PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Di
mana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang
lainnya. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari
struktur sosial yangmerupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola
perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masingmasing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial.
Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses
penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat
menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik,
melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang
maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya
saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah,
atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Proses Sosial
Definisi umum proses sosial menurut Abdulsyani (1994:151), proses sosial
merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Di mana di dalamnya
terdapat suatu proses hubungan antara manusia satu dengan lainnya. Proses
hubungan antara berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
secara terus-menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh
timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu
atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai atau tujuan tertentu. Proses sosial
pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang
merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Gillin dan Gillin dalam Basrowi (2005:137) menyebutkan bahwa
proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang
perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila
ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang
telah ada. Dari pengertian tersebut, proses sosial didefinisikan sebagai hubungan
yang terjadi secara langsung, di mana perorangan atau individu dengan kelompok
bertemu dan berkomunikasi secara langsung tanpa perantara atau media apapun.
Menurut Abu Ahmadi dalam Abdulsyani (1994: 152) mengartikan bahwa,
proses sosial sebagai cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat kita amati
apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dari
pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa proses sosial merupakan proses yang
terjadi secara nyata sehingga dapat diamati.
Dari beberapa pengertian proses sosial menurut para ahli tersebut, penulis
menarik kesimpulan bahwa proses sosial merupakan suatu aspek yang jelas terjadi
dalam kehidupan masyarakat antara individu dengan individu lain atau kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada umumnya berhubungan dengan
perubahan sosial, di mana proses sosial terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan gangguan dalam cara hidup yang telah berlaku dalam
masyarakat tertentu.
2. Pengertian Interaksi Sosial
Pengertian interaksi sosial telah dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti
yang telah dikemukakan oleh Soerdjono Dirdjosisworo dalam Ulum (2009:74)
bahwa ...interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial
timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara
perorangan dan antara orang dengan kelompok-kelompok manusia. Jika dilihat
dari pengertian proses sosial yang dikemukakan oleh Soerdjono Dirdjosisworo,
maka dapat dipahami bahwa interaksi sosial merupakan aspek penting dalam
terjadinya suatu proses sosial. Dalam arti lain, suatu proses sosial akan terjadi
apabila adanya interaksi sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Soekanto
(2012:54) bahwa interaksi merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena
tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Dari definisi tersebut penulis menyimpulkan akan definisi interaksi sosial
sebagai hubungan timbal balik yang dinamis antara perorangan atau individu
dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, di mana interaksi sosial ini
merupakan aspek penting dalam aktivitas-aktivitas sosial, dapat diartikan pula
bahwa interaksi sosial ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial. Seperti
yang dijelaskan Meinarno (2011:181) bahwa secara umum interaksi sosial
memiliki dua peran yang sangat penting, yakni membentuk diri manusia dan
membentuk budaya/peradaban.
3. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Charles P. Loomis dalam Mardjono (2012), interaksi sosial
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
b) Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
c) Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang
menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
d) Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan oleh pengamat.
b) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada
atau dari perilaku pihak lain. Melalui tafsiran pada perilaku pihak lain,
seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran
yang ingin dismpaikan oleh pihak lain itu. Menurut Soekanto (2012:60),
komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perikelakuan
orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap)
perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang lain tersebut.
Untuk mewujudkan suatu interaksi sosial, suatu kontak dapat terjadi
tanpa komunikasi. Contohnya, jika orang Indonesia bertemu dengan orang
Jepang, mereka saling berjabat tangan. Lalu orang Jepang tersebut berbicara
bahasa Jepang dengan orang Indonesia tersebut, padahal orang Indonesia itu
tidak paham bahasa Jepang. Maka, dalam hal tersebut kontak sosial telah
terjadi, akan tetapi komunikasi tidak terjadi, karena kedua orang tersebut tidak
mengerti maksud perasaan masing-masing. Jadi, interaksi sosial tidak terjadi.
Dalam berlangsungnya suatu interaksi sosial juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
a) Imitasi
Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti
perilaku orang lain. Faktor ini memiliki peranan yang penting dalam proses
interaksi sosial, salah satu pengaruh positifnya adalah mendorong seseorang
untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku di sekitarnya. Akan
tetapi, imitasi juga akan berpengaruh negatif apabila yang dicontoh adalah
perilaku yang menyimpang, selain itu imitasi juga dapat melemahkan
kreativitas individu, karena individu hanya meniru apa yang dilakukan individu
lain.
b) Sugesti
psikologis dan kebudayaan seperti yang kita jumpai pada masyarakat yang
mengenal sistem berkasta.
d. Mengusahakan peleburan antara kelompok kelompok sosil yang terpisah
misalnya lewat perkawinan campuran atau asimililasi dalam arti luas.
Kemudian, akomodasi juga memiliki bentuk-bentuk berikut ini.
a. Coercion ( paksaan ) yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilakansanakan oleh adanya paksaan. Coercion merupakan bentuk
akomadasi dimana salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah sekali
bila dibandingkan dengan pihak lawan.
b. Compromise (kompromi) yaitu suatu bentuk akomodasi diman pihak pihak
yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutanya agar tercapai sutu
penyelesaian terhadapa perselisihan yang ada.
c. Arbitrase yaitu merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi apabila
pihak-pihak yang berhadapan masisng masing tidak sanggup mencapai
kesepakatan sendiri.
d. Mediasi yaitu hampir menyerupai arbitrase pada mediasi diundanglah pihak
ketiga atau netral dalam soal perselesihan yang ada.
e. Konsiliasi yaitu suatu usaha mempertemukan keinginan keinginan pihakpihak yang berselisih bagi tercapainnya suatu tujuan bersama.
f. Toleransi yaitu yang sering juga tolerantion partipation ini merupakan
suatubentuk akomodasi tanpa persetujuan formal berikutnya.
g. Stalemate yaitu merupakan suatu akomadasi dimana pihak pihak yang
bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada
suatu titik tertentu dalam melakukan pertetangannya.
h. Ajudikasi yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
Selain memiliki bentuk-bentuk sendiri, akomodasi juga memiliki hasilhasil prosesnya yaitu: akomodasi menyebabkan usaha-usaha untuk sebanyak
mungkin menghindarkan diri dari benih-benih yang dapat menyebabkan
pertentangan baru, kepentingan integrasi masyarakat: menekan oposisi; koordinasi
pelbagai kepribadian yang berbeda; perubahan diri lembaga-lembaga
kemasyarakatan supaya sesuai dengan keadaan yang baru atau keadaan yang
berubah; perubahan-perubahan dalam kedudukan; akomodasi membuka jalan ke
arah asimilasi.
c. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa. Adanya konflik akan
memicu peperangan yang dapat menimbulkan kerusakan dan penderitaan
bagi kedua belah pihak yang bertikai.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses sosial merupakan suatu aspek yang jelas terjadi dalam kehidupan
masyarakat antara individu dengan individu lain atau kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu. Proses sosial pada umumnya berhubungan dengan perubahan
sosial, di mana proses sosial terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan gangguan dalam cara hidup yang telah berlaku dalam masyarakat
tertentu. Sedangkan, interaksi sosial merupakan sebagai hubungan timbal balik
yang dinamis antara perorangan atau individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok, di mana interaksi sosial ini merupakan aspek penting dalam
aktivitas-aktivitas sosial, dapat diartikan pula bahwa interaksi sosial ini
merupakan dasar dari terjadinya proses sosial.
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu
orang, ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol, ada
dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang menentukan
sifat aksi yang sedang berlangsung, ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama
atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan oleh pengamat. Syaratsyarat terjadinya interaksi sosial ada dua, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Selain itu, interaksi sosial juga dapat terjadi dipengaruhi oleh empat faktor yaitu
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Proses-proses interaksi dibagi menjadi
dua bentuk, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Proses asosiatif terbagi
menjadi kerja sama dan akomodasi, sedangkan proses disosiatif terbagi menjadi
persaingan (competition), konversi (convertion), dan pertentangan atau pertikaian
(conflict).
B. Saran
Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk
sosial tidak dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan
individu atau pun kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut proses sosial
dan bentuk umum dari proses sosial itu adalah interaksi sosial. Maka dari itu, mari
menerapkan interaksi sosial yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani, 1994. Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi
Aksara
Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia
Meinarno, Eko A, dkk. 2011. Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat.
Jakarta: Salemba Humanika
Mardjono, Bambang. 2012. Modul IPS, (online),
(https://bambangmardjono.files.wordpress.com/2012/09/modul-ips-jadi2.pdf) diakses tanggal 23 Maret 2015
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Ulum, Darul. 2009. Sosiologi : Sebagai Ilmu Pengetahuan. Mahameru Pustaka
Indonesia
14