Anda di halaman 1dari 5

Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu,
individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interaksi
sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau
hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang
hidupnya didalam masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai caracara berhubungan yang dapat
dilihat jika individu dan kelompokkelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan
bentuk hubungan sosial.

a. Definisi Interaksi Sosial

Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan
sesamanya dalam kehidupannya sehari–hari. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa manusia
harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan manusia lainnya,
atau hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan kelompok inilah yang
disebut interaksi sosial (Sarwono, 2010: 185)

Ahmadi (2002:54) menyatakan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau
lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya.

Menurut H. Bonner (dalam Gerungan, 2010: 62) interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua
atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Rumusan ini dengan tepat
menggambarkan kelangsungan timbal–baliknya interaksi sosial dua atau lebih manusia itu.
Sementara itu, individu yang satu dapat menyesuaikan diri secara autoplastis kepada individu yang
lain, dimana dirinya dipengaruhi oleh diri yang lain. Individu yang satu dapat juga menyesuaikan diri
secara aloplastisdengan individu lain, dimana individu yang lain itulah yang dipengaruhi oleh dirinya
yang pertama. Dengan demikian, hubungan antara individu yang berinteraksi senantiasa merupakan
hubungan timbal-balik, saling pengaruh yang timbal balik.Interaksi sosial adalah kunci dari semua
kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Pergaulan
hidup terjadi apabila orang atau kelompok manusia bekerja sama. Saling bicara dan seterusnya
untuk mencapai tujuan bersama (Anagoro dan Widiyanti, 1990: 24)

Interaksi sosial merupakan hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu
dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubunganyang saling
timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
atau kelompok dengan kelompok (Walgito, 2003: 57)

Ciri Interaksi sosial:

Jumlah pelaku sosial dua orang atau lebih

Sebagaimana ia dipanggil, interaksi, artinya proses ini hanya dapat terjadi ketika terdapat dua orang
atau lebih yang melakukan hubungan timbal balik atau aksi reaksi.

Terjalin komunikasi dengan simbol dan lambang

Ciri kedua ini berkaitan dengan cara komunikasi antar dua orang atau lebih tersebut dilakukan. Baik
itu dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh.
Ada dimensi waktu

Artinya kita bisa menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. Apakah interaksi sosial itu pernah
terjadi di masa lalu, masa kini, ataupun pada masa yang akan datang.

Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai

Artinya interaksi tidak dilakukan tidak alasan. Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai para pelaku
ketika melakukan interaksi sosial.

Syarat Interaksi sosial

Menurut John Lewis Gillin, proses interaksi sosial hanya dapat terjadi jika memenuhi dua syarat,
yaitu adanya komunikasi dan kontak sosial.

Kontak sosial

disini dapat diartikan sebagai hubungan yang terjalin antara dua orang atau lebih baik secara fisik
maupun non fisik, dan secara langsung maupun tak langsung.

Proses kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1.Kontak Sosial Primer atau kontak sosial langsung, yakni hubungan timbal balik antar individu atau
antar kelompok masyarakat yang terjadi dengan cara tatap muka (fisik). Sebagai contoh, berjabat
tangan, berbicara.

2. Kontak Sosial Sekunder atau kontak sosial tidak langsung adalah hubungan timbal balik antar
individu atau antar kelompok yang dilakukan dengan bantuan perantara. Misalnya, berkomunikasi
melalui telepon, chatting, atau mengirim pesan melalui orang lain.Komunikasi

Komunikasi merupakan proses informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak kepada
pihak lainnya yang dilakukan untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Proses komunikasi tersebut
dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

Komunikasi Verbal adalah bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan. Sebagai contoh berbicara atau
surat-menyurat. Sedangkan Komunikasi Non verbal adalah bentuk komunikasi dengan memakai
simbol-simbol, semisal gestur tubuh, atau bahasa isyarat.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial

Floyd Allport mengemukakan bahwa perilaku dalam interaksi sosial ditentukan oleh banyak faktor
termasuk manusia lain yang ada disekitarnya dengan prilakunya yang spesifik (Gerungan, 2010: 62)

Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, baik secara tunggal maupun secara
bergabung ialah:

1) Faktor Imitasi

Banyak para ahli Sosial berpendapat bawa seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan
faktor imitasi saja. Walaupun pendapat ini ternyata berat sebelah, peranan imitasi dalam interaksi
sosial itu tidak kecil. Sebelum orang mengimitasi suatu hal, terlebih dahulu haruslah terpenuhi
syarat, yaitu :

13
a. Minat perhatian yang cukup besar akan hal tersebut

b. Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi dan berikut dapat pula suatu
syarat lainnya, yaitu bahwa

c. Orang-orang juga dapat mengimitasi suatu pandangan atau tingkah laku karena hal itu
mempunyai penghargaan sosial yang tinggi, jadi seseorang mungkin mengimitasi sesuatu karena ia
ingin memperoleh penghargaan sosial di dalam lingkungannya.

2) Faktor Sugesti

Bahwa dalam sugesti itu seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang lalu
diterima oleh orang lain diluar sana. Memang benar pula peranan sugesti itu dalam pembentukan
norma-norma kelompok, prasangka-prasangka sosial, norma-norma susila, norma politik dan lain-
lainnya. Sebab, pada orang kebanyakan diantara pedoman-pedoman tingkah lakunya itu banyak dari
adat kebiasaan yang diambil alih begitu saja, tanpa mempertimbangkan lebih lanjut dari orang
tuanya, pendidik, ataupun kawan di lingkungannya. Syarat-syarat yang memudahkan sugesti itu
terjadi, yaitu :

a. Sugesti karena hambatan berfikir

b. Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah (disosiasi)

c. Sugesti karena otoritas

d. Sugesti karena mayoritas

e. Sugesti karena “will to believe”

Sugesti yaitu pengaruh psychis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun orang lain yang pada
umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena itu dalam psikologi sugesti ini dibedakan
adanya :

a) Auto-sugesti, yaitu sugesti terhadap diri yang datang dari dirinya sendiri

b) Hetero-sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain

3) Faktor Identifikasi

Identifikasi adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Sigmund Freud seorang tokoh psikologi
dalam. Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Identifikasi
dilakukan orang kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam suatu segi, untuk memperoleh
sistem norma, sikap, dan nilai yang dianggapnya ideal dan yang masih merupakan kekurangan pada
dirinya. Sebagaimana diungkapkan, proses ini terjadi secara otomatis, di bawah sadar, dan obyek
identifikasi itu tidak dipilih secara rasional, tetapi berdasarkan penilaian subyektif, berperasaan.

Identifikasi dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu :

a) Anak mempelajari dan menerima norma-norma sosial itu karena orang tua dengan sengaja
mendidiknya;

b) Anak mengidentifikasi diri pada orang tua, Karena orang tua sangat penting sebagai tempat
identifikasi dari anak-anaknya.Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik
(sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun secara batiniah.

4) Faktor Simpati
Simpati dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Timbulnya
simpati itu merupakan sadar bagi diri manusia yang merasa simpati terhadap orang lain. Simpati
menghubungkan seseorang dengan orang lain, sebaliknya perasaan antipati cenderung menghambat
atau menghilangkan sama sekali pergaulan antar orang.

Adam Smith membedakan 2 bentuk dasar daripada simpati:

a. Yang menimbulkan respons yang cepat hampir seperti reflek

b. Yang sifatnya lebih intelektual kita dapat bersimpati terhadap seseorang, meskipun kita tak
merasakan sebagai yang ia rasakan.Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap
orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasionil, melainkan berdasarkan penilaian
perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik kepada
orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya.

c. Aspek-Aspek Interaksi Sosial

Menurut Sarwono, (2010: 185), ada beberapa aspek yang mendasari interaksi sosial, yaitu :

1) Komunikasi

Komunikasi adalah proses pengiriman berita atau informasi dari seseorang kepada orang lainnya.
Dalam kehidupan sehari–hari kita melihat komunikasi ini dalam berbagai bentuk, misalnya bergaul
dengan teman, percakapan antara dua orang, pidato, berita yang dibacakan oleh penyiar, buku
cerita, koran, dan sebagainya. Terdapat lima unsur dalam proses komunikasi, yaitu :

a. Adanya pengirim berita;

b. Adanya penerima berita;

c. Adanya berita yang dikirimkan;

d. Adanya media atau alat pengirim berita;

e. Adanya sistem symbol yang digunakan untuk menyatakan berita.

Dalam aspek komunikasi ini indikatornya adalah : proses pengiriman berita atau informasi.

2) Sikap

Sikap (attitude) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang atau perasaan biasa-
biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. Sesuatu itu bisa benda, kejadian, situasi, orang
orang, atau kelompok. Sikap dinyatakan dalam tiga domain, yaitu :

a. Affect, merupakan perasaan yang timbul

b. Behavior, merupakan perilaku yang mengikuti perasaan itu

c. Cognition, merupakan penilaian terhadap objek sikap

Aspek sikap ini indikatornya adalah : perasaan dalam suatu situasi.

3) Tingkah Laku Kelompok

Teori yang pertama dikemukakan oleh tokoh-tokoh psikologi dari aliran klasik yaitu bahwa tingkah
laku kelompok merupakan sekumpulan individu dan tingkah laku kelompok adalah gabungan dari
tingkah laku-tingkah laku individu-individu secara bersama-sama. Teori yang kedua dikemukakan
oleh Gustave Le Bon, bahwa tingkah laku kelompok yaitu bahwa bila dua orang atau lebih
berkumpul disuatu tempat tertentu, mereka akan menampilkan perilaku yang sama sekali berbeda
daripada cirri-ciri tingkah laku individu-individu itu masing-masing. Aspek tingkah laku kelompok ini
indikatornya adalah : tingkah laku secara bersama-sama dan berkumpul dengan orang lebih dari satu
orang di suatu tempat.

4) Adanya Kontak Sosial

Terjadi apabila ada hubungan dengan pihak lain. Dalam hubungan kontak sosial memiliki tiga bentuk
yaitu hubungan antar perorangan, hubungan antar orang dengan kelompok, hubungan antar
kelompok. Hubungan ini bisa terjadi bila kita bicara dengan pihak lain secara berhadapan langsung
maupun tidak langsung. Dalam kontak sosial sendiri terdiri dari tiga, yaitu hubungan antar
perorangan, hubungan antar orang dengan kelompok, dan hubungan antar kelompok. Dengan
adanya kontak sosial tersebut maka ada yang bersifat positif serta negatif.Dalam aspek kontak sosial
ini indikatornya adalah : hubungan dengan pihak lain secara langsung maupun tidak
langsung.Menurut Gerungan (2010: 78) aspek interaksi sosial yaitu situasi sosial. Situasi sosial
merupakan setiap situasi dimana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan
manusia lainnya. Menurut M. Sherif seorang ahli ilmu jiwa Amerika Serikat, situasisituasi sosial itu
dapat dibagi kedua golongan utama, yaitu :

1) Situasi kebersamaan

Pada situasi ini, individu-individu yang turut serta dalam situasi tersebut belum mempunyai saling
hubungan yang teratur seperti yang terdapat pada situasi kelompok sosial. Situasi kebersamaan itu
merupakan situasi di mana berkumpul sejumlah orang yang sebelumnya salimg tidak mengenal, dan
interaksi sosial yang lalu terdapat diantara mereka itu tidak seberapa mendalam.Mereka kebetulan
ada bersamaan pada suatu tempat dan kesemuanya yang kebetulan berada bersama itu, belum
merupakan suatu keseluruhan yang utuh.

2) Situasi kelompok sosial

Situasi ini merupakan situasi di dalam kelompok, dimana kelompok sosial tempat orang-orangnya
berinteraksi itu merupakan suatu keseluruhan tertentu. Hubungan tersebut berdasarkan pembagian
tugas di antara para anggotanya yang menuju ke suatu kepentingan bersama.

Anda mungkin juga menyukai