Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

INDIVIDU

Nama : Zulhijriana Nur


Nim : 210903502149
Kelas : Manajemen F
Matkul : Etika dan Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampuh : Andi Aris Mattunruang, S.E., M.Sc
Judul Meningkatkan Kepercayaan Diri Dalam Berkomunikasi Lisan Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok Di Kelas XII ATP 1 SMK Negeri 1 Pasir Penyu Tahun 2019
Jurnal JURNAL PENDIDIKAN dan KONSELING
Volume dan Halaman Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021 Halaman 51-56
Tahun 2019
Penulis Fitriani
Reviewer Zulhijriana Nur
Tanggal 28 November 2022
Pendahuluan Pada hakikatnya siswa adalah manusia yang merupakan makhluk sosial dan
senantiasa ingin berinteraksi dengan manusia lainnya. Ketika seorang masuk
dalam lingkungan pendidikan sebagai siswa, maka dia dituntut untuk selalu
dapat bersosialisasi, bergaul dan berkomunikasi dalam lingkungannya dengan
baik dan lancar. Manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan komunikasi
tanpa menggunakan teori dan metode tertentu, diantaranya bahkan mampu
berkomunikasi dengan sangat baik, sehingga semua pesan yang ingin
disampaikannya mudah untuk difahami. Kemampuan berkomunikasi yang baik
dapat menjadi bekal untuk karir pribadi dan sosial. Namun tidak semua orang
dapat berkomunikasi dengan baik secara alamiah. Oleh sebab itu pendidikan dan
pelatihan komunikasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang
untuk dapat berkomunikasi dengan baik.Untuk dapat berkomunikasidengan baik
dapat diperoleh apabila seseorang tersebut memiliki rasa percaya diri, sehingga
dapat meningkatkan perkembangan dirinya baik melalui dunia pendidikan, oleh
dirinya sendiri maupun melalui lingkungannya.
 Hakikat Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri di definisikan sebagai suatu keyakinan individu untuk
mampu berprilaku sesuai dengan yang diharapkan. Individu yang
mempunyai rasa kepercayaan diri adalah individu yang mampu bekerja
secara efektif, dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung
jawab.
 Hakekat Komunikasi Lisan
Kemampuan berkomunikasi yang baik dapat menjadi bekal dalam karir
pribadi dan hidup bersosial. Namun tidak semua orang dapat berkomunikasi
dengan baik secara alamiah. Oleh sebab itu pendidikan danpelatihan
komunikasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk
dapat berkomunikasi dengan baik.
 Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah salah satu layanan bimbingan konseling yang
dilakukan secara kelompok dengan membentuk dinamika kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Bimbingan kelompok dapat ditujukan untuk
mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi
siswa.
Metode Penelitian Metode yang digunakan bersifat kuantitatif dimana penelitian yang bersifat
sistematis, menggunakan modelmodel yang bersifat matematis. Teori-teori
yang digunakan serta hipotesa yang diajukan juga biasanya berkaitan dengan
fenomena alam Menghubungkan antara pengaruh metode belajar yang
digunakan dengan hasil belajar yang diraih. Jika hasilnya belajar tidak baik,
maka ada metode belajar yang perlu dievaluasi. Begitu juga sebaliknya, jika
hasil belajar baik, maka metode belajar perlu ditingkatkan agar hasil lebih baik.
Hasil Penelitian Hasil observasi menunjukkan adanya perubahan kepercayaan diri dalam
komunikasi lisan siswa
 Dari hasil observasi pada situs I, sebanyak 36 siswa memiliki rasa
kepercayaan diri dalam komunikasi lisan yang tinggi. Hal ini karena
dalam bimbingan menggunakan permainan game role play. Metode ini
dapat menarik, memotivasi siswa terhadap bimbingan yang dilakukan,
dengan skor ratarata 3.8. Selanjutnya Hasil observasi pada siklus II
bimbingan menggunakan permainan game role play dengan Topik
permainan siswa untuk menyebutkan, menjelaskan dan
menginterpretasikan cita-citaku suatu materi yang ringan, sehingga
siswa mudah mengkomunikannya secara lisan. Karena materi dan
metode dalam bentuk game role play menyenangkan siswa, sehingga
siswa dapat bekomunikasi lisan dengan lancar tanpa ada rasa malu,
takut, tertekan dan tidak rendah diri. Siswa merasa tertantang untuk
menjadikan kelompoknya menjadi yang lebih baik dari kelompok
lainnya, sehingga ada rasa tanggung jawab dan kerjasama dalam tim, .
Siswa mengeluarkan segenap pengetahuan dan perhatiannya tercurah
pada nama baik kelompok. Terlihat siswa sangat antusias dalam
memberikan jawaban. Metode ini dapat menarik, memotivasi siswa
terhadap bimbingan yang dilakukan, sehingga kepercayaan diri dalam
komunikasi lisan siswa tinggi dengan skor rata-rata 4.1.
Dengan demikian maka dengan diberikan bimbingan secara kelompok
dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi lisan bagi
siswa kelas XII ATP 1 SMKN 1Pasir Penyu.
Kelebihan Keseluruhan isi jurnal mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan secara fakta
dan nyata terjelaskan melalui data-data yang disajikan.
Kekurangan Penjelasan pada pendahuluan yang terlalu panjang sehingga tidak memungkinkan
untuk memahami secara tepat dari yang dijelaskan.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini analisis data yang dilakukan telah dilakukan
dapat disimpulkan dengan penerapan bimbingan kelompok dapat meningkatkan
kepercayaan diri salam berkomunikasi lisan siswa kelas XII ATP 1 SMK Negeri
1 Pasir Penyu. Terdapat beberapa peningkatan rasa kepercayaan diri dalam
berkomunikasi lisan siswa dari sebelum diberkan tindakan dn setelah
memperoleh tindakan pada 2 siklus. Maka dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri dalam komunikasi lisan siswa kelas XII ATP 1 melalui layanan
bimbingan kelompok adalah sebagai berikut:
 1. Skor rata-rata kepercayaan diri dalam komunikasi lisan siswa Kelas
XII ATP 1 sebelum adanya tindakan adalah 2,8 ini menunjukkan bahwa
kepercayaan diri dalam komunikasi lisan siswa Kelas XII ATP 1 berada
pada tingkat rendah, hal ini disebabkan karena bimbingan dilakukan
kepada siswa kurang menarik. Hanya menggunakan ceramah tanpa
mengunakan media. sehingga membuat siswa bosan.
 2. Dari hasil observasi pada situs I, sebanyak 36 siswa memiliki rasa
kepercayaan diri dalam komunikasi lisan yang tinggi. Hal ini karena
dalam bimbingan menggunakan permainan game role play. Metode ini
dapat menarik, memotivasi siswa terhadap bimbingan yang dilakukan,
dengan skor rata-rata 3.8.
 3. Selanjutnya Hasil observasi pada siklus II bimbingan menggunakan
permainan game role play dengan Topik permainan siswa untuk
menyebutkan, menjelaskan dan menginterpretasikan cita-citaku suatu
materi yang ringan, sehingga siswa mudah mengkomunikannya secara
lisan. Karena materi dan metode dalam bentuk game role play
menyenangkan siswa, sehingga siswa dapat bekomunikasi lisan dengan
lancar tanpa ada rasa malu, takut, tertekan dan tidak rendah diri. Siswa
merasa tertantang untuk menjadikan kelompoknya menjadi yang lebih
baik dari kelompok lainnya, sehingga ada rasa tanggung jawab dan
kerjasama dalam tim, Siswa mengeluarkan segenap pengetahuan dan
perhatiannya tercurah pada nama baik kelompok. Terlihat siswa sangat
antusias dalam memberikan jawaban. Metode ini dapat menarik,
memotivasi siswa terhadap bimbingan yang dilakukan, sehingga
kepercayaan diri dalam komunikasi lisan siswa tinggi dengan skor rata-
rata 4.1.
 4. Dengan demikian maka dengan diberikan bimbingan secara
kelompok dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi
lisan bagi siswa kelas XII ATP 1 SMKN 1 Pasir Penyu.
REVIEW JURNAL
INDIVIDU

Judul Etika Komunikasi Bisnis Sarati Banten di Kota Mataram


Jurnal Jurnal Ekonomi
Volume dan Halaman Volume 1. Halaman 35-46
Tahun 2022
Penulis Sayu Jelantik
Reviewer Zulhijriana Nur
Tanggal 28 November 2022
Pendahuluan Ketika berinteraksi dengan publik. komunikasi bisnis merupakan landasan
utama bagi berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan, baik di dalam
organisasi maupun di luar organisasi. Karena secara teori, banyak konsumen
yang lebih tertarik untuk melakukan bisnis dengan perusahaan yang mereka
percayai secara etis dimana etika bisnis tersebut memberikan keuntungan
tersendiri dalam pasar. Komunikasi dalam dunia bisnis bukanlah sebuah tugas
yang mudah, dibutuhkan suatu keterampilan berkomunikasi agar tercipta
komunikasi yang efektif dalam lingkungan bisnis. Fakta yang ditemukan di
lapangan mengenai dunia bisnis salah satunya dalam dunia bisnis saranaupacara
umat Hindu yang telah mengalami modifikasi.
Tujuan Penelitian Peneliti dapat mencapai tujuan penelitian yaitu menggambarkan bentuk dan
menganalisis fungsi etika komunikasi bisnis sarati banten di Kota Mataram.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, menurut Sugiono
(2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan
pada filsafat post positivisme, digunakan untuk melakukan sebuahpenelitian
dengan kondisi objek yang alamiah yang bersifat lawan dari metode experiment,
dimana pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif peneliti
sebagai instrument kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, Teknik pengumpulan data dengan tri anggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian ini lebih
menekankan makna dari pada generalisasi data dengan teori yang digunakan.
Hasil Penelitian  Bentuk Etika Komunikasi bisnis serati banten di kota Mataram
Etika komunikasi dalam dunia bisnis adalah bagaimana proses komunikasi
yang dilakukan secara etis, ramah, sopan, menghargai. dan menghormati
orang lain. Haryatmoko (2007:19), menyatakan bahwa Komunikasi dalam
bisnis memang penting. Tetapi, hal yang lebih penting ialah bagaimana isi
pesan yang disampaikan dalam komunikasi bisnis itu dapat mendatangkan
pencerahan (enlightment) bagi komunikan.
 Fungsi Etika Komunikasi Bisnis Sarati Banten di Kota Mataram
Fungsi utama etika komunikasi bisnis adalah untuk memastikan bahwa
pesan- pesan bisnis yang dikirimkan dan diterima adalah pesan-pesan
bisnis yang bersifat netral dan tidak menyerang berbagai pihak. Etika
komunikasi bisnis yang efektif memainkan sebuah peran penting dalam
menguatkan atau memperkuat budaya organisasi atau perusahaan.
Hasil penelitian dapat menganalisis fungsi dari etika komunikasi bisnis sarati
banten di kota Mataram adalah sebagai berikut:
 Fungsi Edukasi
Hasil kajian pustaka mengenai fungsi dari sarati banten yaitu tukang banten
atau yang disebut dengan sarati adalah mereka yang mempunyai tugas untuk
mewujudkan banten atau sesajen upacara sebagai sarana dalam upacara
keagamaan Hindu berpedoman pada aturan-aturan yang menyangkut suatu
hukum karena banten yang diwujudkan mempunyai makna suci.
 Fungsi Praktis
Fungsi Praktis yaitu keberadaan sarati banten yang menyediakan segala
bentuk banten untuk kegiatan upacara keagamaan hindu selaras dengan
kebutuhan umat hindu dalam memenuhi kewajibanya dalam upacaranya
yang dilakukan.

Kesimpulan Dari hasil Artikel Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa etika
komunikasi merupakan aturan berkomunikasi yang baik dan benar, ruang
lingkup etika komunikasi yaitu bagaimana seorang komunikator mampu
menerapkan sopan santun dan profesionalisme pada proses komunikasi yang
dilakukan. Etika komunikasi bisnis adalah aturan yag baik dan benar dalam
berkomunikasi pada dunia jual beli suatu produk. Pada penelitian ini mengkaji
bagaimana bentuk dan fungsi dari etika komunikasi bisnis serati baten di Kota
Mataram. Adapun hasilnya yaitu:
 Bentuk Etika Komunikasi bisnis serati banten di kota mataram yaitu
bentuk Verbal dan Non-Verbal. Bentuk Verbal yaitu dalam bentuk kata-
kata yang sopan dan santun dalam proses jual beli produk banten yang
dijual oleh sarati banten kepada konsumen yang beraga Hindu di Kota
Mataram. Bentuk NonVerbal, dalam bentuk Non-Verbal terlihat dari
kualitas baten yang diberikan sebagai produk dari proses jual beli yang
dilakukan oleh sarati banten kepada konsumen yaitu ummat indu di
Kota Mataram.
 Fungsi Etika Komunikasi bisnis sarati banten di kota mataram yaitu
fungsi edukasi dan fungsi praktis. Fungsi Edukasi yaitu menyampaikan
informasi yang bersifat edukasi mengenai makna banten yang dibeli
oleh konsumen dijelaskan oleh sarati. Fungsi Praktis yaitu keberadaan
sarati banten yang menyediakan segala bentuk banten untuk kegiatan
upacara keagamaan hindu selaras dengan kebutuhan umat hindu
dalam memenuhi kewajibanya dalam upacaranya yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai