Anda di halaman 1dari 13

Nama : Arin Dwiyana Putri

Kelas : IVB PGMI

NIM : 11810820727

1. Slide Player - Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran Dosen Pengampu : Musa’adatul


Fithriyah, M.Pd.I Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Lamongan
A. Pengertian Sistem
Menurut Haveloch dan Huberman (1978) mendefinisikan sistem sebagai suatu
kumpulan unsur yang berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan. Menurut
Churchman (1968) sistem merupakan seperangkat bagian yang terkoordinasi untuk
menyelesaikan seperangkat tujuan. Sehingga sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan
komponen yang satu sama lain berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu
B. Tiga Ciri Utama Sistem:
1) Setiap sistem bertujuan
2) Setiap sistem memiliki fungsi
3) Setiap sistem memiliki komponen/unsur
C. Ciri Komponen Sistem:
1) Saling berhubungan, saling interaksi, saling memengaruhi, dan saling berkaitan
2) Keseluruhan yang bermakna
3) Bagian dari sistem yang lebih besar
D. Pengertian Pendekatan Sistem
Adalah cara berpikir untuk mengatur tugas, melalui suatu kerangka yang
melukiskan faktor-faktor lingkungan internal dan ekternal sehingga merupakan suatu
keseluruhan secara terpadu sehingga menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan
efisien.
E. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi
komponen-komponen atau unsur-unsur (unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur) yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
(Hamalik,2003)
Ciri Sistem Pembelajaran:
1) Tujuan Sistem Pembelajaran: Keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran
2) Fungsi Sistem Pembelajaran: mempermudah tercapainya keberhasilan siswa
mencapai tujuan belajar
3) Komponen/unsur Pembelajaran
a. Manusiawi: Guru/pengajar, siswa, laboran/pustakawan
b. Material: buku, film, slide suara, foto/CD
c. Fasilitas: ruang kelas, laboratorium
d. Perlengkapan: computer, audio visual
F. Desain Sistem Pembelajaran
Tugas Desainer Pembelajaran:
1) Perencana
2) Pengelola implementasi
3) Mengevaluasi keberhasilan siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa pembelajaran:
1) Faktor guru
2) Faktor siswa
3) Faktor sarana dan prasarana
4) Faktor lingkungan
G. Manfaat pendekatan dalam sistem pembelajaran:
1) Arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas
2) Menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
3) Dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber
daya yang tersedia
4) Dapat memberikan umpan balik

2. Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran - Program Studi Pendidikan Agama Islam


Sekolah Tinggi Agama Islam Jam’Iyah Mahmudiyah Oleh Muhammad Adrian
A. Pengertian Sistem
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani “sistema  yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
tujuan bersama. Sistem adalah kesatuan yang terdiri darikomponen-komponen yang
terpadu dan berproses untuk mencapai tujuan (Gordon, 1990; Puxty, 1990). Bagian suatu
sistem yang melaksanakan suatufungsi untuk menunjang usaha pencapaian tujuan disebut
komponen. Dengan demikian sistem terdiri dari komponen-komponen yang masing-
masingkomponen mempunyai fungsi khusus. (Sadiman, dkk. 1988: 13).Sistem secara
umum diartikan sebagai satu kesatuan komponen yang saling berintegrasi, saling
berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhisatu dengan yang lainnya dalam
usaha mencapai tujuan tertentu.
Dari konsep tersebut, ada tiga ciri utama suatu sistem:
1) Suatu sistem memiliki tujuan tertentu
2) Untuk mencapai tujuan sebuah systemmemiliki fungsi-fungsi tertentu
3) Untuk menggerakan fungsi, suatu systemharus ditunjang oleh berbagai komponen.
B. Pendekatan Sistem
Sistem merupakan sekelompok bagian-bagian yang bekerja sama secara
keseluruhan berdasarkan suatu tujuan bersama. Johnson, Kast dan Rozenzweig (1973)
mengemukakan bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir untuk mengatur tugas,
melalui suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal
sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu. Atau, pendekatan sistem juga
merupakan cara berpikir, sebuah metode atau teknik analisis dan suatu jenis manajerial.

C. Pengertian Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran


Pendekatan sistem pada mulanya digunakan di bidang teknik mesin (enginering )
untuk merancang sistem-sistem elektronik, mekanik dan militer.Pada akhir tahun 1950
dan awal 1960-an mulai diterapkan dalam bidang pendidikan dan pelatihan.   Pendekatan
berfungsi mendeskripsikan hakikat apa yang akan dilakukandalam memecahkan suatu
masalah. Pendekatan dapat berwujud cara pandang,filsafat atau kepercayaan yang
diyakini kebenarannya. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai
proses pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinyainteraksi
antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswauntuk belajar secara
efektif.
Pola pendekatan sistem pembelajaran, menurut Oemar Hamalik, melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)
2) analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran(analisis
masalah)
3) merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan)
4) pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)
5) menilai dan merevisi.  

D. Pendekatan sistem pada pembelajaran


Bertujuan agar kita dapat mengertimasalah pengajaran sebagai keseluruhan secara
tuntas dan dapat mendalami pula apa bagian-bagiannya. Sebagai suatu sistem seluruh
unsur yang membentuk sistem itu memiliki ciri saling ketergantungan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan sistem pembelajaran adalah keberhasilan
pencapaiantujuan pembelajaran. Maka dengan demikian, tujuan utama sistem pembelajar
an adalahkeberhasilan siswa mencapai tujuan. Pendekatan sistem pembelajaran adalah
kumpulan darisekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara
kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi yang
berwawasan luas.

E. Manfaat Pendekatan Sistem Pembelajaran


1) Melalui pendekatan system, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan
jelas
2) Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
3) Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkansegala
potensi dan sumber daya yang tersedia
4) Pendekatam sistem dapat memberikan umpan baik. Melalui proses
umpan balik dalam pendekatan sistem dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil 
dicapai apa belum. Hal ini sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan
utama dalam berfikir
3. Buku Pendekatan Pembelajaran Karangan Dr. H. Muhammad Basir, M.Pd Halaman
1-24 dan 69-85
A. Pengertian Pendekatan
Pendekatan adalah mendeskripsikan hakikat apa yang akan dilakukan dalam
memecahkan suatu masalah dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Pendekatan dapat
berwujud cara pandang, filsafat, atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya. Salah
satu pendekatan yang bisa digunakan oleh guru dalam memecahkan masalah adalah
pendekatan sistem. Agar pendidikan yang bermutu dan relevan itu dapat diikuti secara
merata oleh setiap warga Negara diperlukan suatu pendekatan perencanaan pendidikan
yang bersifat menyeluruh dan terpadu. Pendekatan sistem merupakan metode baru,
kerangka kerja konseptual, metode untuk meningkatkan efesiensi biaya dan alat Bantu
dalam proses pengambilan keputusan. Di dalam proses kegiatannya, pendekatan system
mempergunakan logika induktif dan deduktif.Pendekatan sistem dapat diterapkan sebagai
pendekatan ilmiah dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, manajemen, pertahanan dan keamanan, serta
bidang politik.
B. Belajar
1) Skinner, mengartikan belajar sabagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif
2) Hilgard mengartikan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-
ulang dalam situasi itu.
3) M. Sobry Sutikno mengartikan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalaman sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan
C. Mengajar
Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam pembelajaran”. Definisi ini
menunjukkan bahwa yang aktif adalah siswa, yang mengalami proses belajar. Sedangkan
guru hanya membimbing menunjukkan jalan dengan memperhitungkan kepribadian
siswa. Kesempatan untuk berbuat tidak aktif berpikir lebih banyak diberikan kepada
siswa, dari pada teori yang lain. Hal ini terjadi disekolah-sekolah.
D. Kemampuan pribadi guru dalam proses pembelajaran
kemampuan pribadi untuk menjalankan tugas tersebut sebagai berikut :
1) Kemantapan dan Integritas Pribadi
2) Peka terhadap perubahan dan pembaruan
3) Berpikir alternatif
4) Adil, jujur, dan objektif
5) Berdisiplin dalam melaksanakan tugas Pendekatan Pembelajaran
6) Ulet dan tekun belajar
7) Berusaha memperoleh hasil kerja sebaik-baiknya
8) Simpatik, menarik, luwes, bijaksan dalam bertindak
9) Bersifat terbuka
10) Kreatif
11) Berwibawa
E. Beberapa pendekatan dalam proses pembelajaran
1) Pendekatan Individual
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan
pembelajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini.
Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan
individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan
pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak
lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun
suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.
2) Pendekatan Kelompok
Ketika guru ingin menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah
mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan., fasilitas belajar
pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan
diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.
Karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi
harus mempertimbangkan hal-hal lain yang ikut mempengaruhi penggunaannya.
Dalam pengelolaan kelas, terutama yang berhubungan dengan penempatan anak
didik, pendekatan kelompok sangat diperlukan.
3) Pendekatan Bervariasi
Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasa lahan yang dihadapi
oleh setiap anak didik dalam belajar bermacammacam. Kasus yang biasanya muncul
dalam pembelajaran dalam berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik
pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya untuk pendekatan bervariasi ini sebagai
alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pembelajaran.
4) Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif.
Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan,
dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma
susila, norma moral, norma sosial, dan norma agama. Cukup banyak sikap dan
perbuatan yang harus guru lakukanuntuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada
anak didik.
5) Pendekatan Pengalaman
Satu pengalaman dikatakan tidak mendidik, jika guru tidak membawa anak ke
arah tujuan pendidikan, akan tetapi menyelewengkan dari tujuan itu, kontinu dengan
kehidupan anak, interaktif dengan lingkungan dan menambah intergrasi anak. Betapa
tingginya suatu pengalaman, maka disadari akan pentingnya pengalaman itu bagi
perkembangan jiwa anak, sehingga dijadikan pengalaman itu sebagai suatu
pendekatan.
6) Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah alat pendidikan. Bagi anak yang masih kecil, pembiasaan ini
sangat penting. Karena dengan pembiasaan itulah akhirnya suatu aktivitas akan
menjadi milik anak di kemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk suatu
sosok manusia yang berkepribadian yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan yang
buruk akan membentuk sosok manusia yang sosok manusia yang berkepribadian yang
buruk pula.
7) Pendekatan Emosional
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseorang. Emosi berhubungan
dengan masalah perasaan. Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat
merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah maupun perasaan rohaniah. Perasaan
rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis,
perasaan sosial, dan perasaan harga diri. Emosi akan memberi tanggapan (respons)
bila ada rangsangan (stimulus) dari luar diri seseorang. Baik rangsangan verbal
maupun non verbal, mempengaruhi kadar emosi seseorang. Rangsangan verbal itu
misalnya ceramah, cerita, sindiran, pujian, ejekan, berita, dialog, anjuran, perintah
dan sebagainya. Sedangkan rangsangan nonverbal dalam bentuk prilaku berupa sikap
dan perbuatan.
8) Pendekatan Rasional
Manusia adalah makhluk yang disiptakan oleh sang Maha Pencipta yaitu Allah
Swt. Manusia adalah makhluk yang sempurna diciptakan. Manusia berbeda dengan
makhluk lainnya yang diciptakan oleh Tuhan. Perbedaannya terletak pada akal.
Manusia mempunyai akal, sedangkan makhluk lain seperti binatang dan sejenisnya
tidak mempunyai akal. Jadi, hanya manusialah yang dapat berpikir, sedangkan
makhluk lainnya tidak mampu berpikir. Usaha yang terpenting bagi guru adalah
bagaimana memberikan peranan kepada akal (rasio) dalam memahami dan menerima
kebenaran ajaran agama, termasuk mencoba memahami hikmah dan fungsi ajaran
agama. Karena keampuhan akal(rasio) itulah akhirnya dijadikan pendekatan rasional
guna kepentingan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
9) Pendekatan Fungsional
Anak dapat menrasakan manfaat dari ilmu yang didapatnya di sekolah. Anak
mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu sudah fungsional di dalam diri anak.
Pelajaran agama yang diberikan di kelas bukan hanya untuk memberantas kebodohan
dan pengisi kekosongan intelektual, tetapi untuk diimplementasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari. Hal yang demikian itulah yang pada akhirnya hendak dicapai
oleh tujuan pendidikan agama di sekolah dalam berbagai jenis dan tingkatan. Karena
itu kurikulm pun disusun sesuai dengan kebutuhan siswa dimasyarakat. .
10) Pendekatan Keagamaan
Semua mata pelajaran itu pada umumnya dapat dibagi menjadi mata pelajaran
umum dan mata pelajaran agama. Pendekatan ini Khususnya untuk mata pelajaran
umum, sangat berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan
agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Dengan
penerapan dengan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi,
guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata plajaran umum.
Tentu saja guru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuaidengan mata
pelajaran yang dipegang.

4. Jurnal Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran karangan Imam Nur Hakim


Mahasiswa Prodi PGMI S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
A. Konsep Dasar Sistem Pembelajaran
Wina Sanjaya (2011: 2) dalam hal ini menjelaskan bahwa, sistem dapat diartikan sebagai
suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dari konsep tersebut, ada tiga ciri utama suatu sistem, yaitu
1) suatu sistem memiliki tujuan tertentu
2) untuk mencapai tujuan sebuah sistem memiliki fungsi-fungsi tertentu
3) untuk menggerakan fungsi, suatu sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen
“Pembelajaran”, dalam Kamus Bahasa Indonesia, sebagai mana yang dikutip Muhammad
Thobroni dan Arif Mustofa (2011: 18), mendefinisikan kata pembelajaran berasal dari
kata “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau
diturut. Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan
merupakan hasil praktik yang diulang-ulang.
B. Pendekatan Sistem Pembelajaran
Pendekatan sistem merupakan suatu alat atau teknik, berbentuk kemampuan dalam
merumuskan tujuan-tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi tugas-tugas
secara lengkap dan akurat, dan melaksanakan analisis tugas-tugas.
Ada dua ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu;
1) pendekatan sistem merupakan suatu pendekatan tertentu yang mengarah ke proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu penataan yang me
mungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain untuk memberi kemudahan
bagi siswa belajar.
2) Penggunaan metodologi khusus untuk mendesain sistem pembelajaran. Metodologi
khusus itu terdiri atas prosedur sistemik perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan
penilaian keseluruhan proses belajar mengajar. Kegiatan tersebut diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan khusus dan didasarkan pada penelitian dalam belajar dan
komunikasi. Penerapan metodologi tersebut akan menghasilkan suatu sistem belajar
yang memanfaatkan sumber manusiawi dan nonmanusiawi secara efisien dan efektif.
Dengan demikian, pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam rang ka
perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran (Hamalik, 2010: 10).

Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur


manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan (Sanjaya, 2011: 6). Unsur manusiawi dalam sistem pembelajaran
terdiri atas siswa, guru, serta orang-orang yang mendukung terhadap keberhasilan proses
pembelajaran termasuk pustakawan. Material adalah berbagai bahan pelajaran yang dapat
disajikan sebagai sumber belajar, misalnya buku-buku, film, slide suara, foto, CD, dan
sebagainya. Fasilitas dan perlengkapan ialah segala sesuatu yang dapat mendukung
terhadap jalannya proses pembelajaran, misalnya, ruang kelas, penerangan, perlengkapan
komputer, audio-visual, dan lain sebagainya. Prosedur adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran, misalnya strategi dan metode pembelajaran,
jadwal pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan lain sebagainya. Tujuan utama sistem
pembelajaran adalah keberhasilan siswa mencapai tujuan (Sanjaya, 2011: 7).

C. Manfaat Pendekatan Sistem


Ada beberapa manfaat dari Wina Sanjaya (2011: 7-8), yaitu;
1) Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan
jelas. Perumusan tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan sistem.
Melalui pendekatan sistem setiap guru dapat lebih memahami tujuan dan arah
pembelajaran, sehingga melalui tujuan yang jelas, bukan saja dapat menentukan
langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan komponen lainnya, akan tetapi
juga dapat dijadikan kriteria efektivitas proses pembelajaran.
2) Pendekatan sistem menuntut guru pada kegiatan yang sistematis. Berpikir secara
sistem adalah berpikir runtut, sehingga melalui langkah-langkah yang jelas dan pasti
memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal. Sebab melalui langkah yang
sistematis kita dituntut untuk melakukan proses pembelajaran setahap demi setahap
dari seluruh rangkaian kegiatan, sehingga kemungkinan kegagalan dapat dihindari.
3) Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala
potensi dan sumber daya yang tersedia. Sistem dirancang agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara optimal. Demi ketercapaian tujuan pembelajaran dalam kerangka
sistem itulah setiap guru berusaha memanfaatkan seluruh potensi yang relevan dan
tersedia. Keempat, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses
umpan balik dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan itu telah
berhasil dicapai atau belum.

5. PPT Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran oleh Dr. Joko Widodo, M.Pd dan Ahmad
Nurkhin, M.si Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
A. Tiga Ciri Utama Sistem:
1) Setiap sistem bertujuan
2) Setiap sistem memiliki fungsi
3) Setiap sistem memiliki komponen
B. Tiga ciri komponen sistem:
1) Bersifat integral dan tidak integral
2) Saling berhubungan, saling interaksi, saling memengaruhi dan saling berkaitan
3) Keseluruhan yang bermakna
4) Bagian dari sistem yang lebih besar
C. Tiga ciri utama sistem:
1) Adanya tujuan
2) Adanya fungsi untuk mencapai tujuan
3) Adanya komponen yang melaksanakan fungsi
4) Adanya interaksi antar komponen
5) Adanya penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan
6) Adanya proses transformasi
7) Adanya proses umpan balik
8) Adanya daerah batasan dan lingkungan
D. Pengertian sistem pembelajaran
Adalah suatu kombinasi teroganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
(Hamalik, 2003)
E. Manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran
1) Arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas
2) Menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
3) Dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber
daya yang tersedia
4) Dapat memberikan umpan balik
F. Hasil Belajar sebagai kriteria keberhasilan sistem pembelajaran
1) Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat
diukur dilihat dari dua aspek: aspek produk dan aspek proses
2) Hasil belajar menjadi acuan sebagai kriteria keberhasilan
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran
1) Guru
2) Siswa
3) Sarana dan Prasarana
4) Lingkungan

6. Artikel Pendekatan dalam Sistem Pembelajaran oleh Kabar Pendidikan di


Publikasikan M. Asrori Ardiansyah, M.Pd Pendidik di Malang
Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang terpadu dan berproses
untuk mencapai tujuan (Gordon, 1990; Puxty, 1990). Bagian suatu sistem yang
melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha pencapaian tujuan disebut komponen.
A. Pembelajaran sebagai Sistem Pendekatan
Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan aspek
proses. Aspek filosofis ialah pandangan hidup yang melandasi sikap si perancang, sistem
yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah suatu proses dan suatu
perangkat alat konseptual. Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri
utama, yakni
1) pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran
dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan
guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif
2) penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang meliputi prosedur
perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran
yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran.

Pola pendekatan sistem pembelajaran, menurut Oemar Hamalik, melalui langkah-langkah


sebagai berikut:

1) identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)


2) analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran (analisis
masalah)
3) merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu pemecahan)
4) pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)
5) evaluasi
Dari uraian di atas, dapat penulis rumuskan bahwa untuk mencapai pembelajaran
efektif dan efisien dibutuhkan pengelolaan komponen pembelajaran secara baik. Dalam
pendekatan sistem bahwasanya untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal
harus didukung dengan komponen pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa,
guru, metode, media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai