Anda di halaman 1dari 13

Apasih itu:

Kesehatan
Remaja?
Reproduksi?
Menurut WHO, masa remaja adalah masa Kesehatan reproduksi merupakan suatu
peralihan dari masa kanak-kanak menuju keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi penyakit atau kecacatan dalam semua hal
reproduksi sehingga mempengaruhi yang berkaitan dengan sistem reproduksi
terjadinya perubahan-perubahan serta fungsi-fungsinya dan prosesnya
perkembangan, baik fisik, mental maupun (Widyastuti, 2009).
peran sosial. (Intan Kumalasar, 2012).
Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari
vagina yang berwarna puatih kekuningan atau putih
keabu-abuan baik encer maupun kental, yang beraroma
tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal yang cukup
hebat.
Bagaimana cara kita membedakan
keputihan normal dan abnormal?

Ketahuilah jenis-jenis keputihan dan


gejalanya
Jenis-jenis keputihan
1. Keputihan normal 2. Keputihan abnormal
Penyebab keputihan

1. Jamur candidas/monilia
2. Parasit trichomonas vaginalis
3. Bakteri gardnella
4. Faktor kebersihan yang kurang baik
5. Pemakaian obat-obatan (antibiotik)
6. Stress
7. Penyakit organ kandungan
Tanda dan gejala keputihan
Keputihan Normal (Fisiologis)
• Keluarnya cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
• Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
• Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu 1-10 hari, dari
vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan
oleh plasenta
• Remaja awal kadang-kadang mengalami keputihan sesaat sebelum masa
pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya
• Biasanya keputihan normal tidak disertai dengan rasa gatal, keputihan juga
dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau daya tahan tubuhnya
lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun
ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Keputihan Abnormal (Patologis)
• Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih
kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat
encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
• Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
• Pada penderita tertentu terdapat rasa gatal yang menyertainya
serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina
• Nyeri atau rasa terbakar di sekitar vagina
• Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang
berbahaya seperti HIV, herpes, candyloma.
• Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada
saluran kencing (Sallika, 2010)
BAGAIMANA CARA MENGATASI
KEPUTIHAN?
Mengatasi keputihan biasanya dilakukan dengan cara menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, diantaranya :
• Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
• Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
• Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia terlalu
berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan dapat merangsang
munculnya jamur atau bakteri.
• Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke belakang
untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
• Gunakan celana dalam minimal dua kali sehari dan sebaiknya yang berbahan dasar katun
karena katun menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga.
• Hindari seks bebas atau berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan alat pelindung seperti
kondom.
• Sebisa mungkin kendalikan stress.
• Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik oral (yang diminum)
sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut sampai habis sesuai dengan yang diresepkan agar
bakteri tidak kebal dan keputihan tidak datang lagi.

Anda mungkin juga menyukai