Anda di halaman 1dari 28

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR ONLINE SISWA

DENGAN PENGGUNAAN VIDEO PADA PEMBELAJARAN PAI


MATERI SIKAP JUJUR NABI MUHAMMAD
(Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas II SDN Cileunyi 01 Kab. Bandung)
Disusun Oleh:
Rina Lestari (2018110099)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses terjadinya interaksi

antara guru dengan siswa yang memiliki tujuan sebagai target yang harus di capai

dalam proses belajar mengajar. Ketiga aspek tersebut dalam istilah pendidikan di

kenal sebagai taksonomi Bloom yang meliputi tiga matra yaitu (1) Ranah kognitif

yang terdiri atas pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi. (2)

Ranah afektif yang meliputi atas penerimaan respon, organisasi, evaluasi dan

memberi sifat (karakter). (3) Ranah psikomotor melaui tahap imitasi, spekulasi,

prosisi, artikulasi dan naturalisasi. Pada dasarnya belajar itu sebagai rangkaian

kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia

seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik.1 Belajar itu tidak akan terjadi tanpa ada kesempatan

berdiskusi, membuat pertanyaan, mempraktekan, bahkan mengajarkan pada orang

lain. Pembelajaran tidak menekankan pada apa yang di ajarkan tetapi bagaimana

mengarahkannya.2

Pembelajaran daring adalah pembelajaranra online yang dilakukan secara online,

yang menggunakan aplikasi pembelajaran yang dilakukan maupun jejaring sosial.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap

1
Darsini, D., Fahrurrozi, F., & Cahyono, E. A. “Pengetahuan; Artikel Review.”, : LPPM
Dian Husada Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 101-103.
2
Ayu Al Khaerunnisa, ‘Skripsi Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Membuat
Hiasan Pada Busana (EMBROIDERY)’, 2012, 39.

1
2

muka, tetapi melalui plaform yang telah tersedia. Kualitas sumber daya manusia (SDM)

menjadi peran utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Maka dari itu,

pendidikan dapat merubah sumber daya manusia yang belum berkualitas menjadi sumber

daya manusia yang unggul dan berkualitas tinggi. Hal ini sesuai Undang Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 42

ayat 1 yang menjelaskan bahwa:

“Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi


sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.”

Pada proses belajar sangat penting, karena guru sangat berpengaruh dalam

perkembangan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik siswa. Namun, proses

pembelajaran online tidak pernah lepas dari masalah yang sampai saat ini masih

belum bisa diatasi sepenuhnya, seperti masalah-masalah pada pembelajaran PAI

pada kelas II. Pada hal ini beberapa masalah pada pembelajaran online

pembelajaran PAI pada kelas II ini sulit mempelajari PAI karena terlalu banyak

materi yang terus diberikan kepada peserta melalui online berupa Whattsaps

group. Pada pembelajaran online saat ini siswa mengalami kesulitan dalam

menangkap suatu materi yang diberikannya. Hal tersebut disebabkan karena

pembelajaran online fokus pada peserta didik, hanya mendengarkan penjelasan

guru menyampaikan materi PAI, dan pada pembelajaran online pada

pembelajaran PAI tersebut kurangnya penggunaan media pembelajaran sehingga

siswa menjadi pasif dan kurangnya keefektifan dalam belajar. Sehingga siswa

merasa bosan dan kurang peduli dengan kegiatan pembelajan PAI melalui

pembelajaran online di Whattapps Group. Hal tersebut muncul dikarenakan

2
3

kurang tertanamnya rasa semangat dalam belajar sehingga siswa terlihat acuh tak

acuh pada proses pembelajaran atau keadaan ini bisa disebut dengan kurangnya

motivasi belajar pada siswa. Menurut Biggs & Tefler mengungkapkan motivasi

belajar pada siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya

motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar akan

menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat

terus menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat,

sehingga hasil belajar yang diraihnyapun dapat optimal.3

Siswa usia SD membutuhkan motivasi yang kuat dari orang sekitar baik dari

orangtua di rumah ataupun guru di sekolah, oleh karena itu sebagai pendidik, guru

di sekolah harus mampu menanamkan motivasi kepada siswa melalui berbagai

cara dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru

untuk menanamkan motivasi belajar adalah penggunaan media audio visual

berbentuk video beranimasi pada pembelajaran PAI pada siswa SD kelas II,

karena anak usia SD kelas II masih berada pada tahap operasional konkret. Tahap

operasional konkret adalah tahap berpikir siswa yang konkret sehingga dalam

melakasanakan suatu pembelajaran siswa dihadapkan dengan media yang mampu

menggambarkan pembelajaran agar terlihat nyata dan mudah dipahami sehingga

pembelajaran menjadi lebih cepat dimengerti. Penggunaan media pada

pembelajaran di kelas dapat membuat siswa belajar secara mandiri dengan

mendapatkan informasi atau ilmu pengetahuan baru melalui media video

pembelajaran yang telah disediakan oleh guru, siswa menjadi lebih fokus dalam

3
Febrita, Y. dan Ulfah, M. Peranan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa. Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, 5(1). 105

3
4

belajar, dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Media pembelajaran

dikatakan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan karena media

pembelajaran menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara

terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media

video pembelajaran adalah media atau alat bantu mengajar yang berisi pesan

pembelajaran. Video sebagai media audio visual dan mempunyai unsur gerak

akan mampu menarik perhatian dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

Video mampu merangkum banyak kejadian dalam waktu yang lama

menjadi lebih singkat dan jelas dengan disertai gambar dan suara yang dapat

diulang-ulang dalam proses penggunaannya. Video memiliki kelebihan yaitu

mampu membantu memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna tanpa

terikat oleh bahan ajar lainnya. Dengan unsur gerak dan animasi yang dimiliki

video, mampu menarik perhatian siswa lebih lama bila dibandingkan dengan

media pembelajaran yang lain. Namun dalam suatu media pembelajaran tentu

akan terdapat kekurangan dari media tersebut. Dalam proses pembuatannya video

membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan watu yang cukup lama, material

pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar

yang ada didalamnya, dan dalam pengambilan gambar yang kurang tepat dapat

menyebebakan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang

dilihat.4 Pada dunia pendidikan dorongan ketertarikan peserta didik dalam belajar
4
Fiska Ayuningrum, "Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X Pada
Kompetensi Mengolah SOUP Kontinetal Di SMK N 2 Godean", Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta. hal 90.

4
5

merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Pada saat

ini, dunia kini diresahkan dengan pandemi COVID-19. Kegiatan pembelajaran

dari rumah diberlakukan.

Berdasarkan hasil observasi awal penulis dengan Bapak Heris Munawar

Fauji atau akrab disapa pa Heris bahwa semangat belajar siswa rendah diakibatkan

penutupan sekolah. Siswa dituntut untuk belajar dirumah, bahwa semangat belajar

siswa rendah diakibatkan penutupan sekolah. Selain itu menurut Bapak Heris

bahwa dalam belajar dirumah peserta didik sering mengalami kesulitan dalam

belajar, tugas-tugas yang diberikan guru juga membuat anak -anak tidak belajar

karena tidak mampu menjawab pelajaran karena penjelasan dari guru hanya

sedikit. Kami sebagai guru pun sangat terbatas waktu saat pembelajaran.

Sehingga, anak lebih sering menghabiskan waktu untuk menonton televisi dan

bermain handphone. Hasil belajar dalam pendidikan merupakan suatu bukti

keberhasilan seseorang dalam menempuh proses belajar mengajar yang jelas

secara teroritis emmberikan corak dan arti tersendirinya bagi siswa menghayati

dan mengamalkan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang diperolehnya.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dilihat kualitas hasil belajar siswa pada materi Sikap Jujur

Nabi Muhammad menunjukkan bahwa adanya perubahan hasil belajar siswa dari

pemahaman siswa terhadap video pembelajaran. penelitian ini memberikan

dampak positif bagi respon siswa. Tingkat semanggat siswa lebih tinggi dalam

mengikuti pelajaran. Pengembangan video pembelajaran terhadap siswa dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan pemahaman yang meningkat sehingga

5
6

mendapatkan prestasi yang lebih baik.

Tinggi rendahnya Semangat belajar peserta didik ini dapat menghambat

perkembangan belajar dan merupakan ancaman bagi kemajuan belajar sehingga

harus ditangani dengan tepat. Orang tua dan guru dituntut untuk dapat

menanggulangi hal tersebut, Guru dalam pelaksanaan pembelajaran tidak hanya

dituntut mampu dalam menyampaikan tentang materi pelajaran, akan tetapi guru

harus mampu membuat siswa termotivasi dalam proses belajar mengajar (Yunas,

Tsabit Bisma, 2018).5 Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat judul

penelitian yaitu: Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Online Siswa Dengan

Pengunaan Vidio Pada Pembelajaran Pai Materi Sikap Jujur Nabi

Muhammad (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDN Cileunyi 01

Kab. Bandung)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah (problem formulation) berbeda dengan pernyataan masalah

(problem statement).

1. Semangat belajar siswa rendah diakibatkan penutupan sekolah

2. Tinggi rendahnya semangat belajar peserta didik dapat menghambat perkembangan

belajar dan merupakan ancaman bagi kemajuan belajar sehingga harus ditangani

dengan tepat

3. Orang tua dan guru dituntut untuk dapat menanggulangi hal tersebut

4. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran dituntut mampu dalam menyampaikan

tentang materi pelajaran

5
Fendiyanto, ‘Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa Di SMP Negeri 3 Arjasa
Sumenep’, Skripsi, 2020, 48.

6
7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui motivasi belajar online pada mata pelajaran PAI di

kelas II SDN Cileunyi 01 sebelum menggunakan media video

2. Untuk mengetahui implementasi penggunaan media video pembelajaran

online PAI (Sikap Jujur Nabi Muhammad) kelas II SDN Cileunyi 01

3. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar online setelah

menggunakan media video pada mata pelajaran PAI (Sikap Jujur Nabi

Muhammad) kelas II SDN Cileunyi 01

Sedangkan manfaat dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Manfaat Umum

Dalam penelitian ini sanggat diharapkan agar dapat menjadi pengetahuan

dan juga penyelesaian dalam maslah dan motivasi untuksiswa agar pembelajaran

akan semangkin berkembang khususnya di bidang pendidikan agama islam.

2. Manfaat Khusus

a. Untuk Lembaga Tempat Penelitian

Bagi sekolah, sebagai bentuk peningkatan kuliatas dan mutu pendidikan

dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

b. Untuk Tenaga Pendidik

Sebagai sumber wawasan untuk menambah ninat bakat siswa dalam belajar

dan juga meningkatkan semangat belajar siswa.

c. Untuk Siswa

7
8

Sebagai sumber masukan pembelajaran untuk siswa sd kelas 2 agar dapat

menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat.

d. Untuk Orangtua

Membantu orang tua lebih mudah dalam mengarahkan anak dalam peroses

belajarsecara online.

e. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebagai pemeberian ilmu yang bermanfaat untuk orang yang membutuhkan

pembelajaran tentang sikap jujur nabi Muhammad saw.

D. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan malah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi belajar sebelum adanya Covid-19 di kelas II SDN

Cileunyi 01

2. Bagaimana implementasi penggunaan media video pembelajaran online

PAI(Sikap Jujur Nabi Muhammad) kelas II SDN Cileunyi 01 selama

Covid-19?

3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar online setelah menggunakan media

video pada mata pelajaran PAI (Sikap Jujur Nabi Muhammad) kelas II

SDN Cileunyi 01?

E. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sari Anugraha yang menunjukkan bahwa

“Pengaruh Penggunaan Media Video terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

8
9

Kelas V SD Negeri Bandut Tahun 2011/2012”, hasil penelitian

menunjukkan ada pengaruh penggunaan media video terhadap hasil

belajar IPS siswa dengan hasil post test kelas eksperimen sebesar 73,26

dan kontrol sebesar 63,04, sehingga dapat diketahui bahwa pembelajaran

yang 22,73 (dengan pra tindakan 56,82 pada siklus II meningkat menjadi 79,55).
6

2. Penelitian yang dilakukan oleh Saiful Rohman : Mahasiswi Universitas

Islam Nahdlatul ulama (UNUSNU) jepara. Penelitian dengan judul

“Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Fiqih di Kelas

VIIdi MTs SA PP Roudlotut Tholibin Bandungharjo Donorojo Jepara

Tahun Ajaran 2014/2015”.7 Hal ini Persamaan hasil penelitian yang relevan di

atas dengan penelitian yang saya laksanakan, adalah sama-sama meneliti variable

mengukur motivasi belajar siswa melalui penggunaan media audio- visual(video

pembelajaran. Perbedaan penelitian saya dengan hasil penelitian relevan terletak

pada variabel lain yang saya gunakan, jika saya menggunakan motivasi belajar

dan hasil penelitian yang relevan menggunakan hasil belajar dan prestasi belajar.

F. Prosedur Penelitian dan Analisis Data

1. Pendekatan/Metode atau Jenis Penelitian

Menurut Kemmis dan Taggart, penelitian tindakan adalah suatu bentuk

penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi- 3 situasi

sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri.


6
Sari Anugrah, Pengaruh Penggunaan Media Video terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V
SD Negeri Bandut Tahun 2011/2012, Skripsi, 2012.
7
M. Saifur Rohman, Skripsi. Penggunaan Media Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
Fiqh di Kelas VII di MTs SA PP roudlatut Tholibin Bandungharjo Donoro Jepara tahun
2014/2015, 2015.

9
10

Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai

praktik dan situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan. Terdapat dua hal pokok

dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan

mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu;

(1) untuk memperbaiki praktik; (2) untuk pengembangan profesional dalam

arti meningkatkan pemahaman praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya;

serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut

dilaksanakan.8 Menurut Terry, manajemen merupakan proses mengarahkan dan

menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Definisi yang

dikemukakan Terry ini menunjukkan secara umum aktivitas manajemen yang ada

dalam organisasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif

dan efisien.9

2. Tempat dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanalkan di SD Negri Cileunyi 01 Kab, Bandung KP.

abakan Situ Ds Cileunyi Wetan Bandung.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian atau responden adalah pihak-

pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 15

siswa dan perempuan sebanyak 10 siswa.

8
S Suroidah, N Syam, and R Sinthia, ‘Meningkatkan Kemandirian Melalui Latihan Merapikan
Mainan Pada Kelompok B Di Paud Hidayah Kota Lubuklinggau’, Universitas Bengkulu, 1, 2013.
9
Khotimatus sangadah, ‘Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektivitas Proses
Pembelajaran Di Yayasan Mts Islamiyah Medan, Skripsi’, Orphanet Journal of Rare Diseases,
21.1 (2020), hal 1–9.

10
11

b. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu suatu permasalahan yang dibahas dalam penelitian

ini,objek penelitian disini yaitu bagaiman kita dapat meningkatkan Semangat

Belajar siswa SDN Cileunyi 01 pada kelas II.

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data Penelitian

Alat yang digunaka dalam penelitian ini yaitu mengunakan instrument

kuantitatif adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau

mengukur objek dari suatu variabel penelitian. Untuk mendapatkan data yang

benar demi kesimpulan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, maka diperlukan

suatu instrument Menurut Sugiyono data kualitatif adalah data yang berbentuk

kalimat, kata atau gambar. Data kualitatif merupakan deskripsi komentar observer

terhadap kegiatan guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dan

komentar pengamat terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilihat oleh

guru atau peneliti.10

b. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah sangat berperan penting karena sumber data

salah satu sumber yang menjadi acuan untuk menentukan metode pengumpulan

data yang digunakan. Sumber data yang digunakan disini yaitu berbentuk primer

yang dilakukan langsung oleh peneliti.

10
AD Rizqi, ‘Bab III Metodologi’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9
(2017), 1689–99.

11
12

5. Instrumen Penelitian/Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamat, kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan

kegiatan pelaksanaan. Tahapan ini adalah mengamati bagaimana proses

pelaksanaan berlangsung, serta mengetahui dampak apakah yang dihasilkan dari

proses pelaksanaan observasi yang melakukannya adalah pengamat, kegiatan ini

berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan di SDN Cileunyi 01 pada

kelas II.

Rumus Menghitung Data Angket/Observasi:


NP = R
Ket:
NP : Nilai Presentase siswa dan gvuru
R : Banyaknya aktivitas siswa dan guru yang
seing muncul SM : Jumlah aktivitas keseluruhan
Untuk bisa menejlaskan angka pencapaian dalam pernyataan kualitatif,maka

dibuatkan presentase aktivitas guru dan anak diantaranya:

Presentase Minat Kriteria Minat


86-100% Sangat Tinggi
71-85% Tinggi
56-70% Sedang
41-45% Rendah
< 40% Sangat Rendah
Tabel 1.1: Presentase Ketuntasan Belajar
b. Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab,dapat

12
13

dberikan secara langsung atau melaui media (Google Forms).

Rumus Menghitung Data Angket:

Pencapaian(i) = Total Skor yang Didapat x 100%

Skor Maksimal
Untuk bisa menejlaskan angka pencapaian dalam pernyataan kualitatif,maka
dibuatkan presentase aktivitas anak diantaranya:

Presentase Minat Kriteria Minat


86-100 Sangat Tinggi
71-85 Tinggi
56-70 Sedang
41-45 Rendah
0-40 Sangat Rendah

Setelah diketahui nilainya maka akan dicari nilai rata-rata siswa dengan

membagikan seluruh skor yang diperoleh oleh siswa dengan dibagi jumlah siswa

hyang diteliti, Dengan rumus sebagai berikut:

X = Jumlah Skor yang Didapatkan


Ket: N= Nilai rata-rata Jumlah Siswa
6. Model Penelitian dan Desain Tindakan

a. Model Penelitian

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai

model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena

dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian

tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu

lingkaran yang terus-menerus. Ia menggambarkan penelitian tindakan sebagai

13
14

serangkaian langkah yang membentuk spiral.11 Konsep pokok penelitian tindakan

Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu; a) perencanaan (planning),

b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting).

Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

1) Menyusun perencanaan (planning)

Di tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat RPP, mempersiapkan

fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan dikelas,mempersiapkan

instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil

tindakan.

2) Melaksanakan tindakan (acting).

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan tindakan yang telah dirumuskan

dalam RPP, dalam situasi yang actual, meliputi kegiatan awal, inti dan penutup.

3) Melaksanakan pengamatan (observing)

11
Mu’alimin, ‘Buku Ptk Penuh’, 2014.

14
15

Pada tahap ini yang harus dilaksanakan adalah mengamati perilaku siswa

siswi yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran. Memantau kegiatan diskusi

atau kerja sama antar kelompok mengamati pemahaman tiap tiap siswa dalam

penguasaan materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai dengan PTK.

4) Melakukan refleksi (reflecting)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mencatat hasil observasi,

mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat

kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus

berikutnya sampai  tujuan PTK tercapai.12

b. Desain Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap dengan kondisi di lapangan,

Pelaksanaan tindakan dan implementasi diuaikan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada perencanaan dilakukan kegiatan antara lain :

a. Penenliti merencanakan dengan guru mengenai permasalahan

saat ini

b. Peneliti memberikan gagasan menggunakan video

pembelajaran

c. Peneliti dan guru menyetujui hasil perencanaan

d. Peneliti memberikan masukan mempersiapkan perencanaan

yang direncanakan berbentuk video pembelajaran

e. Guru mengidentifikasi perencanaan yang direncanakan

2) Implementasi Tindakan
12
Fakultas Ushuluddin, ‘Diajukan Kepada’, 2020.

15
16

Tindakan ini dapat diuraikan dengan Langkah-langkah berikut:

a. Tahap perencanaan dengan kegiatan antara lain :

- Mengindetifikasi permasalahan

- Merumuskan masalah dan mempersiapkan kegiatan

pembelajaran menggunakan video pembelajaran

- Membuat video pembelajaran PAI tentang akhlak terpuji pada

kelas II dan membuat instrumen lembar kuisioner dan lembar

observasi

b. Tahap melakukan tindakan

-Membuat video pembelajaran PAI tentang akhlak terpuji pada

kelas II dan lembar kuisioner

- Menjelaskan cara mengisi lembar kuisioner

- Menerapkan media video pembelajaran PAI tentang

akhlak terpuji pada kelas II

- Mengalokasikan waktu untuk menonton video pembelajaran

PAI tentang akhlak terpuji pada kelas II dan mengisi lembar

kuisioner

-Mengantisipasi kendala yang ada

c. Tahap pengamatan

- Mengamati suasana belajar dari perilaku siswa dan reaksi siswa

ketika menonton video

- Mengamati setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi

d. Tahap refleksi

16
17

- Memahami proses masalah

- Mengindetifikasi masalah yang harus diperbaiki

- Melakukan refleksi

7. Analisis Data Penelitian

Analisi data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas diawali oleh

momen refleksi. Dari refleksi tindakan diperoleh lah hasil peneliti memperoleh

data melalui teknik pengumpulan data dari obyek penelitian, maka langkah

selanjutnya penulis menganalisa data. Adapun langkah analisis data dengan

menggunakan tiga tahap, yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data Yaitu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah.

Dimana data yang diperlukan diambil sedangkan data yang tidak perlukan tidak

dipergunakan.

b. Mendeskripsikan Data

Mendeskripsikan data dimaksudkan agar data yang telah diorganisir

menjadi lebih bermakna, mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam bentuk

naratif, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel.

c. Membuat Kesimpulan

Analisis data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian diwakili dari

refleksi atau tindakan putaran pertama diperoleh hasil yang kemudian menjadi

evaluasi pelaksanaan awal untuk melaksanakan kegiatan13.

13
Maskanah, ‘Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Materi Cerita Anak Dengan Metode Jigsaw Di Kelas VI MI NU 14 Pekauman
Kendal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016’, Skripsi, 2016.

17
18

8. Keabsahan Data Penelitian

a. Kredibilitas

Sebagai instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti

sendiri, hingga dimungkinkan dalam pelaksanaan terjadi kecondongan

purbasangka (bias), untuk menghindari hal itu, data yang diperoleh perlu diuji

kredibilitasnya (derajat kepercayaannya). Pengecekkan kredibilitas atau derajat

kepercayaan data perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti

benar-benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi secara wajar dilapangan.

Derajat kepercayaan data (kesahihan data) dalam penelitian kualitatif digunakan untuk

memenuhi kriteria (nilai) kebenaran yang bersifat emic, baik bagi pembaca maupun bagi

subjek yang diteliti.

b. Transferabilitas

Tranferabilitas atau keteralihan dalam penelitian kualitatif dapat dicapai

dengan cara “uraian rinci”. Untuk kepentingan ini peneliti berusaha melaporkan

hasil penelitiannya secara rinci. Uraian laporan diusahakan dapat mengungkapkan

secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca, agar para pembaca

dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh. Penemuan itu sendiri bukan

bagian dari uraian rinci melainkan penafsirannya diuraikan secara rinci dengan

penuh tanggung jawab berdasarkan kejadian-kejadian nyata.

c. Dependabilitas

Dependabilitas atau kebergantungan dilakukan menanggulangi kesalahan-

kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data,

inteprestasi temuan, dan pelaporan hasil penelitian. Untuk diperlukan dependent

18
19

auditor. Sebagai dependent auditor dalam penelitian ini adalah para pembimbing.

d. Konfirmabilitas

Pengauditan konfirmabilitas dalam penelitian ini dilakukan bersama-sama

dengan pengauditan dependabilitas. Perbedaannya, pengauditan konfirmabilitas

digunakan untuk menilai hasil penelitian, sedangkan pengauditan dependabilitas

digunakan untuk menilai proses yang dilalui peneliti dilapangan. Inti pertanyaan

pada konfirmabilitas adalah: apakah keterkaitan antara data, informasi, dan

interprestasi yang dituangkan dalam organisasi pelaporan didukung oleh materi-

materi yang tersedia atau digunakan dalam audit trail.

9. Standar Ketuntasan Penelitian

Penenlitian ini dikatakan tuntas jika skor yang diperoleh minimal 80 % atau dengan

predikat nilai B, yang dilaksanakan maksimal dalam dua siklus.

G. Jadual Penelitian

Adapun Jadual penelitian yang direncanakan sebagaimana dalam tabel

Aktivitas Desember Januari Febuari Maret


Observasi
Seminar
Penelitian Lapangan
Pengolahan Data
Sidang Munaqasah
Revisi

19
20

DAFTAR PUSTAKA

AD Rizqi, ‘Bab III Metodologi’, Journal of Chemical Information and Modeling,


53.9 (2017), 1689–99
Anugrah, Sari 2015, No Title ‫طرق تدريس اللغة العربية‬, Экономика Региона, 2015
Ayuningrum, Fiska, ‘Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa
Kelas X Pada Kompetensi Mengolah SOUP Kontinetal Di SMK N 2
Godean’, Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X,
2012, 90
Fendiyanto, ‘Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa Di SMP Negeri 3
Arjasa Sumenep’, Skripsi, 2020, 48
Gelar, Untuk Memperoleh, Sarjana Pendidikan, and Administrasi Perkantoran,
‘Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Smpn
13 Semarang Skripsi’, 2007
Khaerunnisa, Ayu Al, ‘Skripsi Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam
Membuat Hiasan Pada Busana (EMBROIDERY)’, 2012, 39
Lestari, Wiji, ‘Pemanfaatan Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Dalam
Jaringan Masa Pandemi Covid-19 Di Kelas VI Sekolah Dasar’, Journal of
Chemical Information and Modeling, 53.9 (2021), 1689–99
Lingga, Masriati, ‘Sumbangan Kearifan Lokal Jawa Dalam Membentuk Karakter
Dan Perilaku Siswa’, 2013
Maskanah, ‘Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Cerita Anak Dengan Metode Jigsaw Di
Kelas VI MI NU 14 Pekauman Kendal Semester Gasal Tahun Pelajaran
2015/2016’, Skripsi, 2016
Mataram, Universitas Muhammadiyah, ‘Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarana (S1) Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram’, 2021
Mu’alimin, ‘Buku Ptk Penuh’, 2014
Rohman, M Saifur, SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS VII DI MTs SA PP ROUDLOTUT
THOLIBIN BANDUNGHARJO DONOROJO JEPARA TAHUN AJARAN
2014 / 2015 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLOTUL ULAMA ’(UNISNU) JEPARA
TAHU, 2015
Sangadah, khotimatus, ‘Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektivitas
Proses Pembelajaran Di Yayasan Mts Islamiyah Medan Skripsi’, Orphanet
Journal of Rare Diseases, 21.1 (2020), 1–9
Suroidah, S, N Syam, and R Sinthia, ‘Meningkatkan Kemandirian Melalui
Latihan Merapikan Mainan Pada Kelompok B Di Paud Hidayah Kota

20
21

Lubuklinggau’, Universitas Bengkulu, 1, 2013

LAMPIRAN-LAMPIRAN FORMAT LEMBAR OBSERVASI

Lampiran 1
LEMBAR SEMANGAT BELAJAR SISWA SDN CILEUNYI 01
KELAS II

Nama :
Kelas :
Sekolah :
Ket :
STS: Sangat Tidak
Setuju TS: Tidak
Setuju
SS: Sangat
Setuju S:
Setuju
Berilah tanda Silang (X) apabila pernyataan yang menurut anda benar!

NO PERNYATAAN STS TS SS S
1 Saya menyukai
pembelajaran PAI
tentang akhlak
Terpuji

21
22

2 Pengunaan Media
Pembelajaran
Menjadikan
Semangat Belajar
yang Meningkat

3 Pembelajaran PAI
Tentang Sikap Jujur
Nabi Muhammad
Melalui
Penggunaan Media
Pembelajaran Video

22
23

4 Pembelajaran
menggunakan
video
pembelajaran yang
saya inginkan
5 Dengan
ditampilkannya
video, saya
mengetahui salah
satu yang termasuk
Sikap Jujur Nabi
Muhammad

6 Dengan
ditampilkannya
video, saya
mengetahui salah
satu yang termasuk
Sikap Jujur Nabi
Muhammad dan
Contohnya

23
24

Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DAN SISWA
SDN CILEUNYI 01 PADA KELAS II

Kegiatan
Pembelajaran Aspek yang Diamati Hasil
Pengamatan
Melakukan proses Aktivitas Guru YA TIDAK
pembelajaran dengan A.Apersepsi dan Motivasi
menggunakan video 1. Guru menghubungkan materi
pembelajaran pembelajaran sebelumnya dengan
materi pembelajaran yang akan
dipelajari
2. Guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan dipelajari
3. Guru menyampaikan manfaat dan
tujuan pembelajaran
B. Menyampaikan Kompetensi
dan Rencana Kegiatan
4. Guru menyampaikan indikator
yang harus dicapai oleh siswa
5. Guru menyampaikan rencana
kegiatan misalnya mengamati video
pembelajaran
C.Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan materi

24
25

pembelajaran
7. Guru menyajikan video
pembelajaran
D.Penerapan Pendekatan atau
Strategi Pembelajaran

25
26

8. Guru melakasanakan pembelajaran


sesuai dengan kompetensi yang
dicapai
9. Guru menguasai materi
10. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang
ditentukan
11.Guru melaksanakan pembelajaran
yang aktif dan partisipatif siswa
12.Guru memfasilitasi kegiatan yang
memuat komponen
eksplorasi,elaborasi, dan konfirmasi
E.Pemanfaatan Sumber Belajar
atau Media Pembelajaran
13. Guru menunjukkan keterampilan
dalam menggunakan video
pembelajaran
14. Guru dapat menghasilkan pesan
menarik dari penggunaan media
video pembelajaran
15. Guru melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media video
pembelajaran
F.Penilaian Proses dan Hasil
Belajar
16. Guru memantau kemajuan belajar

26
27

siswa
17. Guru melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi yang
dicapai
G.Penutupan Pembelajaran

27
28

18. Guru melakukan refleksi dengan


melibatkan siswa
19. Guru melakukan tindak lanjut
dengan memberi arahan kegiatan
berikutnya

Aktivitas Siswa
A.Perlibatan Siswa dalam Belajar
YA TIDAK
1.Siswa merespon penggunaan media
video pembelajaran
2. Siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran
3. Siswa antusias dalam pembelajaran
4. Siswa bertanya dengan sopan
5. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan tertib
6. Sisswa memiliki keberanian dalam
bertanya pada proses pembelajaran
7. Siswa mengerjakan tugas dengan
tepat waktu

28

Anda mungkin juga menyukai