ABSTRAK
PENDAHULUAN
Media merupakan segala bentuk sarana atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan informasi, pesan, atau konten kepada khalayak luas. Media dapat berupa
cetakan seperti surat kabar, majalah, buku, atau brosur, serta media elektronik seperti televisi,
radio, dan internet. Media juga mencakup bentuk komunikasi lain seperti media sosial, film
dan video.
1
Media pembelajaran adalah segala bentuk sarana atau alat yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk membantu peserta didik memahami, menguasai, dan
menginternalisasikan informasi serta konsep-konsep yang diajarkan. Tujuan dari penggunaan
media pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan
memfasilitasi pemahaman dan retensi materi pelajaran.
Beranjak dari pengertian tersebut, dapat kita pahami bahwa keberadaan media
pembelajaran ini sangatlah penting dalam menunjang proses pembelajaran agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, media pembelajaran juga akan menambah
pemahaman peserta didik akan materi yang disampaikan oleh pendidik di dalam kelas.
Kemudian, keberadaan media juga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Beberapa alasan yang telah dipaparkan di atas sudah selayaknya menjadi perhatian
yang khusus oleh pendidik dalam menentukan media atau mempraktekkan media
pembelajaran yang dirasa cocok dengan keadaan peserta didik dan materi yang akan
disampaikan. Pendidik harus pandai-pandai dalam memilih media apa yang akan ia gunakan.
Media pembelajaran haruslah dirancang dengan cermat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Namun, pada kenyataannya dapat kita semua cermati bahwa masih banyak pendidik
yang belum mampu dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi
pembelajaran, terkhusus pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadis di Madrasah atau Mata
Pelajaran PAI di sekolah. Pendidik belum mampu menerapkan media yang sesuai. Ini terjadi
karena beberapa hal, di antaranya yaitu kurangnya pemahaman pendidik terhadap pentingnya
keberadaan media pembelajaran, kemudian bisa juga dikarenakan ketidakmampuan pendidik
dalam menggunakan media yang terkait karena keterbatasan ilmu pengetahuannya.
Beberapa alasan di atas sudah selayaknya menjadi alasan bagi penulis dalam
memaparkan karya tulis ini. Penulis berharap dengan hadirnya karya tulis ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kepada kita sebagai calon pendidik nantinya untuk dapat
menggunakan media pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan keadaan serta kebutuhan
dari peserta didik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
maksimal.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Media
2
Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata
”medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. Arief Sadirman mengemukakan arti media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan.1 Kemudian telah banyak
pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa
diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaat untuk keperluan pembelajaran.
Jadi media adalah perluasan dari guru .
2. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media
merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual,termasuk
teknologi perangkat kerasnya.
3. Briggs berpendapat bahwa bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
4. Asociantion of Education Comunication Tecnology (AECT) memberikan batasan
bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk
proses penyaluran pesan.
5. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.2
6. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa untuk belajar
7. Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi.Heinich
mencontohkan media seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
material), komputer, dan instruktur.8
Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan-pesan (massages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich
juga mengkaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (Methods).3
2. Hakikat Media dalam Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa
1
Sadiman Arief (dkk), 1996 , Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, hal 6
2
Yusuf hadi Miarso, Media Instruksional.Pusat TKPK, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
3
Heinich R, et all, 1996, Instructional Media and Tecnologies for Learning, 5 edition, New York : Macmillan
Publishing Company
3
sebagai pebelajar dan guru sebagai fasilitator, yang terpenting dalam kegiatan
pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).
Slameto membagi dalam kategori perubahan dalam belajar, antara lain:
1. Belajar sifatnya disadari dan disengaja.
Dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar dan menyadari bahwa dalam
dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin meningkat
dibandingkan sebelum mengikuti proses pembelajaran .
2. Perubahan yang berkesinambungan
Hasil dari belajar diperoleh dengan adanya proses, kelanjutan dari pengetahuan dan
keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam hal ini pengetahuan yang diperoleh, akan menjadi dasar bagi
pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya.
3. Perubahan yang bersifat positif
Perubahan yang terjadi bersifat normatif dan menunjukkan kearah kemajuan.
Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang psikologi pendidikan menganggap
bahwa dalam proses belajar mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-
perbedaan individu atau prilaku perkembangan peserta didiknya, namun setelah mengikuti
pembelajaran psikologi pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan
prinsip perbedaan individu dan prinsip-prinsip perkembangan individu jika kelak ia
menjadi guru.
4. Perubahan yang bersifat aktif
Setiap perubahan prilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup
individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa
mendatang.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa
belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam jangka pendek mungkin dia
4
ingin memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang psikologi pendidikan
yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan
jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang
memadai tentang Psikologi Pendidikan. Sebagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan
menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan
komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan
menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.4
4
Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta
5
M. Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, Cet. ke-1, Antasari Pers, Banjarmasin; 2012.
5
dan kemungkinan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
3. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera .
4. Media pebelajaran dapaat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi
secara langsung dengan guru, masyarakat dan lingkunannya seperti melalui
karyawisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat di atasi
sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna.6
Dalam Tafsir Jalalain, disebutkan bahwa ("Pergilah membawa surahku ini, lalu
jatuhkan kepada mereka) kepada ratu Balqis dan kaumnya (kemudian berpalinglah)
pergilah (dari mereka) dengan tidak terlalu jauh dari mereka (lalu perhatikanlah apa yang
mereka bicarakan.") yakni, jawaban atau reaksi apakah yang bakal mereka lakukan.
Kemudian burung Hud-hud membawa surat itu lalu mendatangi ratu Balqis yang pada
waktu itu berada di tengah-tengah bala tentaranya. Kemudian burung Hud-hud
menjatuhkan surah Nabi Sulaiman itu ke pangkuannya. Ketika ratu Balqis membaca surah
tersebut, tubuhnya gemetar dan lemas karena takut, kemudian ia memikirkan isi surah
tersebut.
Selanjutnya (Ia berkata) yakni ratu Balqis kepada pemuka kaumnya, (Hai pembesar-
pembesar! Sesungguhnya aku) dapat dibaca Al Mala-u Inni dan Al Mala-u winni, yakni
bacaan secara Tahqiq dan Tas-hil (telah dijatuhkan kepadaku sebuah surah yang mulia)
yakni surah yang berstempel. (Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya
isinya) kandungan isi surat itu, (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang) (Jalaluddin Asy-Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-
Mahalliy, 2009).
6
Rodhatul Jennah, Media Pembelajaran, Ct. ke-1, Antasari Pers, Banjarmasin; 2009
6
Dari potongan cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis tersebut terjadi teknologi
komunikasi yang canggih pada masa itu, Nabi Sulaiman menggunakan burung Hud-Hud
untuk menyampaikan pesan dalam bentuk surat yang disampaikan kepada Ratu Balqis,
sehingga yang disampaikan dapat terima dengan baik sampai pada tujuan yang
dikehendaki. Bahkan Nabi Sulaiman telah memperlihatkan teknologi yang canggih di
istananya, yang Allah Swt. abadikan pada ayat berikutnya, surah An-Naml (27) 44.7
Dalam hadits-hadits Nabi SAW di atas, sudah tersirat mengenai manfaat media
pembelajaran, di antaranya yakni ketika Nabi Saw. Menjelaskan ajarannya menggunakan
media seperti gambar, kerikil, dan jari tangan. Dengan media tersebut, para shahabat
menjadi lebih paham dengan apa yang disampaikan Nabi SAW. Secara lebih luas,8 ada
banyak manfaat yang diperoleh dari menggunakan media pembelajaran dalam mengajar,
di antaranya:
1. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pengajaran yang lebih
baik.9
3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
keterangan guru, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
7
Jalaluddin Asy-Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, terj. Tafsir Jalalain, Pustaka Al-
Hidayah, Tasikmala; 2009.
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press, Jakarta; 2008
9
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Press, Jakarta Selatan; 2002.
10
Abdul Fattah Abu Ghuddah,40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah, Irsyad Baitus Salam,
Bandung; 2009.
11
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta; 2003.
7
6. Mengatasi keterbatasan ruang waktu d12an daya indera seperti: terlalu besar, terlalu
kecil, gerak terlalu lambat, gerak terlalu cepat, peristiwa masa lalu, kompleks, dan
konsep yang terlalu luas (Darwyn Syah, 2007; 125 – 126).13
KESIMPULAN
Adapun beberapa media yang biasa digunakan di dalam pembelajaran adalah media
pembelajaran audio, meliputi; radio, kaset-audio, kemudian media pembelajaran visual
meliputi; gambar, jari tangan, krikil, bahan ajar cetakan, papan tulis, media grafis, lalu media
proyeksi meliputi; OHP, film bingkai/ slide, LCD, kemudian media pembelajaran berbasis
teknologi meliputi; televisi, VTR, VCD, VDV, Film, komputer/ internet, dan lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
12
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta; 2002
13
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Gaung Persada Press, Jakarta; 2007.
14
Hamalik Oemar, Media Pendidikan, Penerbit Alumni, Bandung; 2012
8
Heinich R, et all, 1996, Instructional Media and Tecnologies for Learning, 5 edition, New
York : Macmillan Publishing Company.
Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta
M. Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, Cet. ke-1, Antasari Pers, Banjarmasin; 2012.
Jalaluddin Asy-Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, terj. Tafsir
Jalalain, Pustaka Al-Hidayah, Tasikmala; 2009.
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press, Jakarta;
2008
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Press, Jakarta Selatan; 2002.
Abdul Fattah Abu Ghuddah,40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah, Irsyad
Baitus Salam, Bandung; 2009.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta; 2003.
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Gaung Persada
Press, Jakarta; 2007.
9
BIODATA
NIM : 2114010180
10
11
Tugas 2
Dosen Pengampu:
Dr. Rosniati Hakim, M.Ag
ABSTRAK
1
Makalah Ini Disajikan pada Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur'an Hadist di Madrasah dan
Sekolah di bawah Bimbingan Dosen Pengampu Ibu Dr. Rosniati Hakim, M.Ag yang ditampulkan
di Hari Rabu, 27 September 2023 pukul 07.30-10.00 WIB.
2
Mahasiswa Kelompok 4 Pendidikan Agama Islam (PAI-D) B.P. 21 Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Media merupakan segala bentuk sarana atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan informasi, pesan, atau konten kepada khalayak luas. Media dapat
berupa cetakan seperti surat kabar, majalah, buku, atau brosur, serta media
elektronik seperti televisi, radio, dan internet. Media juga mencakup bentuk
komunikasi lain seperti media sosial, film dan video.
Media pembelajaran adalah segala bentuk sarana atau alat yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami, menguasai, dan
menginternalisasikan informasi serta konsep-konsep yang diajarkan. Tujuan dari
penggunaan media pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran dengan memfasilitasi pemahaman dan retensi materi pelajaran.
Beranjak dari pengertian tersebut, dapat kita pahami bahwa keberadaan
media pembelajaran ini sangatlah penting dalam menunjang proses pembelajaran
agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, media pembelajaran juga
akan menambah pemahaman peserta didik akan materi yang disampaikan oleh
pendidik di dalam kelas. Kemudian, keberadaan media juga mampu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
Beberapa alasan yang telah dipaparkan di atas sudah selayaknya menjadi
perhatian yang khusus oleh pendidik dalam menentukan media atau
mempraktekkan media pembelajaran yang dirasa cocok dengan keadaan peserta
didik dan materi yang akan disampaikan. Pendidik harus pandai-pandai dalam
memilih media apa yang akan ia gunakan. Media pembelajaran haruslah dirancang
dengan cermat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Namun, pada kenyataannya dapat kita semua cermati bahwa masih banyak
pendidik yang belum mampu dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai
dengan materi pembelajaran, terkhusus pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist di
Madrasah atau Mata Pelajaran PAI di sekolah. Pendidik belum mampu menerapkan
media yang sesuai. Ini terjadi karena beberapa hal, di antaranya yaitu kurangnya
pemahaman guru terhadap pentingnya keberadaan media pembelajaran, kemudian
bisa juga dikarenakan ketidakmampuan guru dalam menggunakan media yang
terkait karena keterbatasan ilmu pengetahuannya.
Beberapa alasan di atas sudah selayaknya menjadi alasan bagi penulis dalam
memaparkan karya tulis ini. Penulis berharap dengan hadirnya karya tulis ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kepada kita sebagai calon pendidik nantinya
untuk dapat menggunakan media pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan
keadaan serta kebutuhan dari peserta didik sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan maksimal.
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Fungsi Media Pembelajaran Al-Qur'an Hadis
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”, yang secara harfiyah memiliki arti “perantara” atau
pengantar.3 Menurut Association For Education and Communication
Technology (AECT), media ialah segala bentuk yang diprogramkan untuk
suatu proses penyaluran informasi. Dan menurut Education Association,
media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program
instruksional.4 Sedangkan dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
6 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2002), hal
11
Media pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis biasanya dirancang untuk
memudahkan proses pembelajaran, termasuk penghapalan ayat, memahami
makna, mempelajari tafsir, dan meresapi pesan moral dan spiritual yang
terkandung dalam teks-teks suci Islam ini. Media ini dapat digunakan dalam
berbagai konteks, seperti dalam pengajaran di sekolah, lembaga agama, atau
dalam pengkajian mandiri oleh individu.Tujuan dari penggunaan media
pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis adalah untuk membantu umat Islam
memahami, menghafal, dan menerapkan ajaran-ajaran dari Al-Qur'an dan
Hadis dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga dapat memperdalam
pemahaman agama dan meningkatkan spiritualitas mereka.
7 M Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Banjarmasin: Antasari Pers, 2012), hal 1
8 Ibid, hal 17
(96): 1, Al-Isra’ (17):14, Al-Ankabut (29): 45, Al-Muzammil (73): 20.
surah al-‘Alaq (96): 1
9
Asnawir dan Basyiruddin Usman, op.cit, hal 101
1) Sifat komunikasi satu arah (one way communication). Dengan
demikian, sulit bagi pendengar untuk mendiskusikan hal-hal yang
sulit dipahami.
ْ َ ََوعَ ذَّْل أ َد َْم ْ َاْل ْ َْسا َْء لُكذهَا لذْث ع ََرضَ هل ْْم ع
ْ ل الْ َم ََلئا َك اْة فَقَا َْل َأنْ ابئ ا
ْلون ابأَ ْ َْسا اْء َه َٰ لؤ ََل اءْ ا ْْن لك ْن لْْت َصا اد اق َي
ِ
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
memang benar orang-orang yang benar!"
10 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), hal 199
sebenarnya belum diketahui oleh para malaikat. Benda-benda yang
disebutkan oleh Nabi Adam a.s. diperintahkan oleh Allah swt. tentunya
telah diberikan gambaran bentuknya oleh Allah swt.
1) Menggunakan gambar
11 Abdul Fattah Abu Guddah, 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah, (Bandung: Irsyad
3) Menggunakan Krikil
12 Shinqithy Djamaluddin dan H.M. Mochtar Zoemi, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung: Mizan,
a) Bahan bacaan atau bahan cetakan; melalui bahan ini siswa akan
memperoleh pengalaman melalui membaca, belajar melalui simbol-
simbol dan pengertian-pengertian dengan mempergunakan indra
penglihatan. Media ini termasuk tingkat belajar konseptual, maka
bahan- bahan itu harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan
penguasaan bahasa siswa. Jenisnya adalah Al Qur’an dan Al Hadits,
buku teks pelajaran agama baik untuk siswa dan guru, buku bacaan
pelengkap, buku teks sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan
memperdalam bacaan agama, dan bahan bacaan bersifat umum:
koran, majalah, dan lain-lain.
e) Papan tulis; alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah
dilupakan orang dalam proses belajar mengajar. Peranan papan tulis
dan papan lainnya masih tetap digunakan guru, sebab merupakan
alat yang praktis dan ekonomis.13
2) Media proyeksi
13 Nana Sudjana, Dasar-Dasar proses Belajar dan Mengajar,(Bandung: Sinar Baru Algensindo
1) Televisi
5) Film
6) Komputer/Internet
a. Tujuan Penggunaan
d. Waktu
e. Biaya
15 Arsyad Azha, Media Pembelajaran,( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal 34
16 Nunu Mahnun, Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), hal 43
pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat,
membeli atau menyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan
biaya tersebut/apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar
yang hendak dicapai? Tidak mungkinkah tujuan belajar itu tetap dapat
dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang
lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang
mahal belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar
dibandingkan media sederhana dan murah.17
f. Ketersediaan
17 Ibid, hal 67
18 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung; Wacana Prima, 2007), hal 45
b. Interaktif dan Terintegrasi
KESIMPULAN
Keberadaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di madrasah
dan sekolah sangat penting. Dengan adanya media pembelajaran ini maka materi
yang disampaikan oleh guru lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan
pembelajaran yang berlangsung tidak terkesan membosankan. Selain itu, media
pembelajaran juga sangat memudahkan guru dalam menjelaskan bahan ajar di
dalam kelas.
Adapun beberapa media yang biasa digunakan di dalam pembelajaran
adalah media pembelajaran audio, meliputi; radio, kaset-audio, kemudian media
pembelajaran visual meliputi; gambar, jari tangan, krikil, bahan ajar cetakan, papan
tulis, media grafis, lalu media proyeksi meliputi; OHP, film bingkai/ slide, LCD,
kemudian media pembelajaran berbasis teknologi meliputi; televisi, VTR, VCD,
VDV, Film, komputer/ internet, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan:
Ciputat Press
Azha, Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Daradjat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, cet. ke-1.
Jakarta: Bumi Aksara
Djamaluddin, Shinqithy dan Zoemi, H.M. Mochtar. 2002. Ringkasan Shahih
Muslim. Bandung: Mizan
Guddah, Abdul Fattah Abu. 2009. 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran
Rasulullah. Bandung: Irsyad Baitus Salam
Mahnun, Nunu. 2014. Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Miarso, Yusufhadi. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali
Ramli, M. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Pers
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat:
Quantum Teaching
Sadiman, dkk. 1990. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo Offset
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung; Wacana
Prima
➢ STUDI LAPANGAN
1. Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an al karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat,
ia merupakan kitab Allah yang selalu dipelihara, Al-Qur’an mempunyai sekiau
banyak fungsi diantaranya:1
a. Menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW bukti kebenaran
tersebut dkemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap.
1) Menantang siapapun yang meragukannya untuk Menyusun
semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2) Menantang mereka untuk menyusun sepuluh surat semacam
AlQur’an.
3) Menantang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam
AlQur’an.
4) Menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih
kurang sama dengan satu surah dari Al-Qur’an.2
1
Rosidin. Mukarom Faisal. 2014. Buku Stowal-Qur’an Hadis. Jakarta: Kementrian Agama
hal. 46
2
Sahid. Ulumul Quran. 2020. Surabaya: Pustaka Idea. hal. 276
ٰۤ
على اَن يَّأتُوا بِمِ ث ِل هذَا القُرا ِن َل يَأتُونَ بِمِ ثلِه َولَو َ س َوا ل ِجن
ُ ال ن
ِ تِ َقُل لَّئ ِِن اجت َ َمع
َ ض ُهم ِلبَعض
ظ ِهي ًرا ُ كَا نَ بَع
Artinya: “Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin
berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur’an ini,
mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya,
sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.” (QS. Al-Isra’
17: Ayat 88)
d. Sebagai hidayat. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada nabi
Muhammad bukan sekedar untuk dibaca tetapi untuk dipahami
kemudian untuk diamalkan dan dijadikan sumber hidayat dan
pedoman bagi manusia untuk mencapai kebahagian di dunia dan di
akhirat. Untuk itu kita dianjurkan untuk menjaga dan
memeliharanya. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam surat Fatir
ayat 29:
ًع َل نِيَة
َ صلوة َ َوا َ نفَقُوا مِ َّما َرزَ قن ُهم س ًِّرا َّو
َّ ّللا َوا َ قَا ُموا ال
ِٰ ب َ ا َِّن الَّذِينَ يَتلُونَ كِت
يَّر ُجونَ تِ َجا َرة ً لَّن تَبُو َر
3
Departemen Agama RI. 2022. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Syamil Cipta
Media). hal. 437
orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Jadi
Alquran tidak hanya menjadi petunjuk bagi umat Islam saja tapi bagi manusia
secara umum. Kandungan Alquran memang ada yang bersifat universal seperti
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan itu bisa menjadi petunjuk bagi
semua orang tidak hanya orang yang beriman Islam dan bertakwa saja.4
b. Asy-Syifa
Di dalam Alquran disebutkan bahwa Alquran merupakan obat bagi penyakit
yang ada di dalam dada manusia. Penyakit dalam tubuh manusia memang lak
hanya berupa penyakit fisik saja tapi bisa juga penyakit hati Perasaan manusia
tidak selalu tenang, kadang merasa marah, iri, dengki, cemas, dan lainlain
Seseorang yang membaca Alquran dan mengamalkannya dapat terhindar dari
berbagai penyakit hati tersebut. Alquran memang hanya berupa tulisan saja tapi
dapat memberikan pencerahan bagi setiap orang yang beriman. Saat hati
seseorang terbuka dengan Alquran maka ia dapat mengobati dirinya sendiri
sehingga perasaannya menjadi lebih tenang dan bahagia dengan berada di jalan
Allah. Kemudian syifa (obat) yang saya bahas dalam penelitian ini melalu
living quran pada praktik pengobatan Ustadz Sanwani.5
c. Al-Furqon (Pemisah)
Nama lain Alquran adalah Al-Furqon atau pemisah. Ini berkaitan dengan
fungsi Alquran lainnya yang dapat menjadi pemisah antara yang hak dan yang
batil. Atau antara yang benar dan yang salah. Di dalam Alquran dijelaskan
berbagai macam hal yang termasuk kategori salah dan benar atau hak dan yang
batil. Jadi jika sudah belajar Alquran dengan benar maka seseorang seharusnya
dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Misalnya saja saat
mencari keuntungan dengan berdagang, dijelaskan bahwa tidak benar jika
melakukan penipuan dengan mengurangi berat sebuah barang dagangan.
4
Jalaluddin al-Suyuthy, 2023. Manna al-Qaththan, Mabahits fi Uham al-Quran (Kairo:
Maktabali Wahhah, tt), hal 16-18
5
Brahmudin, 2022. Ensiklopedi maka alqur’an. Bandung: CV. Media Fitrah Rabbani. Hal.
352
Begitu juga dengan berbagai permasalahan lainnya yang bisa diambil
contohnya dari ayat- ayat Alquran.6
d. Al-Mu'izah (nasihat)
Alquran juga berfungsi sebagai pembawa nasihat bagi orangorang yang
bertakwa. Di dalam Alquran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat,
peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa, yang berjalan
di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di dalam Alquran biasanya berkaitan
dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi
orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya. Nasihat dan peringatan
tersebut penting karena sebagai manusia kita sering menghadapi berbagai
masalah dan cara penyelesaiannya sebaiknya diambi bdari ajaran agama.
Bagaimana cara kita menghadapi tetangga, suami, orang tua, dan bahkan
musuh kita telah diajarkan dalam Alquran.7
e. Al-Ruh (ruh, jiwa).
Disebut demikian karena ia adalah wahyu yang menghidupkan jiwa orang
yang beriman. Ia pun diturunkan melalui perantaraan Malaikat Jibril yang juga
disebut al-Ruh al-Amin. Nama ini terdapat pada surat as-Syura: 52.
اْلِ ميَا نُ َو لََٰ كِ ْن ِ َ ْوح ا ِم ْن أَمْ رِ ََن ۚ مَ ا كُ ن
ُ َت تَ ْد رِي مَ ا ا لْك ت
ْ اب َو ََل َ َْو َح يْ نَ ا إِ لَي
ً ُك ر َ َِو َك ََٰذ ل
ْك أ
6
Almad Warson Almunawwir. 2020. al nunawwir: Kamus arab Indonesia. Surabaya:
Pustaka Progresif. Hal. 848
7
Dinu lidya Fargs Al-Qur’an alquran fungsi-al- quran-bagi-umat-manusia,
http://dalamislam.com/landasan-agama.
f. Al-Tanzil (yang diturunkan), Disebut demikian karena ia adalah wahyu yang
diturunkan Allah Swt kepada nabi-Nya. Nama ini terdapat pada surat asy-
Syu‘ara: 192; Fussilat: 42.
g. Amr Allah (perintah, ketetapan, hukum Allah). Disebut demikian karena
sebagian isi al-Qur‘an berisi perintah dan larangan, juga sejumlah ketetapan
yang harus dipatuhi oleh manusia. Nama ini terdapat pada surat at-Thalaq: 3;
al- Hujurat: 9.
h. Al-Qaul (firman). Disebut demikian karena ia adalah firman Allah Swt. Nama
ini terdapat pada surat al-Qashash: 51.
i. Al-Wahy (wahyu). Disebut demikian karena ia memang wahyu dari Allah Swt.
Nama ini terdapat pada surat al-Anbiya: 45.8
8
Dr. H. Sahid HM, M.Ag, Ulumul Quran (Surabaya: Pustaka Idea, 2016), hal. 36.
b. Penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya Al-Qur'an juga berfungsi sebagai
penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya. Fungsi ini hadir karena al-
Qur'an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt kepada
rasul dan nabi-Nya. Sebagai kitab suci terakhir, al-Qur'an membawa tugas
menyempurnakan kitab-kitab suci terdahulu. Rasionalitas di balik fungsi ini
setidaknya bisa diterangkan melalui dua alasan. Pertama, kitab-kitab suci
terdahulu memang diturunkan untuk kaum tertentu dan zaman yang
terbatas. Kedua, dalam perkembangan sejarah, kitab-kitab suci terdahulu
tidak bebas dari perubahan dan penyimpangan."
c. Sumber pokok agama Islam Sebagaimana diketahui, sumber agama Islam
itu ada tiga, yakni: al-Quran, Sunnah, dan Ijtihad, Al-Qur'an adalah firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Sunnah adalah sabda,
tindakan dan ketetapan Rasulullah Muhammad. Sedangkan ijtihad adalah
usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh ulama mujtahid untuk
menyimpulkan hukum agama dengan tetap mengacu kepada Al-Qur'an dan
Sunnah. Ada dua bentuk ijtihad yang disepakati oleh ulama, yaitu Ijma
(kesepakatan umat pasca wafatnya Rasulullah) dan Qiyas (analogi).9
Kitab suci al-Qur’an telah menjelaskan tentang dirinya antara lain melalui
sejumlah nama atau sebutan yang diberikan Allah Swt untuknya. Al-Qur’an
memiliki banyak nama, Banyaknya nama ini menunjukkan kedudukannya
yang tinggi dan kemuliaannya. Menurut Abu al-Ma aliSyaidzalah (w. 495
H/997 M). Al-Qur’an memiliki 55 nama. Sementara itu Abu al-Hasan al-
Harali (w. 647 H/1249 M) mengatakan bahwa al-Qur’an memiliki lebih dari
90 nama.10
9
Yusuf Qardlawi, Kaifa Nata amal ma’a al-Quran al-‘Adhim (Kairo: Dar al-Syuruq, 2022), hal.
49
10
Muhammad Amin Suma. 2022. Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an 1(Jakarta: Pustaka Firdaus), hal, 26-
27.
Sebagaimana diketahui, sumber agama Islam itu ada tiga, yakni: al-Quran,
Sunnah, dan Ijtihad. Al-Qur‘an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad. Sunnah adalah sabda, tindakan dan ketetapan Rasulullah Muhammad.
Sedangkan ijtihad adalah usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh ulama
mujtahid untuk menyimpulkan hukum agama dengan tetap mengacu kepada Al-
Qur‘an dan Sunnah. Ada dua bentuk ijtihad yang disepakati oleh ulama, yaitu Ijma‘
(kesepakatan umat pasca wafatnya Rasulullah) dan Qiyas (analogi).
Kedua, sumber pokok syariah. Selain sumber pokok aqidah, al-Qur‘an juga
menjadi sumber pokok syariah Islam. Syariah adalah sistem hukum yang mengatur
amal perbuatan manusia dalam hidupnya, baik yang terkait hubungannya dengan
11
Dr. Yusuf Qardlawi, Kaifa Nata’amal ma’a al-Quran al-‘Adhim (Kairo: Dar al-Syuruq,
2000), hal. 50.
Allah Swt maupun hubungannya dengan sesama manusia dan mahluk lain. Di
dalam al-Qur‘an ada sekitar 500 ayaat atau lebih yang membicarakan masalah
syariat ini.17
12
Ibid., hal. 55
DAFTAR PUSTAKA
Rosidin. Mukarom Faisal. 2014. Buku Stowal-Qur’an Hadis. Jakarta: Kementrian Agama
Departemen Agama RI. 2022. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Syamil Cipta
Media).
Brahmudin, 2022. Ensiklopedi maka alqur’an. Bandung: CV. Media Fitrah Rabbani
Dr. H. Sahid HM, M.Ag, Ulumul Quran (Surabaya: Pustaka Idea, 2016)
Yusuf Qardlawi, Kaifa Nata amal ma’a al-Quran al-‘Adhim (Kairo: Dar al-Syuruq, 2022)
Muhammad Amin Suma. 2022. Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an 1(Jakarta: Pustaka Firdaus),