Nim : 11810823272
b. Penyajian
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai
dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru
dalam penyajian ini adalah bagaimana agara materi pelajaran dapat dengan
mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini diantaranya adalah
penggunaan bahasa, intonasi suara, menjaga kontak mata dengan siswa, dan
penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu agar kelas tetap hidup dan segar.
c. Korelasi
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah
korelasi dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi
pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah
dimilikinya, maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir
dan kemampuan motorik siswa.
d. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran
yang telah disajikan. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada
siswa tentang kebenaran swatu paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa
ragu lagi akan penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa
cara, di antaranya;
e. Mengaplikasikan
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka
menyimak penjelasan guru. Tehnik yang biasa dilakukan pada langkah ini
diantaranya;
a. Penjelasan materi
Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok
materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam
tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada
tahap ini, guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang
harus dikuasai yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam
pembelajaran kelompok (team). Pada tahap ini guru dapat menggunakan
metode ceramah, curah pendapat dan tanya jawab, bahkan kalau perlu guru
dapat menggunakan demonstrasi. Disamping itu, guru juga dapat
menggunakan berbagai media pembelajaran agar proses penyampaian dapat
lebih menarik siswa.
b. Belajar dalam kelompok
Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi
pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompokya masing-
masing yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokan dalam SPK bersifat
hiterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-perbedaan setip
anggotaya, baik perbedaan gender, latar belakang agama, social sampai
ekonomi dan etnik serta perbedaan kemampuan akademis, dalam hal
kemampuan akademis, kelompok pembelajaran biasanya tediri dari 1 orang
berkemampuan akademis tinggi, 2 oarang dengan kemampuan sedang, dan
satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang (anita lie, 2005).
Selanjutnya lie, menjalankan beberapa alasan lebih disukainya
pengelompokan heterogen. Pertama, kelompok heterogen memberikan
kesempatan untuk saling mengajar (peer tu toring) dan saling mendukung. Ke
2, kelompok ini meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, atnik, dan
gender. Trakhir, kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karna
dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru
mendapatkan satu asisten untuk siap 3 orang melalui pembelajaran tim siswa
didorong untuk melakukan tukar menukar (sharing) informasi dan pendapat,
mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban
mereka dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.
c. Penilaian
Penilaian dalam SPK biasa dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis
baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok. Tes individual
nantinya akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa; dan tes
kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil
akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap
kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hla ini disebabkan nilai
kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil
kerja sama setiap anggota kelompok.
d. Pengakuan Tim
Pengakuan tim (team recog mition)adalah penetapan timyang dianggap
paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan
penghargaan atau hadia. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut,
diharapkan dapat memotifasi tim lain untuk lebih mampu meningkatkan
prestasi mereka.
METODE PEMBELAJARAN
Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan
atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat
diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan
pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993). Sedangkan
desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembalajaran untuk
memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1983). Desain pembelajaran juga
diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik, dan media.
Sehubungan dengan desain pembelajaran, terdapat metode yang memuat separoh dari
acara pembelajaran. Metode terkait dengan strategi pembelajaran yang dirancang secara
sistematis agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah suatu cara untuk
menyampaikan bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa dengan
berbagai variasi penyampaian, penyajian, dan macam-macam cara pengajaran lain,
seperti Tanyajawab, diskusi, ceramah, dan lain-lain.[2] Dari metode atau cara-cara
tersebut akan melahirkan strategi yang dapat digunakan dalam pengajaran secara tepat,
maka dari itu dibutuhkan desain untuk metodenya. Dalam desain pembelajaran, langkah
seperti ini sangatlah penting karena metode inilah yang menentukan situasi belajar yang
sesungguhnya. Di lain pihak kepiawaian seorang desainer pembelajaran juga terlihat
dalam cara menentukan metode.
Desain metode harus sesuai, serasi, dan selaras dengan desain materi, desain
kompetensi, dan desain evaluasi supaya tidak menimbulkan permasalahan dalam
pembelajaran ataupun pendidikan.
2. Metode ceramah
Yaitu cara mengajar dengan penuturan secara lisan tentang sesuatu
bahan yang telah ditetapkan dan dapat menggunakan alat-alat pembantu,
yang mana alat tersebut dapat membantu dalam menjawab pertanyaan
murid. Langkah-langkah yang perlu di perhatikan dalam penggunaan
metode ini adalah :
a. Mendefinisikan istilah-istilah tertentu.
b. Pembuatan bagian-bagian dari materi yang dibicarakan
c. Pembuatan ihtisar yang mana dalam pengungkapan sari pati pembicaraan.
d. Memecahkan masalah yang sulit untuk diselesaikan kalau tidak
menggunakan metode ini.
3. Metode diskusi
Metode ini dirancang agar dapat merangsang pemikiran serta berbagai
jenis pandangan. Dalam metode ini ada tiga langkah utama yang harus
diperhatikan :
a. Penyajian yaitu pengenalan terhadap masalah atau topik yang meminta
pendapat, evaluasi, dan pemecahan dari murid.
b. Bimbingan yaitu pengarahan yang terus menerus yang diberikan guru
dalam proses diskusi berlangsung
c. Pengikhtisaran yaitu rekapitulasi pokok-pokok pikiran penting dalam
diskusi.
B. Langkah Penyusunan Desain Metode Pembelajaran
Desain metode pembelajaran harus sesuai dengan kompetensi, materi, dan
tujuan pembelajaran, dikatakan demikian jika memenuhi sifat yang diutarakan
oleh Benyamin Bloom dalam ranah taksonomi, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Berikut daftar kesesuaian ranah dan tingkat hasil belajar dengan metode/
strategi pembelajaran
a. Knowledge
b. Comprehension
c. Application (aplikasi)
d. Analysis (analisis)
e. Synthesis (sintesis)
f. Evaluation (evaluasi)