dan penghargaan
3. ajang meningkatkan prestise tim
4. ajang mempromosikan diri bagi para pemain untuk meningkatkan karir profesional nya
5. arena untuk menyebarkan ide-ide baru dalam sebuah taktik
6. untuk memantau perkembangan olahraga yang dipertandingkan dan peta kekuatan tim-tim yang bertanding
Pada akhirnya, olahraga tanpa kompetisi terasa hambar karena kurangnya prestise dan persaingan menjadi yang terbaik di
cabor tersebut. Beberapa jenis olahraga yang tidak memiliki kompetisi memang hanya diperuntukkan sebagai kegiatan
relaksasi saja seperti yoga dan jogging misalnya.
contohnya, Piala Dunia FIFA bertujuan untuk mencari siapa negera terbaik dalam sepakbola di dunia sebagai tujuan umum
mereka.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Perbedaan Amatirisme Dengan Profesionalisme Pendidikan Jasmani

Amatirisme adalah seperangkat gagasan tentang olahraga yang muncul


pada abad ke-19, khususnya di sekolah-sekolah negeri dan universitas-
universitas Inggris. Gagasan utamanya adalah bahwa orang tidak boleh
menerima imbalan materi apa pun karena ikut serta dalam
olahraga. Pemain amatir diharapkan bermain secara adil dan penuh bakat,
selalu berperilaku hormat terhadap wasit dan lawannya. Selama paruh
kedua abad ke-19, amatirisme berkembang dari serangkaian gagasan
tentang bagaimana olahraga harus dimainkan menjadi ideologi dominan
atletik dan banyak olahraga tim. Sebenarnya, peraturan ini menentukan
kondisi di mana kelas pekerja dan kelas menengah diperbolehkan
berpartisipasi dalam olahraga.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Lanjutan ……

Definisi profesionalisme sangat bervariasi. Pada abad ke-19, profesional


secara umum diartikan sebagai seseorang yang mencari nafkah dari
olahraga. Beberapa interpretasi yang lebih ketat memperluas definisi
tersebut kepada siapa saja yang menerima uang atau hadiah karena ikut
serta dalam olahraga. Dalam praktiknya, perbedaan antara amatirisme dan
profesionalisme seringkali kabur. Beberapa administrator menyatakan
bahwa olahragawan dapat mendapatkan penggantian biaya yang sah dan
tetap amatir. Interpretasi mengenai 'pengeluaran yang sah' berbeda antara
kode etik dan administrator. Di Inggris amatirisme diterapkan secara
berbeda dalam olahraga yang berbeda. Sepak bola (sepak bola) memiliki
kompetisi terpisah untuk amatir dan profesional, sedangkan rugby union
melarang profesionalisme sama sekali.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Peraturan PerUndang-Undangan Pendidikan Jasmani & Olahraga

Pemerintah menerbitkan UU 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan. Undang-Undang ini menyebutkan


bahwa Olahraga adalah segala kegiatan yang melibatkan pikiran, raga, dan jiwa secara terintegrasi dan
sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, sosial, dan
budaya.
Keolahragaan berfungsi mengembangkan kemampuan jasmani, rohani, dan sosial serta membentuk
watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat. Keolahragaan bertujuan untuk:
a. memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, Prestasi, kecerdasan, dan kualitas
manusia;
b. menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, kompetitif, dan disiplin;
c. mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa;
d. memperkukuh ketahanan nasional;
e. mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa; dan
f. menjaga perdamaian dunia.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Lanjutan ……
Berbagai bentuk olahraga yang diatur dalam UU Keolahragaan ini:
1. Olahraga Masyarakat adalah Olahraga yang dilakukan oleh Masyarakat berdasarkan kegemaran dan
kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat
yang dilakukan secara terus-menerus untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.
2. Olahraga Prestasi adalah Olahraga yang membina dan mengembangkan Olahragawan secara terencana,
sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi Keolahragaan.
3. Olahraga Amatir adalah Olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.
4. Olahraga Profesional adalah Olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang
atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.
5. Olahraga Penyandang Disabilitas adalah Olahraga yang dilakukan sesuai dengan kondisi disabilitas fisik,
intelektual, mental, dan/atau sensorik seseorang.
6. Prestasi adalah hasil yang dicapai Olahragawan atau kelompok Olahragawan dalam kegiatan Olahraga.
7. Industri Olahraga adalah kegiatan ekonomi bidang Olahraga dalam bentuk produk barang dan/atau jasa
yang memberi nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi dan berdampak pada perekonomian masyarakat
dan Olahraga.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

URAIAN KASUS

Foreword
Sistem pendidikan jasmani dan olahraga tentu memiliki organisasi dan program kompetisi
yang dilakukan di semua negara agar pendidikan jasmani dan olahraga dapat
berkembang. Selain itu, agar sistem pendidikan jasmani dan olahraga dapat berkembang
tentu akan dibedakan menjadi amateurisme dan profesionalisme. Dan definisi ataupun
pembagian amateurisme dan profesionalisme di setiap negara tentu berbeda. Dan untuk
dapat berjalan sistem pendidikan jasmani dan olahraga di suatu negara diperlukan
peraturan perundangan yang mengatur sistem pendidikan jasmani dan olahraga agar bisa
berjalan tertib.
IKIP BUDI UTOMO MALANG

TUGAS KASUS

Silakan Anda melakukan kajian terhadap kasus yang diceritakan di atas


dengan cara membandingkannya dengan negara lain (minimal 3 negara).
Berdasarkan cerita tersebut, maka tugas anda berikut ini :
1. Membandingkan perbedaan antara organisasi dan program kompetisi
pendidikan jasmani dan olahraga antar negara (minimal 3 negara).
2. Membandingkan perbedaan antara amatirisme dan profesionalisma
pendidikan jasmani dan olahraga antar negara (minimal 3 negara).
3. Membandingkan perbedaan antara peraturan perundangan
pendidikan jasmani dan olahraga antar negara (minimal 3 negara).
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Thank you

Anda mungkin juga menyukai