Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
2021/2022
1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu satu
Action Research yang dilakukan di kelas. Agar Anda memiliki pengertian yang mantap tentang
PTK, mari kita bahas makna PTK dari segi semantik (arti kata). Action research, sesuai dengan
arti katanya, ditersjemahkan menjadi penelitian tindakan; yang oleh Carr & Kemmis (McNiff,
1991, p.2) didefinisikan sebagai berikut. Action research is a form of self-reflective enquiry
undertaken by participants (teachers, students or principals, for example) in social (including
educational) situations in order to improve the rationality and justice of (1) their own social or
educational practices, (2) their understanding of these practices, and (3) the situations (and
institutions) in which the practices are carried out. Jika kita cermati pengertian tersebut secara
saksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut:
1) Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi
diri.
2) Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru,
siswa, atau kepala sekolah.
3) Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4) Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-
praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut
dilaksanakan.
Dari keempat ide pokok tersebut dapat kita simpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan
penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan
oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai
aspek. Tidak berbeda dengan pengertian tersebut, Mills (2000) mendefinisikan penelitian
tindakan sebagai ”systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor
sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi
ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan ”reflective practice” yang
berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar
siswa. Dengan berbekalkan pengertian ini, kita dapat mengkaji pengertian penelitian tindakan
kelas (PTK). Coba Anda simak pengertian berikut ini, yang diadaptasi dari pengertian tersebut.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat.
Tuntutan terhadap layanan pendidikan harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan hasil
belajar.Penelitian tindakan merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk
meningkatkan dan atau memperbaiki layanan pendidikan bagi pendidik dalam konteks
pembelajaran di kelas. (Niff 1992) menegaskan bahwa dasar utama dilaksanakannya penelitian
tindakan kelas adalah untuk perbaikan pembelajaran dan hasil belajar. Kata perbaikan di sini
terkait dengan proses pembelajaran. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk
perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar
mengajar. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif untuk
memecahkan persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus penelitian tindakan kelas adalah
terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian dicobakan
dan kemudian dievaluasi apakah tindakantindakan alternatif itu dapat digunakan untuk
memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh pendidik. Jika perbaikan dan
peningkatan layanan profesional tenaga kependidikan dalam konteks pembelajaran dapat
terwujud berkat diadakannya penelitian tindakan kelas, ada
Tujuan penyerta yang juga dicapai sekaligus dalam kegiatan pendidikan itu. Tujuan penyerta apa
itu? Tujuan penyerta yang dapat dicapai ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan dan
penelitian layanan pembelajaran. Dengan demikian akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan
berbagai tindakan altematif sebagai upaya meningkatkan layanan pembelajaran dari perolehan
pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat diaplikasikan.
Banyak hal menjadi indikator yang teruji jika semuanya didasarkan pada prinsip.
(13) Refleksi dilakukan sebagai perenungan bersama atas tindakan dan hasil yang dicapai.
Prosedur Pelaksanaan PTK
3. Perbandingan PTK dengan Non PTK dan Penelitian Formal
a) PTK: Kajian reflektif untuk memantapkan tindakan pelaksanaan tugas, memperdalam
pemahaman tentang tindakan guna perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
b) Tujuan PTK
Untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan.
c) Karakteristik PTK
Penelitian terhadap masalah praktis yang dialami guru dalam tugas
sehari-hari.
Ada kolaborasi
Peneliti sekaligus sebagai praktisi.
d) Persamaan PTK dengan Non PTK
Keduanya merupakan proses pengajuan pertanyaan, pencarian informasi valid,
melakukan interpretasi, dan penguaan informasi.
e) Perbedaan PTK dan non PTK
PTK bertujuan untuk memperoleh informasi atau pengetahuan yang valid yang
- memiliki penerapan segera, untuk perbaikan pembelajaran di kelas.
- PTK lebih khusus berkaitan dengan situasi di kelas, tidak bersifat umum.
- PTK merupakan proses perolehan informasi dan pengetahuan yang akan
- digunakan untuk tindakan guru itu sendiri.
- Proses PTK
- PTK bertolak dari situasi-situasi kelas yang tidak memuaskan, yang dijumpai guru
dan benar-benar memerlukan perbaikan; kemudan,dirumuskan masalahnya, dibuat
rencana tindakan perbaiikannya, kemudian dilakukan tindakan, observasi,
pengambilan data:
- selanjutnya dilakukan refleksi. Bila masih perlu perbaikan dilakukan rencana
tindakan revisi (lihat desain PTK).
- Mengidentifikasi Masalah
- Koreksi PBM yang dilakukan
- Data permasalahan yang ditemukan
- Konsultasi dengan pakar.
- Memilih Masalah ,Pilih masalah yang paling esensial, Pilih masalah yang mampu
diselesaikan.dan Pilih masalah yang skalanya kecil dan terbatas.
- Perumusan Masalah
- Rumusan masalah harus jelas, spesifik, dan operasional.
- Merencanakan Tindakan Formulasikan solusi dalam bentuk hipotesis tindakan Kaji
teori dan hasil-hasil penelitian Persiapkan Tindakan
- Membuat skenario pembelajaran.
- Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan.
- Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data.
- Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan.
f) Refleksi Pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian berbagai tujuan
dan untuk menentukan perlu tidaknya tindakan lanjut dalam rangka mencapai tujuan
akhir.
Refleksi meliputi:
- analisis data.
- pemaknaan
- penjelasan
- kesimpulan.
g) Rencana Tindakan Lanjut
- Perencanaan tindakan lanjut dilaksanakan jika hasil tindakan yang dilakukan dinilai
belum berhasil.
- Jumlah siklus dalam PTK tergantung pada terselesaikannya masalah yang diteliti.
Ada kemungkinan jumlah siklus ditentukan
h) Penelitian Formal
Jenis laporan penelitian yang bersifat formal, harus memenuhi format yang terdiri atas
beberapa bagian berikut ini, antara lain:
1. Bagian Pendahuluan
2. Bagian pendahuluan terdiri atas: Halaman judul: judul, maksud dan tujuan penulisan
identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, tahun.
3. Halaman pengesahan (jika perlu)
4. Halaman motto/ semboyan (jika perlu)
5. Halaman persembahan (jika perlu)
6. Kata pengantar
7. Daftar isi
8. Daftar tabel (jika ada)
9. Daftar gambar (jika ada)
10. Daftar grafik (jika ada)
11. Abstrak (berisi uraian singkat mengenai isi laporan)
12. Bagian Isi
13. Uraian singkat pada bagian ini:
14. Bab I: Pendahuluan, yang meliputi terkait dengan latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah/ ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat
kepenulisan laporan.
15. Bab II: Kajian pustaka
16. Bab III: Jenis metode penelitian
17. Bab IV: Pembahasan
18. Bab V: Penutup
19. Bagian Penutup
20. Daftar pustaka
21. Daftar lampiran
22. Indeks atau daftar istilah
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing langkah kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang menggunakan siklus berkelanjutan, maka
tidak mungkin satu penelitian tindakan kelas itu hanya satu siklus.
Yulia N: Wardani, Igak. 2010. HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS. JAKARTA: universitas
Terbuka.