Istilah metode berasal dari bahasa Yunani ”metodos”. Kata ini
terdiri dari dua suku kata yaitu :metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.Dalam bahasa Arab metode disebut “thoriqot”. Sehingga dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pendidikan.
Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian
yaitu :
1) Metode mengajar konvensional.
2) Metode mengajar inkonvensional.
Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim
dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan metode mengajar inkonvensional yaitu suatu tehnik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan modul, pengajaran berprogam, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya. Berikut beberapa metode-metode mengajar konvensional antara lain: a. Metode ceramah Metode ceramah ialah sebuah bentuk interaksi edukatif melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru atau pendidik terhadap sekelompok pendengar (murid) b. Metode diskusi Metode diskusi ialah sebuah bentuk interaksi edukatif yang mempelajari bahan atau penyampaian bahan pelajaran dengan jalan mendiskusikannya. Metode diskusi ini untuk merangsang murid berfikir dan mengemukakan pendapat sendiri, serta ikut memberikan sumbangan pikiran dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak alternatif jawaban. c. Metode Tanya jawab Metode tanya jawab ialah cara penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid memberikan jawaban. d. Metode demonstrasi dan eksperimen Demonstrasi dan eksperimen merupakan metode interaksi edukatif yang sangat efektif dalam membantu murid untuk mengetahui proses pelaksanaan sesuatu, apa unsur yang terkandung di dalamnya, dan cara mana yang paling tepat dan sesuai, melalui pengamatan induktif. e. Metode resitasi/pekerjaan rumah Metode pekerjaan rumah adalah metode interaksi edukatif, dimana murid diberi tugas khusus(sehubungan dengan bahan pelajaran) di luar jam-jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya, murid-murid dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah tetapi dapat dikerjakan juga di perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk kemudian dipertanggung jawabkan kepada guru. f. Metode kerja kelompok Metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar adalah kelompok kerja dari kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang di dalamnya terdapat adanya hubungan timbal balik (kerja sama) antara individu serta saling percaya mempercayai. g. Metode sosio-drama dan bermain peranan Metode sosio-drama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikutsertakan dalam memainkan peranan di dalam mendemonstrasiakan masalah-masalah social. h. Metode karyawisata Melalui karyawisata sebagai metode interaksi edukatif, murid dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk belajar. i. Metode drill/latihan siap Metode latihan siap sebagai salah satu metode interaksi edukatif dalam pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan jalan melatih anak-anak (murid) t5erhadap bahan –bahan pelajaran yang diberikan. j. Metode sistem regu Metode sistem regu (team teaching) ini ialah metode mengajar dimana dua orang guru (atau lebih) bekerjasama mengajar sekelompok murid.
B. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Pengertian strategi biasanya berkaitan dengan taktik(terutama
banyak dikenal dalam lingkungan militer).Taktik adalah segala cara dan daya untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal. Dalam proses pendidikan, taktik tidak lazim digunakan, akan tetapi dipergunakan istilah metode atau tehnik.
2. Pembagian Strategi
Berdasarkan kegiatan yang ditimbulkannya, strategi
pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a) Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik
Strategi yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran. b) Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Pendidik Strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik dalam mengajar atau membelajarkan peserta didik, perencana, pelaksanaan dan penilaian proses serta hasil pembelajaran dilakukan dan dikendalikan oleh pendidik. Sedangkan peserta didik berperan sebagai pengikut kegiatan yang ditampilkan oleh pendidik
3. Macam-macam Strategi Pembelajaran
dijelaskan 2 macam strategi yaitu :
1) Strategi Pembelajaran PAIKEM
Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah
dapat dijelaskan secara singkat,ia merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan. Istilah aktif,maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, imu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Istilah inovatif,dimaksudkan dalam proses pembelajaran diharapkan ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik. Istilah kreatif memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memilki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Istilah efektif,berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Sedangkan istilah menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.
2) Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).Trategi pembelajaran kooperaif yang akhir- akhir ini menjadi perhatian dan di anjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan.
4. Komponen Strategi Pembelajaran
Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen
strategi pembelajaran, yaitu : a. Kegiatan Pembelajaran pendahuluanKegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting. Pada bagian ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan. b. Penyampaian InformasiPenyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting dalam proses pembelajaran, padahal bagian ini hanya merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran. c. Partisipasi Peserta DidikBahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. d. TesSerangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum dan pengetahuan sikap serta keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik atau belum e. Kegiatan LanjutanKegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Peserta didik seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi tersebut.
5. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Mager(1977:54) menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan
dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut.:
a. Berorientasi pada tujuan pembelajaran
b. Pilih tehnik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti(dihubungkan dengan dunia kerja) c. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indra peserta didik C. hubungan metode dan strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008)Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.