Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulilah saya panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya modul perkuliahan ini dapat selesai saya buat. Dengan adanya modul
pembelajaran ini saya harap dapat membantu kegiatan belajar mengajar di Universitas Bina
Sarana Informatika terutama untuk program studi penyiaran.
Modul perkuliahan Pengantar Ilmu Komunikasi yang saya buat ini berisikan tentang
tujuan, target perkuliahan, materi, dan latihan soal yang dimana saya inginkan mahasiswa
dapat memahami dan melatih kemampuan mereka dengan latihan soal tersebut. Somoga
dengan adanya modul pembelajaran ini perkuliahan dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang dihaapkan oleh lembaga.
Silabus
Mata kuliah ini membahas materi untuk mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki
pengetahuan dasar tentang ilmu komunikasi. Sebelum mahasiswa mempelajari ilmu
komunikasi lebih luas maka diharapkan mahasiswa sudah paham terlebih dulu tentang apa itu
komunikasi.
Mata Kuliah ini bersifat TEORI sehingga adanya UTS dan UAS di setiap semesternya.
• Materi evaluasi berdasarkan kriteria: keaktifan di kelas, mengikuti seminar /
workshop, attitude, mengerjakan tugas-tugas dan nilai UTS dan UAS mencukupi
untuk dinyatakan lulus.
• Keterlambatan pada perkuliahan ini yang ditolelir adalah 15menit dari jadwal kuliah;
lebih dari waktu tersebut tetap diperkenankan masuk kelas tetapi tidak diperhitungkan
sebagai kehadiran
Pertemuan ke 1
Pengertian Ilmu Komunikasi
Definisi Komunikasi
•Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari Bahasa Latin
comunis yang berarti “sama”, “communico,” atau “communicatio” atau “communicare”
yang berarti “membuat sama” atau menjadi milik bersama”.
•Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Definisikomunikasiberdasarkanparaahli, yaitu:
•Carl Hovland
Komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang lain.
Hovland,dkk memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau
membentuk perilaku.
•BerelsondanSteiner
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-
lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian,
yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.
•Harold Lasswell
Komunikasi pada dasar nyamerupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” mengatakan
“apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.
Definisi Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja
serta mempunyai tujuan.
Berdasarkan definisi Lasswell diturunkan 5 unsur komunikasi yang saling bergantung
satu dengan yang lainnya, yaitu:
1.Sumber(source), pengirim(sender), penyandiencoding), komunikator, pembicara(speaker)
atauoriginator.
2.Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
3.Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesannya kepada penerima.
4.Penerima(receiver) sering juga disebut sasaran/tujuan, komunikate, penyandi balik atau
khalayak, pendengar, penafsir, yaitu orang yang menerima dari sumber.
5.Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.
•Kajian ilmu komunikasi yang kita bahas adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada
manusia lain, karena hanya mahluk yang punya akal dan budi saja yang mampu memahami
hasil penggunaan akal dan budi.
•Yang bukan manusia tidak termasuk objek kajian ilmu komunikasi, karena:
1.Objek kajian ilmu harus terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifatnya.
2.Sifat manusia tidak sama dengan mahluk lainnya.
3.Manusia punya akal dan budi, sedangkan mahluk lainnya tidak.
4.Ilmu pengetahuan adalah hasil penggunaan akal dan budi manusia.
Pertemuan ke 2
Fungsi-Fungsi Komunikasi
FUNGSI KOMUNIKASI
1.Fungsi komunikasi sosial
2.Fungsi komunikasi ekspresif
3.Fungsi komunikasi ritual
4.Fungsi komunikasi instrumental
•Rene Spitz mengatakan, komunikasi atau ucapan adalah jembatan yang menghubungkan
antara bagian luar dan bagian dalam kepribadian manusia.
•Dalam hal ini, mulut adalah rongga utama yang menjadi penghubung antara persepsi dalam
dan persepsi luar. Ia adalah tempat transisi bagi perkembangan aktivitas intensional dan bagi
munculnya karsa manusia.
Fungsi Komunikasi Ekspresif
Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan
secara sendiri dan kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi
orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk
menyampaikan perasaan-perasaankita.
•Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
Contoh: ibu memeluk anak, membuat karya seni
PRINSIP KOMUNIKASI
Para pakar komunikasi berbeda- beda dalam menggunakan istilah untuk Menjabarkan tentang
prinsip –prinsip komunikasi, sebagai contoh William B. Gudykunst dan Young Yun Kim
mengistilahkan sebagai asumsi-asumsi komunikasi.
Sedangkan Cassandra L. Book, Bert E . Bradley, Larry A . Samovar dan Richard E. Porter,
Sarah Trenholm dan Arthur Jensen menyebutnya sebagai karakteristik-karakteristik
komunikasi.
Prinsip 1 :
Komunikasi adalah Suatu Proses Simbolik
• Manusia memang satu-satunya mahluk yang menggunakan lambang, dan itulah yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ernest Cassier mengatakan bahwa
keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai
animal symbolicum (mahluk yang membutuhkan lambang).
• Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan obyek yang
maknanya disepakati bersama, misalnya mengibarkan bendera putih dalam situasi
perang menandakan pihak tersebut menyerah. Lambang adalah salah satu kategori
tanda. Lambang menjembatani hubungan antara manusia dengan objek.
Sifat-sifat lambang:
• Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara
nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan.
• Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi
hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
• Seperti pada pengambilan shot, angle, dan gerakan kamera tv juga akan
menimbulkan pengaruh yang berbeda pada khalayak.
Prinsip 4 :
Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja
yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai
pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan
respon dan berharap tujuannya tercapai).
• Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.
• Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu,
intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik yang
lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti “lelucon,”
“ acara televisi,” “mobil,” “bisnis,” atau “perdagangan” terasa kurang sopan bila
dikemukakan dimasjid.
Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada tengah
malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan dengan dering telpon pada
siang hari. Dering telepon pertama itu mungkin berita sangat penting (darurat),
misalnya untuk mengabarkan orang sakit, kecelakaan atau meninggal dunia atau upaya
orang jahat untuk mengetes apakah dirumah ada orang atau tidak.
Prinsip 6 :
Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
• Ada dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu: Sistem Internal
dan Sistem Eksternal.
• Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu ketika ia
berpartisipasi dalam komunikasi yang ia cerap selama sosialisasinya dalam
berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat, setempat, kelompok suku,
kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok sebaya, tempat kerja, dan
sebagainya).
• Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang
sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama
terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
• Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan
itu diterima dan dimengerti.
Prinsip 10: Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
• Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah
komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Prinsip 11: Komunikasi Bersifat Irreversible
• Sifat irreversible adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu
berubah. Prinsip ini menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-hati untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain, karena efeknya tidak bisa ditiadakan
sama sekali meskipun sudah meralatnya.
Prinsip 12: Komunikasi bukan obat mujarab untuk menyelesaikan berbagai masalah
• Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh
masaalh komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab) untuk
menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena konflik.
Pertemuan ke 4
Model-Model Komunikasi
Definisi Model
• Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
• Atau suatu gambaran yang sistematis dan abstrak yang menggambarkan potensi-
potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari suatu proses.
Model S-R
Model Lasswell
Pertemuan ke 5
Persepsi
Definisi Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan
menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku
kita. Menurut John R. Wenburg & William W. Wilmot, persepsi dapat didefinisikan sebagai
cara organisme memberi makna. Menurut Rudolph F. Ferderber, persepsi adalah proses
menafsirkan informasi indrawi.
Persepsi Sosial
• Persepsi sosial atau persepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti
objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
• Menurut R.D. Laing, “Manusia selalu memikirkan orang lain dan apa yang orang lain
pikirkan tentang dirinya, dan apa yang orang lain pikirkan mengenai apa yang ia pikirkan
mengenai orang lain itu, dan seterusnya.
Prinsip-prinsip Persepsi Sosial
1. Persepsi berdasarkan pengalaman
2. Persepsi bersifat selektif
3. Persepsi bersifat dugaan
4. Persepsi bersifat evaluatif
5. Persepsi bersifat kontekstual
Pertemuan ke 6
Hambatan Komunikasi
a. Hambatan Fisik
Faktor fisik di sini berkaitan erat dengan fisik lingkungan komunikasi antara lain iklim dan
suhu (terlalu panas dan terlalu dingin, berkabut dan berasap), besaran ruang tempat (terlalu
besar atau terlalu kecil), lingkungan fisik sekeliling (tingkat kebisingan, kesemrawutan, dan
bau) yang mempengaruhi kenyamanan aktivitas komunikasi.
Contoh: kebisingan yang bersumber dari suara seperti kebisingan lalu lintas, musik yang
keras, badai atau angin, ombak, sensor atau gergaji mesin, mesin-mesin mobil di bengkel,
hingga bau badan atau bau mulut.
b. Hambatan Jarak
Misalnya anda tidak bebas berkomunikasi dengan seseorang karena dipisahkan oleh sebuah
meja besar di depan anda.
c. Hambatan Psikologis
Meliputi semua jenis gangguan yang bersumber dari faktor-faktor psikologis seperti self
awareness, self perception, persepsi, motivasi, hambatan mental yang mengganggu
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan.
d. Hambatan Sosiologis
Misalnya hambatan status sosial, stratifikasi sosial, kedudukan dan peran yang berbeda antara
pengirim dan penerima pesan. Faktorfaktor ini mengurangi tingkat kebebasan berkomunikasi
antarpersonal.
e. Hambatan Antropologis
Meliputi hambatan kultural seperti perbedaan latar belakang budaya, kebiasaan, adat istiadat,
dan lain-lain antara pengirim dan penerima yang mempengaruhi komunikasi.
f. Hambatan Fisiologis
Adalah hambatan yang mencakup semua aspek fisik yang dapat mengganggu komunikasi.
•Di antara faktor fisiologis yang sering mempengaruhi adalah menurunnya kondisi fisik
sebagai akibat sebagai akibat kurang tidur, sakit kepala, dan penyakit.
g. Hambatan Semantik
Adalah hambatan yang muncul dalam bentuk kata-kata yang dapat mengganggu perhatian
pengirim dan penerima terhadap pesan.
Bahasa dikenal sebagai alat komunikasi, namun jika dua atau lebih orang yang
berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda, maka tidak akan terjadi kesamaan makna atas
pesan-pesan yang mereka pertukarkan.
Bahkan jika para partisipan berbicara dengan bahasa yang sama pun sering mengalami
hambatan komunikasi, yaitu hambatan ketika mereka memberikan makna pesan secara
denotatif, struktural, kontekstual, dan konotatif.
Pertemuan ke 7
Quiz
Pertemuan ke 8
UTS
Pertemuan ke 9
Komunikasi Verbal
DEFINISI KOMUNIKASI VERBAL
Dalam komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi
non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan
maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia.
Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan atau maksud
mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar.
Bahasa
Bahasa verbal terus menerus dikembangkan dan disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan
zaman di mana orang hidup. Maka, bahasa bersifat dinamis. Menurut Cassandra L. Book,
bahasa memiliki 3 fungsi, yaitu:
1. Untuk mengenal dunia di sekitar kita
2. Berhubungan dengan orang lain
3. Untuk menciptakan koherensi dalam hidup kita
Pertemuan ke 10
Komunikasi Non Verbal
Bahasa Tubuh
Pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics), yang
dikemukakan oleh Ray L. Birdwhistell. Setiap anggota tubuh manusia seperti wajah, tangan,
kepala, kaki, dan bahkan seluruh anggota tubuh kita dapat digunakan sebagai isyarat
simbolik. Seperti isyarat tangan, gerakan kepala,dan postur tubuh dan posisi kaki.
Prof. Hafied Cangara mengelompokkan kode nonverbal sebagai berikut:
1. Kinesics
Kinesics adalah kode nonverbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan yang bisa
dibedakan atas 5 jenis, yaitu:
a. emblems
b. Illustrators
c. affect displays
d. regulators
e. adaptory.
2. Gerakan Mata
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam memberi isyarat tanpa kata. Ada yang
menilai bahwa gerakan mata adalah cerminan isi hati seseorang. Mark Knapp mengemukakan
4 fungsi utama gerakan mata, yaitu:
1. Untuk memperoleh umpan balik dari lawan bicara.
2. Untuk menyatakan terbukanya saluran komunikasi dengan tibanya waktu untuk
bicara.
3. Sebagai sinyal untuk menyalurkan hubungan, dimana kontak mata akan
meningkatkan frekuensi bagi orang yang saling memerlukan.
4. Sebagai pengganti jarak fisik.
3. Sentuhan
Sentuhan adalah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Menurut bentuknya,
sentuhan badan dibagi atas 3 macam, yaitu:
1. Kinesthetics, ialah isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama
lain, sebagai simbol keakraban atau kemesraan.
2. Sosiofugal, ialah isyarat yang ditunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul.
3. Thermal, ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu
emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu intim.
4. Paralanguage, ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sebagai
penerima pesan dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkan
4. Diam
Berbeda dengan tekanan suara, maka sikap diam juga sebagai kode nonverbal yang
mempunyai arti. Max Picard menyatakan bahwa diam tidak semata-mata mengandung arti
negatif, tetapi juga bisa mengandung arti positif.
Orientasi Ruang dan Jarak Pribadi
Ilmu yang mempelajari ruang seseorang disebut sebagai proksemik (proxemics).
Proksemik membahas cara seseorang menggunakan ruang dalam percakapan mereka dan
juga persepsi orang lain akan penggunaan ruang.
Mark Knapp dan Judith Hall menganggap bahwa penggunaan ruang seseorang dapat
memengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penggunaan
ruang dapat memengaruhi makna dan pesan.
Zona Proksemik
Edward Hall menjelaskan bahwa terdapat empat zona proksemik, yaitu intim,
personal, sosial, dan publik. Setiap zona digunakan untuk alasan-alasan yang berbeda. Jarak
intim. Zona ini mencakup perilaku yang ada pada jarak antara )-18 inci (46 cm). Hall
mengamati bahwa perilaku-perilaku ini termasuk perilaku yang bervariasi mulai sentuhan
hingga mengamati wajah seseorang.
• Jarak personal. Zona ini mencakup perilaku yang terdapat pada area berkisar antara
18 inci (46 cm) sampai 4 kaki (1,2 m).
• Menurut Hall, perilaku dalam jarak personal termasuk bergandengan tangan hingga
menjaga jarak dengan seseorang sejauh panjang lengan. Jarak personal sering kali digunakan
untuk keluarga dan teman-teman.
• Jarak sosial, dengan range proksemik yang berkisar antara 4-12 kaki (1,2-3,6 m).
Walaupun jarak ini tampaknya sedikit jauh, tetapi kita masih bisa melihat tekstur rambut dan
kulit pada fase dekat zona ini. Fase yang jauh biasanya dikaitkan dengan orang yang harus
berbicara lebih keras dibandingkan dengan mereka yang ada di dalam fase dekat.
• Fase jauh dari zona ini memungkinkan seseorang untuk menjalankan berbagai
pekerjaan sekaligus. Contoh: seorang resepsionis dapat meneruskan pekerjaannya sembari
berbicara dengan orang asing yang mendekat. Oleh karenanya, sangat mungkin untuk
memerhatikan orang lain sembari menyelesaikan suatu pekerjaan.
• Jarak publik. Jarak yang melampaui 12 kaki (3,7 m) dan selebihnya biasanya
dianggap jarak publik. Titik terdekat dari jarak publik biasanya digunakan dalam diskusi di
dalam kelas antara guru dan murid. Fase jauh dari zona ini apabila dosen mengajar dalam
ruangan berkapasitas besar atau. Pada jarak ini sangat sulit untuk membaca ekspresi wajah.
Parabahasa
Parabahasa atau vocalika (vocalics) mengacu pada aspek-aspek suara selain ucapan
yang dapat dipahami, misalnya kecepatan berbicara, nada (tinggi-rendah), intensitas
(volume), suara, intonasi, dialek, suara terputus-putus, suara gemetar, suitan, tawa, dsb.
Setiap karakteristik suara mengkomunikasikan emosi dan pikiran karakteristik suara
mengkomunikasikan emosi dan pikiran.
Pertemuan ke 11
Komunikasi Antar Pribadi
Pertemuan ke 12 sampai 14
Presentasi tugas kelompok.