Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi di Kelas Rendah

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan


Cibeunying Kaler (Pembelajaran Tematik Kelas III SD Di
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung)

Yuan Oemar Surindani1, Tati Heriati2, Abdul Mu’min Saud3


yosbelitung1234@gmail.com1,tatiheriati@unpas.ac.id2,abdulmuminsaud@unpas.ac.id3

087712754978
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

ABSTRACT

Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media video animasi
di kelas rendah terhadap motivasi belajar siswa sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying Kaler. Metode
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Teknik pengumpulan data dengan teknik stratified
random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 88 guru kelas III di sekolah dasar di Kecamatan
Cibeunying Kaler. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum menggunakan
video animasi memiliki skor sebesar 0,572 dan dikategorikan cukup setelah menggunakan media video
animasi motivasi belajar siswa meningkat dengan skor sebesar 0,789 dan dikategorikan baik.
Implementasi Penggunaan media video animasi memiliki skor sebesar 0,767 dan dikategorikan baik.
Media video animasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap motivasi belajar siswa
sebesar 56,1% dan sisanya 43,9%. dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
Adapun variabel lain yang mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa yaitu indikator cita-cita/ aspirasi,
kemampuan siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi lingkungan kelas, unsur dinamis belajar dan
upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Kata Kunci: Media Video Animasi, Motivasi Belajar, Siswa Sekolah Dasar

Abstract. The purpose of this study was to find out how the influence of the use of animated video media
in the lower grades on the learning motivation of elementary school students in Cibeunying Kaler
District. This research method uses a quantitative approach. The data analysis technique used is
descriptive analysis and simple linear regression analysis. Data collection technique with stratified
random sampling technique. The sample in this study were 88 class III teachers in elementary schools in
Cibeunying Kaler District. The results of this study indicate that students' learning motivation before
using animated videos has a score of 0.572 and is categorized as sufficient after using animated video
media students' learning motivation increases with a score of 0.789 and is categorized as good.
Implementation The use of animated video media has a score of 0.767 and is categorized as good.
Animation video media has a significant and positive influence on student learning motivation of 56.1%
and the remaining 43.9%. influenced by other variables not observed in this study. The other variables
that affect the level of student learning motivation are indicators of ideals/aspirations, student abilities,
physical and spiritual conditions of students, classroom environmental conditions, dynamic elements of
learning and teacher efforts in teaching students.

Keywords: Learning Motivation, Animation Video Media, Students

PENDAHULUAN
dengan sumber daya manusia yang berkualitas
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan pendidikan yang baik. Pengembangan
pendidikan merupakan faktor yang amat sumber daya murid agar mampu berperan di
menentukan. Terbukti bahwa pendidikan telah masa depan dan terarah pada kebutuhan
membentuk keberadaan manusia dari awal manusia selalu menjadi fokus pendidikan,
hingga akhir dan merupakan hal yang permanen menjadikannya salah satu pondasi dan modal
dalam kehidupan melalui pendidikan manusia utama dalam menyongsong masa depan (Latifah
menjadi lebih baik. Suatu bangsa dapat maju Husien, 2020, hlm. 11). Sesuai dengan tujuan
1
pendidikan nasional yang tertuang dalam UU RI pembelajarannya dan berkonsentrasi dalam
No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem mengembangkan keterampilannya.
Pendidikan Nasional yang berbunyi sebagai Didasari justifikasi tersebut di atas, peneliti
berikut: sampai pada kesimpulan bahwa murid yang
Bertujuan untuk mengembangkan potensi termotivasi belajar lebih cenderung berusaha
peserta didik agar menjadi manusia yang menyelesaikan tugas dengan tuntas, tanpa
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang menunda pekerjaan, dan mempunyai keinginan
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, yang lebih besar untuk berhasil. (2015)
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Badruddin. Maksud dan tujuan masa depan
negara yang demokratis serta bertanggung untuk murid termasuk dorongan dan prestasi
jawab. Pendidikan nasional berfungsi yang dibawa oleh rangsangan dari luar diri
mengembangkan kemampuan dan membentuk sendiri. Seorang murid yang tidak mempunyai
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. motivasi kemungkinan besar akan lesu dan tidak
Motivasi memegang peranan yang amat penting tertarik untuk belajar, serta malas dalam
di dalam proses belajar murid di sekolah, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
motivasi merupakan suatu kondisi yang terdapat gurunya. Akibatnya, peran guru dalam
dalam diri seseorang yang bisa mendorongnya meningkatkan motivasi murid amat penting.
untuk melakukan aktivitas tertentu guna Motivasi berfungsi sebagai alat untuk membuat
pencapaian suatu tujuan (Sumardi, 2020, hlm individu mengambil tindakan, memilih tindakan
224). Pada dasarnya motivasi merupakan suatu yang tepat, mencapai tujuan mereka, dan
usaha yang disadari untuk menggerakkan, membuat keputusan. Murid yang bermotivasi
menggarahkan serta menjaga tingkah laku tinggi berdampak pada keterlibatan kelas. Di
seseorang agar seseorang tersebut terdorong sisi lain, murid yang kurang motivasi cenderung
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga lamban dan tidak terlibat dalam kelas atau
menggapai hasil ataupun tujuan tertentu. kegiatan belajar lainnya. Hal ini disebabkan
Motivasi belajar ialah kecenderungan murid murid dengan motivasi belajar yang tinggi lebih
untuk melakukan kegiatan belajar yang menyadari nilai pendidikan dan lebih siap untuk
dibimbing oleh keinginan untuk mencapai memahami pelajaran yang diajarkan.
prestasi yang sebaik mungkin atau hasil belajar Ternyata, masih ada ruang untuk meningkatkan
Clayton Alderfer (Nashar, 2018, hlm 42). semangat belajar murid di berbagai SD di
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai Cibeunying Kaler. karena masih banyak murid
rangsangan atau dorongan bagi murid untuk yang kurang semangat untuk belajar. Hal ini
mencapai tujuan akademik yang diinginkan. terlihat dari 1) kurangnya motivasi dan
Murid yang termotivasi memperhatikan ajaran kebutuhan belajar yang dibuktikan dengan
yang disampaikan dan didukung dengan teknik ketidaktertarikan murid dalam memperhatikan
pembelajaran yang relevan. Meskipun motivasi guru selama pelajaran dan kegiatan
setiap orang itu unik, motivasi dapat dianggap pembelajaran, 2) ketidaktertarikan murid dalam
sebagai kekuatan yang mendorong tindakan menyelesaikan tugas guru, 3) kurangnya
menuju pencapaian tujuan yang diinginkan. semangat belajar. , dan 4) kurangnya kegiatan
Murid harus termotivasi untuk belajar dengan pembelajaran yang menarik.
cara yang membuat mereka bersemangat Didasari observasi yang sudah ditempuh, masih
tentang materi pelajaran, lebih terlibat dalam banyak murid yang motivasi belajarnya
studi mereka, dan termotivasi untuk bekerja cenderung rendah. Motivasi belajar yang ada
mengembangkan keterampilan mereka. Hamzah pada peserta didik tidak mengalami perubahan
Uno (2020, p. 23) Sementara banyak tanda secara signifikan. Disamping itu faktor yang
keinginan untuk belajar dapat ditanggapi tidak kalah pentingnya yaitu fungsi guru sebagai
sebagai berikut, motivasi belajar didefinisikan pendidik yang belum menguasai media
sebagai dorongan internal dan eksternal pembelajaran. Terlihat pada tidak adanya
seseorang yang sedang belajar untuk kreatifitas dari guru untuk mengembangkan
menciptakan perubahan perilaku. Ada enam media pembelajaran yang tepat diberikan
faktor yang memungkinkan belajar: 1) kepada murid dalam menyampaikan materi
keinginan untuk berprestasi; 2) dorongan dan pembelajaran dan juga terlihat di dalam
kebutuhan untuk belajar; 3) harapan dan tujuan penggunaan media pembelajaran yang kurang
masa depan; 4) harapan dalam belajar; 5) memikat murid dalam interaksi terhadap
kegiatan yang menarik dalam pembelajaran; dan pembelajaran, dan cenderung menimbulkan
6) adanya lingkungan belajar yang mendukung. kebosanan pada murid. Hal ini dapat terlihat
Mendorong murid untuk lebih terlibat dalam dari belum adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, belum adanya pengharapan

2
dalam belajar serta belum adanya kegiatan yang agar tampak menarik dan realistis (Mayer, 2020,
menarik dalam belajar. Aspek lainnya ialah hlm. 88). Benda itu mungkin hidup atau mati.
bahwa dosen yang mempunyai hubungan yang Skema warna yang benar dan teks pendukung
baik dengan mahamurid seringkali kurang membuat animasi tampak menarik, dan musik
mempunyai keterampilan komunikasi serta suara akan membuatnya semakin menarik.
interpersonal. Walaupun hal ini amat umum Untuk membantu murid paham terhadap konten
terjadi, namun masih ada beberapa murid yang yang diajarkan, media video animasi bisa
kurang mempunyai motivasi untuk mengikuti dimanfaatkan sebagai jembatan. Tujuan
kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam dunia penggunaan media video animasi ini ialah untuk
pendidikan, komunikasi antara guru dan murid memenuhi preferensi belajar murid sekolah
amat penting untuk menunjang kelangsungan dasar yang senang belajar tentang mata
dan minat murid dalam belajar. Meskipun pelajaran tertentu dan mempunyai minat pada
melakukan hal itu akan membantu menciptakan hal-hal yang konkrit dan realistis. Karena media
lingkungan belajar yang ramah dan nyaman video animasi dibuat dengan warna menarik dan
yang hendak memungkinkan rencana dan tujuan gambar bergerak yang disukai murid sekolah
pembelajaran tercapai. dasar, maka amat cocok untuk dipakai dalam
Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah lingkungan pendidikan. Hal ini dimaksudkan
terjadi kemajuan yang amat pesat pada bidang agar dengan mengimplementasikan film animasi
teknologi dan komunikasi (Wulandari, 2020, ini murid akan lebih semangat dan terdorong
hlm 2). kemajuan teknologi merupakan salah untuk belajar, khususnya tentang materi
satu faktor utama dalam mempengaruhi pelajaran yang sedang diliput. lebih mudah
perkembangan dunia pendidikan. Dalam dunia dalam memahami materi pembelajaran yang
pendidikan sudah terkena dampak oleh adanya disampaikan karena lebih tertarik, mampu
perkembangan teknologi. Perkembangan dunia meningkatkan kreativitas pendidik dan
pendidikan, bahan ajar, serta media belajar yang membuat pendidik lebih efektif dan praktis
dipakai sudah berbasis teknologi. Para pengajar dalam mengajar di dalam kelas. Beberapa
diharapkan mampu memberikan pembelajaran manfaat penggunaan media video animasi
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, antara lain mengecilkan objek fisik yang besar
menantang dan memotivasi peserta didik. dan sebaliknya, memudahkan guru dalam
Pemanfaatan teknologi untuk memudahkan menjelaskan proses yang rumit, mempunyai
kegiatan belajar mengajar dimana saja dan beberapa media konvergen, seperti
kapan saja telah memungkinkan pembelajaran menggabungkan elemen audio dan visual,
di era teknologi kontemporer baik secara tatap menarik perhatian murid untuk meningkatkan
muka maupun online. Murid akan kurang bosan motivasi belajar, dan lainnya. . Mandiri dalam
dan lebih termotivasi untuk belajar Apabila arti menawarkan kemudahan dan kelengkapan
materi pembelajaran yang tepat dipilih. Astuti konten sedemikian rupa sehingga pengguna
dan Mustadi (2018, hlm 258) menjelaskan dapat mengimplementasikannya tanpa
bahwa motivasi belajar murid akan meningkat bimbingan orang lain. bersifat interaktif dalam
ketika mengimplementasikan media animasi di arti dapat beradaptasi dengan respons pengguna.
dalam suatu pembelajaran. Akan amat berguna Kerugiannya termasuk biaya tinggi, kebutuhan
sebagai media pembelajaran alternatif dan perangkat lunak khusus untuk membukanya,
bermanfaat dalam proses pembelajaran. Film kesulitan dalam membuat animasi yang dapat
animasi ini merupakan video animasi kartun berfungsi sebagai alat pembelajaran yang
yang memuat materi pendidikan yang menarik efektif, dan ketidakmampuan untuk menangkap
dan sesuai untuk sekolah dasar (Tullah, 2022, realitas secara akurat seperti video atau
hlm. 822). Media pembelajaran amat baik bagi fotografi.
murid karena menambah wawasan dan bisa Motivasi belajar anak-anak di Kecamatan
terjadi peningkatan kegairahan mereka dalam Cibeunying Kaler masih rendah dan harus
belajar. Media ialah saluran atau bahan ditingkatkan seperti yang sudah dipaparkan di
penghubung yang sudah disiapkan oleh pengajar atas. Oleh karena itu, memotivasi murid
untuk menyampaikan suatu tujuan memerlukan usaha dari pihak sekolah. Peneliti
pembelajaran, menurut Munadi (2019, hlm. 5). ingin mengetahui bagaimana penggunaan
Ketersediaan sumber belajar diharapkan dapat konten video animasi di kelas bawah selama
membuat materi yang diberikan lebih efektif pandemi mempengaruhi semangat belajar anak.
dan efisien. Animasi merupakan salah satu jenis Dengan mengintegrasikan konten video
media pembelajaran yang dapat dipakai. Itu animasi, penelitian ini bertujuan untuk
tercipta dari sekumpulan gambar bergerak yang meningkatkan motivasi belajar murid. Selain
disusun menjadi objek dan diberi efek tertentu itu, dapat dipakai untuk menilai bagaimana

3
mengimplementasikan media video animasi semangat, dan semangat belajar (Inayah, 2019).
telah mempengaruhi motivasi murid untuk Uno (2019, p. 9) mendefinisikan motivasi
belajar. agar guru lebih memotivasi murid untuk sebagai dorongan yang dihasilkan dari
belajar dengan menyusun rencana pembelajaran rangsangan internal dan eksternal, yang
yang efektif. mengarah pada keinginan untuk mengubah
perilaku atau terlibat dalam aktivitas tertentu
Masalah yang akan diteliti berdasarkan latar yang lebih baik dari sebelumnya.
belakang masalah di atas dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi belajar siswa sebelum METODE PENELITIAN
menggunakan media video animasi?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa sebelum Penelitian ini mengimplementasikan metodologi
menggunakan media video animasi? deskriptif kuantitatif. Sebagai kajian kuantitatif,
3. Bagaimana Implementasi penggunaan penelitian ini mencoba menunjukkan bagaimana
media video animasi? media video animasi mempengaruhi motivasi
4. Bagaimana pengaruh penggunaan media belajar anak kelas III di Kecamatan Cibeunying
video animasi terhadap motivasi belajar Kaler.
siswa kelas III sekolah dasar di Kecamatan Setelah itu, setiap gejala diukur dan diubah
Cibeunying Kaler? menjadi angka sehingga dapat dipakai metode
analisis statistik. Penelitian kuantitatif
KAJIAN TEORI mengimplementasikan metode pengumpulan
data yang konsisten dengan tujuannya Didasari
Media Video Animasi hasil yang ingin dicapai.
Smaldino, Lowther dan Russel (2018, hlm
7) mengemukakan bahwa media ialah segala Uji Regresi Linier Sederhana
sesuatu yang membawa informasi antara sumber Dalam penelitian ini, analisis regresi linier
dan penerima informasi. Peran guru atau media langsung akan dipakai untuk menguji data.
ialah sumber informasi yang relevan, sedangkan Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
murid ialah penerima informasi. Oleh karena mengetahui bagaimana pengaruh media video
itu, media dapat membantu aktivitas dan animasi terhadap motivasi belajar murid kelas
komunikasi murid dan guru dalam suatu proses III Kabupaten Cibeunying Kaler. Aplikasi
pembelajaran. Media video animasi ialah media komputer SPSS versi 23 ialah alat analisis yang
yang menampilkan materi pembelajaran sebagai dipakai. Model persamaan regresi linier dasar
video yang terdiri dari beberapa gambar dengan berikut dipakai dalam model analisis data untuk
perubahan kecil yang ditampilkan dalam waktu menilai dampak variabel independen terhadap
singkat untuk menciptakan sebuah ilusi gerak. variabel dependen dan untuk memverifikasi
Video animasi cocok dipakai sebagai alat validitas hipotesis:
pembelajaran karena menampilkan teks,
gambar, dan elemen suara yang menarik untuk Y = a + βX + e
menarik perhatian murid dan membantu murid
dalam memahami materi. Harisson dan Hummel Dimana :
(2018, hlm 21) menyatakan bahwa film animasi Y = Motivasi belajar murid
bisa memperkaya pengalaman dan keterampilan β0 = konstanta regresi
murid dalam berbagai materi β1 = koefisien regresi X
X= Media video animasi
e = faktor pengganggu
Motivasi Belajar
Menurut Tadjab (2019, p.102) motivasi Korelasi ialah hubungan satu arah antara dua
belajar ialah kekuatan total yang memotivasi kumpulan data. Data yang menyebabkan atau
murid dan memastikan kegiatan belajar terus mempengaruhi korelasi dikenal sebagai variabel
berlangsung untuk mencapai suatu tujuan. independen, atau variabel independen, dan
Santrock dalam Surahmadi (2020, p. 19) biasanya diwakili oleh huruf X. Data yang
mengklaim bahwa motivasi ialah proses yang dihasilkan dari korelasi dikenal sebagai variabel
memasok energi, memimpin tindakan, dan dependen, atau variabel dependen, dan biasanya
mempertahankannya. direpresentasikan dengan huruf Y. Berikut
Motivasi belajar ialah komponen rumusnya:
psikologis, non-intelektual. Fungsi uniknya
ialah untuk meningkatkan kebahagiaan,

4
𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌) Jawa Barat. Populasi yang di ambil dalam
𝑅= penelitian ini ialah siswa khususnya orang tua
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2 − (𝑌)2}
siswa kelas III Sekolah Dasar di Kecamatan
Cibeunying Kaler yaitu sebanyak 747
Kapasitas variabel X (variabel bebas)
Sampel yang diambil dalam penelitian
untuk mempengaruhi variabel Y (variabel
ini menggunakan probability sampling, Apabila
terikat) menurut Sugiyono (2016:241) ialah
suatu populasi terdiri dari anggota atau unsur
“kemampuan X untuk mempengaruhi variabel
yang heterogen dan strata yang proporsional,
Y, semakin besar koefisien determinasi
maka pendekatan pengambilan sampel dengan
menunjukkan semakin baik kemampuan X
mengimplementasikan stratified random
untuk menjelaskan Y." Karena nilainya sama
sampling. Jadi sampel yang digunakan pada
dengan akar kuadrat dari koefisien korelasi (r2),
penelitian ini merupakan 88 siswa SD kelas III
maka koefisien determinasi disebut juga sebagai
dari 9 SD Kecamatan Cibeunying Kaler.
koefisien determinasi dalam analisis. Rumus
penentuan koefisien determinasi ialah sebagai
berikut: Motivasi Belajar Murid Sebelum
Mengimplementasikan Media Video Animasi
Koefiesien Determinasi = R2 × 100%
Dimana:
Pada rumusan masalah yang pertama bertujuan
KD = Besar perubahan variabel Y Apabila di
untuk melihatan gambaran bagaimana motivasi
pengaruhi variabel X
belajar murid sebelum mengimplementasikan
R = Koefisien korelasi antara X dengan Y
video animasi pada murid kelas III Sekolah
dasar di Kecamatan Cibeunying Kaler.Dalam
Uji statistik t, menurut Ghozali (2006),
hal ini didasarkan pada tanggapan responden
pada dasarnya menunjukkan sejauh mana
yang ada dalam kuesioner yang dibagikan pada
pengaruh satu variabel independen atau variabel
30 orang guru kelas III Sekolah Dasar yang
penjelas terhadap variabel dependen. Dengan
berada di Kecamatan Cibeunying Kaler. Dari 10
memeriksa besarnya nilai probabilitas
pertanyaan yang diajukan kepada responden
signifikan, pengujian ini dapat ditempuh.
dengan pilihan jawaban 5 poin yaitu Amat
Eksperimen ini dijalankan untuk melihat apakah
setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak setuju, dan
yang berikut ini benar:
amat tidak setuju). Setelah ditempuh
H0: Media video animasi tidak berpengaruh
perhitungan dapat diketahui data sebagai
signifikan terhadap Motivasi belajar murid kelas
berikut:
III Sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying
Kaler.
Tabel 1 Rekapitulasi Jawaban Responden
H1: Media video animasi berpengaruh
tentang Motivasi Belajar Murid Sebelum
signifikan terhadap Motivasi belajar murid kelas
Mengimplementasikan Media Video Animasi
III Sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying
Kaler. Alternatif N
PERTANYAAN Jawaban il
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas dipakai
uji t dengan rumus: a
 i
t= S
Se Motivasi Belajar Sebelum S k
Mengimplementasikan S R T T o
Kaidah Keputusan:
Tolak Ho Apabila t hit> t tabel, dan terima Ho Media Animasi S S R S S r
Apabila t hit< t tabel Murid mengerjakan
Kesimpulan tentang penelitian yang sudah tugas dengan sungguh- 1 8
ditempuh dapat disimpulkan dari tes yang sudah 1 sungguh 0 7 8 5 0 2
ditempuh. Dengan menawarkan informasi yang Murid selalu
relevan, peneliti akan berusaha untuk menyelesaikan tugas 1 1 7
menawarkan rekomendasi yang berkaitan 2 dengan tepat waktu 0 5 1 1 3 8
dengan masalah yang diidentifikasi dalam Murid serius dalam
kaitannya dengan objek studi yang diantisipasi. mengerjakan soal
maupun tugas yang 1 9
3 diberikan oleh guru 2 0 9 6 3 2
HASIL DAN PEMBAHASAN Murid berusaha dalam
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar mengerjakan soal
di Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung maupun tugas yang 1 8
4 diberikan oleh guru 0 4 5 8 3 0

5
Murid akan terus belajar mengimplementasikan media video animasi
agar nilainya menjadi 1 1 8 ialah
5 lebih baik 0 0 9 1 0 9 858
Murid antusias dalam Rumus Nilai rata − rata =
1500
mengikuti pembelajaran 1 9 = 0,572
6 di dalam kelas 3 5 4 8 0 3 Didasari hasil perhitungan tersebut, maka
Murid selalu diperoleh kriteria keberhasilan yang dapat
mendengarkan ditinjau pada tabel dibawah ini:
penjelasan dari guru
dengan baik karena guru Tabel 2 Skala Kriteria keberhasilan Motivasi
mengimplementasikan blajar murid sebelum mengimplementasikan
media pada saat proses media video animasi
pembelajaran 1 8 Rata- Rentang Kriter
Kualitas
7 berlangsung 0 9 1 8 2 7 Rata Nilai ia
Murid selalu bertanya Amat tidak
0-0,2
kepada guru mengenai baik
materi yang belum 1 8 0,21 – 0,41 Tidak baik
8 dipahaminya 0 5 6 9 0 6 Cuku
0,572 0,42 – 0,62 Cukup p
Murid aktif dalam
menjawab pertanyaan 0,63 – 0,83 Baik
yang diberikan oleh 1 8 0,84 – 1,00 Amat Baik
9 guru 0 9 9 2 0 7 Sumber: Hasil pengolahan peneliti
Murid selalu
mengerjakan tugas Didasari hasil perhitungan diatas, maka
1 maupun soal dengan 1 8 motivasi belajar murid sebelum
0 mandiri 0 7 2 9 2 4 mengimplementasikan video animasi
8 mempunyai skor sebesar 0,572 dan
5 dikategorikan cukup. Dengan demikian dapat
Total Skor 8 disimpulkan bahwa menurut persepsi guru
motivasi belajar murid kelas III Sekolah dasar di
1 Kecamatan Cibeunying Kaler yang terdidiri dari
5 SDN 025 Cikutra, SDN 201 Sukaluyu, SDN
0 132 Cihaurgeulis, SDN 185 Cihaurgeulis, SDN
Skor Ideal 0 082 Muararajeun, SDN 149 Cigadung, SD
Sumber: Hasil Pengolahan data dengan SPSS Melania, SD Islam Terpadu AL Irsyad dan SD
23 Sejati, motivasi belajar murid sebelum
Didasari Tabel 4.1 secara keseluruhan diperoleh mengimplementasikan video animasi masih
bahwa total skor actual motivasi belajar murid terkategori cukup.
seblum mengimplementasikan video animasi
sebesar 858 dengan skor ideal sebesar 1500. Motivasi Belajar Murid Sesudah
Kemudian untuk dapat memaknai kata tersebut Mengimplementasikan Media Video Animasi
akan dihitung dengan cara menjumlahkan
keseluruhan data kemudian dibagi dengan Pada rumusan masalah yang pertama bertujuan
banyaknya data, seperti rumus berikut: untuk melihat gambaran bagaimana motivasi
Jumlah nilai belajar murid saat mengimplementasikan video
Rumus Nilai rata − rata = animasi pada murid kelas III Sekolah dasar di
Banyaknya data
Keterangan: Kecamatan Cibeunying Kaler.Dalam hal ini
1. Jumlah nilai ialah: didasarkan pada tanggapan responden yang ada
Jumlah item X Bobot alternatif jawaban X dalam kuesioner yang dibagikan pada 30 orang
Jumlah responden guru kelas III Sekolah Dasar yang berada di
2. Banyaknya data ialah jumlah skor ideal Kecamatan Cibeunying Kaler. Dari 10
Jumlah item X Bobot Tertinggi X Jumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden
responden dengan pilihan jawaban 5 poin yaitu Amat
10 X 5 X 30 = 1500 setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak setuju, dan
Dengan demikian rata-rata pendapat responden amat tidak setuju). Setelah ditempuh
tentang motivasi beljar murid sebelum perhitungan dapat diketahui data sebagai
berikut:

6
pembelajaran media
Tabel 3 Rekapitulasi Jawaban Responden video animasi
tentang Motivasi Belajar Murid Sesudah Murid aktif dalam
Mengimplementasikan Media Video Animasi menjawab pertanyaan
Alternatif Ni yang diberikan oleh
PERTANYAAN Jawaban lai guru saat pembelajaran
Motivasi Belajar Saat S S mengimplementasikan 1 11
mengimplementasikan S R T T ko 9 media video animasi 0 9 8 3 0 6
Media Animasi S S R S S r Murid mengerjakan
Murid semangat dalam tugas maupun soal
mengerjakan tugas dari dengan mandiri saat
guru saat pembelajaran pembelajaran
mengimplementasikan 1 11 1 mengimplementasikan 1 1 11
1 media video animasi 0 9 8 3 0 6 0 media video animasi 0 9 0 1 0 8
Murid sungguh- 11
sungguh dalam Total Skor 84
mengerjakan tugas dari 1
guru saat pembelajaran 50
mengimplementasikan 1 1 11 Skor Ideal 0
2 media video animasi 7 2 0 1 0 5 Sumber: Hasil Pengolahan data dengan SPSS
Murid mengerjakan 23
tugas yang diberikan Didasari Tabel 3 secara keseluruhan diperoleh
oleh guru saat bahwa total skor actual motivasi belajar murid
pembelajaran saat mengimplementasikan video animasi
mengimplementasikan sebesar
media video animasi 1 1 11 1184 dengan skor ideal 1500. Kemudian untuk
3 dengan tepat waktu 0 0 7 3 0 7 dapat memaknai kata tersebut akan dihitung
Murid yakin dapat dengan cara menjumlahkan keseluruhan data
mengerjakan soal atau kemudian dibagi dengan banyaknya data,
tugas yang sulit sampai seperti rumus berikut:
menemukan jawaban Jumlah nilai
setelah guru Rumus Nilai rata − rata =
Banyaknya data
menjelaskan Keterangan:
pembelajaran 1. Jumlah nilai ialah:
mengimplementasikan 1 1 12 Jumlah item X Bobot alternatif jawaban X
4 video animasi. 1 0 9 0 0 2 Jumlah responden
Murid tetap 2. Banyaknya data ialah jumlah skor
mengerjakan tugas ideal
meskipun nilai tugas 1 1 12 Jumlah item X Bobot Tertinggi X Jumlah
5 sebelumnya jelek. 1 1 6 2 0 1 responden
Murid akan terus 10 X 5 X 30 = 1500
belajar agar nilainya Dengan demikian rata-rata pendapat responden
menjadi lebih baik tentang motivasi beljar murid saat
setelah mengikuti mengimplementasikan media video animasi
pembelajaran ialah
mengimplementasikan 1 1 12 1184
Rumus Nilai rata − rata = = 0,789
6 media video animasi 3 2 4 1 0 7 1500
Murid merasa antusias Didasari hasil perhitungan tersebut, maka
dalam mengikuti diperoleh kriteria keberhasilan yang dapat
pembelajaran di dalam ditinjau pada tabel dibawah ini:
kelas saat
pembelajaran Tabel 4 Skala Kriteria keberhasilan Motivasi
mengimplementasikan 1 1 11 blajar murid setelah mengimplementasikan
7 media video animasi 7 3 0 0 0 7 media video animasi
Murid bertanya kepada Rata- Rentang Kriter
Rata Nilai Kualitas ia
guru mengenai materi 1 1 11
8 pada saat mengikuti 7 2 0 1 0 5 0,789 0-0,2 Amat tidak Baik

7
baik penggunaan bahasa
0,21 – 0,41 Tidak baik yang baik dan
benar
0,42 – 0,62 Cukup Materi yang
0,63 – 0,83 Baik ditanyakan sesuai
dengan jenjang
0,84 – 1,00 Amat Baik
pendidikan peserta 2 3 1 34
Sumber: Hasil pengolahan peneliti 3 didik 9 5 5 9 0 8
Bahasa yang dipakai
Didasari hasil perhitungan diatas, maka dalam vidio
motivasi belajar murid saat animasi mudah di
mengimplementasikan video animasi pahami dan di 3 3 2 35
mempunyai skor sebesar 0,789 dan 4 mengerti oleh murid 0 5 0 3 0 6
dikategorikan baik. Dengan demikian dapat Rumusan kalimat yang
disimpulkan bahwa menurut persepsi guru dipakai
motivasi belajar murid kelas III Sekolah dasar di pada soal evaluasi
Kecamatan Cibeunying Kaler yang terdidiri dari mudah dipahami
SDN 025 Cikutra, SDN 201 Sukaluyu, SDN dan di mengerti oleh 2 3 2 33
132 Cihaurgeulis, SDN 185 Cihaurgeulis, SDN 5 murid 5 1 5 7 0 8
082 Muararajeun, SDN 149 Cigadung, SD Tampilan vidio
Melania, SD Ismlam Terpadu AL Irsyad dan SD animasi mudah 3 3 2 34
Sejati, motivasi belajar murid saat 6 dipahami oleh murid 0 0 3 5 0 9
mengimplementasikan video animasi sudah
Tampilan vidio
terkategori baik
animasi bisa menarik 2 2 2 1 33
7 perhatian murid 7 6 4 1 0 3
Implementasi Penggunaan Media Video
Pengambilan gambar
Animasi
vidio animasi bisa
Pada rumusan masalah ini bertujuan untuk
menarik perhatian 2 2 2 34
melihat gambaran bagaimana penggunaan video
8 murid 9 6 6 7 0 1
animasi pada pembelajaran tematik pada murid
Dengan media vidio
kelas III Sekolah dasar di Kecamatan
animasi suasana belajar
Cibeunying Kaler.Dalam hal ini didasarkan
menjadi lebih 3 2 2 1 34
pada tanggapan responden yang ada dalam
9 menyenangkan 2 4 2 0 0 2
kuesioner yang dibagikan pada 88 orang tua
Murid menjadi lebih
murid kelas III Sekolah Dasar yang berada di
paham dalam
Kecamatan Cibeunying Kaler. Dari 12
menyerap materi
pertanyaan yang diajukan kepada responden
pembelajaran
dengan pilihan jawaban 5 poin yaitu Amat
1 mengimplementasikan 3 2 1 1 34
setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak setuju, dan
0 vidio animasi 0 8 8 2 0 0
amat tidak setuju). Setelah ditempuh
perhitungan dapat diketahui data sebagai Media Vidio animasi
berikut: bisa memberikan
kemudahan bagi guru
Tabel 5 Rekapitulasi Jawaban Responden 1 dalam penyampaian 2 3 2 35
tentang Implementasi Penggunaan Media Video 1 materi pembelajaran 9 3 2 4 0 1
Animasi Media Vidio animasi
bisa memberikan
Alternatif Ni
PERTANYAAN Jawaban 1 banyak manfaat bagi 2 3 1 34
lai
2 pemahaman murid 9 4 7 8 0 8
Motivasi Belajar Saat S S
mengimplementasikan S R T T ko 41
Media Animasi S S R S S r Total Skor 52
Materi yang dijelaskan 5
3 3 2 35 28
sesuai dengan
1 Tujuan pembelajaran 2 1 2 3 0 6 Skor Ideal 0
Tata bahasa yang Sumber: Hasil Pengolahan data dengan SPSS
dipakai dalam 23
vidio animasi sesuai 2 3 2 35
2 dengan 9 2 3 4 0 0

8
Didasari Tabel 5 secara keseluruhan diperoleh Sejati, penggunaan video animasi sudah
bahwa total skor actual penggunaan media terkategori baik
video animasi pada murid kelas III sekolah
dasar di Kecamatan Cibeunying Kaler sebesar Pengaruh Penggunaan Video Animasi
4152 dengan skor ideal 5280. Kemudian untuk Terhadap Motivasi Belajar Murid
dapat memaknai kata tersebut akan dihitung Dengan mengimplementasikan analisis regresi
dengan cara menjumlahkan keseluruhan data linier sederhana, model regresi, dan pengujian
kemudian dibagi dengan banyaknya data, hipotesis (uji-t), sejumlah prosedur analisis data
seperti rumus berikut: akan dipakai untuk menilai dampak penggunaan
Jumlah nilai film animasi terhadap motivasi belajar murid.
Rumus Nilai rata − rata =
Banyaknya data dan analisis korelasi dan koefisien determinasi.
Keterangan: Uji Normalitas merupakan salah satu prasyarat
1) Jumlah nilai ialah: yang harus dipenuhi sebelum melakukan
Jumlah item X Bobot alternatif jawaban X analisis regresi. Sebelum membuat model
Jumlah responden regresi, uji asumsi tradisional ditempuh untuk
2) Banyaknya data ialah jumlah skor ideal memastikan bahwa model regresi menghasilkan
Jumlah item X Bobot Tertinggi X Jumlah estimasi yang memenuhi kriteria BLUE
responden (estimasi linier terbaik yang tidak bias).
12 X 5 X 88 = 5280
Dengan demikian rata-rata pendapat responden Uji Persyaratan Analisis
tentang penggunaan media video animasi pada Uji Normalitas
murid kelas III sekolah dasar di Kecamatan Uji normalitas dapat ditempuh dengan uji
Cibeunying Kaler ialah statistik yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov,
4152 dimana Apabila p-value > 0,05 maka data
Rumus Nilai rata − rata = terdistribusi normal. Dengan
5280
= 0,786 mengimplementasikan program IBM SPSS
Didasari hasil perhitungan tersebut, maka versi 23, diperoleh hasil pengujian satu sampel
diperoleh kriteria keberhasilan yang dapat Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebagai berikut:
ditinjau pada tabel dibawah ini:
Tabel 7 Uji Normalitas Data dengan One-
Tabel 6 Skala Kriteria keberhasilan Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Implementasi Penggunaan Media Video One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Animasi Unstandardized
Rata- Rentang Kriter Residual
Kualitas
Rata Nilai ia N 88
Amat tidak Normal Mean .0000000
0-0,2
baik Parametersa,b Std.
3.11406198
0,21 – 0,41 Tidak baik Deviation
0,786 0,42 – 0,62 Cukup Baik Most ExtremeAbsolute .056
Differences Positive .055
0,63 – 0,83 Baik Negative -.056
0,84 – 1,00 Amat Baik Test Statistic .056
Sumber: Hasil pengolahan peneliti Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
Didasari hasil perhitungan diatas, maka b. Calculated from data.
penggunaan media video animasi pada murid c. Lilliefors Significance Correction.
kelas III sekolah dasar di Kecamatan d. This is a lower bound of the true significance.
Cibeunying Kaler mempunyai skor sebesar
0,767 dan dikategorikan baik. Dengan demikian Sumber: Olah Data SPSS 23, 2023
dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi Didasari hasil perhitungan pada Tabel 4.6
orang tua murid penggunaan media video dengan mengimplementasikan SPSS terlihat
animasi pada murid kelas III sekolah dasar di bahwa 0,064 lebih signifikan daripada 0,05
Kecamatan Cibeunying Kaler yang terdidiri dari dalam uji Kolmogorov-Smirnov. Jadi dapat
SDN 025 Cikutra, SDN 201 Sukaluyu, SDN disimpulkan bahwa data terdistribusi secara
132 Cihaurgeulis, SDN 185 Cihaurgeulis, SDN normal, memungkinkan pelaksanaan uji regresi
082 Muararajeun, SDN 149 Cigadung, SD langsung.
Melania, SD Ismlam Terpadu AL Irsyad dan SD

9
Uji Heteroskedatisitas Koefisien determinasi (KD) dihitung dengan
Model yang layak tidak boleh mengimplementasikan rumus KD = r2 X 100%,
mempunyai masalah heteroskedastisitas. dimana r ialah koefisien korelasi, untuk
Analisis grafik mengimplementasikan scatter mengetahui sejauh mana pengaruh media video
plot menjadi dasar untuk menentukan ada animasi terhadap motivasi belajar murid. lalu
tidaknya masalah heteroskedastisitas. Dengan didapat dengan cara berikut:
mengimplementasikan SPSS 23, grafik scatter Tabel 9 Korelasi
plot dapat dibuat dan dipakai untuk menentukan Model Summaryb
ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas: Std. Error
R Adjusted of the
Model R Square R Square Estimate
1 .749a .561 .555 3.13211
a. Predictors: (Constant), Media Video Animasi
b. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: Olah Data SPSS 23, 2023


Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas Dengan Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Scatterplot sebesar 0,749 antara media video animasi
Sumber: Olah Data dengan SPSS 23, 2023 dengan minat belajar murid. Faktor media video
animasi dan motivasi murid berwisata ke
Gambar 1 menunjukkan bahwa model tidak Palembang mempunyai hubungan yang
menunjukkan heteroskedastisitas karena tidak signifikan dan searah. Ini menyiratkan bahwa
ada pola yang terlihat dan titik-titik tersebar ketika penggunaan konten video animasi
baik di atas maupun di bawah nilai 0 pada meningkat, motivasi murid untuk belajar juga
sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa variansi meningkat. Begitu juga Apabila minat
antara setiap residual observasi dalam model menonton video animasi turun, maka motivasi
ialah sama atau konstan. belajar murid juga akan menurun.
Besar pengaruh variabel Media video animasi
Uji Regresi Linear Sederhana sebesar (0,749)2 X 100%= 0,561 yang berarti
Analisis regresi liner sederhana dipakai untuk hasil tersebut menandakan bahwa 56,1%
mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel Motivasi belajar murid bisa
Media video animasi terhadap motivasi belajar dipengaruhi oleh variabel Media video animasi.
murid. Dengan mengggunakan software SPSS Sedangkan sisanya 43,9% dipengaruhi oleh
23 didapatkan hasil output sebagai berikut: variabel lain yang tidak diamati.
Jenis Variabel
Tabel 8 Variabel Hasil Uji ANOVA
Variables Entered/Removeda Uji signifikansi regresi dijelaskan oleh hasil
Variables Variables ANOVA. Salah satu indikator kekuatan
Model Entered Removed Method hubungan antara dua variabel bebas yang
digabungkan atau lebih dengan satu variabel
1 Media
terikat ialah uji bobot regresi. Hipotesis berikut
Video . Enter
akan dikeluarkan dan diuji:
Animasib
Hipotesis
a. Dependent Variable: Motivasi belajar murid - Ho: β = 0, artinya tidak ada pengaruh
b. All requested variables entered. positif dan signifikan dari variabel
Sumber: Olah Data SPSS 23, 2023 media video animasi terhadap motivasi
belajar murid.
Pada hasil tabel 8 menunjukkan bahwa variabel - Ha: β ≠ 0, artinya ada pengaruh positif
terikat atau dependent (Y) ialah motivasi belajar dan signifikan dari variabel media
murid sedangkan variabel bebas atau video animasi terhadap motivasi
Independent (X) ialah media video animasi. belajar murid.
Menguji keberartian model regresi dipakai uji
Hasil Perhitungan Summary statistik F pada taraf keberartian α (5%) dan
Analisis korelasi dan koefisien determinasi degree of freedom df1=k=2 dan df2=n-(1+1) =
dijelaskan oleh temuan Summary Model. 88-(2+1) = 85 sehingga didapat FTabel = 3,103.
Analisis korelasi ditempuh untuk mengetahui Dimana Kriteria penilaian uji hipotesis secara
seberapa erat hubungan antara faktor media simultan ialah:
video animasi dengan murid kelas III SD.

10
a.
Fhitung > 3,103 dan nilai signifikansi perubahan skor motivasi belajar murid. Artinya
kurang dari 0,05 maka 𝐻0 ditolak. setiap kenaikan satu satuan media video
b. Fhitung < 3,103 dan nilai signifikansi animasi, maka skor motivasi belajar murid akan
lebih dari 0,05 maka 𝐻0 diterima. naik sebesar 0,682 satuan.
Adapun hasil uji F diperoleh sebagai berikut:

Tabel 10 Hasi Uji Hipotesis


ANOVA a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
KESIMPULAN DAN SARAN
1 Regression 1076.100 1 1076.100 109.693 .000b Didasari hasil analisis data dan
Residual 843.672 86 9.810 pembahasan yang sudah dijelaskan sebelumnya
Total 1919.773 87
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
mengenai penggunaan media video animasi
b. Predictors: (Constant), Media Video Animasi dalam pembelajaran tematik terhadap
Sumber: Olah Data dengan SPSS 23, 2022 peningkatan motivasi belajar murid kelas III
Didasari Tabel 10 didapat nilai Fhitung sebesar sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying Kaler,
109,693 lebih besar nilai daripada nilai Ftabel maka diperoleh kesimpulan:
sebesar 3,103 selain itu diketahui sig. (0,00) 1. Motivasi belajar murid sebelum
lebih kecil daripada taraf signifikansi α (5%) mengimplementasikan video animasi
sehingga H0 ditolak. Dengan demikian model mempunyai skor sebesar 0,572 dan
regresi berarti, sehingga secara terdapat dikategorikan cukup. Dengan demikian
pengaruh yang signifikan antara media video dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi
animasi terhadap motivasi belajar murid guru motivasi belajar murid kelas III
Sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying
Hasil Koefisien Kaler yang terdidiri dari SDN 025 Cikutra,
Pada hasil koefisien didapatkan model regresi. SDN 201 Sukaluyu, SDN 132
Hal ini menunjukkan persamaan matematis Cihaurgeulis, SDN 185 Cihaurgeulis, SDN
seberapa besar pengaruh antara Media video 082 Muararajeun, SDN 149 Cigadung, SD
animasi terhadap Motivasi belajar murid. Model Melania, SD Islam Terpadu AL Irsyad dan
regresi yang dipakai ialah: SD Sejati, motivasi belajar murid sebelum
Tabel 11 Hasil Analisis Regresi mengimplementasikan video animasi
Coefficientsa masih terkategori cukup
Standardiz
Unstandardized ed
2. Motivasi belajar murid saat
Model Coefficients Coefficient t Sig. mengimplementasikan video animasi
s
B Std. Error Beta
mempunyai skor sebesar 0,789 dan
(Constant) 6.597 3.127 2.11 0.038 dikategorikan baik. Dengan demikian
1 Media dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi
Video 0.682 0.065 0.749 10.473 0
Animasi guru motivasi belajar murid kelas III
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Sekolah dasar di Kecamatan Cibeunying
Kaler yang terdidiri dari SDN 025 Cikutra,
Sumber: Olah Data SPSS 23, 2023 SDN 201 Sukaluyu, SDN 132
Nilai konstanta a = 6,597 dan koefisien Cihaurgeulis, SDN 185 Cihaurgeulis, SDN
b = 0,682 keduanya ditampilkan pada Tabel 11 082 Muararajeun, SDN 149 Cigadung, SD
Nah, berikut ialah cara mendapatkan model Melania, SD Islam Terpadu AL Irsyad dan
regresi: SD Sejati, motivasi belajar murid saat
Y = a + bX mengimplementasikan video animasi
𝑌 = 6,597 + 0,682𝑋 sudah terkategori baik.
Dimana: 3. Penggunaan media video animasi pada
Y = Motivasi belajar murid murid kelas III sekolah dasar di Kecamatan
a = Konstanta Cibeunying Kaler mempunyai skor sebesar
b = Koefisien garis regresi 0,767 dan dikategorikan baik. Dengan
X = Media video animasi demikian dapat disimpulkan bahwa
Persamaan di atas dapat diartikan sebagai menurut persepsi orang tua murid
berikut: penggunaan media video animasi pada
a = 6,597 artinya Apabila Media video murid kelas III sekolah dasar di Kecamatan
animasi bernilai nol (0), maka Motivasi belajar Cibeunying Kaler yang terdidiri dari SDN
murid oleh Wisatawan akan bernilai 6,597. 025 Cikutra, SDN 201 Sukaluyu, SDN 132
b = 0,682 Tanda positif menunjukkan Cihaurgeulis, SDN 185 Cihaurgeulis, SDN
pengaruh yang terjadi searah, menunjukkan 082 Muararajeun, SDN 149 Cigadung, SD
bahwa media video animasi berdampak pada Melania, SD Islam Terpadu AL Irsyad dan

11
SD Sejati, penggunaan video animasi 2021/2022. Jurnal Ilmiah Profesi
sudah terkategori baik Pendidikan, 7(2c), 821-826.
4. Media video animasi mempunyai pengaruh [3] Tullah, N. H., Widiada, I. K., & Tahir, M.
yang signifikan terhadap motivasi belajar (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan
murid kelas III Sekolah dasar di Pengaruh Penggunaan Video Animasi
Kecamatan Cibeunying Kaler. Nilai terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV
korelasi dari variabel Media video animasi SDN 3 Rumak Tahun Ajaran 2021 / 2022.
dan Motivasi belajar murid Sekolah dasar [4] Wulandari, E., Marlini, C., & Muzakir, U.
kelas III di Kecamatan Cibeunying Kaler (2020). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
ialah 0,749 artinya terdapat hubungan kuat Pendidikan PENGARUH PENGGUNAAN
dan positif. Media video animasi mampu MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM
memberikan pengaruh terhadap Motivasi MENINGKATKAN KETERAMPILAN
belajar murid sebesar 56,1% dan sisanya MEMBACA PERMULAAN PADA
43,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang SISWA KELAS 1 / A SD NEGERI 32
tidak diamati dalam penelitian ini. BANDA ACEH. 1(1).
[5] Laara, S. H. S., & Nyoman, I. (2016).
Saran PENGEMBANGAN MEDIA
1. Bagi Lembaga Pendidikan PEMBELAJARAN BERBASIS
Untuk mendukung proses pembelajaran KOMPUTER MODEL EXAMPLE NON
dan motivasi murid dalam pembelajaran EXAMPLE PADA GEOMETRI SMK. 20,
tematik, sekolah harus berupaya menyediakan 1067–1074.
fasilitas yang lebih baik dan lingkungan belajar [6] Jerry, P., Ponza, R., Jampel, I. N., &
yang nyaman. Dalam hal ini, diharapkan Sudarma, I. K. (2018). PENGEMBANGAN
perhatian sekolah untuk pengadaan LCD MEDIA VIDEO ANIMASI PADA
proyektor di setiap kelas dapat membantu PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV DI
kelancaran proses pembelajaran di kelas. SEKOLAH DASAR. 6, 9–19.
karena dengan adanya fasilitas representasional [7] Faktor, P., Terhadap, L., & Diah, A. (2017).
akan meningkatkan motivasi belajar murid, PERUBAHAN STRUKTUR ANATOMI
memungkinkan pembelajaran tema terus DAUN. 103–110.
berkembang popularitasnya. [8] Belakang, A. L. (n.d.). Syafril dan
2. Guru Zelhendri, Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan,
Diharapkan untuk guru dalam setiap ( Depok : Kencana, 2017)hal,31 1. 1–20.
melalukan pembelajaran di kelas khususnya [9] Mashuri, D. K., & Budiyono. (2020).
pembelajaran tematik agar Pengembangan Media Pembelajaran Video
mengimplementasikan media pembelajaran Animasi Materi Volume Bangun Ruang
yang menarik seperti penggunaan video untuk SD Kelas V. Jpgsd, 8(5), 893–903.
animasi. hal ini karena pembelajaran tersebut [10] Candra Dewi I Gusti Agung Oka, N. M. L.
dinilai cukup efektif dalam meningkatkan N. (2021). Pengembangan Media Video
motivasi belajar murid. sehingga instruktur Animasi IPA pada Pokok Bahasan Sistem
seperti guru dapat memahami perlunya Pernapasan Kelas V. Jurnal Edutech
memberikan motivasi belajar kepada anak-anak Undiksha, Vol 9, No 1 (2021).
mereka. Agar motivasi yang diberikan kepada [11] Made, N., Candra, L., Agung, I. G., &
murid bisa diterima secara efektif, pengajar Negara, O. (2021). Meningkatkan
juga harus belajar bagaimana cara Semangat Belajar Siswa Melalui Video
menyampaikan motivasi yang tepat, tepat, dan Animasi IPA pada Pokok Bahasan Sistem
terarah. Pernapasan Kelas V. 8(1), 122–130.
[12] Rahmayanti, L., & Istianah, F. (2018).
Pengaruh penggunaan media video animasi
terhadap hasil belajar siswa Kelas V SDN
DAFTAR PUSTAKA Se-Gugus Sukodono Sidoarjo. Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
[1] Badruddin, A., Jhon, M., & Badruddin, A. 6(4).
(2015). BAB I. 1–22. [13] Patmawati, D., Rustono, R., & Halimah, M.
[2] Tullah, N. H., Widiada, I. K., & Tahir, M. (2018). pengaruh media audio visual
(2022). Pengaruh Penggunaan Video terhadap hasil belajar siswa pada materi
Animasi terhadap Minat Belajar Siswa jenis-jenis pekerjaan di sekolah dasar.
Kelas IV SDN 3 Rumak Tahun Ajaran PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah

12
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), 308- [23] Nita, C. I. R., Hakim, A. R., & Utami, R. S.
316. (2020, November). Analisis Motivasi
[14] Mashuri, D. K. (2020). Pengembangan Belajar Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran
Media Pembelajaran Video Animasi Materi Tematik Pada Masa Pandemi COVID-19 di
Volume Bangun Ruang untuk SD Kelas V. SD NEGERI 5 JATIGUWI. In Prosiding
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Seminar Nasional PGSD UNIKAMA (Vol.
Dasar, 8(5). 4, No. 1, pp. 340-346).
[15] Firdaus, C. C., Mauludyana, B. G., & [24] Mujianto, H. (2019). Pemanfaatan Youtube
Purwanti, K. N. (2020). Faktor-Faktor yang sebagai media ajar dalam meningkatkan
Mempengaruhi Motivasi Belajar di SD minat dan motivasi belajar. Jurnal
Negeri Curug Kulon 2 Kabupaten Komunikasi Universitas Garut: Hasil
Tangerang. PENSA, 2(1), 43-52. Pemikiran dan Penelitian, 5(1), 135-159.
[16] Hardiningrum, R. S. (2018). Faktor-Faktor [25] Lomu, L., & Widodo, S. A. (2018).
yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Pengaruh motivasi belajar dan disiplin
Siswa Kelas V SD Negeri Se-kecamatan belajar terhadap prestasi belajar matematika
Ngluwar Kabupaten Magelang. BASIC siswa.
EDUCATION, 7(24), 2-322. [26] Imron, I. (2019). Analisa pengaruh kualitas
[17] Nugroho, G. (2020). Analisis Motivasi produk terhadap kepuasan konsumen
Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA di menggunakan metode kuantitatif pada CV.
SDN16/II Sepunggur. Integrated Science Meubele Berkah Tangerang. Indonesian
Education Journal, 1(2), 65-69. Journal on Software Engineering (IJSE),
[18] Rumbewas, S. S., Laka, B. M., & 5(1), 19-28.
Meokbun, N. (2018). Peran Orang Tua [27] Nikmah, D. A. A., Setyawan, A., &
Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Citrawati, T. (2020). Analisis Keterampilan
Peserta Didik di Sd Negeri Saribi. Berbicara pada Pembelajaran Bahasa
EduMatSains: Jurnal Pendidikan, Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Buluh
Matematika Dan Sains, 2(2), 201-212. 2. Prosiding Nasional Pendidikan: LPPM
[19] Infantry, A. N., Nisa, K., & Dewi, N. K. IKIP PGRI Bojonegoro, 1(1).
(2022). Analisis Kesulitan Guru Kelas [28] Setyasari, U. E., & Kurniawan, R. (2022).
Rendah dalam Melaksanakan Pembelajaran Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Tematik di SDN 23 Ampenan. Jurnal Loyalitas Pelanggan Bengkel AHASS
Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(1), 170-176. Bintang Motor Banjaran. ATRABIS: Jurnal
[20] Magdalena, I., Rachma, E. A., Khaeroni, Administrasi Bisnis (e-Journal), 8(1), 121-
A., & Hilmaniyah, N. A. (2020). Analisis 131.
Evaluasi Pembelajaran Tematik di Kelas [29] Septina, G. (2019). PENGARUH MODEL
Rendah SDN Batu Jaya Belendung. EDISI, PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
2(1), 177-191. PICTURE AND PICTURE TERHADAP
[21] Mahmudi, I. (2016). Peningkatan motivasi HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
belajar melalui bimbingan dan konseling SEKOLAH DASAR (Quasi Eksperimen
islami. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar)
Konseling, 1(2). (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).
[22] Rismawati, M., Khairiati, E., & [30] Nurhadiansyah, R., Haetami, M., &
Khatulistiwa, S. P. (2020). Analisis Faktor Triansyah, A. (2019). Kemampuan literasi
Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi peserta didik pendidikan jasmani di smk.
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Matematika. J-PiMat: Jurnal Pendidikan Khatulistiwa (JPPK), 8(6).
Matematika, 2(2), 203-212.

13

Anda mungkin juga menyukai