Nim : 11810823272
B. Prinsip-prinsip evaluasi
Adapun prinsip – prnsip dari evaluasi pembelajaran, yakni sebagai berikut ;
1. Pasti dan jelas, yakni evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2. Objektif, yakni evaluasi didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa
dipengaruhi oleh subjektivitas evaluator.
3. Adil, yakni evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, yakni evaluasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, yaitu prosedur evaluasi, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan Berkesinambungan, evaluasi mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, yakitu evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan., Instrumen penilaian disusun dengan merujuk pada kompetensi
(SKL, SK, dan KD).
9. Akuntabel, yakni evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
10. Edukatif, tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan akhir tentang nasib atau hal-
hal lain yang dapat menurunkan motivasi dalam belajar.
c. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
d. Materi
Dalam mendesain materi seorang pendidik harus mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi-informasi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan
mata pelajaranyang akan diampu.
2. Langkah Evaluasi
1. Persiapan
Sebelum kegiatan evaluasi pembelajaran dilaksanakan, tentu terlebih dahulu
menyusun perencanaan yang baik dan matang. Menurut (Dimyati dan Mudjiono,
2009:209) tahap persiapan terdapat tiga kegiatan yaitu
1) Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang dibutuhkan
Kegiatan ini dapat pula disebut dengan langkah merumuskan tujuan,
seperti dikemukakan oleh (Nurkancana dalam Dimyati dan Mudjiono,
2009:209). Lebih lanjut Nurkancana mengemukakan bahwa seorang elevator
harus mempertanyakan “Apakah tujuan evaluasi yang akan saya lakukan ini?”
tujuan itu dapat berupa tujuan evaluasi misalnya untuk mengetahui
penguasaan peserta didik dalam kompetensi /subkompetensi tertentu setelah
mengikuti proses – proses pembelajaran. Dapat pula evaluasi tersebut yang
bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik (diagnostic tes).
Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa
tujuan yang jelas maka evaluasi pembelajaran akan berjalan tanpa arah dan
pada akhirnya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi sia-sia.
b. tes subjektif
Bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau perintah yang
memerlukan jawaban bersifat pembahasan atau uraian kata-kata yang
relatif panjang (Arikunto dalam bukunya Dimyati, 2009: 211).
Bentuk tes subjektif juga bisa dibagi menjadi jenis butir soal
memberikan jawaban dan jenis butir soal pilihan. Jenis butir soal
memberikan jawaban terdiri dari pertanyaan esai dan butir soal
jawaban singkat. Sedangkan soal butir pilihan terdiri dari butir soal
pilihan ganda, menjodohkan, dan butir soal benar salah
d. Menulis butir soal, yaitu kegiatan yang dilaksanakan evaluator setelah membuat
kisi-kisi soal. Kaidah-kaidah penulisan tiap butir soal
1) Benar-salah
Memastikan butir soal dipastikan benar atau salah
Jangan menulis butir soal yang memperdayakan
Menghindari pertanyaan negatif
Menghindari pertanyaan berarti ganda, dan lain – lain
2) Pilihan ganda
Pokok soal dirumuskan jelas
Perumusan soal dan jawaban hendaknya merupakan pertanyaan ang
diperlukan.
Satu soal hanya ada satu jawaban benar
Diusahakan tidak ada petunjuk untuk jawaban benar
Merakit soal, diusahakan jawaban benar letaknya tersebar sehigga tidak
terjadi pola jawaban tertentu
Diusahakan jawaban soal yang satu tidak bergantung dari jawaban butir
soal lain, dan lain - lain
c. Soal Menjodohkan
Memastikan antara premis dan pilihan jawaban homogen
Dasar untuk menjodohkan premis dan pilihan dibuat jelas,dan lain – lain.
d. Soal melengkapi
Memastikan pertanyaan dapat dijawab dengan kata atau kalimat yang
mudah
Memastikan jawaban satu yang benar
Jangan memutus-mutus soal melengkapi
Hindari memberi petunjuk ke arah jawaban,dan lain - lain
e. Soal esai
Memastikan pertanyaan terarah
Memutuskan cara memberian skor pertanyaan esai, dan lian – lain.
e. Menata soal
Pengelompokan butir-butir soal berdasarka bentuk soal dan melengkapi
petunjuk pengerjaannya. Prosedur yang ditempuh untuk menyusun alat penilaian
non-tes sebagai berikut:
1) Menentukan bentuk non tes. Bentuk dapat meliputi :
a) Observasi
b) Check list
c) Wawancara
2) Menetapkan aspek-aspek sasaran evaluasi yang akan dinilai
Menulis alat penilai non tes sesuai dengan sasaran evaluasi hasil
belajar misalnya lembar observasi, check list, lembar wawancara.
E. Pelaksanaan
Setelah persiapan yang dibutuhkan sudah selesai, maka yang perlu dilakukan
selanjutnya adalah pelaksanaan. Adapun langkah-langkahnya yaitu
1. Persiapan tempat pelaksanaan
Pendidik mempersiapkan ruangan yang memenuhi syarat-syarat pelaksanaan
evaluasi, meliputi penerangan, luas ruangan, dan tingkat kebisingan. Penerangan yang
kurang baik dalam suatu ruangan tentu akan menghambat dalam membaca maupun
menjawab soal. Luas ruangan harus menyesuaikan dengan jumah siswa yang ada.
Dengan memperhatikan luas ruangan tersebut, guru dapat menata jarak kursi satu
dengan kursi lain agar tidak terjadi kecurangan. Tingkat kebisingan dari luar ruangan
yang tinggi tentu akan mengganggu konsentrasi siswanya dan itu dapat berdampak
pada nilai siswa
2. Melancarkan pengukuran
Kegiatan pengukuran tidak selalu dilaksanakan dalam proses evaluasi. Bentuk
kegiatannya yaitu
a. Memberitahu peraturan pelaksanaan pengukuran
b. Membagikan lembar soal atau lembar jawaban
c. Mengawasi kedisiplinan siswa dalam pelaksanaannya
d. Mengumpulkan lembar soal dan jawaban
3. Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar jawaban siswa untuk
memudahkan penskoran