Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANA ULWIYA

NIM : 181210148

KELAS : PAI 5D

MK : PSIKOLOGI PERKEBNAGAN PESERTA DIDIK

RESUME

PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK

Menurut Baron dan Byrne (2005), perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong yang
menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang
yang melakukan tindakan tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu risiko bagi orang yang
menolong.
Masa akhir anak–anak merupakan suatu masa perkembangan dimana anak–anak mengalami
sejumlah perubahan–perubahan yang cepat dan menyiapkan diri untuk memasuki masa remaja
serta bergerak memasuki masa remaja serta bergerak memasuki masa dewasa. Pada masa ini,
mereka mulai sekolah dan kebanyakan anak–anak sudah mempelajari mengenai sesuatu yang
berhubungan dengan manusia, serta mulai mempelajari berbagai keterampilan praktis. Dunia
psikososial anak menjadi semakin kompleks dan berbeda dengan masa awal anak. Relasi dengan
keluarga dan teman sebaya terus memainkan peranan penting
Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Endosentris Sumber tingkah laku prososial berasal dari dalam diri seseorang. Sumber
endosentris merupakan keinginan untuk mengubah diri dengan menampilkan self-image.
Secara keseluruhan endosentris ini meningkatkan konsep diri (self-concept), salah satu
bentuk konsep diri adalah self-expectation (harapan diri) yang berbentuk rasa bahagia,
kebanggaan, rasa aman, evaluasi diri yang positif.
2. Eksosentris Eksosentris adalah sumber untuk memperhatikan lingkungan eksternal yaitu
membuat kondisi lebih baik dan menolong orang lain dari kondisi buruk yang dialami.
Orang yang melakukan tindakan menolong karena mengetahui atau merasakan
kebutuhan, keinginan, dan penderitaan orang lain. Hal ini dijelaskan oleh Piliavin &
Piliavin bahwa tindakan menolong terjadi karena : a) Adanya pengamatan terhadap
kebutuhan atau penderitaan orang lain. b) Adanya pengamatan terhadap penderitaan yang
dirasakan oleh orang lain, sehingga menimbulkan motivasai untuk menguranginya.
Karakteristik Tingkah Laku Prososial Ciri-ciri siswa yang memiliki sikap prososial: 1.
Menyadari adanya keadaan darurat. 2. Menginterprestasikan keadaan. 3. Mengasumsi bahwa
tanggung jawab dirinya untuk menolong. 4. Mengetahui apa yang harus dilakukan
Tingkah laku prososial (prosocial behavior) adalah suatu tindakan menolong yang
menguntungkan oarang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada oarang
yang melakukan tindakan tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu risiko bagi orang yang
menolong. Istilah altruismen (altruism) kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan
tingkah laku prososial, tetapi altruisme yang sejati adalah tingkah laku yang merefleksikan
pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri untuk kebaikan orang lain. Dalam membuat
keputusn apakah seseorang akan menolong atau tidak sangat dipengaruhi oleh banyak factor.
Pertama, factor dalam diri manusia. Misalnya kepribadian,kemampuan,moral,kognitif,dan
empati. Kedua, factor yang ada diluar diri manusia misalnya kehadirang orang lain, norma-
norma, dan situasi tempat kejadian
Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2009), terdapat beberapa faktor yang mendasari
seseorang untuk bertindak prososial, yaitu:
a. Self-Gain Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan
sesuatu, misalnya ingin mendapatkan pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
b. Personal Values and Norm Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang
diinternalisasikan oleh individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai
serta norma tersebut berkaotan dengan tindakan prososial, seperti berkewajiban
menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.
c. Empathy Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman
orang lain. kemampuan untuk empati ini erat kaitannya dengan pengambilan peran.
Jadi prasyarat untuk mampu melakukan empati, individu harus memiliki kemampuan
untuk 12 melakukan pengambilan peran

Anda mungkin juga menyukai