Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dita Febrianti

Nim: 11810820675
Kelas: 4B PGMI
Matkul: Resume Desain Pembelajaran

A. Hakikat Desain Pembelajaran


1. Makna Desain
Berbagai definisi tentang Desain saling berbeda antara satu dengan
lainnya misalnya, dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa Desain
berarti kerangka, persiapan atau rancangan. Menurut Hurjanto mengemukakan
bahwa Desain adalah berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan
(Harjanto:1997;2).1
Desain ini mendahului pelaksanaan sehingga guru adalah sebagai
Desainer (perancang) sekaligus sebagai pelaksana. Pada hakekatnya Desain
dapat kita rumuskan yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat
kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang
antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan
tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Makna Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana terjadi kegiatan belajar dan
mengajar. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang.
Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar.
Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan
sehingga siswa dapat belajar dengan mudah.
Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yamg dengan sengaja untuk
memodifikasikan berbagai kondisi yang diarahkan untuktercapainya suatu
tujuanyaitu tercapainya tujuan kurikulum.

1
Mardia Hayati dan NUrhasnawati, Desain Pembelajaran, (Pekanbaru: Mutiara Pesisir
Sumatera, 2014), hal. 11.
3. Makna Desain Pembelajaran
Dapat dikatakan bahwa desain pembelajaran adalah perencanaan atau
persiapan untuk melaksakan pembelajaran yang akan dimanifestasikan
bersama peserta didik dalam rangka pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan desain pembelajaran antara
lain:2
a. Reigeluth mendefinisikan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari
penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi proses
belajar seseorang.
b. Rothwell dan Kazanan merumuskan desain pembelajaran terkait dengan
peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi.
c. Gagne, dkk menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah sebuah usaha
dala membantu proses belajar seseorang, dimana proses belajar itu sendiri
mempunyai tahapan segera dan jangka panjang.
Menurut Supriatna dan Mulyadi (2009) bahwa: “desain pembelajaran
dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin,
sebagai ilmu, sebagai system, dan sebagai proses.
Carl dan Rosalind (2011) dengan mengadaptasi definisi desain
pembelajaran dari Training and Instructional Design Applied Research
Laboratory, Penn State University mengatakan bahwa definisi desain
pembelajaran dapat didekati dari berbagai perspektif, yakni: sebagai suatu
proses, sebagai suatu disiplin, ilmu pengetahuan, sebagai realitas.3
Pendapat yang lebih spesifik dikemukakan oleh Gentry (1994), yang
berpendapat bahwa desain pembelajaran berkenaan dengan proses
menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan teknik untuk mencapai tujuan
serta merancang media yang dapat digunakan untuk efektivitas pencapaian
tujuan.4
2
Kelas 3A PGSD, Tulisan Bersama Tentang Desain Pembelajaran SD, (Sukabumi: CV Jejak,
2019), hal. 1.
3
Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan Kurikulum
2013, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 10-11
4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Ttt: Tp, Tt), hal. 67
Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran merupakan
prosedur kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran agar dapat
dilaksanakan secara baik dan menghasilkan output yang baik.

B. Tujuan dan Fungsi Desain Pembelajaran


Pengembangan desain pembelajaran pada dasarnya dilakukan untuk tujuan
memecahkan masalah belajar, meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran,
atau meningkatkan kondisi belajar. Secara singkat bahwa tujuan pengembangan
desain pembelajaran adalah memperbaiki dan meingkatkan kualitas
pembelajaran.
Adapun fungsi perencanaan dalam pembelajaran, yaitu:5
1. Memberi pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan dalam
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan
2. Membantu tenaga pendidik memperjelas pemikiran tentang sumbangan
pembelajarannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. Menambah keyakinan atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang digunakan.
4. Membantu dalam rangka megenal kebutuhan peserta didik, minat dan
mengembangkan motivasi belajar.
5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam pembelajaran
dengan adanya organisasi kurikuler yang lebih baik.
6. Metode yang tepat dan menghemat waktu.
7. Peserta didik akan menghormati pendidik secara sungguh-sungguh, karena
mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan harapan
mereka.
8. Memberikan kesempatan bagi tenaga pendidik untuk memajukan pribadi dan
perkembangan profesionalnya

5
Hamzah Yunus dan Heldy Vanni Alam, Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum
2013, (Sleman: Deepublish, 2018), hal. 25.
9. Membantu tenaga pendidik memiliki rasa percaya diri dan jaminan atas diri
sendiri.
10. Membantu dalam memelihara semangat melakukan pembelajaran dan
senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada peserta didik.
Adapun peranan Desain Pembelajaran dalam suksesnya proses belajar
mengajar, antara lain:
1. Agar belajar dapat bermakna dan efektif, karena adanya desain yang matang,
otomatis, otomatis guru akan lebih lancar dan menerapkan prinsip-prinsip
yang seharusnya dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dengan
demikian pembelajaran akan lebih terarah dan efektif.
2. Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar.
3. Agar dapat dikembangkan kesempatan/pola belajar.
4. Agar belajar dapat dilakukan oleh siapa saja secara berkelanjutan.6

6
Mardia Hayati dan Nurhasnawati, Op. Cit., hal. 19

Anda mungkin juga menyukai